PENGEMBANGAN MODEL-MODEL LATIHAN PERTAHANAN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Haikal Millah Universitas Siliwangi

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA DI PERSATUAN SEPAKBOLA GARUDA MUDA KABUPATEN KEDIRI S K R I P S I

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA DI SEKOLAH SEPAKBOLA INDONESIA MUDA (IM) MALANG

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

MODEL LATIHAN SHOOTING KE GAWANG PADA MAHASISWA UKM SEPAK BOLA IKIP-PGRI PONTIANAK

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING (LAY UP, UNDER RING, JUMP SHOOT) PADA MAHASISWA JPOK FKIP UNLAM TAHUN AKADEMIK 2012/2013

Joan Rhobi Andrianto. Dosen Prodi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

PENGEMBANGAN PERMAINAN UMPAN DAN PINDAH UNTUK PEMANASAN LATIHAN FUTSAL PADA TIM FUTSAL BOSTA DI KOTA KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN TEKNIK DASAR SHOOTING PERMAINAN SEPAKBOLA USIA TAHUN PADA PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SMP

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

Jadhug Bangun Saputra Eko Hariyanto Hariyoko Universitas Negeri Malang Jl. Semarang no. 5 Malang

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

PENGARUH LATIHAN WALLPASS TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MAHASISWA PENJASKESREK. (Jurnal) Oleh CHOIRUL UMAM

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh

PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN SHOOTING DARI DAERAH MEDIUM RANGE PADA TIM EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI 9 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

H. Zulkarnaen, S.Pd.,M.Pd *) ABSTRACT

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB II MEDIA DAN TIM NASIONAL SEPAK BOLA INDONESIA

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN SEPAK SILA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut. Hal itulah yang merupakan asumsi secara umum terhadap

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

PENGEMBANGAN PERMAINAN TEMBAK JARING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MALANG. Amjad Elfarabi

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

BAB II KAJIAN TEORITIS. Sepak bola merupakan olahraga yang paling terkenal di dunia. Lebih dari 200 juta orang

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

ANALISIS KEMAMPUAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA PEMAIN USIA 16 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengembangan kualitas permainan sepakbola pada awalnya mengacu kepada

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE DRILL

S K R I P S I. Oleh : EDI SISWANTO NPM : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

JURNAL PENDIDIKAN OLAHRAGA, VOLUME 2, NOMOR 1, JUNI 2013

TINGKAT KEMAMPUAN KETEPATAN PASSING KAKI BAGIAN DALAM PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 IMOGIRI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

JURNAL SURVEI KETERAMPILAN PASSING, SHOOTING, DAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SSB SISWA TAMA U-12 KEDIRI

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

2015 ANALISIS KEBUTUHAN LATIHAN TEKNIK PEMAIN SEPAKBOLA DALAM LIGA SUPER INDONESIA

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

FUTSAL. Materi Futsal Kelas X Semester disusun oleh Bramasto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Bola basket a. Latihan menembak jarak jauh PRAKTIK DI LAPANGAN Pola penyerangan dalam permainan bola basket dapat dilakukan dengan cara : 1) Set

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

Pengaruh Latihan Plyometric (Yusuf Sanggantara) 1. Oleh : Yusuf Sanggantara, fakultas ilmu keolahragaan

FAUZI AL FURQHON NPM.

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 14 (1) Januari Juni 2015: 24-34

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Latihan Massed Practice dan Distribute Practice untuk Akurasi Tendangan ke Gawang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN TEKNIK MENENDANG BOLA (SHOOTING) DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA USIA TAHUN

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

FUTSAL - 2. Futsal Kelas XI 1 design by Bramasto

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB I PENDAHULUAN. lagi adalah stadion, yang mana stadion tersebut bisa membuka sendiri saat ada hujan

THE EFFECT OF EXERCISE IN FIVE THE BALL INTO THE NET ON THE ACCURACY OF THE SHOOTING ON THE FOOTBALL TEAM KOTO RANAH

PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

I. PENDAHULUAN. beregu yang mengandung unsur kekompakkan dan kerjasama serta olahraga

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

PENGARUH LATIHAN LOMPAT RINTANGAN TERHADAP HASIL TENDANGAN LAMBUNG JARAK JAUH PADA PEMAIN SEPAKBOLA SSB GELORA KARYA KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

JURNAL PENGARUH LATIHAN SPEED LADDER DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SSB AKADEMI AREMA KABUPATEN TULUNGAGUNG

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA USIA TAHUN SSB BINA SATRIA PURWOREJO PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

Transkripsi:

PENEMBANAN MODEL-MODEL LATIHAN PERTAHANAN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Haikal Millah Universitas Siliwangi Email : haikal.millah@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkanmodel latihan pertahanandalam permainan sepakbola di Unsil United.Penelitian menggunakan metode R&D dengan populasi pemain inti skuad Unsil United 2015 Sebanyak 25 pemain.pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling.instrumen yang digunakan dalam pengembangan model-model latihan pertahanan dalam permainan sepakbola ini adalah teknik kuesioner untuk para ahli dan pemain Unsil United Universitas Siliwangi. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 20 Juli 2015 di lapangan Universitas Siliwangi.Diharapkan penelitian ini bisa bermanfaat bagi praktisi olahraga terutama cabang olahraga Sepak Bola.Penelitian ini merupakan penelitian di dalam pola pertahanan permainan sepak bola sehingga klub-klub sepak bola menggunakan model pertahanan yang berdasar pada penelitian yang peneliti lakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pertahanan yang diteliti, menunjukkan dampak positif pada pola pertahanan dan sudah diuji dalam kelompok kecil dan besar dan sudah diverifikasi oleh ahli yang ditunjuk oleh peneliti. Kata Kunci : Model Latihan Pertahanan, Sepak Bola Abstract This study aims to develop a model of defense exercises in the game of football in Unsil United. Research using R & D with a population Unsil United first team squad in 2015 A total of 25 players. Instruments used in the development of models of defense exercises in the game of football is technique questionnaires to experts and players Unsil United Siliwangi University. Sampling was done by total sampling. The research was conducted on May 15 - July 20, 2015 in the field Siliwangi University.It is hoped the research could be useful for practitioners of sports especially football sports. This research is in the pattern of defense game of football that football clubs using a model based on the defense of the study the researchers did.the results showed that the models studied defense, showing a positive impact on the pattern of the defense and has been tested in small and large groups and have been verified by experts appointed by the researchers. Keyword : defense pattern, football. I. PENDAHULUAN Sepakbola merupakan permainan beregu yang dimainkan oleh sebelas orang tiap tim dalam satu pertandingan. Dari sebelas orang tersebut dibagi lagi menjadi beberapa kelompok untuk mengisi posisi-posisi yang ada dalam permainan sepakbola. Antara lain penjaga gawang, pemain bertahan, pemain tengah dan pemain depan atau penyerang. Karena itu dibutuhkan kerjasama tim untuk mencetak gol ke gawang lawan dan juga untuk mempertahankan gawang sendiri dari serangan lawan. Dalam permainan sepakbola menuntut semua pemain di lapangan agar dapat bertahan dan menyerang. Saat tim A menguasai bola, tim tersebut menjadi penyerang. Sebaliknya jika lawan atau tim B menguasai bola, maka tim A menjadi seorang pemain bertahan dan begitu seterusnya sampai kurang lebih 90 menit ke depan hingga wasit meniup peluit tanda pertandingan usai. Menurut Luxbacher (1998:169, pertahanan dan serangan merupakan dua sisi yang saling berlawanan dari satu hal yang sama. Walaupun masing-masing memiliki sasaran yang berbeda, pertahanan dihubungkan oleh pengertian dimana para pemain harus

