BAB I PENDAHULUAN. (keindahan bahasa) yang dominan.karya sastra merupakan ungkapan pribadi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan dilukiskan

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I ANALISIS CERITA NOVEL NIJUSHI NO HITOMI KARYA SAKAETSUBOI DILIHAT DARI SEGI PRAGMATIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1993:14) bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan, karena dapat memberi kesadaran kepada pembaca tentang

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan kelas dunia. Begitu banyak karya sastra Jepang yang telah di

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari kehidupan masyarakat dalam satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting untuk menghidupkan seorang tokoh. dalam bahasa Inggris character berarti watak atau peran, sedangkan karakterisasi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. moral bagi masyarakat, salah satunya ialah melalui karya sastra. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya sastra merupakan sebuah karya seni. Kata sastra

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian yang pernah menganalisis tokoh utama

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang pengajaran satra telah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,

BAB I PENDAHULUAN. Novel sebagai karya sastra menyajikan hasil pemikiran melalui penggambaran wujud

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam sastra kita dapat menemukan gambaran hidup dan rangkaian sejarah yang

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. hal ini terbukti dengan banyaknya sastrawan sastrawan yang terkenal di dunia

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggambarkan kehidupan baik kehidupan dari diri pengarang

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN. sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif sebuah karya seni (Wellek dan Warren,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. sudah banyak yang meneliti, diantaranya : unsur-unsur intrinsik dalam novel 鸿 三代中国女人的故事

BAB I PENDAHULUAN. penikmatnya. Karya sastra ditulis pada kurun waktu tertentu langsung berkaitan

Oleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret; (3) ling gambaran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah kesusastraan. Kata kesusastraan

BAB I PENDAHULUAN. tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius, kemudian dengan elegannya mencipta suatu

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi, maka karya sastra sangat banyak mengandung unsur kemanusiaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak terlepas dari kehidupan masyarakat karena dalam karya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai potret kehidupan masyarakat dapat dinikmati,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan suatu hasil karya manusia baik lisan maupun nonlisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki nilai estetik (keindahan bahasa) yang dominan.karya sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan, yang dapat membangkitkan pesona denganalat bahasa dan dilukiskan dalam bentuk tulisan (http://pelitaku.sabda.org/pemahaman_tentang_karya_sastra). Menurut Rokhmansyah (2014:11) karya sastra adalah karya seni yang bermedia atau berbahan utama bahasa. Hal tersebut berarti bahasa merupakan suatu unsur yang tidak dapat dikesampingkan. Tanpa ada bahasa tidak akan terjadi sebuah peristiwa sastra. Bahasa dalam karya sastra dijadikan sebagai piranti untuk merefleksikan nilai dan jati diri penulisnya sekaligus mempresentasikan identitas budaya masyarakat yang tinggal disekitarnya.sastra dilihat dari kebudayaan yang di artikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.adapun manfaat sastra pada dasarnya adalah sebagai alat komunikasi antara sastrawan dan masyarakat pembacanya.karya sastra selalu berisi pemikiran,gagasan,kisah-kisah dan amanat yang dikomunikasikan kepada para pembaca.untuk menangkap ini, pembaca harus bisa mengapresiasikannya.

Sastra bukan seni bahasa belaka, melainkan suatu kecakapan dalam menggunakan bahasa yang berbentuk dan bernilai sastra.bahasa merupakan media yang sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa, sastra dapat diungkapkan dengan banyak cara. Dalam dunia kesusastraan, karya sastra dapat dibedakan dalam bentuk dan jenis yang berbeda-beda misalnya drama, puisi,roman,novel dan sebagainya. Novel merupakan sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif; biasanya dalam bentuk cerita.novel merupakan karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku (http://kbbi.web.id/novel). Menurut Badudu dan Zain dalam Aziez dan Abdul (2010:2) menjelaskan bahwa novel merupakan karangan dalam bentuk prosa tentang peristiwa yang menyangkut kehidupan manusia seperti yang dialami orang dalam kehidupan sehari-hari tentang suka duka, kasih dan benci, tentang watak dan jiwa para tokoh. Novel berfungsi untuk memberikan pandangan kepada pembaca tentang apa yang terjadi dalam sosial masyarakat, kehidupan, religious dan hal yang lainnya. Novel dapat memberikan nilai moral ataupun pesan positif dalam suatu karya sastra.tak sedikit juga novel memberikan pengaruh buruk kepada pembaca secara tidak langsung yang disebabkan oleh faktor tema ataupun pola pikir remaja itu sendiri.novel menjadi karya sastra yang paling banyak dicari karena selain menjadi media hiburan juga terdapat nilai-nilai kebaikan. Berdasarkan konsep novel diatas, bahwa novel dapat menggambarkan realitas kehidupan manusia yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dan dapat

