PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN CONTROL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA TAHUN MAHMUDIN MATONDANG S.Pd, M.Pd

dokumen-dokumen yang mirip
baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. maanfaat yang diperoleh langsung dari aktivitas olahraga tersebut baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu,

BAB I PENDAHULUAN. klub-klub sepak bola yang memiliki pemain - pemain berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. klub-klub sepak bola yang memiliki pemain - pemain berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari masyarakat, terbukti dengan adanya klub-klub

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pemain diberikan teknik-teknik dasar sepakbola yang baik dan benar.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. adalah belum efektifnya metode latihan di klub-klub olahraga, kondisi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

BAB 1 PENDAHULUAN. klub-klub sepakbola yang memiliki pemain-pemain yang berkualitas. Pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. dari semua kalangan maupun usia. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya club dan

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga di tanah air saat ini semakin kurang baik dalam

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai wadah pendidikan formal mempunyai tugas pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah olahraga yang paling terpopuler di dunia dan permainan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat dan martabat manusia untuk mewujudkan cita-cita bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Gerak merupakan perpindahan kedudukan terhadap benda lainnya baik

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern seperti

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga di tanah air saat ini semakin kurang baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Jlegiwinangun, Kutowinanngun, Kebumen. beranggotakan sebelas pemain tiap regu yang bertujuan mencetak gol ke

BAB I PENDAHULUAN. teknik permainan, peraturan peraturan, pengorganisasian, atau dipandang dari

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu menandingi atau menyamai kepopuleran olahraga sepakbola ini. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

JURNAL PENGARUH LATIHAN SPEED LADDER DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SSB AKADEMI AREMA KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. lama yang dimainkan dan ditonton oleh jutaan orang. Sepak bola merupakan jenis

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pemain-pemain yang berkualitas. Pembinaan sejak dini harus dilakukan

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan olahraga yang menarik. Sepakbola merupakan olahraga permainan

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua seluruh masyarakat di dunia. Di indonesia khususnya di Gorontalo,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PROGRAM LATIHAN PASSING DAN CONTROL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING PADA PEMAIN SEPAKBOLA SISWA SMPN 35 MERANGIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga salah satu cara untuk membina dan mempertahankan kesegaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari anak-anak hingga orang dewasa setiap hari memainkan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Sepakbola yang memiliki andil didalamnya. Sekolah SSB Patriot Medan dan juga beberapa para pelatih dan pengurus pada

BAB I PENDAHULUAN. individu dan tim yang menyatu dalam sebuah kerja sama keseluruhan. Pada

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tentu harus didukung dengan teknik-teknik yang benar.

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB I PENDAHULUAN. ini, permainan sepakbola telah mengalami banyak perubahan, dari permainan

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. aktif di dalam prosesnya dan gurulah yang menjadi center utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern. Permainan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 14 (1) Januari Juni 2015: 24-34

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN PANJANG LENGAN DENGAN JAUH LEMPARAN KEDALAM (throw-in) PADA PEMAIN U 16 SSB TARUNA MUDA DESA KETRO TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. disamping menarik karena dimainkan secara tim kelompok kemudiandituntutnya

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETRAMPILAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAGI PARA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Oleh : NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling banyak

Transkripsi:

1 PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN CONTROL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA TAHUN 2016 MAHMUDIN MATONDANG S.Pd, M.Pd Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Universitas Negeri Medan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model latihan control bola dalam permainan sepakbola. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemain Sekolah Sepakbola PTPN II, Sekolah Sepakbola Tunas Muda desa Tanjung selamat dan Sekolah Sepakbola Sampali Putra Tahun 2016. Model yang telah dibuat terlebih dahulu divalidasi 3 orangahli dibidang olahraga yaitu 2 orang merupakan pelatih sepakbola dan 1 orang merupakan akademisi olahraga yang berasal dari universitas yang mempunyai latar belakang pendidikan olahraga. Uji kelompok kecil melibatkan 10 orang pemain Sekolah Sepakbola PTPN II, Sekolah Sepakbola Tunas Muda Tanjung Selamat Percut dan uji kelompok besar melibatkan 30 orang pemain Sekolah SepakbolaPTPN II, Sekolah Sepakbola Tunas Muda desa Tanjung selamat dan Sekolah Sepakbola Sampali Putra. Hasil validasi pengembangan Model latihan Control bola dalam permainan sepakbola berjumlah 7 model. Hasil dari validasi ahli bahwa keseluruhan model tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan control sepakbola dimana persentase validitasnya adalah 81%-94%. Hasil uji kelompok kecil terhadap 10 orang pemain Sekolah Sepakbola PTPN II dan Sekolah Sepakbola Tunas Muda Tanjung Selamat Percut menunjukkan bahwa 10 model tersebut sudah memenuhi criteria layak atau valid. Persentase validitas dari angket yang telah dibagikan kepada sampel menunjukkan bahwa 80%-100% mereka mengakui bahwa variasi tersebut sudah memenuhi kriteria untuk meningkatkan kemampaun control dalam permainansepakbola. Hasil uji kelompok besar terhadap 30 orang pemain Sekolah SepakbolaPTPN II, Sekolah Sepakbola Tunas Muda desa Tanjung selamat dan Sekolah Sepakbola Sampali Putra menunjukkan bahwa 7 model tersebut sudah memenuhi criteria layak digunakan. Persentase validitas dari angket yang telah dibagikan kepada sampel menunjukkan bahwa 83%-92% mereka mengakui bahwa variasi tersebut sudah memenuhi kriteria untuk meningkatkan kemampaun control sepakbola. Dapat disimpulkan ketujuh control tersebut baik untuk meningkatkan kemampuan control sepakbola dan pada setiap control mempunyai variasi-variasi karena hal tersebut sangat penting dalam latihan agar latihan tersebut tidak membosankan. Kata Kunci : Pengembangan Model latihan Control bola, Permainan Sepak Bola PENDAHULUAN Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir diseluruh belahan dunia, demikian juga di Indonesia, sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling digemari masyarakat, terbukti dengan adanya klubklub sepakbola yang memiliki pemainpemain berkualitas. Tentunya harus dilakukan pembinaan secara terus menerus.

2 Pembinaan sejak dini harus dilakukan guna menciptakan bibit-bibit pemain profesional yang nantinya dapat diharapkan dimasa mendatang. Banyak klub-klub sepakbola dan sekolah sepakbola (SSB) sekarang ini terasa manfaatnya, ditempat latihan para pemain diberikan teknik-teknik dasar sepakbola yang baik dan benar.dalam Pertandingan sepakbola terdapat beberapa teknik yang harus dikuasai oleh setiap pemain. Teknik dasar bermain sepakbola terdiri dari: teknik menendang, teknik menahan bola, teknik menggiring bola, teknik gerak tipu, teknik mengontrol atau menahan bola, teknik merebut bola, dan teknik lemparan kedalam yang baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh kedisiplinan. Mengontrol bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepak bola yang penggunaannya bersamaan dengan teknik menendang bola.tujuan mengontrol bola adalah untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk mengoper dan juga menghasilkan gol pada permainan.control bola dilakukan dengan mengendalikan bola dengan tujuan tertentu. Mengontrol atau menahan dan menerima bola adalah memainkan bola dengan empat komponen tubuh yaitu kaki, paha, dada, dan kepala. Karena pentingnya kemampuan mengontrol atau menahan dalam sepakbola sehingga perlu dilatih agar setiap pemain mempunyai kemampuan controlbola yang baik dan sangat penting untuk dilatih sejak usia dini agar kemampuan controlbola setiap atlet bisa menjadi sebuah gerakan yang otomatis. Latihan control sepakbola selama ini yang dilakukan di klub-klub sepakbola ataupun sekolah sepakbola masih konvensional dimana pelatih kurang kreatif dalam membuat pola latihan yang berbeda dan menarik tanpa kehilangan dari tujuan awal latihan itu sendiri. Pelatih dituntut untuk mampu mendisain berbagai macam bentuk latihan sehingga latihan menjadi lebih menarik, tidak monoton atau membosankan. Pelatih harus mampu mendesain latihan dimana atlet akan lebihsenang melakukan latihan tanpa merasa terbebani dengan bentuk-bentuk latihan yang dilakukannya. Untuk itu seorang pelatih perlu untuk melakukan pengembangan pengembangan model latihan sehingga latihan menjadi lebih bermanfaat bagi atlet. Hasil observasi peneliti yang dilakukan pada 05 April 2016 dan wawancara yang dilakukan terhadap pelatih dan atlitsekolah sepakbola tanjung selamat kecamatan Percut sei tuan Deli Serdang dan sekolah sepakbola Persebka kecamatan ajibata Toba Samosir dapat ditarik kesimpulan bahwa latihan controlatau menahan boladi klub ini masih melakukan latihan yang biasayaitu melakukan teknik control bola dengan metode konvensional tanpa ada modifikasi yang berarti atau sebuah sentuhan yang mengubah model latihan tersebut menjadi lebih menarik untuk dilakukan. Latihan dilakukan tanpa mengacu kepada prinsip perkembangan gerak dan juga prinsip dari latihan itu sendiri. Hal tersebut sejalan dengan kemampuan control sepakbola atlet Sekolah sepakbolatanjung selamat kecamatan Percut sei tuan Deli Serdang dan sekolah sepakbola Persebka