mampu melakukan perubahan yang cepat dan efektif. Oleh karena itu seorang pelatih harus memperhatikan kedua unsur pokok dalam permainan sepakbola tersebut. Tujuan utama permainan sepakbola yaitu mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan, pertandingan akan terasa hambar dan membosankan tanpa adanya gol yang tercipta. Tetapi akan menjadi sia-sia semua gol yang di buat oleh peyerang suatu tim jika gawang tim tersebut juga kemasukan gol oleh penyerang lawan. Apalagi jika gol-gol yang dibuat penyerang lawan disebabkan oleh kesalahan pemain bertahan tim itu sendiri. Hal ini akan memepengaruhi tujuan kedua dalam permainan sepakbola yaitu kemenangan. Dari observasi melalui pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, pemain Unsil United Universitas Siliwangi mempunyai kemampuan yang cukup dalam bermain sepakbola. Mereka mempunyai teknik dasar seperti passing, dribbling, long passing dan shooting yang baik. Ini karena kebanyakan dari mereka sudah pernah berlatih di sekolah sepakbola di daerahnya masing-masing. Berbagai latihan sudah diberikan oleh pelatih untuk menambah kemampuan pemain, mulai teknik dasar, kekuatan fisik, penyerangan dan bertahan. Namun ada sedikit kekurangan yang perlu diperbaiki dari pemain yaitu kemampuan bertahan. Sepertinya mereka kurang terlatih dalam pengorganisasian pertahanan dan kebanyakan dari mereka belum paham dengan prinsip pertahanan. Hal ini dikarenakan kurangnya model-model latihan bertahan yang diberikan kepada pemain. Seperti diketahui bahwa dalam permainan sepakbola menuntut semua pemain di lapangan agar dapat bertahan dan juga menyerang. Karena itu, selain latihan menyerang hendaknya juga diberikan latihan bertahan. Berdasarkan fenomena tersebut peneliti ingin mengembangkan model-model latihan bertahan untuk melatih kemampuan bertahan pemain. Oleh karena itu peneliti mengambil judul Pengembangan Model Latihan Bertahan untuk Pemain Bertahan dalam Permainan Sepakbola di Unsil United Universitas Siliwangi. II. BAHAN DAN METODE/METODOLOI Penelitian dilaksanakan padapemain inti skuad Unsil United 2015 Sebanyak 25 pemain.pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling.waktu pelaksanaan penelitian pada tanggal 15 Mei 20 Juli 2015 di lapangan Universitas Siliwangi.Instrumen yang digunakan dalam pengembangan model-model latihan pertahanan dalam permainan sepakbola ini adalah teknik kuesioner untuk para ahli dan pemain Unsil United Universitas Siliwangi. Penelitian ini menggunakan metode R&D. Model pengembangan ini adalah model yang bersifat deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk (UM, 2000:37. Produk yang akan dihasilkan berupa model-model latihan pertahanan dalam permainan sepakbola. Dalam pengembangan model latihan pertahanan dalam permainan sepakbola ini digunakan model pengembangan Research and Development dariborgand all (1983:775-776 yang terdiri dari sepuluh langkah antara lain: (1 Melakukan penelitian dan pengumpulan informasi (kajian pustaka, pengamatan kelas, persiapan laporan pokok persoalan, (2 Melakukan perencanaan (pendefinisian keterampilan, perumusan tujuan, penentuan urutan pengajaran, dan uji coba skala kecil, (3 Mengembangkan bentuk produk awal (penyiapan materi pengaja-ran, penyusunan buku pegangan, dan perlengkapan evaluasi, (4 Melakukan uji lapangan permulaan (dilakukan pada 1-3 sekolah, menggunakan 6-12 subjek, (5 Melakukan revisi terhadap produk utama (sesuai dengan saran-saran dari hasil uji lapangan permulaan, (6 Melakukan uji lapangan utama (dengan 5-15 sekolah dengan 30-100 subjek, (7 Melakukan revisi produk (berdasarkan saran-saran dan hasil uji lapangan utama, (8 Uji lapangan meliputi 10-30 sekolah dengan 40-200 subjek, (9 Revisi produk akhir, (10 Membuat laporan mengenai produk pada jurnal, bekerja dengan penerbit yang dapat melakukan distribusi secara komersial. Pada penelitian pengembangan ini, teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah teknik analisis deskriptif dengan persentase. Teknik ini digunakan untuk menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari hasil penyebaran angket kuesioner.rumus untuk mengolah data per subyek ujicoba (Sudjana, 1990:40.Rumus untuk mengolah data secara keseluruhan

