KEBERADAAN MUSIK TRADISIONAL SIMALUNGUN DALAM PESTAMARSOMBUH SIHOL DI KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN. Febi Andreas Manik.

dokumen-dokumen yang mirip
KEBERADAAN MUSIK TRADISIONAL SIMALUNGUN DALAM PESTA MARSOMBUH SIHOL DI KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan budaya. Seluruh suku yang tersebar mulai dari sabang sampai

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan kebudayaan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tersebut yang berusaha menjaga dan melestarikannya sehingga

BAB I PEDAHULUAN. tersebut telah menjadi tradisi tersendiri yang diturunkan secara turun-temurun

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna

BAB I PENDAHULUAN. Utara.Sumatera Utara juga memiliki kebudayaan yang beragam.

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tercakup seperti adat serta upacara tradisional. Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Toba, Batak Pak-Pak - Dairi, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Angkol dan

BAB I PENDAHULUAN. ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing,

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada etnik Simalungun memiliki struktur sosial berbentuk pentangon sehingga

BAB I PENDAHULUAN. bereaksi, dan merespon sebagai hasil dari pengalaman dengan suatu cara yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman kebudayaan Indonesia merupan kebanggaan yang pant as

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, yang lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan dan merupakan tiang yang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seperti marsombuh sihol dan rondang bittang serta bahasa (Jonris Purba,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang berbeda-beda,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai seperangkat norma, nilai, kepercayaan, adat-istiadat, aturan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan kenyataan, bangsa Indonesia terdiri dari suku-suku bangsa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumatera Utara adalah salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat luas dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman suku bangsa dan budaya yang dimiliki oleh setiap negara

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan etnis yang berada di Sumatera Utara dan mendiami

BAB I PENDAHULUAN. Batak merupakan salah satu suku bangsa yang terdapat di Indonesia yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. disusun selaras dengan irama musik, serta mempunyai maksud tertentu. Tari pada

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

BAB I PENDAHULUAN. Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Samosir.

BAB I PENDAHULUAN. Angkola, Tapanuli Selatan dan Nias. Dimana setiap etnis memiliki seni tari yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa berperanan penting dalam kehidupan manusia dengan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. universal artinya dapat di temukan pada setiap kebudayaan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. zaman itu masyarakat memiliki sistem nilai. Nilai nilai budaya yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya terdapat aspek mood dan emosi (Pautz, 2010). Lebih lanjut, Pautz

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Dairi, Nias, Sibolga, Angkola, dan Tapanuli Selatan.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 44 : Tablatular Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu daerah di Indonesia dan suku Simalungun menjadikan

BAB II BIOGRAFI BAPAK ROSSUL DAMANIK DALAM KONTEKS BUDAYA SIMALUNGUN DI KECAMATAN SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebudayaan adalah salah satu yang dimiliki oleh setiap negara dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dari kebiasaan dari masing-masing suku-suku tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Simalungun adalah salah satu kabupaten yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan. sangat erat dengan masyarakat. Salah satu masyarakat yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang melahirkan pemikiran-pemikiran yang dianggap benar dan

BAB I PENDAHULUAN. ini sudah memiliki kebudayaan dan karya sastra tersendiri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya. Menurut Koenrtjaraningrat (1996:186), wujud kebudayaan dibedakan

BAB I PENDAHULUAN. Batak Simalungun, Batak Pakpak, Batak Angkola dan Mandailing. Keenam suku

BAB I PENDAHULUAN. dulu mereka telah memiliki budaya. Budaya dalam hal ini memiliki arti bahwa

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara dengan ibu kotanya Medan. Sumatera Utara terdiri dari 33. dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di Sumatera Utara:

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tari sebagai ekspresi jiwa manusia dapat diwujudkan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. bahasa daerah. Masyarakatnya terdiri dari atas beberapa suku seperti, Batak Toba,

BAB I PENDAHULUAN. diterima dan dirasakan oleh pencipta atau pengamat seni.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suzanne K. Langer (1998:2) menyatakan bahwa Kesenian adalah

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke.

