BAB 14: GEOGRAFI POLA KERUANGAN DESA KOTA

dokumen-dokumen yang mirip
GEOGRAFI. Sesi DESA - KOTA : 2. A. PENGERTIAN KOTA a. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 4 Tahun b. R. Bintarto B.

Unsur - unsur potensi Fisik desa. Keterkaitan Perkembangan Desa & Kota

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN

Urbanisasi dalam Perencanaan Wilayah

Perubahan Regional (Urbanisasi dalam Perencanaan Wilayah)

DESA - KOTA : 1. Wilayah meliputi tanah, letak, luas, batas, bentuk, dan topografi.

BAHAN KULIAH 13 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

Urbanisasi dalam Perencanaan Wilayah 02/04/2013 7:59

Pola pemukiman berdasarkan kultur penduduk

Materi Geografi Kelas XII/IPS Semester 2. Diedit Oleh : Sofyanto, M.Pd

POLA KERUANGAN DESA A. Potensi Desa dan Perkembangan Desa-Kota Bintarto

BAB I PENDAHULUAN. dan melakukan segala aktivitasnnya. Permukiman berada dimanapun di

4. KARAKTERISTIK DESA. Pertemuan 5

1/22/2011 TEORI LOKASI

SOSIOLOGI PERKOTAAN (Lanjutan)

Nama :Rayendra Pratama NPM : 1A Kelas : 1 KA 39. Tugas ISB Bab 7

BAB V KESIMPULAN. wilayahnya yang sebelumnya berbasis agraris menjadi Industri. Masuknya Industri

II. TINJAUAN PUSTAKA. lukisan atau tulisan (Nursid Sumaatmadja:30). Dikemukakan juga oleh Sumadi (2003:1) dalam

KONSEP DASAR SOSIOLOGI PERDESAAN. Pertemuan 2

Mata Kuliah Perencanaan Kota [Review Materi]

BAB I PENDAHULUAN. arah perubahan struktural desa-kota diharapkan dapat berlangsung secara seimbang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penanganan desa adalah adanya keragaman pengertian tentang desa. Menurut Ma rif

GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Permukiman Kumuh

I. PENDAHULUAN. Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, pertumbuhan penduduk dari tahunketahun

WAWASAN SOSIAL BUDAYA. Kehidupan Pedesaan Dan Perkotaan

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

SOSIOLOGI PEDESAAN (lanjutan)

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan cabang ilmu yang dulunya disebut sebagai ilmu bumi

A. Pengertian Pusat Pertumbuhan Pusat pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu wilayah atau kawasan yang pertumbuhannya sangat pesat sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Proses Pengkotaan ( Urbanisasi ) Di Desa Dagen Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar 1

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Medan saling berkaitan

EVALUASI KESESUAIAN FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG LOKASI DAN FUNGSI PUSAT KOTA PADA KOTA PINGGIRAN METROPOLITAN ( STUDI KASUS : KOTA MRANGGEN) TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan terkonsentrasi dan ada tempat-tempat dimana penduduk atau kegiatannya

Pembangunan Ekonomi Perkotaan

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Perkembangan fisik yang paling kelihatan adalah perubahan penggunaan

SEA SIDE MALL PADA KAWASAN WATERFRONT KOTA BENGKALIS-RIAU (Studi Kasus pada Pantai Andam Dewi Bengkalis) Penekanan Desain Arsitektur Morphosis

KONSEP DASAR SOSIOLOGI PERDESAAN. Pertemuan 2

[Type the document title] ANALISIS (TEORITIS DAN EMPIRIS) PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP KETERSEDIAAN LAHAN DAN TERHADAP MIGRASI PENDUDUK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Sejarah dan Pengertian Kota Perkotaan berasal dari kata kota yang berarti pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang bercirikan oleh batasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang pendahuluan yang merupakan bagian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Seiring dengan perkembangan waktu selalu disertai dengan peningkatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

BAB VII MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN

BAB II KEBIJAKAN DAN STRATEGI

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

BAB I PENDAHULUAN. heterogen dan materialistis di bandingkan dengan daerah belakangnya.

Menakar Kinerja Kota Kota DiIndonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

Secara umum pembagian wilayah berdasarkan pada keadaan alam (natural region) dan tingkat kebudayaan penduduknya (cultural region).