subyek uji coba (Sudjana, 1990:45. Untuk mempermudah pengambilan keputusan dan pengklarifikasian hasil analisis persentase, digunakan klasifikasi persentase uiford (dalam Faqih, 1996:57. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian pengembangan latihan bertahan untuk pemain bertahan pada pemain Unsil United Universitas Siliwangi ini, data yang diperoleh melalui dua macam cara, yaitu data dari hasil tinjauan ahli yang diujicobakan kepada kelompok kecil dan data dari uji coba kelompok besar. Data yang akan diuraikan berikut ini meliputi (1 data evaluasi tahap pertama, yaitu tinjauan ahli yang diujicobakan kepada kelompok kecil dan (2 data evaluasi tahap kedua, yaitu data dari hasil uji coba kelompok besar. F D D D F F ambar 1 Model Latihan 1(Latihan 1 lawan 1 Tujuan latihan: Mengembangkan kemampuan bertahan dengan menghambat pergerakan lawan (delay dalam situasi satu lawan satu; Prosedur pelaksanaan: 1. Jarak antara pemain bertahan dan pemain penyerang +1,5 meter. 2. Penyerang mengiring bola di daerah pinalti, tidak boleh menggiring bola ke luar daerah pinalti. 3. Posisi pemain bertahan, penyerang dan gawang berada dalam satu garis/sejajar. 4. Posisi penjaga gawang mengikuti pergerakan pemain bertahan dan penyerang. Keterangan F = Penyerang (Forward D = Pemain bertahan (Defender = Penjaga awang (oal Keeper = Dribble bola Analisis Data Model Latihan I(Latihan 1 lawan 1 oleh Ahli 1. Practicable (sesuai untuk dipraktekkan, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sangat sesuai. 2. Jarak antara penyerang dan bertahan 1,5 meter, ditemukan 3. Penyerang bebas melakukan pergerakan ke segala arah di dalam daerah pinalti, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sangat sesuai. 4. Posisi pemain bertahan sejajar dengan penyerang dan gawang, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sangat sesuai. 5. Dilakukan untuk melatih kemampuan menghambat

penetrasi lawan dalam situasi satu lawan satu, ditemukan Analisis Data Model Latihan I (Latihan 1 lawan 1 dari Uji Coba Kelompok Kecil 1. Model latihan I dinyatakan menarik oleh pemain Unsil sebesar 70% jawaban menarik. (bersyarat 2. Model latihan I dinyatakan mudah oleh pemain Unsil sebesar 90% jawaban mudah. 3. Model latihan I dinyatakan bermanfaat oleh pemain (bersyarat penilaian sebesar 70% jawaban bermanfaat. 4. Model latihan I dinyatakan mendukung oleh pemain penilaian sebesar 50% jawaban mendukung. (bersyarat Analisis Data Model Latihan I (Latihan 1 Lawan 1 dari Uji Coba Kelompok Besar 1. Model latihan I dinyatakan menarik oleh pemain Unsil sebesar 72% jawaban menarik. 2. Model latihan I dinyatakan mudah oleh pemain Unsil sebesar 88% jawaban mudah. 3. Model latihan I dinyatakan bermanfaat oleh pemain Unsil sebesar 84% jawaban bermanfaat. 4. Model latihan I dinyatakan mendukung oleh pemain Unsil sebesar 76% jawaban mendukung. D D D ambar 2 Model Latihan II (Latihan 2 lawan 1 Tujuan Latihan: Melatih kemampuan untuk berpindah posisi dan menghambat pergerakan lawan. Prosedur Pelaksanaan: 1. Daerah yang digunakan kurang lebih 1/3 lapangan di bagian tengah lapangan. 2. Jarak antara penyerang 1 (F1 dengan penyerang 2 (F2 kurang lebih 5 meter.

3. Saat bola di oper ke penyerang 2 (F2, pemain bertahan pindah menjaga penyerang 2 (F2 dengan tetap memperhatikan pergerakan penyerang 1 (F1. 4. Posisi penjaga gawang mengikuti pergerakan pemain bertahan dan penyerang. Keterangan F = Penyerang (Forward D = Pemain bertahan (Defender = Penjaga awang (oal Keeper = Arah bola (Passing = Arah lari pemain Analisis Data Model Latihan II (Latihan 2 lawan 1 oleh Ahli 1. Practicable (sesuai untuk dipraktekkan, ditemukan 2. Daerah yang digunakan 1/3 lapangan di daerah pinggir lapangan, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sesuai. 3. Jarak antara pemain penyerang 5 meter, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sangat sesuai. 4. Jarak antara pemain penyerang dengan pemain bertahan 1,5 meter, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sesuai. 5. Saat menjaga penyerang yang menguasai bola, pemain bertahan tetap memperhatikan pergerakan penyerang yeng tidak menguasai bola, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sesuai. 6. Dilakukan untuk melatih kemampuan berpindah posisi dan menghambat pergerakan lawan, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sesuai. Analisis Data Model Latihan II (Latihan 2 lawan 1dari Uji Coba Kelompok Kecil 1. Model latihan II dinyatakan menarik oleh pemain Unsil sebesar 80% jawaban menarik. 2. Model latihan II dinyatakan mudah oleh pemain Unsil sebesar 90% jawaban mudah. 3. 3. Model latihan II dinyatakan bermanfaat oleh pemain (bersyarat penilaian sebesar 70% jawaban bermanfaat. 4. 4. Model latihan II dinyatakan mendukung oleh pemain (bersyarat penilaian sebesar 70% jawaban mendukung. Analisis Data Model Latihan II (Latihan 2 lawan 1 dari Uji Coba Kelompok Besar 1. Model latihan II dinyatakan menarik oleh pemain Unsil sebesar 92% jawaban menarik. 2. Model latihan II dinyatakan mudah oleh pemain Unsil sebesar 88% jawaban mudah. 3. Model latihan II dinyatakan bermanfaat oleh pemain Unsil