BAB I PENDAHULUAN. yang ada, sehingga dapat menjadi sebuah daya tarik bagi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. dalam membedakan suku-suku yang ada di Sumatera Utara. Yaitu ende dan ende-ende atau endeng-endeng. Ende adalah nyanyian

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman budaya, suku, ras, agama dan lain-lain. Keberagaman yang dimiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. satu suku yang dapat ditemui di Sumatera bagian Utara yang ber-ibukota Medan.

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku yang masing-masing suku

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nila yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Suku ini banyak mendiami wilayah Provinsi Sumatera Utara,

BAB I PENDAHULUAN. Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing, dan Angkola. Masyarakat tersebut pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam sehingga banyak sekali objek wisata di Indonesia yang patut untuk

BAB I PENDAHULUAN. berada dari beberapa etnik yang ada di Sumatra Utara yaitu etnik Karo atau kalak

I. PENDAHULUAN. masyarakatnya. Salah satu adat budaya yang ada di Indonesia adalah adat budaya

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

KEBERADAAN MUSIK TRADISIONAL SIMALUNGUN DALAM PESTAMARSOMBUH SIHOL DI KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN Febi Andreas Manik Abstrak Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan data-data kualitatif. Data-data diambil melalui studi kepustakaan, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Objek dalam penelitian ini adalah Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun. Setelah analisis dilakukan ditemukan hasil bahwa Keberadaan Musik Tradisional Simalungun Dalam Pesta Marsombuh Sihol Di Kecamatan Raya merupakan tradisi adat simalungun yang dilaksanakan secara turun- temurun, dimana sebuah aktivitas adat dan religi terdapat dalam pesta ini dan setiap pelaksanaan Pesta Marsombuh Sihol ini selalu mengikutsertakan nyanyian tradisional Simalungu seperti : lagu Horas sayur matua, deideng, taur-taur, sitalasari, dll. Dan Musik Tradisional Simalungun seperti :Gonrang simalungun, Mongmongan, dan Sulim. Kata kunci : Keberadaan Musik Tradisional Simalungun. I. PENDAHULUAN Indonesia memiliki kebudayaan yang beraneka ragam sesuai daerahnya masing-masing. Kebudayaan tersebut berbeda antara yang satu dan yang lain sesuai dengan suku dari masingmasing daerah. Adapun ragam dari kebudayaan yaitu sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, system mata pencaharian hidup, dan system teknologi dan peralatan. Salah satu bagian dari kebudayaan yang sangat berperan adalah music tradisional yang merupakan kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya. Oleh karena itu, dalam masyarakat simalungun kebudayaan musik tradisionalnya masih sangat kental dan berkembang pesat. Salah satu diantaranya adalah seperti pengadaan acara pesta Marsombuh Sihol yang dilaksanakan secara rutin dalam setahun, walaupun kadang lebih dari sekali dalam setahun.dengan adanya perkembangan kebudayaan musik tradisional, maka masyarakat yang ada di Kabupaten Simalungun khususnya Kecamatan 1

