1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa memiliki peran strategis sebagai saluran yang menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa, kita dapat memperoleh semua informasi mengenai realitas yang tengah berlangsung. Ditambah lagi dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, dimana memudahkan kita untuk mengakses berita setiap harinya. Namun kenyataannya, realitas yang dihadirkan media ke hadapan pembaca bukanlah realitas yang sesungguhnya, melainkan sudah dibentuk, dibingkai dan dipoles sedemikian rupa. Apa yang dihadirkan media merupakan hasil praktisi media mengkonstruksi berbagai realitas yang dipilihnya berdasarkan ideologi dan kognisi sosial wartawan. Dalam melaksanakan fungsi agenda setting, wartawan juga melakukan framing (pembingkaian) untuk memenuhi kaidah jurnalistik, yaitu peristiwa sosial dan politik yang panjang lebar dan rumit, dilakukan penyederhanaan atau penyuntingan sehingga layak terbit, sesuai visi dan misi surat kabarnya 1. Louis Althusser dan Antonio Gramsci sama-sama sepakat bahwa media massa bukan sesuatu yang bebas, independen, tetapi memiliki keterkaitan dengan realitas sosial. Jelasnya, ada berbagai kepentingan yang bermain dalam media massa. Di samping kepentingan ideologi antara masyarakat dan negara, dalam diri 1 Anwar Arifin, Pers dan Dinamika Politik, Jakarta: Penerbit Yarsif Watampone, 2010, hal: 39
2 media massa juga berselubung kepentingan lain; misalnya kepentingan kapitalisme pemilik modal, kepentingan keberlangsungan (suistainabilitas) lapangan kerja bagi para karyawan dan sebagainya. Dalam kondisi dan posisi seperti ini, media massa tidak mungkin berdiri statis di tengah-tengah, dia akan bergerak dinamis di antara pusaran-pusaran kepentingan yang sedang bermain 2. Media massa sebagai corong informasi kepada masyarakat luas memainkan peran yang cukup penting pada saat menjelang Pemilu. Banyak aspek dari media massa yang membuat dirinya penting dalam kehidupan politik, yaitu daya jangkaunya (coverage) yang sangat luas, yang mampu melewati batas wilayah (geografis), kelompok umur, jenis kelamin dan sosial-ekonomi-status (demografis) dan perbedaan paham dan orientasi (psikografis). Sehingga media massa memiliki kekuatan sebagai sarana untuk pembentukan image, citra, maupun stigma. Sebagai suatu alat untuk menyampaikan berita, penilaian, atau gambaran umum tentang banyak hal, ia mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai institusi yang dapat membentuk opini publik, antara lain, karena media juga dapat berkembang menjadi kelompok penekan atas suatu ide atau gagasan, dan bahkan suatu kepentingan atau citra yang ia representasikan untuk diletakkan dalam konteks kehidupan yang lebih empiris 3. Tahun 2014 untuk ketiga kalinya Republik Indonesia akan melaksanakan Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Umum Presiden periode 2014-2019 2 Alex Sobur, Analisis Teks Media, Bandung ; PT Remaja Rosdakarya, 2001, hal : 30 3 Ibid., hal : 31
3 secara langsung. Dalam pesta demokrasi yang digelar setiap lima tahun sekali ini, rakyat Indonesia tidak hanya memiliki hak untuk memilih tetapi juga dipilih. Partai Demokrat sebagai salah satu partai peserta Pemilu 2014, pada tanggal 15 September lalu mengadakan Konvensi Partai Demokrat. Konvensi tersebut diadakan sebagai ajang pencarian bakal calon presiden, yang kemudian akan maju pada Pilpres 2014 mendatang mewakili Partai Demokrat. Sebelas orang telah ditetapkan oleh Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat sebagai peserta konvensi. Para peserta tidak hanya berasal dari kalangan internal partai saja, namun juga dari luar partai. kesebelas orang peserta terpilih tersebut yaitu Hayono Isman, Dino Patti, Dahlan Iskan, Gita Wirjawan, Anies Baswedan, Irman Gusman, Ali Masykur, Marzuki Ali, Endriartono Sutarto, Pramono Edhi dan Sinyo Hari. Momentum konvensi ini tentu merupakan moment yang penting bagi Partai Demokrat yang merupakan salah satu partai politik terpopuler di Indonesia. Karena hasil dari konvensi ini sangat menentukan keberhasilan Partai Demokrat pada Pilpres 2014 nanti, menyusul kemenangannya pada Pemilu sebelumnya. Sehingga dapat dipastikan akan banyak pihak yang memasang mata terhadap konvensi ini. Begitupula hal nya dengan media massa yang memiliki fungsi pengawasan (surveillance). Tentu saja secara berkesinambungan media massa akan melaporkan perkembangan konvensi ini kepada masyarakat. Meningkatnya jumlah pengakses internet dari tahun ke tahun dan dengan didukung oleh perkembangan teknologi infrastruktur dan aplikasi pendukungnya, mengindikasikan eksistensi internet sebagai media informasi dan sarana
4 berkomunikasi. Hal ini mendorong munculnya portal berita online, yang hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap akses berita terbaru dan tercepat. Melalui penelitian ini, ingin diketahui bagaimana dua portal berita online populer di Indonesia yaitu detik.com dan viva.co.id membingkai pemberitaan Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat 2013. Detik.com merupakan salah satu pioner portal berita di Indonesia yang masih eksis hingga kini. Menurut alexa.com, sebuah situs yang berisi statisktik popularitas/rank web, detik.com dan viva.co.id menduduki posisi 20 teratas website paling populer di Indonesia (sumber: kaskus.co.id). Faktor kepemilikan media juga menjadi pertimbangan. Viva.co.id merupakan portal berita dibawah naungan Viva Group milik Aburizal Bakrie, yang akan maju pada Pilpres 2014 nanti sebagai kandidat calon presiden dari Partai Golkar. Sehingga dapat terlihat pula apakah ada intervensi kepentingan pemilik media dalam pemberitaan viva.co.id. Untuk mengetahui bagaimana cara media mengkonstruksi berita dapat digunakan analisis framing. Melalui analisis framing, dapat diketahui bagaimana media menonjolkan aspek tertentu dan mengabaikan aspek yang lain, serta bagaimana media menempatkan informasi sehingga isu tertentu mendapat perhatian yang lebih besar ketimbang isu lain. Dalam praktiknya, hampir semua media akan menyeleksi isu yang ada, menonjolkan isu tertentu dengan mengabaikan isu yang lain. Wartawan memutuskan apa yang akan ia beritakan,
5 apa yang diliput dan apa yang dibuang, dan apa yang ditonjolkan dan apa yang harus disembunyikan pada khalayak 4. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan Bagaimanakah detik.com dan viva.co.id membingkai pemberitaan Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Tahun 2013? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah detik.com dan viva.co.id membingkai pemberitaan Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Tahun 2013. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Penelitian yang membahas tentang pembingkaian pemberitaan ini diharapkan dapat menguji keberlakuan teori-teori framing atas pemberitaan di media online. Selain itu diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya. 4 Bimo Nugroho, Eriyanto, Frans Surdiasis, Politik Media Mengemas Berita, Jakarta, ISAI 1999, hal : 21
6 1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan pertimbangan bagi para wartawan dan penulis naskah berita khususnya media massa online, sehingga dapat membuat berita yang baik dan berkualitas bagi khalayak.