sebesar 80% jawaban bermanfaat. 4. Model latihan II dinyatakan mendukung oleh pemain Unsil sebesar 88% jawaban mendukung. ambar 3Model Latihan III (Latihan 2 lawan 2 Tujuan Latihan: Untuk melatih kemampuan mengantisipasi umpan terobosan. Prosedur Pelaksanaan: 1. Daerah yang digunakan kurang lebih 1/3 lapangan di bagian tengah lapangan. 2. Penyerang 1 (F1 melakukan umpan satu-dua dengan penyerang 2 (F2, pemain bertahan 2 (D2 yang menjadi pemain terakhir naik menutup penetrasi penyerang 2 (F2. 3. Penyerang 1 (F1 mengoper bola ke penyerang 2 (F2 yang maju ke depan setelah melakukan operan satu-dua tadi. 4. Pemain bertahan 1 (D1 mengikuti pergerakan penyerang 1 (F1 dan menggantikan peranan pemain bertahan 2 (D2 sebagai pemain terakhir. Keterangan F = Penyerang (Forward = Kun (Cone D = Pemain bertahan (Defender = aris pembatas = Penjaga awang (oal Keeper = Arah bola (Passing = Arah lari pemain Analisis Data Model Latihan III (Latihan 2 lawan 2 oleh Ahli 1. Practicable (sesuai untuk dipraktekkan, ditemukan 2. Daerah yang digunakan 1/3 lapangan di saerah pinggir lapangan, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sesuai. 3. Jarak antara pemain penyerang dengan pemain bertahan 1,5 meter, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sesuai. 4. Melakukan penjagaan satu lawan satu untuk mengantisipasi umpan terobosan, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sesuai. 5. Dilakukan untuk latihan mengantisipasi umpan

terobosan, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sesuai. Analisis Data Model Latihan III (Latihan 2 lawan 2dari Uji Coba Kelompok Kecil 1. Model latihan III dinyatakan menarik oleh pemain Unsil sebesar 90% jawaban menarik. 2. Model latihan III dinyatakan mudah oleh pemain Unsil sebesar 80% jawaban mudah. 3. Model latihan III dinyatakan bermanfaat oleh pemain penilaian sebesar 80% jawaban bermanfaat. 4. Model latihan III dinyatakan mendukung oleh pemain penilaian sebesar 70% jawaban mendukung. (bersyarat Analisis Data Model Latihan III (Latihan 2 lawan 2 dari Uji Coba Kelompok Besar 1. Model latihan III dinyatakan menarik oleh pemain Unsil sebesar 76% jawaban menarik. 2. Model latihan III dinyatakan mudah oleh pemain Unsil sebesar 72% jawaban mudah. 3. Model latihan III dinyatakan bermanfaat oleh pemain Unsil sebesar 88% jawaban bermanfaat. 4. Model latihan III dinyatakan mendukung oleh pemain Unsil sebesar 72% jawaban mendukung. F2 ambar 4Model Latihan IV (Latihan 2 lawan 3 Tujuan Latihan: Untuk melatih pertukaran posisi dan penempatan posisi bertahan. Prosedur Pelaksanaan:

1. Daerah yang digunakan kurang lebih 1/2 lapangan. 2. Penyerang 1 (F1 melakukan umpan satu-dua sentuhan dengan penyerang 2 (F2 kemudian maju ke depan. 3. Pemain bertahan 3 (D3 yang menjadi libero menggantihan tugas pemain bertahan 1 (D1 menghadang penyerang 1 (F1. 4. Pemain bertahan 1 (D1 mundur menggantikan posisi pemain bertahan 3 (D3 sebagai libero. 5. Pemain bertahan 2 (D2 tetap menjaga penyerang 2 (F2. Keterangan F = Penyerang (Forward = Kun (Cone D = Pemain bertahan (Defender = aris pembatas = Penjaga awang (oal Keeper = Arah bola (Passing = Arah lari pemain Analisis Data Model Latihan IV (Latihan 2 lawan 3 oleh Ahli 1. Practicable (sesuai untuk dipraktekkan, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sangat sesuai. 2. Daerah yang digunakan kurang lebih 1/2 lapangan, ditemukan 3. Mengantisipasi umpan satu-dua sentuhan dengan adanya pemain libero, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sesuai. 4. Adanya pergantian tugas penjagaan dari pemain bertahan 1 ( dengan pemain bertahan 2 (, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sangat sesuai. 5. Dilakukan untuk melatih pertukaran posisi dan penempatan posisi bertahan, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sesuai. Analisis Data Model Latihan IV (Latihan 2 lawan 3dari Uji Coba Kelompok Kecil 1. Model latihan IV dinyatakan menarik oleh pemain Unsil (bersyarat sebesar 70% jawaban menarik. 2. Model latihan IV dinyatakan mudah oleh pemain Unsil sebesar 90% jawaban mudah. 3. Model latihan IV dinyatakan bermanfaat oleh pemain penilaian sebesar 60% jawaban bermanfaat. 4. Model latihan IV dinyatakan mendukung oleh pemain penilaian sebesar 60% jawaban mendukung. (bersyarat (bersyarat Analisis Data Model Latihan IV (Latihan 2 lawan 3 dari Uji Coba Kelompok Besar 1. Model latihan IV dinyatakan menarik oleh pemain Unsil (bersyar at sebesar 68% jawaban menarik. 2. Model latihan IV dinyatakan mudah oleh pemain Unsil sebesar 80% jawaban mudah.

3. Model latihan IV dinyatakan bermanfaat oleh pemain Unsil sebesar 72% jawaban bermanfaat. 4. Model latihan IV dinyatakan mendukung oleh pemain Unsil sebesar 76% jawaban mendukung. F 3 F 3 ambar 5Model Latihan V (Latihan 3 lawan 3 Tujuan Latihan: Untuk melatih menghambat serangan balik, melatih kecepatan untuk kembali ke posisi awal. Prosedur Pelaksanaan: 1. Penyerang 1 (F1 mendribling bola di pinggir lapangan. 2. Pemain bertahan 1 (D1 yang paling dekat dengan penyerang 1(F1 mengejar untuk menghadang pergerakan penyerang 1 (F1. 3. Pemain bertahan 2 (D2 dan pemain bertahan 3 (D3 mundur ke belakang menempati kun yang ada. 4. Setelah menempati kun, pemain bertahan menjaga pemain penyerang yang lain (F2 dan F3. 5. Penyerang 2 (F2 memberikan umpan crossing ke tengah. Keterangan F = Penyerang (Forward = Kun (Cone D = Pemain bertahan (Defender = Dribble bola = Penjaga awang (oal Keeper = Arah bola (Passing = Arah lari pemain Analisis Data Model Latihan V (Latihan 3 lawan 3 oleh Ahli 1. Practicable (sesuai untuk dipraktekkan, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sangat sesuai. 2. Pemain bertahan 1 ( mengejar dan menghambat penyerang 1 ( untuk memberikan kesempatan pada pemain bertahan yang lain kembali ke posisinya dan menjaga lawan, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sesuai. 3. Jarak antara pemain penyerang dengan pemain bertahan 1,5 meter, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban

sesuai. 4. Adanya kun sebagai bayangan arah kembali pemain bertahan, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sangat sesuai. 5. Mengantisipasi umpan-umpan crossing, ditemukan 6. Dilakukan untuk melatih menghambat serangan balik, kecepatan untuk kembali ke posisi awal, ditemukan Analisis Data Model Latihan V (Latihan 3 lawan 3dari Uji Coba Kelompok Kecil 1. Model latihan V dinyatakan menarik oleh pemain Unsil sebesar 90% jawaban menarik. 2. Model latihan V dinyatakan mudah oleh pemain Unsil sebesar 70% jawaban mudah. (bersyarat 3. Model latihan V dinyatakan bermanfaat oleh pemain penilaian sebesar 70% jawaban bermanfaat. 4. Model latihan V dinyatakan sangat mendukung oleh pemain penilaian sebesar 50% jawaban sangat mendukung. (bersyarat Analisis Data Model Latihan V (Latihan 3 lawan 3 dari Uji Coba Kelompok Besar 1. Model latihan V dinyatakan menarik oleh pemain Unsil sebesar 84% jawaban menarik. 2. Model latihan V dinyatakan mudah oleh pemain Unsil sebesar 76% jawaban mudah. 3. Model latihan V dinyatakan bermanfaat oleh pemain Unsil (bersyarat sebesar 64% jawaban bermanfaat. 4. Model latihan V dinyatakan mendukung oleh pemain Unsil sebesar 68% jawaban mendukung. (bersyarat D 4 D 4 F 3 F3 F 4 F 4

ambar 6 Model Latihan VI (4 Lawan 4 Tujuan Latihan: Untuk melatih teknik pertahanan dengan kecepatan menghambat serangan balik, melatih kecepatan untuk kembali ke posisi awal. Prosedur Pelaksanaan: 1. Penyerang 1 (F1 memberikan umpan kepada penyerang 2 (F2 yang berhasil melewati pemain bertahan 4 (D4. Setelah melakukan passing maju ke depan. 2. Bersamaan dengan itu, pemain bertahan 1 (D1 mengejar penyerang 2 (F2 yang menguasai bola. 3. Pemain bertahan 2 (D2 dan 3 (D3 mundur ke belakang menempati kun yang dijadikan sebagai bayangan. 4. Setelah menempati kun, pemain bertahan 2 (D2 dan 3 (D3 mengawasi pergerakan penyerang. 5. Pemain bertahan 4 (D4 yang berhasi dilewati penyerang 2 (F2 mengganti posisi pemain bertahan 1 (D1 di tengah, dan menjaga penyerang 1 (F1. 6. Penyerang 2 (F2 memberikan umpan crossing ke tengah, dan pemain bertahan berusaha menghalaunya ke luar daerah pinalti. Keterangan F = Penyerang (Forward = Kun (Cone D = Pemain bertahan (Defender = Arah bola (Passing = Penjaga awang (oal Keeper = Arah lari pemain Analisis Data Model Latihan VI (Latihan 4 lawan 4 oleh Ahli 1. Practicable (sesuai untuk dipraktekkan, ditemukan 2. Pemain bertahan yang paling dekat dengan bola ( mengejar bola, sedangkan pemain bertahan yang berhasil dilewati menempati posisi di daerah tengah, ditemukan 3. Jarak antara pemain penyerang dengan pemain bertahan 1,5 meter, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sesuai. 4. Adanya kun sebagai bayangan arah kembali pemain bertahan, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sangat sesuai. 5. Mengantisipasi umpan crossing, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sesuai. 6. Dilakukan untuk melatih kecepatan menghambat serangan balik, penjagaan satu lawan satu dan kemampuan memotong umpan crossing, ditemukan Analisis Data Model Latihan VI (Latihan 4 lawan 4dari Uji Coba Kelompok Kecil 1. Model latihan VI dinyatakan menarik oleh pemain Unsil sebesar 80% jawaban menarik. 2. Model latihan VI dinyatakan mudah oleh pemain Unsil sebesar 60% jawaban mudah. (bersyarat 3. Model latihan VI dinyatakan bermanfaat oleh pemain penilaian sebesar 50% jawaban bermanfaat. (bersyarat

4. Model latihan VI dinyatakan mendukung oleh pemain penilaian sebesar 50% jawaban mendukung. (bersyarat Analisis Data Model Latihan VI (Latihan 4 lawan 4 dari Uji Coba Kelompok Besar 1. Model latihan VI dinyatakan menarik oleh pemain Unsil sebesar 72% jawaban menarik. 2. Model latihan VI dinyatakan mudah oleh pemain Unsil (bersyarat sebesar 68% jawaban mudah. 3. Model latihan VI dinyatakan bermanfaat oleh pemain Unsil (bersyarat sebesar 68% jawaban bermanfaat. 4. Model latihan VI dinyatakan mendukung oleh pemain Unsil sebesar 64% jawaban mendukung. (bersyarat F 4 D 5 F 4 D 4 F 5 D 5 F 3 ambar 7 Model Latihan VII (5 Lawan 5 Tujuan Latihan: Untuk melatih teknik menghambat serangan balik, melatih pergantian tugas penjagaan lawan. Prosedur Pelaksanaan: 1. Penyerang 1 (F1 memberikan umpan kepada penyerang 2 (F2. Kemudian penyerang 2 (F2 melakukan umpan satu-dua dengan penyerang 3 (F3. 2. Pemain bertahan 3 (D3 yang dekat dengan bola mengejar dan menghambat pergerakan penyerang 2 (F2 yang menguasai bola. 3. Pemain bertahan 5 (D5 lari ke kun terdekat dengan datangnya bola dan mengganti tugas pemain bertahan 3 (D3 menjaga penyerang 4 (F4. 4. Pemain bertahan 4 (D4 mundur ke belakang ke kun yang berada di tiang jauh dan menjaga penyerang 5 (F5 menggantikan tugas pemain bertahan 5 (D5. 5. Pemain bertahan 1 (D1 dan 2 (D2 mundur ke kun dan menjaga daerah tengah lapangan. 6. Penyerang 2 (F2 melakukan umpan crossing ke tengah. Keterangan F = Penyerang (Forward = Kun (Cone D = Pemain bertahan (Defender = Arah bola (Passing