memberikan nilai positif dan manfaat kepada pembaca.dalam hal ini banyak novel Jepang yang memberikan nilai pendidikan maupun moralyang baik, salah satunya adalah Novel Dear Yurichika karya Akiko Terenin. Novel Dear Yurichika merupakan sebuah novel kisah nyata kehidupan dari Akiko Terenin.Novel yang diterbitkan pada tahun 2013 ini menceritakan tentang untaian hidup sipengarang.dear Yurichika adalah novel yang berawal dari catatan yang ditulis oleh Akiko Terenin saat menjalani pengobatan kanker pada musim panas tahun 2006. Dia dinyatakan mengidap kankerbertepatan dengan saat kehamilannya.ibu hamil tidak boleh menerima pengobatan kanker. Kalau Akiko memperioritaskan pengobatan kanker, Yuria harus dilahirkan lebih awal (saat ini Yur ia sudah besar dan usia janin mencapai usia yang tidak boleh diaborsi). Artinya kemungkinan besar Yuria tidak akan lahir seperti bayi pada umumnya. Sungguh pilihan yang sulit, antara merelakan nyawa sendiri atau kehilangan bayi. Lalu Akiko memutuskan akan memberikan bayi yang sehat untuk Leony suaminya. Akhirnya, pada bulan ke-6 setelah dinyatakan sakit, Yuria, permata hati yang diharapkannya hadir ke dunia. Dengan harapan dan keinginan untuk terus mendampingi anaknya, Akiko menuliskan pesan-pesan untuk putri mungilnya yang manis. Semua yang ingin dikatakannya dituangkan dalam bentuk catatan dalam novel ini. Berdasarkan cuplikan cerita diatas, novel Dear Yurichika menyampaikan tentang nilai kerelaan berkorban dan kesabaran dalam menjalani pengobatan kanker yang bertepatan pada saat kehamilannya.novel ini lebih menitikberatkan tentang masalah yang dihadapi oleh Akiko Terenin dalam menjalani pengobatan kanker.nilai-nilai kerelaan berkorban dan kesabaran yang

terdapat dalam novel Dear Yurichika ini sesuai dengan nilai-nilai moral yang dipedomani oleh masyarakat Jepang yang dikenal dengan istilah Bushido.Nilai Bushido merupakan ajaran moral yang sudah berakar, mempengaruhi pola pikir dan pandangan hidup masyarakat Jepang dalam perjuangan hidupnya sampai sekarang.bushido berasal dari kata "bu" artinya beladiri, "shi" artinya Samurai (orang) dan "do" artinya jalan.secara sederhana bushido berarti jalan terhormat yang harus ditempuh seorang Samurai dalam pengabdiannya. Dalam etika Bushido terkandung ajaran-ajaran moral yang tinggi terkait dengan tanggung jawab, kesetiaan, sopan santun, tata krama, disiplin, keberanian, kerelaan berkorban, pengabdian, kerja keras, kebersihan, hemat, kesabaran, ketajaman berpikir, kesederhanaan, kesehatan jasmani dan rohani, kejujuran, pengendalian diri. (http://ejournal.undip.ac.id/index.php/izumi/article/download/6232/5266) Setelah penulis membaca, novel ini sangat bermanfaat bagi pembaca khususnya penulis dalam memahami dan memaknai nilai kerelaan berkorban dan kesabaran yang diungkapkan oleh Akiko Terenindalamnovel Dear Yurichika. Pengungkapan tentang kerelaan berkorban dan kesabaran yang merupakan nilai moral bushido inilah yang melatarbelakangi penulis untuk membahas cerita novel ini dalam bentuk skripsi. Sehingga akhirnya penulis memilih judul dalam skripsi ini yaitu Analisis Pragmatik dalam Cerita Novel Dear Yurichika karya Akiko Terenin.

