BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagian besar rakyatnya berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari. menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 Tiap-tiap warga negara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Skripsi Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar derajat sarjana S-1 Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. peradapan bangsa yang bermartabat. untuk terus-menerus belajar. Seorang mahasiswa dalam meraih tujuan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat. Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU N o. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional. bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang. tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: SRI BANDIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

PENGARUH REWARD TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia diwajibkan untuk mengenyam pendidikan. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam proses pembentukan kepribadian manusia. Pendidikan juga merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. Pelaksanaan pendidikan berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. Hakekat pendidikan pada dasarnya tidak bisa terlepas dari dalam diri seseorang, karena hubungan diantara keduanya sangat erat. Pendidikan yang menghasilkan dampak positif akan mewujudkan manusia yang mempunyai wawasan yang luas dan memiliki karakter yang baik. Pendidikan dikatakan penting karena seperti yang telah disebutkan di atas bahwa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam kehidupan masyarakat dan bangsa. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional telah dirumuskan dalam UU No 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan Nasional yang berbunyi: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk mengembangkan potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq 1

2 mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggungjawab. Pendidikan di Indonesia saat ini bisa dikatakan belum berhasil atau belum berjalan dan berkembang dengan baik layaknya pendidikan di negaranegara lain, dikarenakan banyaknya permasalahan yang timbul yang sedang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Permasalahan itu salah satunya adalah rendahnya kualitas mutu pendidikan. Penyebab kualitas mutu pendidikan rendah dapat terjadi karena kurangnya kemandirian belajar yang didorong oleh gairah dan semangat yang seharusnya ada dalam diri pribadi seseorang. Peningkatan mutu pendidikan mahasiswa dalam dunia perkuliahan berkaitan langsung dengan mahasiswa itu sendiri, dimana mahasiswa tersebut berperan sebagai peserta didik. Keberhasilan pendidikan dalam lingkungan perkuliahan dapat diketahui dengan melalui ada tidaknya kemandirian dalam belajar mahasiswa. Kemandirian belajar mahasiswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor dari mahasiswa itu sendiri khususnya kreativitas belajar dan motivasi belajar. Belajar akan dapat memberikan suatu perubahan dalam diri seseorang, karena belajar bersifat untuk untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi pada seorang mahasiswa yang mengikuti proses pembelajaran dalam perkuliahan. Seseorang yang melalui proses belajar pasti akan mewujudkan jiwa seseorang menjadi mandiri, karena dengan belajar dapat merubah sikap seseorang tergerak untuk dapat berdiri sendiri. Perubahan sikap seseorang dimana seseorang itu dapat berdiri sendiri tanpa

3 bergantung pada orang lain dalam proses pembelajaran inilah yang disebut dengan kemandirian belajar. Kemandirian belajar terdiri dari dua kata, yakni kemandirian dan belajar. Agar lebih mudah dipahami secara mendalam tentang pengertian kemandirian belajar, peneliti akan menjabarkan makna dari dua kata tersebut. Melihat generasi muda pada saat ini masih belum diketahui pasti apakah semuanya rata-rata mempunyai kemandirian dalam belajar, itulah yang akhirnya menimbulkan kesenjangan dalam pendidikan. Kemandirian belajar pada dasarnya terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi. yaitu faktor psikologis, faktor fisiologis dan faktor lingkungan. Faktor psikologis misalnya intelegensi, bakat dan minat. Faktor fisiologis misalnya sakit dan cacat tubuh, sedangkan faktor lingkungan dapat dicontohkan sebagai lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan suasana rumah. Faktanya seseorang yang tidak mempunyai kemandirian pasti tidak akan bisa berdiri sendiri dan tidak akan timbul suatu kepercayaan diri dalam menghadapi kehidupan khususnya dalam kehidupan di dunia pendidikan. Menurut Mujiman (2007: 1) Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh motivasi mengenai suatu kompetensi yang dimiliki. Bagi peserta didik yang kedepannya merupakan pemuda-pemudi generasi penerus bangsa sangat diharapkan dapat menumbuhkan sikap mandiri dan mempunyai semangat yang kuat untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Indonesia dalam pencapaian tujuan pendidikan.

4 Tujuan pendidikan adalah untuk dapat menghasilkan manusia-manusia yang berwawasan luas, berkarakter, memiliki daya saing yang tinggi, mempunyai keahlian-keahlian dan menumbuhkan jiwa mandiri dalam proses membuat kualitas mutu pendidikan menjadi lebih maju. Kemandirian identik dengan belajar untuk berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Menurut Sutarno (2005: 160) Mandiri adalah mengandung pengertian sanggup berdiri sendiri dan melaksanakan semua kegiatan dengan baik. Kemandirian juga tidak dapat dipisahkan dengan pendidikan, karena keduanya berhubungan dengan kegiatan pembelajaran yang saling mempengaruhi. Seseorang yang ingin mempunyai kemandirian dalam proses pembelajaran harus bisa untuk bersikap kreatif, karena dengan mempunyai kreativitas maka seseorang itu dapat mengembangkan ide-ide yang dimilki sehingga mahasiswa tidak hanya menerima apa saja yang diberikan oleh dosen tetapi dapat memberikan sumbangan yang sifatnya membangun. Menurut Drevdahl (dalam Elizabeth B. Hurlock, 2004: 4): Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk dapat menghasilkan komposisi, produk atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. Berdasarkan uraian tentang pengertian kreativitas di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa kreativitas adalah suatu sikap yang dimiliki oleh seseorang yang mana sikap tersebut mampu menciptakan suatu eksperimeneksperimen yang sifatnya baru.