= Penjaga awang (oal Keeper = Arah lari pemain Analisis Data Model Latihan VII (Latihan 5 lawan 5 oleh Ahli 1. Practicable (sesuai untuk dipraktekkan, ditemukan 2. Jarak antara penyerang dan bertahan 1,5 meter, ditemukan 3. Adanya pergantian tugas menjaga lawan, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sangat sesuai. 4. Adanya kun sebagai bayangan arah kembali pemain bertahan, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sesuai. 5. Mengantisipasi umpan-umpan crossing, ditemukan 6. Dilakukan untuk melatih menghambat serangan balik, pertukaran posisi dan kemampuan memotong umpan crossing, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sesuai. Analisis Data Model Latihan VII (Latihan 5 lawan 5dari Uji Coba Kelompok Kecil 1. Model latihan VII dinyatakan menarik oleh pemain (bersyarat penilaian sebesar 60% jawaban menarik. 2. Model latihan VII dinyatakan mudah oleh pemain Unsil sebesar 70% jawaban mudah. 3. Model latihan VII dinyatakan bermanfaat oleh pemain penilaian sebesar 50% jawaban bermanfaat. 4. Model latihan VII dinyatakan sangat mendukung oleh pemain penilaian sebesar 50% jawaban sangat mendukung. (bersyarat (bersyarat Analisis Data Model Latihan VII (Latihan 5 lawan 5 dari Uji Coba Kelompok Besar 1. Model latihan VII dinyatakan menarik oleh pemain Unsil (bersyarat sebesar 68% jawaban menarik. 2. Model latihan VII dinyatakan mudah oleh pemain Unsil sebesar 72% jawaban mudah. 3. Model latihan VII dinyatakan bermanfaat oleh pemain Unsil (bersyarat sebesar 68% jawaban bermanfaat. 4. Model latihan VII dinyatakan mendukung oleh pemain Unsil sebesar 68% jawaban mendukung. (bersyarat

D 5 F 5 D 4 D 5 F 4 F 4 F 3 F 3 ambar 8 Model Latihan VIII (5 Lawan 5 (2 Tujuan Untuk melatih teknik menghambat serangan balik, melatih pergantian tugas penjagaan lawan. Prosedur pelaksanaan 1. Penyerang 1 (F1 menguasai bola, dia melakukan dribling ke depan. 2. Pemain bertahan 2 (D2 menghadang, kemudian penyerang 1 (F1 mengumpan bola ke penyerang 2 (F2. Melihat temannya lari ke depan (F3, penyerang 2 (F2 memberikan umpan ke penyerang 3 (F3, namun pemain bertahan 1 (D1 mengejar dan mengganggu penyerang 3 (F3. 3. Penyerang 3 (F3 tetap mendrible bola sampai ke depan dan memberikan umpan lambung ke daerah penalti. 4. Pemain penyerang yang lain (F5, F4 dan F2 yang ikut maju berusaha memasukkan bola ke gawang lawan, sedangkan pemain bertahan (D4, D3 dan D5 yang ikut turun ke daerah pertahanan berusaha menghalau bola ke depan. Keterangan F = Penyerang (Forward = Arah bola (Passing D = Pemain bertahan (Defender = Arah lari pemain = Penjaga awang (oal Keeper = Dribble bola Analisis Data Model Latihan VIII (Latihan 5 lawan 5 (2 oleh Ahli 1. Practicable (sesuai untuk dipraktekkan, ditemukan 2. Jarak antara penyerang dan bertahan 1,5 meter, ditemukan 3. Pemain bertahan 1 ( mengikuti pergerakan penyerang 3 (F 3, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sesuai. 4. Mengantisipasi umpan-umpan crossing, ditemukan 5. Dilakukan untuk melatih menghambat serangan balik, penjagaan satu lawan satu dan kemampuan memotong umpan crossing, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sesuai. Analisis DataModel Latihan VIII (Latihan 5 lawan 5 (2 dari Uji Coba Kelompok Kecil 1. Model latihan VIII dinyatakan menarik oleh pemain

penilaian sebesar 90% jawaban menarik. 2. Model latihan VIII dinyatakan mudah oleh pemain Unsil sebesar 70% jawaban mudah. 3. Model latihan VIII dinyatakan bermanfaat oleh pemain penilaian sebesar 60% jawaban bermanfaat. 4. Model latihan VIII dinyatakan mendukung oleh pemain penilaian sebesar 70% jawaban mendukung. (bersyarat (bersyarat (bersyarat Analisis Data Model Latihan VIII (Latihan 5 lawan 5 (2 dari Uji Coba Kelompok Besar 1. Model latihan VIII dinyatakan menarik oleh pemain Unsil sebesar 84% jawaban menarik. 2. Model latihan VIII dinyatakan mudah oleh pemain Unsil sebesar 84% jawaban mudah. 3. Model latihan VIII dinyatakan bermanfaat oleh pemain Unsil sebesar 80%. jawaban bermanfaat. 4. Model latihan VIII dinyatakan mendukung oleh pemain Unsil sebesar 76% jawaban mendukung. ambar 9 Model Latihan IX (3 Lawan 3 Tujuan: Mengembangkan taktik kelompok yang digunakan untuk bertahan sekaligus menyerang, juga memperbaiki permainan peralihan. Prosedur pelaksanaan: 1. Permainan dilakukan di lapangan dengan ukuran 20 x 15 meter dengan gawang selebar 4 meter dengan durasi waktu 10 menit. 2. Dimulai dengan kickoff dari tengah lapangan. Tiap tim terdiri dari tiga pemain. 3. Tim yang menguasai bola menyerang dengan tiga pemain (1 kiper yang ikut menyerang, sedangkan tim yang bertahan dengan dua pemain dan kiper menjaga gawang. 4. Jika pemain bertahan berhasil merebut bola, dia harus mengirim umpan kepada kiper sebelum melakukan serangan ke arah gawang lawan. Lalu kiper bergerak maju, bergabung dengan rekan yang melakukan serangan.