1.2 Rumusan Masalah Novel Dear Yurichika merupakan sebuah novel kisah nyata kehidupan dari Akiko Terenin.Novel ini menceritakan bagaimanasikap seseorang yang mengidap penyakit kanker dalam menghadapi hidupnya.novel Dear Yurichika menceritakan bagaimana kerelaan berkorban dan kesabaran dari seorang Ibu yang bernama Akiko yang mengidap penyakit kanker bertepatan pada saat kehamilannya.novel ini memberikan nilai pendidikan yang bermanfaat untuk para pembaca, terutama nilai-nilai moral bushido seperti kerelaan berkorban dan kesabaran yang diungkapkan oleh pengarangnya.kerelaan berkorban dan kesabaran tersebut merupakan nilai dalam ajaran bushido, bisa dikatakan sebagai suatu nilai pragmatik.dikatakan nilai pragmatik, karena nilai-nilai kerelaan berkorban dan kesabaran tersebut sangat bermanfaat bagi penulis khususnya dalam memahamikerelaan berkorban dan kesabaran masyarakat Jepang.Sehingga untuk mengkajinya penulis menggunakan pendekatan pragmatik. Dalam bentuk pertanyaan masalah tersebut sebagai berikut: 1. Nilai-nilai Pragmatik apa saja yang terdapat dalam novel Dear Yurichika? 2. Bagaimana nilai kerelaan berkorban dan kesabaran diungkapkan oleh pengarang dalam cerita novel Dear Yurichika melalui tokoh Akiko Terenin?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Dari semua permasalahan yang ada, perlu adanya ruang lingkup dalam membatasi masalah.hal ini bertujuan agar penelitian yang dilakukan penulis tidak menjadi luas dan tetap terfokus pada masalah yang diteliti. Penulis menggunakan novel "Dear Yurichika" karya Akiko Terenin dalam versi terjemahan bahasa Indonesia yang terdiri dari 157 halaman yang diterbitkan pada tahun 2013 oleh PT Elex Media Komputindo. Skripsi ini memfokuskan pembahasannya mengenai nilai pragmatik yang ada di dalam novel "Dear Yurichika" karya Akiko Terenin dengan cara mengambil 6 cuplikan kalimat yang mengandung nilai-nilai pragmatik yang berhubungan dengan nilai moral Bushido terutama kerelan berkorban dan kesabaran, sedangkan nilai moral bushido yang lain seperti tanggung jawab, kesetiaan, sopan santun, tata karma, disiplin, pengabdian, kerja keras, kebersihan, hemat, keberanian, ketajaman berfikir, kesederhanaan, kesehatan jasmani dan rohani, kejujuran, pengendalian diri tidak dibahas karena di dalam novel ini tidak terdapat nilai-nilai tersebut, sehingga penulis memfokuskan pembahasannya pada bagaimana pengungkapan kerelaan berkorban dan kesabaran dalam novel Dear Yurichika. Dalam pembahasan masalah pada skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan pragmatik dan pendekatan semiotik serta konsep moral bushido.agar pembahasan dalam skripsi ini memiliki akurasi dan data yang jelas, maka dalam Bab II penulis akan menjelaskan jugamengenai defenisi novel, resensi novel Dear Yurichika, studi pragmatik dan semiotik sastra, moral bushido serta sekilas tentang biografi pengarang Akiko Terenin.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1 Tinjauan Pustaka Waluyo (2002:68) berpendapat bahwa karya sastra hadir sebagai wujud nyata imajinatif kreatif seorang sastrawan dengan proses yang berbeda antara pengarang yang satu dengan pengarang yang lain, terutama dalam penciptaan cerita fiksi. Proses tersebut bersifat individualis artinya cara yang digunakan oleh tiap-tiap pengarang dapat berbeda. Perbedaan itu meliputi beberapa hal diantaranya metode, munculnya proses kreatif dan mengekspresikannya apa yang ada dalam diri pengarang hingga bahasa penyampain yang digunakan. Sastra sebagai hasil pekerjaan seni kreasi manusia tidak akan pernah lepas dari bahasa yang merupakan media utama dalam karya sastra. Sastra dan manusia erat kaitannya karena pada dasarnya keberadaan sastra sering bermula dari persoalan dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, kemudian dengan adanya imajinasi yang tinggi dari seorang pengarang tinggal menuangkan masalah-masalah yang ada disekitarnya menjadi sebuah karya sastra.dalam karya sastra ada yang bersifat fiksi dan non fiksi misalnya puisi, roman, drama, novel dan lain sebagainya. Menurut Suharianto (1982:27) mengemukakan bahwa novelmerupakan karya sastra yang berbentuk prosa.salah satu cirinya adalah adanya kesatuan makna dalam wujud paragraf-paragraf yang membentuk kesatuan yang disebut cerita. Novel menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari tokoh cerita, dimana kejadian-kejadian itu menimbulkan pergolakan batin yang mengubah perjalanan nasib tokohnya. Seperti disaat kita membaca novel Dear Yurichika ini pembaca bisa merasakan nilai-nilai yang dapat menjadi cerminan.

