III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan April - Juni 2014. 3.2. Alat dan Bahan 3.2.1. Alat Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari akuarium 60x40x40 cm 3 sebanyak 15 buah, hammer mill, pelleting, oven, timbangan digital, scope net, baskom, gelas ukur, sendok nasi, nampan, penggaris, instalasi aerasi, blower, toples, ph paper, termometer, dan alat tulis. 3.2.2. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tepung kepala ikan teri, tepung ikan, tepung kedelai, tepung jagung, tepung terigu, minyak ikan, minyak jagung, premix, air, benih ikan lele Masamo berukuran 4 5 cm dengan berat rata-rata 2 gr.
3.3. Rancangan Penelitian Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dengan 3 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari pemberian pakan dengan jumlah (Proporsi) tepung kepala ikan teri dan tepung ikan yang berbeda. Protein pakan dibuat 30%. Formulasi pakan yang dibuat dan digunakan sebagai perlakuan disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2. Formulasi pakan yang digunakan selama penelitian No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Bahan Pakan (gram) Tepung ikan Tepung kepala ikan teri Tepung kedelai Tepung jagung Tepung terigu Minyak jagung Minyak ikan Premix Pakan A B C D E 300 225 150 75 0 0 75 150 225 300 195 195 195 195 195 150 150 150 150 150 60 60 60 60 60 22,5 22,5 22,5 22,5 22,5 15 15 15 15 15 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 Jumlah 750 750 750 750 750 Keterangan : Perlakuan A = 0% tepung kepala ikan teri + 100% tepung ikan Perlakuan B = 25% tepung kepala ikan teri + 75% tepung ikan Perlakuan C = 50% tepung kepala ikan teri + 50% tepung ikan Perlakuan D = 75% tepung kepala ikan teri + 25% tepung ikan Perlakuan E = 100% tepung kepala ikan teri + 0% tepung ikan 20
Aquarium ditempatkan secara acak selama penelitian (Gambar 4) : A1 B2 D3 D2 A3 E1 C2 A2 E2 C3 Gambar 3. Penempatan Akuarium selama Penelitian B3 C1 E3 D1 B1 Gambar 4. Penempatan aquarium penelitian Keterangan : A1 : Perlakuan A ulangan 1 D1 : Perlakuan D ulangan 1 A2 : Perlakuan A ulangan 2 D2 : Perlakuan D ulangan 2 A3 : perlakuan A ulangan 3 D3 : Perlakuan D ulangan 3 B1 : Perlakuan B ulangan 1 E1 : Perlakuan E ulangan 1 B2 : Perlakuan B ulangan 2 E2 : Perlakuan E ulangan 2 B3 : Perlakuan B ulangan 3 E3 : Perlakuan E ulangan 3 C1 : Perlakuan C ulangan 1 C2 : Perlakuan C ulangan 2 C3 : Perlakuan C ulangan 3 Model Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang digunakan adalah sebagai berikut : Yij = µ + σi + ij Keterangan :Yij = Data pengamatan perlakuan ke-i, Ulangan ke-j i = Perlakuan akan A, B, C, D, E, F j = Ulangan (1, 2, 3) µ = Rataan umum atau nilai tengah umum σi = Akibat atau pengaruh pemberian pakan ke-i ij = Galat percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j Mattjik dan Made (2002). Pengujian pengaruh perlakuan digunakan analisis ragam (ANOVA) pada selang kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) jika ada pengaruh. 21