5. Kiper dari anggota tim yang kehilangan bola segera mundur ke belakang untuk menjaga gawang. Demikian seterusnya. Keterangan F = Penyerang (Forward D = Pemain bertahan (Defender = Penjaga awang (oal Keeper = Arah lari pemain = Arah bola (Passing Analisis Data Model Latihan IX (Latihan 3lawan 3 oleh Ahli 1. Practicable (sesuai untuk dipraktekkan, ditemukan 2. Tim yang bertahan menghadapi serangan dengan 2 orang pemain + 1 orang menjaga gawang, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sesuai. 3. Penjaga gawang ikut melakukan permainan, ditemukan 4. Adanya umpan ke penjaga gawang terlebih dahulu setelah pemain bertahan berhasil merebut bola, ditemukan 5. Dilakukan untuk melatih permainan peralihan, ditemukan Analisis DataModel Latihan IX (Latihan 3 lawan 3 dari Uji Coba Kelompok Kecil 1. Model latihan IX dinyatakan menarik oleh pemain Unsil sebesar 60% jawaban menarik. (bersyarat 2. Model latihan IX dinyatakan mudah oleh pemain Unsil sebesar 80% jawaban mudah. 3. Model latihan IX dinyatakan bermanfaat oleh pemain penilaian sebesar 60% jawaban bermanfaat. 4. Model latihan IX dinyatakan mendukung oleh pemain penilaian sebesar 60% jawaban mendukung. (bersyarat (bersyarat (bersyarat Analisis Data Model Latihan IX (Latihan 3 lawan 3 dari Uji Coba Kelompok Besar 1. Model latihan IX dinyatakan menarik oleh pemain Unsil sebesar 76% jawaban menarik. 2. Model latihan IX dinyatakan mudah oleh pemain Unsil sebesar 72% jawaban mudah. 3. Model latihan IX dinyatakan bermanfaat oleh pemain Unsil sebesar 84% jawaban bermanfaat. 4. Model latihan IX dinyatakan mendukung oleh pemain Unsil sebesar 80% jawaban mendukung.

F 5 D 5 F 4 D 4 F 4 F 3 D 4 F 3 ambar 10 Model Latihan X (Permainan dengan Pengawalan Ketat Tujuan: Mengembangkan taktik kelompok yang digunakan untuk bertahan sekaligus menyerang. Prosedur pelaksanaan: 1. Permainan dilakukan di lapangan yang berukuran 30 x 16 meter dengan gawang selebar 1 meter dengan durasi waktu 10 menit. 2. Dimulai dengan kickoff dari tengah lapangan, tiap tim terdiri dari lima pemain. 3. Tim yang menguasai bola berusaha untuk menyerang dan mencetak gol, sedangkan tim yang tidak menguasai bola berusaha merebut bola dan tiap orangnya menjaga lawan satu lawan satu (man-to-man marking. 4. Karena tembakan bisa dilakukan dari mana saja, penjagaan harus dilakukan dengan sangat ketat untuk mencegah terjadinya gol melalui tendangan jarak jauh. 5. Pergantian bola terjadi jika defender berhasil merebut bola, atau jika bola keluar lapangan, atau jika dihasilkan sebuah gol. Keterangan F = Penyerang (Forward = Arah bola (Passing D = Pemain bertahan (Defender = Arah lari pemain = Penjaga awang (oal Keeper = Dribble bola Analisis Data Model Latihan X (Permainan dengan Pengawalan Ketat oleh Ahli 1. Practicable (sesuai untuk dipraktekkan, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sangat sesuai. 2. Setiap tim terdiri dari 5 orang, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sesuai. 3. Pemain yang bertahan melakukan penjagaan satu lawan satu, ditemukan 4. Jarak antara pemain yang bertahan dengan penyerang 1 meter, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sesuai. 5. Dilakukan untuk melatih penjagaan satu lawan satu dan melatih permainan peralihan, ditemukan penilaian sebesar 100% jawaban sesuai. Analisis DataModel Latihan X (Permainan dengan Pengawalan Ketat dari Uji Coba Kelompok Kecil 1. Model latihan X dinyatakan menarik oleh pemain Unsil sebesar 80% jawaban menarik.

2. Model latihan X dinyatakan mudah oleh pemain Unsil sebesar 90% jawaban mudah. 3. Model latihan X dinyatakan bermanfaat oleh pemain penilaian sebesar 60% jawaban bermanfaat. 4. Model latihan X dinyatakan mendukung oleh pemain penilaian sebesar 80% jawaban mendukung. (bersyarat Analisis Data Model Latihan X (Permainan dengan Pengawalan Ketat dari Uji Coba Kelompok Besar 1. Model latihan X dinyatakan menarik oleh pemain Unsil sebesar 80% jawaban menarik. 2. Model latihan X dinyatakan mudah oleh pemain Unsil sebesar 92% jawaban mudah. 3. Model latihan X dinyatakan bermanfaat oleh pemain Unsil sebesar 76% jawaban bermanfaat. 4. Model latihan X dinyatakan mendukung oleh pemain Unsil sebesar 88% jawaban mendukung. Dari hasil revisi para ahli yang diujicobakan pada kelompok kecil dan uji coba kelompok besar, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Tabel Kesimpulan Hasil Analisis Tinjauan Ahli dan Uji Coba Kelompok Kecil No PERNYATAAN Kesimpulan 1 Model Latihan I (sebelum mempraktekkan dilakukan latihan pada pemain 2 Model Latihan II (sebelum mempraktekkan dilakukan latihan pada pemain 3 Model Latihan III (sebelum mempraktekkan dilakukan latihan pada pemain 4 Model Latihan IV (sebelum mempraktekkan dilakukan latihan pada pemain 5 Model Latihan V (sebelum mempraktekkan dilakukan latihan pada pemain 6 Model Latihan VI (sebelum mempraktekkan dilakukan latihan pada pemain 7 Model Latihan VII (sebelum mempraktekkan dilakukan latihan pada pemain 8 Model Latihan VIII (sebelum mempraktekkan dilakukan