MENGKAJI TATA RUANG KOTA MALANG DENGAN TEORI KONSENTRIS DAN TEORI SEKTORAL

BAB I. PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan menyebabkan bertambahnya kebutuhan hidup,

Tetty Harahap,S.T., M.Eng. Univ. Indo Global Mandiri 2016

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri.

II. TINJAUAN PUSTAKA Wilayah dan Hirarki Wilayah

GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU

5.2 Pengendalian Penggunaan Lahan dan Pengelolaan Lingkungan Langkah-langkah Pengendalian Penggunaan Lahan untuk Perlindungan Lingkungan

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua unsur

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Pertumbuhan Penduduk di Kecamatan Sukaraja dan di Kecamatan Sukamakmur

Perencanaan Kota-2. Tetty Harahap, ST. M.Eng. Univ. Indo Global Mandiri 2016

V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

PERENCANAAN DESA. Perencanaan Desa merupakan suatu kegiatan yang diperlukan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan penduduk desa.

Teori lokasi mempelajari pengaruh jarak terhadap intensitas orang bepergian dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Analisis pengaruh jarak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Negara berkembang mirip dengan Negara lainnya. Pertumbuhan

TRY OUT UJIAN NASIONAL 012 GEOGRAFI SMA/MA

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa

Perencanaan Pengembangan Wilayah - 4. Ruang, urbanisasi dan urbanisme

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

6 Semua negara di Oceania, kecuali Australia dan Selandia Baru (New Zealand).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, umumnya seragam, yaitu kota-kota mengalami tahap pertumbuhan

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang khusus oleh pemerintah seperti halnya sektor industri dan jasa.

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam pemenuhannya masih sulit dijangkau terutama bagi penduduk berpendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan pada karakteristik desa dapat dilihat dari tipologi desa.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

APA ITU URBANISASI???? Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MATA KULIAH PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I (PW ) Jur. Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

I. PENDAHULUAN. sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami

BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. individu manusia setelah pangan dan sandang. Pemenuhan kebutuhan dasar

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²

BAB 7: GEOGRAFI ANTROPOSFER

Ciri Utama Disiplin Geografi (1) : Perspektif Spasial. Minggu ke-2 Pengantar Geografi Oleh : Hafid Setiadi

VII KETERKAITAN EKONOMI SEKTORAL DAN SPASIAL DI DKI JAKARTA DAN BODETABEK

Masyarakat Perkotaan & Masyarakat Pedesaan

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia diciptakan di atas bumi, sejak itu manusia telah beradaptasi

BAB III TINJAUAN LOKASI. 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan jumlah penduduk perkotaan, perubahan sosial ekonomi dan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. memuat arah kebijakan pembangunan daerah (regional development policies)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

www.bimbinganalumniui.com 1. Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintah sendiri, adalah definisi desa menurut a. R. Bintarto b. S. D. Misra c. Grunfeld d. Sutardjo Kartodikusumo e. Northarm 2. Unsur-unsur utama desa di Jawa adalah daerah penduduk dan tata kehidupan. Daerah dalam arti (1) Tanah-tanah (2) Lokasi (3) Luas (4) Batas 3. Secara etimologi, istilah desa berasal dari bahasa sansekerta, yaitu dari kata deshi yang artinya (1) Tanah kelahiran (2) Wilayah pertanian (3) Tanah tumpah darah (4) Tanah pertanian 4. Dibawah ini merupakan ciri-ciri masyarakat desa, kecuali a. Dasar kekeluargaan yang masih kuat b. Masyarakat bersifat homogeny c. Mata pencahariannya agraris d. Corak kehidupannya bersifat gesselschaft e. Norma agama masih dipegang kuat 5. Pada dasarnya desa merupakan gabungan dari beberapa dusun. Istilah dusun oleh masyarakat minangkabau a. Wanus b. Gampong c. Kampong d. Huta e. Nagari 6. Menurut Paul H. Landis, desa adalah suatu wilayah yang penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri sebagai berikut (1) Mempunyai pergaulan hidup yang saling mengenal (2) Adanya ikatan perasaan yang sama tentang kebiasaan (3) Cara berusaha bersifat agraris dan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor alam (4) Merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah camat 7. Masyarakat desa mewujudkan suatu paguyuban atau gemeinschaft Control kemasyarakatan di desa lebih ditentukan oleh hukum formal 8. Potensi desa dapat dibedakan atas dua macam, yaitu potensi fisik dan non fisik. Potensi fisik suatu desa terdiri dari (1) Penduduk (2) Air (3) Lembaga sosial (4) Iklim

9. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi potensi desa, kecuali a. Keadaan lingkungan geografis b. Jumlah penduduk c. Pola desa d. Jenis dan tingkat kesuburan e. Luas tanah 10. Ciri-ciri desa berpotensi tinggi adalah (1) Lahan yang sangat subur (2) Topografi bersifat landai (3) Sumber air cukup banyak (4) Topografi bervariasi 11. Faktor-faktor alam yang mempengruhi cara berusaha penduduk desa adalah (1) Iklim (2) Topografi (3) Sumber daya alam (4) Kultur 12. Berdasarkan potensi fisik dan non fisiknya, Desa dibedakan atas a. Agraris, sedang berkembang, dan maju b. Tradisional, transisi, dan maju c. Pertanian, nelayan, dan perkebunan d. Industri, nelayan, agraris e. Agraris, sedang berkembang, dan terbelakang 13. Yang merupakan ciri-ciri desa swadaya adalah, kecuali a. Hasilnya hanya untuk mencukupi kebutuhan sendiri b. Pendidikan penduduk hanya sekitar 30% tamatan SD c. Administrasi pemerintahan belum berkembang d. Teknologi sederhana sudah dipergunakan e. Adanya istiadat tidak lagi mengikat 14. Berdasarkan kebiasaan masyarakatnya, wilayah pedesaan dapat diklasifikasikan menjadi desa (1) Agraris (2) Nelayan (3) Industri (4) Perdagangan 15. Desa yang sudah mampu mengembangkan potensi sumber daya secara optimal dan daya interaksinya dengan wilayah luar tinggi, dinamakan a. Desa tradisional b. Desa transisi c. Desa swadaya d. Desa swakarya e. Desa swasembada 16. Penggunaan tanah pedesaan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh (1) Ketinggian (2) Curah hujan (3) Lereng (4) Kepadatan penduduk 17. Pola penggunaan tanah pedesaan disuatu wilayah sangat dipengaruhi oleh (1) Lereng dan ketinggian wilayah (2) Kepadatan penduduk (3) Aksesibilitas terhadap pusat-pusat pemasaran (4) Tingkat pendidikan penduduk 18. Intensitas pemanfaatan lahan yang menggambarkan ciri daerah pedesaan tercermin dari a. Struktur pemukiman b. Harga tanah c. Penggunaan tanahnya d. Produktivitas tiap hektar e. Pengolahan tanahnya

19. Penggunaan tanah di wilayah pedesaan didominasi oleh jenis penggunaan tanah a. Industri b. Perdagangan c. Perkantoran d. Permukiman e. Pertanian 20. Walaupun keruangan permukiman desa mempunyai keberlanjutan tinggi, namun stabilitas ekosistem desa tetap rawan, karena a. Bersifat tradisional b. Tingkat perekonomian rendah c. Keanekaragaman hayati rendah d. Kemiskinan struktural e. Pemberdayaan masyarakat kurang 21. Persebaran permukiman di desa, tidak mengenal bentuk a. Linier b. Mengikuti garis-garis pantai c. Terpusat d. Turbulen e. Mengelilingi suatu fasilitas (missal mata air) 22. Pemukiman di pedesaan yang lokasinya mengikuti persebaran sumber daya alam membentuk pola a. Menyebar b. Mengelompok c. Merata d. Seragam e. Linier 23. Sebaran pemukiman penduduk desa yang di wilayah pegunungan membentuk pola a. Linier b. Mengelompok c. Terpancar d. Konsentrasi e. Random 24. Permukiman di daratan yang subur mempunyai pola a. Memusat di daerah tertentu b. Terpencar merata c. Linier sepanjang prasarana transportasi d. Radial pada kegiatan tertentu e. Berkelompok 25. Dilihat dari bentuknya pola sebaran permukiman desa dapat dibedakan menjadi pola (1) Linier mengikuti jalur jalan raya (2) Memanjang mengikuti garis pantai (3) Terpusat (4) Mengeliling fasilitas tertentu 26. Dilihat dari kondisi alam wilayahnya, desa-desa di pedalaman Kalimantan memiliki pola permukiman a. Terpencar b. Mengelompok c. Mengelompok dan terpencar d. Memanjang e. Memusat 27. Provinsi yang pendistribusian barang dan jasanya memanfaatkan prasarana air adalah a. Kalimantan Barat b. Sulawesi Selatan c. Sumatera Barat d. Bengkulu e. Irian Jaya 28. Desa dalam tinjauan region atau wilayah geografis merupakan hinterland yang menudukung kehidupan masyarakat kota Menurut fungsinya, desa dapat dilihat dari segi kedudukannya sebagai pemerintahan terkecil dan dalam tinjauan wilayah geografis atau region