3 kecamatan ajibata Toba Samosir masih kebanyakan dalam kategori kurang karena permasalahan tersebut perlu diperhatikan program latihan dan juga model latihan yang diberikan terhadap atlet Sekolah Sepakbola tanjung selamat kecamatan Percut sei tuan Deli Serdang dan sekolah sepakbola Persebka kecamatan ajibata Toba Samosir. KAJIAN TEORI Sucipto (2000:1) menyatakan bahwa sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain dan salah satunya penjaga gawang. Kalau kita simak permainan sepakbola, dari mana dan siapa pencipta permainan olahraga tersebut, sampai sekarang belum ada literatur yang dapat membuktikan secara otentik. Sampai sekarang para ahli sejarah belum dapat menunjukkan dari mana asal mula dan siapa pencipta permainan sepakbola. Dani Mielke (2007:19) mengatakan bahwa, Sepak bola sejatinya adalah permainan tim. Walau pemain yang memiliki keterampilan tinggi bisa mendominasi pada kondisi tertentu, seorang pemain sepakbola harus saling bergantung pada setiap anggota tim untuk menciptakan permainan cantik. Mengontrol bola (Control ball) merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola yang pemggunaannya bersamaan dengan teknik menendang,sucipto(2000:22). Mengotrol dalam permainan sepak bola disebut juga menghentikan bola, yaitu suatu upaya untuk menghentikan bola sebelum bola di hentikan dengan kaki. Saat mengontrol bola yang datang seorang pemain harus dalam posisi siap dengan pengamanan yang tepat agar bola dapat di kuasai dengan sepenuhnya tanpa curian lawan. Rancangan langkah langkah pengembangan produk model latihan mengontrolbola dalam penelitian ini sebagai berikut: Potensi dan Ujicob a Pengum pulan Revisi Produk Desa in Ujicob a Gambar 1:Langkah Penggunaan Metode Research and Development Sumber : Sugiyono ( 2008 ; 409) Adapun langkah langkah dari desain penelitian pengembangan adalah sebagai berikut : (1) Pertama yang akan ditentukan adalah potensi dan masalah yang akan dikembangkan, (2) Mengumpulkan informasi/ data sebagai landasan pemikiran untuk membuat konsep, (3) Menentukan desain produk (rancangan produk) bentuk rancangan tersebut adalah model pengembangan control bola, (4) Validasi desain, revisi yang dilakukan oleh ahli yang bersangkutan, (5) Perbaikan Desain, setelah direvisi oleh ahli maka peneliti memperbaiki desain produk yang akan dihasilkan, (6) Uji Valida si Revisi Desain