5 Selain kreativitas belajar yang mana sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi timbulnya kemandirian belajar, ada juga satu faktor yang mempengaruhi yaitu motivasi belajar. Menurut Sardiman (2002: 76) Motivasi belajar siswa adalah merupakan faktor psikis yang besifat nonintelektual peranannya khas adalah dalam hal menambahkan gairah, merasa senang dan memiliki semangat untuk belajar. Mahasiswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai energi yang banyak untuk melakukan kegiatan belajar dalam proses pembelajaran. Tumbuhnya suatu motivasi belajar yang kuat pasti akan menumbuhkan suatu kemandirian. Adanya suatu motivasi belajar maka juga akan mendorong timbulnya kemandirian belajar mahasiswa, karena dengan mempunyai suatu motivasi seorang mahasiswa terdorong oleh adanya semangat dan gairah untuk merubah sikap menjadi mandiri. Beberapa alasan mengapa anak tidak bisa mandiri belajar salah satunya adalah karena tidak adanya motivasi dalam belajar, tidak adanya motivasi tidak akan tercipta kemandirian. Kemandirian juga dapat dijadikan sebagai salah satu indikator pencapaian keberhasilan dalam upaya untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan maka perlu ditumbuhkan dan dikembangkannya kemandirian anak yang tentunya didorong oleh adanya motivasi untuk belajar dan memiliki kreativitas dalam belajar. Bagi peserta didik yang mana nantinya akan menjadi pemuda-pemudi generasi penerus bangsa sangat diharapkan dapat menumbuhkan jiwa kemandirian dalam belajar, mengembangkan kreativitas belajar dan

6 meningkatkan motivasi belajar agar pada masa yang akan datang dapat memimpin negara ini menjadi lebih baik, lebih maju dan lebih berkembang dan tentunya tidak kalah dengan pendidikan di negara-negara lain. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti: KEMANDIRIAN BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PROGAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2010/2011. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, terdapat permasalahan-permasalahan yang teridentifikasi sebagai berikut: 1. Kemandirian belajar mahasiswa kurang, hal tersebut dapat dilihat ketika banyak mahasiswa yang tidak ada kemauan untuk berfikir, membaca, kurang disiplin belajar dan malas mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen. 2. Kreativitas belajar mahasiswa kurang sehingga tidak dapat mengembangkan ide-ide baru. 3. Motivasi belajar mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran karena sebagai bentuk dorongan dan gairah untuk belajar lebih baik.

7 C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan untuk mempermudah arah dan maksud penelitian ini dilakukan, maka masalah tersebut dibatasi sebagai berikut: 1. Kemandirian belajar terbatas pada kemandirian mahasiswa dalam belajar khususnya bidang akuntansi. 2. Kreativitas belajar mahasiswa terbatas pada kreativitas yang diterapkan dalam pembelajaran. 3. Motivasi belajar terbatas pada motif belajar rutin dan harapan memperoleh nilai maksimal dalam pembelajaran. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah Kreativitas Belajar berpengaruh signifikan terhadap Kemandirian Belajar pada Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Progdi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010/2011? 2. Apakah Motivasi Belajar berpengaruh signifikan terhadap Kemandirian Belajar pada Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Progdi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010/2011? 3. Apakah Kreativitas Belajar dan Motivasi Belajar secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Kemandirian Belajar pada Mahasiswa

8 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Progdi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010/2011? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan tujuan diadakannya penenlitian ini. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh Kreativitas Belajar terhadap Kemandirian Belajar pada Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Progdi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010/2011. 2. Untuk mengetahui pengaruh Motivasi Belajar terhadap Kemandirian Belajar pada Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Progdi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010/2011. 3. Untuk mengetahui secara bersama-sama pengaruh antara Kreativitas Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Progdi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010/2011. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat secara teoritis Memberikan konstribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya, maupun bagi masyarakat pada umumnya. Selain itu juga

9 dapat menumbuhkan pengetahuan dan wawasan khusus mengenai kemandirian belajar terhadap kreativitas belajar dan motivasi belajar. 2. Manfaat secara praktis a. Bagi Mahasiswa Dapat digunakan sebagai informasi bagi mahasiswa agar lebih meningkatkan kreativitas belajar yang dimiliki dan semangat motivasi diri untuk belajar lebih baik. b. Bagi Penulis Dapat digunakan sebagai pengalaman menulis karya ilmiah dan melaksanakan penelitian dalam dunia pendidikan sehingga dapat menambah pengetahuan, khususnya tentang pentingnya kreativitas belajar dan motivasi belajar terhadap kemandirian belajar.