9 Model Latihan IX 10 Model Latihan X latihan pada pemain (sebelum mempraktekkan dilakukan latihan pada pemain (sebelum mempraktekkan dilakukan latihan pada pemain TabelKesimpulan Hasil Uji Coba Kelompok Besar No PERNYATAAN Kesimpulan 1 Model Latihan I 2 Model Latihan II 3 Model Latihan III 4 Model Latihan IV 5 Model Latihan V 6 Model Latihan VI 7 Model Latihan VII (bersyarat (bersyarat 8 Model Latihan VIII 9 Model Latihan IX 10 Model Latihan X IV. KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 10 model latihan pertahanan sepak bola yang dikembangkan dapat digunakan untuk pada saat latihan. Karena sudah terbukti oleh tinjauan ahli yang diuji cobakan pada kelompok kecil dan kelompok besar. Saran-saran yang dikemukakan meliputi saran pemanfaatan, saran diseninasi, dan saran penelitian lebih lanjut. 1. Saran Pemanfaatan Produk pengembangan ini adalah berupa model latihan bertahan untuk pemain bertahan dalam permainan sepakbola yang dapat digunakan sebagai rujukan dalam menyusun program latihan. Dalam memanfaatkan model latihan ini, perlu juga diperhatikan tentang kondisi, sarana dan prasarana yang ada. Penggunaan produk ini pertama kali dilaksanakan seperti apa adanya, kemudian dilakukan evaluasi terhadap tingkat efektifitas dan efisiensinya. Jika dirasa tidak ada permasalahan, tindakan penyesuaian atau revisi dapat dilakukan. Kemudian dilakukan evaluasi lagi berulang-ulang hingga memperoleh kesesuaian dengan kondisi dan situasi di lapangan. 2. Saran Diseminasi Dalam pengembangan penelitian ini lebih lanjut, peneliti mempunyai beberapa saran sebagai berikut. a. Sebelum desebarkan, sebaiknya produk ini disusun kembali menjadi lebih baik sehingga kemasan ataupun isi dan penulisannya mudah diterima orang lain. b. Sebelum disebarkan, sebaiknya produk ini disosialisasikan kepada persatuan sepakbola yang lain yang ada di sekitar penelitian dilakukan. 3. Saran Pengembangan Lebih Lanjut Dalam pengembangan lebih lanjut, peneliti mempunyai saran sebagai berikut. a. Subjek penelitian sebaiknya dilakukan pada subjek yang lebih luas, misalnya pada beberapa persatuan sepakbola yang ada di sekitar penelitian dilakukan. b. Menganalisis tingkat efektifitasnya, dengan membandingkan dari beberapa model latihan yang ada, kemudian memilih latihan yang paling baik atau efektif dalam meningkatkan kemampuan bertahan pemain bertahan. c. Menambahkan jumlah pemain yang melakukan pertahanan, misalnya dengan melibatkan seluruh pemain (sebelas pemain dalam bertahan.

Demikian saran-saran terhadap pemanfaatan, diseminasi, maupun pengembangan produk lebih lanjut terhadap model latihan bertahan untuk pemain bertahan dalam permainan sepakbola. DAFTAR PUSTAKA Ardhana, W. 2002. Konsep Penelitian Pengembangan dalam Bidang Pendidikan dan Pembelajaran. Penduan Lokakarya Nasional Angkatan II, Pusat Penelitian Pendidikan Lembaga Penelitian Jurusan Ilmu Keolahragaan, Malang, 22-24 Maret. Asim. 2002. Langkah-Langkah Penelitian Pengembangan. Panduan Lokakarya Nasional Angkatan II, Pusat Penelitian Pendidikan Lembaga Penelitian Jurusan Ilmu Keolahragaan, Malang, 22-24 Maret. Batty, Eric C. 2003. Latihan Sepakbola Metode Serangan.Bandung: CV. Pioner Jaya. Batty, Eric C. 2004. Latihan Sepakbola Metode Pertahanan. Bandung: CV. Pioner Jaya. Bompa, Tudor. 1987. Theory and Methodology of Training. The Keye to Athletic Performance. Borg, W. R., and all, M. D. 1983. Educational Research: An Introduction. 4 th ed. London: Longman Inc. Coever, Wiel. 1987. Sepakbola; program pembinaan pemain ideal. Jakarta: PT. ramedia. Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Pedoman dan Modul Pelatihan Kesehatan Olahraga Bagi Pelatih Olahragawan Pelajar.Jakarta: Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani. Dinata, Marta, Drs. M. Pd. 2007. Dasar-dasar Mengajar Sepakbola. Ciputat Jakarta: Cerdas Jaya Faqih, Mahfudz. 1996. Persepsi Siswa Terhadap Tugas-Tugas Kuesioner. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, FIP, IKIP Malang. Luxbacher, Josep A. 1998. Sepakbola. Jakarta: PT Raja rafindo Persada. Hadisasmita, H. M., dan Syarifuddin, A.1996. Ilmu Kepelatihan dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Harsono, Drs. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Olahraga. Jakarta: Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Pate, R. Russel, McClenaghan, Bruce & Rotella, Robert. 1993. Dasar-dasar Ilmiah Kepelatihan. Terjemahan Kasiyo Dwijowinoto Semarang: IKIP Semarang. Scheunemann, Timo. 2005. Dasar-dasar Sepakbola Modern. Malang: Dioma Skogvang, B., Peitersen, B., & Kehl, K. S. 2000. Soccer Today. Canada: Wadsworth. Sneyers, Jozef. 1989. Sepakbola Remaja; petunjuk dan pelatihan bagi kesebelasan remaja. Jakarta: PT. Rosda Jayaputra. Soejoso, 1998. LO BOOK AFC/PSSI C Licence Coaching Award. Bogor Pelita Bakrie Sawangan.

Sudjana. 1990. PenelitianHasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Suharno. 1993. Metodologi Pelatihan. Jakarta: Koni Pusat.