Raya selalu mengadakan acara pesta marsombuh sihol. Acara Marsombuh Sihol ini merupakan malam hiburan seni yang dilaksanakan untuk melepas rindu dan sering mendatangkan artis simalungun untuk menghibur masyarakat yang berada di Simalungun. Dengan adanya pengadaan pesta tersebut peneliti sangat tertarik untuk menjadikan hal ini menjadi sebuah topik penelitian dengan judul Keberadaan Musik Tradisional Simalungun Dalam Pesta Marsombuh Sihol Di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun. A.Landasan Teoritis Landasan teoritis adalah deskriptif dari hasil suatu studi kepustakaan yang berhubungan (relevan) serta mendukung pokok permasalahan yang hendak diteliti, sehingga landasan teoritis ini diharapkan mampu menjadi landasan atau acuan maupun pedoman dalam penyelesaian masalah-masalah yang timbul dalam penalitian ini. Hal ini sejalan dengan supranto (2004:27) yang mengemukakan bahwa, Landasan Teoritis adalah teori yang terkait dengan variabel yang terdapat dalam judul penelitian atau yang tercakup dalam paradigma penelitian sesuai dengan hasil perumusan masalah. 1. Pengertian Keberadaan Menurut pusat pembinaan bahasa ( 2004:221): Keberadaan adalah adanya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keberadaan adalah adanya sesuatu hasil karya manusia yang berorientasi pada pola pikir atau keyakinan pada masa tertentu. 2. Pengertian Musik Tradisional Menurut pusat pembinaan bahasa ( 2004:959), Musik Tradisional merupakan sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun-temurun. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan musik tradisional adalah rangkaian bunyi sebagai aktivitas manusia yang memiliki tujuan tertentu. Artinya aktivitas pengguna musik pada etnik tertentu, berkaitan dengan adat istiadat atau struktur masyarakatnya. 2

3. Pengertian Pesta Marsombuh Sihol Pesta Marsombuh Sihol merupakan suatu kegiatan atau suatu event yang diselenggarakan oleh beberapa organisasi maupun penatuah-penatuah simalungun yang rindu akan suasana hati gembira terhadap musik tradisional simalungun. Sebahagian masyarakat simalungun mengartikannya sebagai horja adat yang selalu melekat pada jati diri mereka. Pesta melepas rindu ini dapat mempererat silaturahmi kebudayaan simalungun, dimana disanalah mereka saling menanyakan marga- marga dan silsilah keturunan mereka. B. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau langkah yang tepat untuk menganalisa sesuatu yang akan diteliti. Menurut Maryaeni (2005:1) penelitian merupakan usaha memahami fakta secara rasional empiris yang ditempuh melalui prosedur kegiatan tertentu sesuai dengan cara yang ditentukan oleh peneliti. Dengan demikian penelitian dapat juga diartikan sebagai aktivitas untuk menemukan dan menyusun pemahaman secara empiris rasional. Istilah rasional bukan hanya mengacu pada proses penemuan dan penyusunan pemahaman atas fakta yang diteliti secara logis, tetapi mengacu pada rasionalitas perencanaan, pelaksanaan, dan finalisasi hasil penelitian. Untuk memahami aspek rasionalitas tersebut calon peneliti perlu memahami konsep teoritis sejalan dengan gambaran permasalahan yang akan diteliti serta konsep metodologinya. 1.Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun. Tempat penelitian ini dipilih karena penulis melihat bahwa tempat inilah yang tepat untuk diteliti karena sesuai dengan judul penelitian, sehingga penulis lebih mudah melakukan penelitian dan pengumpulan data yang berhubungan dengan judul yang diteliti. 2.Waktu Penelitian Untuk mengambil data dilapangan, penulis akan mengadakan penelitian kurang lebih 3 bulan yang dimulai pada awal Mei 2012 sampai awal Juli 2012. Mengingat jumlah orang yang ada dalam pesta marsombuh sihol dikecamatan raya kabupaten simalungun relatif banyak, yakni berkisar ratusan orang, maka diambil sebagian sebagai subjek penelitian. Dalam kaitannya dengan judul penelitian maka penulis mengambil 3