3.4. Prosedur Penelitian 3.4.1 Persiapan Persiapan wadah pemeliharaan berupa aquarium beserta instalasi aerasi sebagai penyuplai oksigen. Akuarium yang akan digunakan dicuci dan dikeringkan. Setiap aquarium diisi air setinggi 30 cm dan dimasukkan ikan sebanyak 12 ekor dengan padat tebar 1 ekor/6 liter. Ikan lele yang akan digunakan dalam penelitian diaklimatisasi selama 7 hari dalam bak penampungan dan diberi pakan berupa pelet komersil sebanyak 3 kali dalam sehari. Selama aklimatisasi berlangsung dilakukan pembuatan pakan buatan yang akan diberikan pada ikan uji. Setelah itu ikan dipuasakan 1 hari terahir untuk menghilangkan pakan yang masih tersisa pada lambung ikan dan agar dapat merangsang perlakuan pakan yang akan diberikan. 3.5. Pelaksanaan 3.5.1 Pembuatan Pakan Pakan yang digunakan dalam penelitian ini berupa pakan buatan dengan bahan baku berupa tepung kepala ikan teri, tepung ikan, tepung kedelai, tepung jagung, minyak ikan, minyak jagung, premix, dan tepung terigu. Formulasi pakan disajikan pada Tabel 2. 22
3.5.2 Pemeliharaan dan Pemberian Pakan Benih ikan lele dipelihara selama 50 hari dengan pemberian pakan tiga kali sehari pada pukul 07.00, 14.00, dan 21.00WIB dengan Feeding Rate (FR) 5%. 3.5.3Sampling Pengukuran berat ikan lele dilakukan 10 hari sekali untuk mengetahui peningkatan bobot ikan lele dumbo. 3.5.4 Pengelolaan Kualitas Air Untuk menjaga kualitas air selama penelitian dilakukan penyiponan setiap hari sebanyak 20% dari volume total air. Pengukuran kualitas air dilakukan pada awal, pertengahan dan akhir selama pemeliharaan ikan lele. Kualitas air yang diukur berupa, ph, suhu dan DO (Disolve Oksigen). 3.6. Pengamatan Selama penelitian berlangsung parameter yang diukur adalah pertumbuhan mutlak, kelangsungan hidup (SR), Feed Convertion Ratio (FCR), Retensi Protein (RP) dan kualitas air. 3.6.1 Pertumbuhan Mutlak Pertumbuhan berat mutlak adalah selisih berat total tubuh ikan pada akhir dan awal pemeliharaan. Pertumbuhan berat mutlak dihitung dengan rumus (Effendi, 1997). 23
Wm = Wt Wo Keterangan : Wm : Pertumbuhan berat mutlak (g) Wt : Bobot rata-rata akhir (g) Wo : Bobot rata-rata awal (g) 3.6.2 Kelangsungan Hidup Kelangsungan hidup adalah tingkat perbandingan jumlah ikan yang hidup selama penelitian. Kelangsungan hidup dapat dihitung dengan rumus (Zonneveld et al., 1991): SR = Keterangan : SR : Kelangsungan hidup (%) Nt : Jumlah ikan akhir (ekor) No : Jumlah ikan awal (ekor) 3.6.3 Feed Convertion Ratio (FCR) Feed Convertion Ratio (FCR) adalah perbandingan antara jumlah pakan yang diberikan dengan biomassa ikan yang dihasilkan. Menurut Effendi (1997), FCR dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : FCR = F Wt Wo 24
Keterangan : FCR : Feed Convertion Ratio F Wt : Jumlah pakan yang diberikan selama masa pemeliharaan (kg) : Biomassa akhir (kg) Wo : Biomassa awal (kg) 3.6.4 Retensi Protein (%) Nilai retensi protein dihitung berdasarkan persamaan Takeuchi (1988) : Keterangan: F = Kandungan protein tubuh pada akhir pemeliharaan (g) I = Kandungan protein pada awal pemeliharaan (g) P = Jumlah protein yang dikonsumsi ikan (g) 3.6.5 Kualitas Air Parameter kualitas air yang ukur selama penelitian adalah ph, suhu, dan DO (Disolve Oksigen). Parameter ini diukur pada awal, pertengahan dan akhir pemeliharaan. 3.7. Analisis Data Pengaruh perlakuan terhadap parameter pengamatan dianalisis dengan mengunakan analisis ragam (ANOVA). Apabila hasil uji antar perlakuan berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan selang kepercayaan 95%. 25