4 coba produk, uji coba tahap awal ini dilakukan untuk dapat mengumpulkan data sebagai dasar untuk menetapkan kelayakan produk, (7) Revisi produk, dilakukan guna memperoleh hasil yang sempurna. (8) Uji coba pemakaian. Pemakaian produk yang lebih luas lagi dan penyempurnaan produk. Mengontrol bola (Control ball) merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola yang pemggunaannya bersamaan dengan teknik menendang,sucipto(2000:22). Mengotrol dalam permainan sepak bola disebut juga menghentikan bola, yaitu suatu upaya untuk menghentikan bola sebelum bola di hentikan dengan kaki. Saat mengontrol bola yang datang seorang pemain harus dalam posisi siap dengan pengamanan yang tepat agar bola dapat di kuasai dengan sepenuhnya tanpa curian lawan. PEMBAHASAN Dari analisis kebutuhan yang telah dilakukan terhadap 20 orang siswa atlet usia 14 15 tahun diperoleh bahwa 100% atlet tersebut mengatakan bahwa Control perlu dalam permainan sepakbola. 90% mengatakan bahwa mereka mempunyai kemampuan Control yang buruk.100% mengatakan bahwa Control perlu untuk menguasai bola, mengover bola, dan menciptakan gol.75% mengatakan bahwa pada saat bermain mereka tidak memilih melakukan Control karena takut salah. 60% atlet mengatakan bahwa mereka pernah mengikuti latihan Control di sekolah sepakbola.85% mengatakan latihan Control sangat membosankan. 100% mengatakan bahwa setiap atlet perlu untuk menguasai teknik Control dalam permainan sepakbola. 90% atlet mengatakan bahwa mereka tidak pernah mengikuti latihan Control dengan menggunakan Model baru.95% atlet mengatakan bahwa mereka mengalami kesulitan untuk menguasai teknik Control dalam permainan sepakbola. 100% atlet mengatakan bahwa latihan Control Dengan Model baru adalah hal yang sangat menyenangkan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dari uji coba lapangan dan hasil pembahasan peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Bentuk variasi latihan control ball lebih efektif dan efisien untuk dilakukan pemainusia 14-15 tahun dan dapat meningkatkan penalaran pemain. 2. Dengan bentuk-bentuk variasi latihan yang berbagai model, menarik atau tidak membosankan, semangat dan senang maka pemain akan bersungguh-sungguh dan termotivasi untuk melakukan latihan serta mencapai tujuan latihan itu sendiri. 3. Dengan pengembangan variasi latihan control ball dalam sepakbolaakan bermanfaat untuk digunakan dalam meningkatkan kemampuan, control itu sendiri baik di sekolah sepakbola, klub dan sekolah formal. SARAN Berdasarkan hasil dari uji coba lapangan dan hasil pembahasan peneliti, maka dapat disarankan bahwa:

5 a. Agar produk model latihan control ball sepakbola dapat digunakan oleh para pemain dan pelatih, serta seluruh masyarakat sepakbola, sebaiknya dicetak atau diproduksi lebih banyak lagi dalam upaya mempublikasi, sosialisasi sehingga dapat diaplikasikan dalam jangkauan yang lebih luas. b. Untuk subyek penelitian sebaiknya dilakukan pada subyek yang lebih luas, baik itu dari jumlah subyek maupun jumlah klub sepakbola yang digunakan sebagai kelompok ujicoba. c. Sebelum disebarluaskan sebaiknya model latihan control ball dalam permainan sepakbola disusun kembali untuk menjadi lebih baik, meliputi kemasan, isi dan materi. d. Untuk memperkuat hasil penelitian maka harus dibuat model latihan control ball dalam permainan sepakbola yang dikembangkan dengan bentuk penelitian yang lain pada sampel yang lebih luas. e. Hasil pengembangan model latihan control ball dalam permainan sepakboladapat disebarluaskan pada klub sepakbola, sekolah sepakbola dan juga sekolah yang ada di Indonesia. f. Kepada peneliti berikutnya model bentuk latihan control ball dalam permainan yang sudah dibakukan serta diuji cobakan, hendaknya jugak dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di sekolah sepakbola yang bersangkutan. DAFTAR PUSTAKA Dimyanti dan Mudjiono.(2006). Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta Sucipto,dkk. 2000. Sepak Bola. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Suharsimi Arikunto.(2010). Prosedur Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta.

6