Menurut Abrams dalam Siswanto (2008:79) terdapat empat kajian sastra yaitu: 1. Pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan kajian terhadap hubungan karya sastra dengan kenyataan diluar karya sastra disebut pendekatan mimetik. 2. Pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan pada peranan pembaca dalam menerima, memahami, dan menghayati karya sastra disebut pendekatan pragmatik. 3. Pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan pada karya sastra disebut pendekatan objektif. 4. Pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan kajiannya pada ekspresi perasaan atau tempramen penulis disebut pendekatan ekspresif. Berdasarkan kajian yang diutarakan oleh Abrams dalam Siswanto ada 4 pendekatan.jadi penulis menggunakan kajian nomor 2 yaitu pendekatan pragmatik untuk menganalisis novel Dear Yurichika. 1.4.2 Kerangka Teori Dalam meneliti suatu karya sastra dibutuhkan suatu pendekatan yang berfungsi sebagai acuan penulis dalam menganalis karya tersebut.dalam penulisan skripsi ini, penulisakan menggunakan pendekatan pragmatik sastra dan pendekatan semiotik, konsep moral dan nilai moral bushido.pendekatan pragmatik sastra yang digunakan penulis sebagai landasan teori dalam menganalisis novel "Dear Yurichika" adalah pendekatan pragmatik yang dikemukakan oleh Pradopo.Menurut Pradopo dalam Wiyatmi (2006: 85), pendekatan pragmatik adalah pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sarana menyampaikan

tujuan tertentu kepada pembaca. Dalam hal ini tujuan tersebut dapat berupa tujuan pendidikan, moral, agama, maupun tujuan lain. Pendekatan pragmatik mengkaji dan memahami karya sastra berdasarkan fungsinya untuk meberikan pendidikan (ajaran) moral, agama maupun fungsi sosial lainnya. Semakin banyak nilai pendidikan moral dan agama yang terdapat dalam karya sastra dan berguna bagi pembacanya, maka akan semakin tinggi nilai dari karya tersebut. Penggunaan teori pragmatik dalam penganalisisan karya sastra dapat membantu menentukan apa saja fungsi karya sastra dalam kehidupan masyarakat, bagaimana penyebaran dan perluasan karya sastra tersebut, serta manfaat yang dihasilkan oleh karya sastra dalam tatanan kehidupan masyrakat. Moral adalah suatu kebaikan yang disesuaikan dengan ukuran-ukuran tindakan yang diterima oleh umum, meliputi kesatuan sosial atau lingkungan tertentu. Menurut Suseno (1987:19 ) kata moral selalu mengacu pada baik dan buruknya perbuatan manusia sebagai manusia. Moral adalah Suatu pengukur apa yang baik dan apa yang buruk dalam kehidupan suatu masyarakat. Moral dalam sastra merupakan suatu yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, merupakan makna yang terkandung dalam karya sastra, makna yang disarankan lewat sastra.melalui cerita, sikap dan tingkah laku tokoh -tokoh, pembaca dapat mengambil hikmah dari pesan-pesan moral yang disampaikan.moral dalam cerita menurut Kenny dalam Nurgiyantoro(1995:322) sebagai suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis, yang dapat diambil (ditafsirkan) lewat cerita yang bersangkutan dengan pembaca yang sengaja diberikan pengarang tentang berbagai hal yang berhubungan dengan masalah kehidupan seperti sikap, tingkah laku dan sopan