sampel penelitian sebanyak 10 orang yakni 3 orang pemain musik tradisional, 1 seniman,1 orang tokoh adat, dan 5 orang undangan yang hadir. C.Analisis Data Setelah keseluruhan data selesai dikumpulkan dari lokasi penelitian, maka tahap akhir penelitian ini adalah menganalisis data-data untuk menemukan beberapa kesimpulan yang sekaligus digunakan untuk menjawab seluruh pertanyaan yang telah diajukan pada Bab 1. Untuk mengolah data yang diperoleh, digunakan teknik deskriptif yaitu teknik yang digunakan untuk memaparkan masalah yang diteliti secara apa adanya dengan menggunakan uraian dan bukan dalam bentuk angka-angka. Semua data yang diperoleh dilapangan dicatat, kemudian diolah dan dianalisis dengan teliti. Selanjutnya hasil-hasil dari pengolahan dan analisis data tersebut disusun secara sistematis dengan teknik deskriptif kualitatif, sehingga hasilnya dilihat dalam bentuk laporan ilmiah atau skripsi. II. Pembahasan A. Letak Geografis Kabupaten Simalungun Dan Sistem Kekerabatan Masyarakat Simalungun Simalungun adalah salah satu suku Batak yang sekaligus menjadi nama sebuah kabupaten di Sumatera Utara. Suku Simalungun merupakan bagian dari suku batak diantara lima sub lainnya yakni : Toba, Karo, Pakpak, Angkola, Mandailing. Kabupaten Simalungun terletak antara 02 36-03 1 Lintang Utara, dan berbatasan dengan lima kabupaten tetangga yaitu : Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Karo, Kabupaten Toba, Kabupaten Samosir, dan Kabupaten Asahan. Wilayah Kabupaten Simalungun mempunyai luas 4.386.6 km² atau 6,12 % dari luas wilayah propinsi Sumatera Utara. Jumlah penduduknya 841.189 jiwa ( Sortaman Saragih, 2008 : 20,21). Sebagian besar masyarakat yang mendiami Kabupaten Simalungun adalah Suku Batak Simalungun. Dahulu masyarakat Simalungun dikenal sebagai Batak Timur yang mendiami daerah sebelah timur danau toba. Secara Etimologi, kata simalungun menggambarkan karakter masyarakat simalungun itu sendiri, namun arti sebenarnya secara tepat sukar untuk dipahami. Kata Simalungun dapat dibagi kedalam tiga suku kata yaitu: Si berarti orang, Ma sebagai kata sambung yang berarti yang dan lungun berarti sunyi, kesepian, 4

jarang dikunjungi.dengan demikian, Simalungun berarti Ia yang bersedih, sunyi atau kesepian. Menurut Henry Guntur Tarigan apakah nama simalungun muncul disebabkan oleh cirri tutur kata bahasa yang halus dan ringan pada masyarakat simalungun. Sebab populasi mereka relatif kecil. Keadaan ini disebabkan oleh banyaknya lagu-lagu sedih bernada nostalgia yang dimiliki oleh masyarakat simalungun. Mertua Henry Guntur Tarigan yang merupakan seorang anggota warga desa simalungun berpendapat bahwa kata Simalungun bersala dari cirri khas tutr kata yang lambat yang dimilki oleh para warga pegunungan yang terisolasi. Menentukan bagaimana jauh dekatnya seseorang di dalam kekerabatan menurut adat istiadat Simalungun, kriteria yang digunakan ialah menurut garis keturunan pihak laki-laki (ayah) dan pertalian darah akibat perkawinan (dari pihak perempuan). Namun yang menentukan ialah menurut garis keturunan ayah karena etnik Simalungun menganut faham patrilineal discent bahwa garis keturunan laki-laki yang membawa marga. Dari pihak ibu juga menduduki posisi yang penting yaitu sebagai tempat meminta berkat (pasu-pasu). Dilihat dari sini, maka terdapat hubungan kekerabatan yang erat antara pihak laki-laki dengan kelompok keluarga dari pihak perempuan. B. Gambaran Umum Pesta Marsombuh Sihol Pesta Marsombuh Sihol merupakan suatu acara meriah ditanah simalungun, dimana rakyat simalungun dapat merasakan kegembiraan serta melepas rindu dengan sesama. Pada umumnya pesta marsombuh sihol ini dilaksanakan untuk mempererat tali persaudaraan agar tidak hilang akibat zaman sekarang yang semakin mempengaruhi aspek kehidupan manusia. Dalam acara ini bukan hanya pertunjukan musik simalungun saja yang ditampilkan tetapi pesta menari (manortor) dan bernyanyi(mandoding) bersama Artis Simalungun. St. Japantas Damanik selaku ketua pelaksana acara pesta marsombuh sihol mengatakan sejak merantau keluar dari tanah simalungun dia sudah bertekad untuk mengadakan pesta melepas rindu ini, dan yang akhirnya tercapai juga. St. Japantas Damanik (wawancara 23 juli 2012) mengatakan bahwa pesta marsombuh sihol ini dilakukan bukan hanya acara melepas rindu saja, akan tetapi sebagai tempat untuk berbagi rasa dan mempererat keakaraban. Disamping itu selain hal untuk duniawi juga sebagai tempat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. 5