29. Kota adalah sebuah bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistis dibandingkan dengan daerah belakangnya adalah definisi kota menurut a. Edward Ullman b. N.R. Saxena c. Grunfeld d. Northam e. R. Bintarto 30. Ciri-ciri kota yang heterogen baik secara struktural maupun demografis adalah produk dari faktor (1) Topografi (2) Sejarah (3) Motif Ekonomi (4) Budaya 31. Ciri-ciri fisik kota antara lain (1) Terdapat alun-alun (2) Tersedianya tempat parker (3) Tersedianya sarana rekreasi (4) Adanya open space 32. Berikut adalah ciri-ciri suatu kota, kecuali a. Kepadatan penduduk tinggi b. Strata sosial yang heterogen c. Sifat kelompok masyarakat yang gemeinschaft d. Mobilitas penduduk yang tinggi e. Masyarakat bercorak materialistis 33. Yang termasuk ciri-ciri sosial kota (1) Jarak sosial berjauhan (2) Struktur ekonomi bersifat non agraris (3) Sosial control ditentukan oleh hukum formal dan hukum internasional (4) Trend religi kuat dan gemeinschaft 34. Klasifikasi kota secara numerik adalah penggolongan kota yang didasarkan atas (1) Fungsi kota (2) Jumlah penduduk (3) Tahapan perkembangan kota (4) Kepadatan penduduk 35. Yang dimaksud dengan kota kecil adalah a. Jumlah penduduknya antara 20.000 50.000 jiwa b. Jumlah penduduknya antara 100.000 250.000 jiwa c. Jumlah penduduknya antara 250.000 500.000 jiwa d. Jumlah penduduknya antara 500.000 1000.000 jiwa e. Jumlah penduduknya lebih 1000.000 jiwa 36. Suatu wilayah kota yang merupakan gejala pemusatan penduduk yang berjumlah paling sedikit 2 juta jiwa a. Konurbasi b. Metropolis c. Megapolis d. Large-city e. Neighborhood 37. Kota yang berasal dari perkembangan desa yang sudah teratur sehingga sudah mulai memperlihatkan ciri-ciri perkotaan disebut tahap a. Polis b. Metropolis c. Megapolis d. Eopolis e. Tyranopolis

38. Gabungan dari beberapa kota metropolitan seperti yang terdapat di Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang a. Metropolis b. Ekumenopolis c. Mega urban d. Megapolis e. Heteropolis 39. Berikut contoh megalopolis di dunia (1) Boston Washington (2) London Hamburg (3) Tokyo Osaka (4) Jakarta Surabaya 40. Di Jawa karena lokasi metropolismetropolisnya tersebut berjauhan, maka diduga yang akan terjadi adalah a. Ekumenopolis b. Megapolis c. Tyranopolis d. Agropolis e. Eopolis 41. Kawasan kota besar yang memiliki fungsi sebagai daerah perbelanjaan, perkantoran, hotel, permukiman, dan pendidikan a. Hinterland b. Ekumenopolis c. Megapolis d. Superblok e. Metropolis 42. Di dunia ketiga acap kali di suatu Negara satu atau dua kota besar menguasai seluruh negeri baik di bidang ekonomi, politik, dan budaya. Menurut Jefferson a. Kota metropolitan b. Hinterland c. Primate Cities d. Central Place e. Bidonvilles 43. DKI Jakarta merupakan primate city Hinterland DKI Jakarta meliputi seluruh wilayah Indonesia 44. Struktur dasar dan pola keruangan permukiman kota dipengaruhi oleh orientasi komersial masyarakat Perkembangan kota tidak selalu mengikuti teori konsentrik, namun tempat-tempat tertentu berfungsi sebagai inti-inti kota, dan pusat pertumbuhan baru 45. Model konsentrik pada sistem pemanfaatan lahan perkotaan, dikembangkan oleh sosiolog Amerika yang bernama a. Lewis Mumford b. Homer Hoyt c. C. D. Harris d. E. W. Burgess e. E. L. Ullman 46. Berikut adalah struktur intern kota di Amerika Serikat (1) Pusat kegiatan usaha (2) Grosir dan industri (3) Zone transisi (4) Commuter 47. Suatu daerah di sekitar pusat kota yang berfungsi sebagai daerah pemukiman dan manufaktur (pabrik) a. Core of City b. Selaput inti kota c. Kota satelit d. Sub-urban e. Central Business District