santun dalam pergaulan. Dalam hal ini, penulis menggunakan nilai moral Bushido. Moral yang terkandung dalam moral Bushido menurut Agustian (2010: 40)meliputi integritas, keberanian, kemurahan hati, mencintai sesama dan kasih sayang, penghormatan, kejujuran, tulus dan ikhlas, menjaga kehormatan (nama baik) dan kesetiaan. Hal ini juga yang didukung oleh Benedict yang berpendapat bahwa Bushido adalah perpaduan antara keadilan, keberanian, kesabaran, kebaikan hati, kehormatan, kesopanan, kesetiaan dan pengendalian diri. (http//:ejournal.undip.ac.id/index.php/izumi/article/download/6232/5266) Untuk mengetahui nilai pragmatik yang ada dalam isi cuplikan novel, maka penulis menggunakan pendekatan semiotik.semiotik adalah ilmu atau tanda metode analisis untuk mengkaji tanda (Hoed dalam Nurgiyantoro 1995:40).Semiotik mempelajari sitem-sistem, aturan-aturan yang mungkin tandatanda tersebut mempunyai arti.dengan pendekatan ini penulis dapat menafsirkan segala tanda yang merujuk adanya nilai-nilai kerelaan berkorban dan kesabaranyang terdapat dalam novel"dear Yurichika" yang diprediksikan dapat menjadi cerminan yang baik bagi pembaca. 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan penelitian Berdasarkan masalah yang dikemukakan diatas, maka penulis merangkum tujuan dari penelitian sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui nilai-nilai pragmatik yang terdapat dalam novel

"Dear Yurichika" karya Akiko Terenin. 2. Untuk mengetahui nilai-nilaikerelaan berkorban dan kesabaran yang diungkapkan oleh Akiko Terenindalam cerita novel "Dear Yurichika" yang dapat dijadikan cerminan yang baik bagi pembaca. 1.5.2 Manfaat penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang nilai-nilai pragmatik yang terdapat dalam novel "Dear Yurichika" yang dapat berguna bagi pembaca. 2. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam hal menyikapi dan menetukan pilihan hidup, serta bertindak yang benar jika keadaan yang dialami oleh tokoh utama dalam novel ini dialami juga oleh pembaca. 1.6 Metode Penelitian Dalam menulis sebuah karya ilmiah dibutuhkan sebuah metode penelitian sebagai alat untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Metode adalah langkah atau cara yang tersusun untuk melakukan sesuatu. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Ratna (2004:53)metode deskriptif merupakan suatu metode yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan dengan maksud untuk menemukan unsurunsurnya, kemudian dianalisis bahkan juga diperbandingkan.

Penulis juga menggunakan metode studi kepustakaan.dalam mengumpulkan data-data yang berguna untuk mendukung teori, penulis mengambil dari kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian. Sumbersumber kepustakaan tersebut dapat bersumber dari buku-buku, hasil-hasil penelitian (skripsi), internet dan sumber-sumber lainnya yang dibutuhkan. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengumpulkan data dan referensi atau buku-buku yang berhubungan dengan ////objek penelitian. 2. Membaca novel Dear Yurichika yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia////yang ditulis oleh Akiko Terenin. 3. Mencari, mengumpulkan, menganalisis, dan mendeskripsikan nilai-nilai yang/terdapat dalam novel Dear Yurichika yang dianggap memberikan cerminan yang bagus ////bagi pembaca. 4. Setelah dianalisis maka penelitian tersebut disusun dalam sebuah laporan.