Dengan adanya pendapat bapak St. Japantas Damanik peneliti melihat bahwa nilai kebudayaan adat- istiadat sangat masih terpelihara. Karena antusias masyarakat yang hadir dalam pesta tersebut sangat tinggi. Menurut Sarmauli Br. Saragih selaku undangan yang hadir dalam pesta mengatakan kami hadir dalam pesta ini bukan karena bersenang-senang melainkan kecintaan kami terhadap musik tradisi simalungun dan kami rindu mendengar Doding Simalungun yang dilantunkan oloeh Artis terkenal Simalungun. C. Keberadaan Musik Tradisional Simalungun Dalam Pesta Marsombuh Sihol Di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun Masyarakat yang bermukim di Kecamatan Raya merupakan asli suku batak Simalungun yang menerapkan sistem keakaraban yang kental tanpa memandang buluh suku lain yang masuk kedaearah tersebut. Musik Tradisional Simalungun sangat dipelihara agar nilai-nilai kebudayaannya tidak hilang. Salah satu contoh bahwa musik tradisional simalungun yang dipelihara sampai sekarang adalah dalam acara pesta marsombuh sihol karena tidak merupakan acara ritual adat. Peneliti mengamati (observasi, 25 juli 2012), Keberadaan Musik Tradisional Simalungun Dalam Pesta Marsombuh Sihol Di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun, pada saat ini sudah mulai dicampur dengan instrument musik asing, yaitu Keyboard akan tetapi musik tradisioanla yang dipakai pada Pesta Marsombuh Sihol ini hanya Gonrang Sipitu-pitu, Sulim, dan Mongmongan. D. Proses Berlangsungnya Musik Tradisional Simalungun Dalam Pesta Marsombuh Sihol Di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun Pada acara pelaksanaan pesta marsombuh sihol di kecamatan raya kabupaten simalungun peneliti melihat acara tersebut sangat meriah dan megah. Disamping undangan masyarakat yang hadir sangat ramai juga para penatuah adat, tokoh masyarakat, artis simalungun, dan para pemain musik tradisional ikut serta memeriahkan pesta melepas rindu ini. Peneliti mengamati pesta ini sangat ditunggu-tunggu masyarakat simalungun, bahkan peneliti melihat bukan dari satu kecamatan saja yang hadir namun dari kecamatan lain pun ikut serta memeriahkan pesta tersebut. Peneliti mengamati proses berlangsungnya acara pesta marsombuh sihol dengan beberapa tahap yakni : Acara Pembukaan, Acara Inti/ Puncak, Acara Penutup. 6