48. Selaput inti kota merupakan daerah di luar inti kota karena tidak tertampungnya kegiatan dalam kota, yang mengakibatkan beberapa pola unit kegiatan, yaitu (1) Sentralisasi (2) Nukleasi (3) Desentralisasi (4) Segregasi 49. Penduduk yang berpindah kembali dari pinggiran kota ke pusat kota dan menempat apartemen (high rise building) mencerminkan proses a. Migrasi b. Gentrifikasi c. Urbanisasi d. Gravitasi e. Anti-gravitasi 50. Bentuk pemekaran kota yang berasal dari perkembangan berbagai macam kegiatan disebut menggunakan pola a. Konsentris b. Sektoral c. Pusat kegiatan ganda d. Linier e. Random 51. Harris dan Ullman berpendapat bahwa dalam suatu kota hanya ada satu CBD (Central Bussines District) saja, dan selanjutnya dikelilingi oleh jenis-jenis penggunaan lahan lainnya Teori inti berganda sebenarnya merupakan kritik terhadap model Burgess dan Hoyt 52. Pusat daerah kegiatan (Central Bussines District) sering disebut kota asal (down town) ataupun loop (jantung kota Pusat daerah kegiatan merupakan daerah inti kota yang ditandai dengan gedunggedung, pusat pertokoan,kantor pos, bank, bioskop, dan pasar 53. Struktur kota yang sesuai dengan teori inti berganda sangat jelas terlihat pada kotakota raksasa seperti megalopolis atau konurbasi Megalopolis merupakan gabungan beberapa metropolis 54. Intensitas pemanfaatan lahan yang menggambarkan ciri daerah perkotaan tercermin dari (1) Struktur pemukiman (2) Harga tanah (3) Penggunaan tanahnya (4) Produktivitas tiap hektar 55. Pada pusat kota (daerah pusat usaha) di Indonesia, presentase penggunaan ruang yang tertinggi adalah a. Pedagangan eceran b. Grosir c. Permukiman d. Perkantoran e. Jasa 56. Banyak kota di Indonesia tumbuh dari pusat administrasi perkebunan colonial. Faktor-faktor pendorong timbulnya kota semacam ini adalah (1) Tanah yang luas (2) Tenaga kerja yang cukup (3) Tanah yang subur (4) Iklim yang sesuai 57. Wilayah Pusat Usaha (Central Business District) di Indonesia selalu ditandai dengan a. Toko dan pasar b. Perumahan kumuh c. Bangunan perkantoran d. Bangunan industri e. Lorong sempit pertokoan

58. Penyebab timbulnya segregasi di kota adalah adanya perbedaan (1) Sosial (2) Budaya (3) Ekonomi (4) Kesehatan 59. Kota di Indonesia yang tumbuh karena dukungan kegiatan pertambangan adalah (1) Pangkal pinang (2) Timika (3) Martapura (4) Soroako 64. Penggunaan tanah di pinggiran kota (rural urban pringe) adalah a. Homogen b. Marginal c. Cenderung berubah d. Cenderung tidak berubah e. Pertanian saja 60. Perluasan pembangunan fisik perkotaan sangat dipengaruhi oleh (1) Perkembangan jumlah penduduk (2) Jaraknya dengan pusat pertumbuhan (3) Macam aktivitas penduduk (4) Kualitas sumber daya manusia 61. Pertumbuhan kota Jakarta kea rah Karawang Bekasi akan mengurangi lahan pertanian subur Pertumbuhan kota Jakarta kea rah Depok dapat menimbulkan banjir di Jakarta 62. Jenis penggunaan tanah yang utama di perkotaan pada umumnya adalah a. Permukiman b. Industri c. Jasa pelayanan d. Jasa perdagangan e. Perkantoran 63. Daerah yang memiliki sifat kekotaan dan member daya dukung bagi kehidupan kota a. Inti kota b. Slum area c. Kota satelit d. Sub urban e. Selaput inti kota