E. Bentuk Penyajian Musik Tradisional Simalungun Dalam Pesta Marsombuh Sihol Di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun Musik Tradisional Simalungun dalam penyajiannya memiliki bagian-bagian tertentu dalam jenis upacaranya. Ansambel gonrang simalungun terdiri dari alat musik tiup, gesek, petik, dan pukul. Ada beberapa instrumen sebagai pembawa melodi dan ada juga sebagai pembawa ritem. Seperti dalam ansambel gonrang simalungun, Ansambel musik gonrang ini mempunyai hubungan erat dengan struktur adat. Status para pemain musik dalam suatu ansambel musik gonrang didasarkan atas jenis alat musik yang dimainkannya. Si peniup sarunei (alat musik tiup yang memiliki tujuh buah lubang jari) selalu diakui sebagai pemimpin di antara mereka (secara musik maupun secara adat). Ia mempunyai peranan yang sangat besar dalam menentukan ansambel musik yang akan dimainkan. Menurut adat juga, bila pihak yang meminta gual memberikan penghargaan maka si peniup sarunei-lah yang harus menerima penghargaan tersebut. Dalam hal pendapatan di antara anggota pemain musik, ia juga yang akan mendapat imbalan yang lebih besar. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis merasa bahwa musik tradisional Simalungun merupakan salah satu kekayaan bangsa Indonesia yang patut diangkat dan diteliti keberadaannya sehingga masyarakat Simalungun mengetahui betapa tingginya nilai suatu kebudayaan khususnya dalam bidang musiknya. Sehingga masyarakat tidak kehilangan identitas pada masa yang akan datang kendati zaman sangat begitu kuat mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia. III. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Keberadaan Musik Tradisional Simalungun Dalam Pesta Marsombuh Sihol Di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun. Peneliti membuat beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Keberadaan Musik Tradisional Simalungun Dalam Pesta Marsombuh Sihol Di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun merupakan salah satu tradisi adat simalungun yang dilaksanakan secara turun-temurun, dimana sebuah aktivitas adat dan religi terdapat dalam pesta ini. 7

2. Pesta Marsombuh Sihol ini merupakan pesta kemeriahan masyarakat simalungun yang selalu ditunggu-tunggu seluruh masyarakat simalungun. Karena disanalah masyarakat bisa bertemu dengan para penatuah adat, tokoh masyarakat, pemerintah, dan artis-artis simalungun. 3. Setiap pelaksanaan Pesta Marsombuh Sihol selalu mengikutsertakan nyanyian tradisional seperti lagu : Horas Sayur Matua, deideng, Taur-Taur, Sitalasari, dan Musik Tradisional seperti : Gonrang Simalungun, Mongmongan, dan sulim. 4. Peneliti melihat bahwa Keberadaan Musik Tradisional Dalam Pesta Marsombuh Sihol bukan sekedar pesta biasa saja, namun memiliki makna yang cukup dalam Karena disana terletak suatu tujuan yakni untuk memajukan dan mengembangkan Kesenian Budaya Simalungun. 8

DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad. 1984. Penelitian Kependidikan Prosedur Strategi. Bandung: Bumi Angkasa. Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta:Rineka Cipta. Damanik. Maradona. Deni.2011. Peranan Lagu Tolo Sahundulan Lima Sodoran Dalam Pesta Perkawinan Adat Simalungun Di Desa Simanabun Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun. Medan. Universitas Negeri Medan. Jansen. Dietrich.2003. Gonrang Simalungun Struktur dan Fungsinya Dalam Musik Simalungun. Medan:Bina Media Koentjaraningrat. 1983. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Peneliti Gramedia Kementrian Kebudayaan Dan Pariwisata. 2004. Retropeksi dan ancangan. Indonesia Manik. Krisman.2012. Eksistensi Sarune Dalam Pelaksanaan Pada Masyarakat Batak Toba Di Desa Bangun Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Universitas Negeri Medan. Maryaeni. 2005. Metode penelitian kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara. Pusat Pembinaan Bahasa. 1990. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Purwadarmint,W.J.S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia, cetakan pertama Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka Siburian. Frans. 2010. Keberadaan Musik Tradisional Pak-Pak Di Lembaga Kebudayaan Pak- Pak Kota Medan. Medan. Universitas Negeri Medan. Siagian, H.Rosmei. 2005. Peranan Musik Tradisional Batak Toba Gondang Hasapi Pada Opera Batak Metropolitan Medan Di TVRI Medan Pada Tahun 2004. Medan. Universitas Negeri Medan. Surakhmad, Winarno.1952. Pengantar Penelitian Imiah. Bandung Trasito. 9

Wahyuni, Sri.2008. Tor-tor Sapangapuran Pada Masyarakat Simalungun. Medan. Universitas Negeri Medan. http://go simalungun. Com/2011/02/8/pengertia musik tradisional simalungun/. http://diligab petra.ac.id/pengertian keberadaan 10