BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teoriteori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian korelasi,yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan variasi dalam variabel lain (Trianto, 2010: 201). Penelitian ini terdiri dari 2 variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2002, p. 12)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian kuantitatif, lebih menekankan pada pengujian teori melalui angka,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. untuk melihat perbedaan (kepercayaan diri) ditinjau dari jenis kelamin.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian. atas dua macam, yaitu : penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian juga didasarkan pada hasil pengolahan angka-angka pada data hasil

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: (A). Identifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

(Bryman, 2006; Tashakkori& Teddlie, 2003)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi: Identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Fakultas Psikologi UIN Malang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengkaji tentang hubungan sense of humor dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif seperti yang dijelaskan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan (Hadi, 2000). Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan locus of control dengan stres kerja karyawan CV. Duta Malang. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. karena analisisnya menggunakan data-data numerikal yang kemudian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan komparasi, yaitu penelitian yang menekankan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deduktif yang berangkat dari permasalahan-permasalahan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

81 BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan pola pendekatan kuantitatif. Sebagaimana dijelaskan Arikunto (006), penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angkaangka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Peneliti menggunakan desain penelitian kuantitatif karena alat ukur yang digunakan untuk mengukur kedua variabel tersebut berupa skala, yaitu skala lingkert. Dan skala adalah salah satu ciri dari penelitan kuantitatif. B. Identifikasi Variabel Variabel adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap dalam suatu kegiatan penelitian, yang menunjukkan variasi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif dalam penelitian ini, peneliti mengambil judul Hubungan antara Konsep DiridenganResiliensipada mahasiswa fakultas psikologi angkatan 010-013 Universitas Islam egeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pada penelitian ini terdapat hubungan sebab akibat yang menjadikan variabel satu berpengaruh pada variabel lainnya. Jadi pada penelitian ini variabel yang menjadi objek penelitian yaitu: 1. Variabel bebasnya adalah konsep diri.. Variabel terikatnya adalah resiliensi.

8 C. Definisi Operasional Azwar (007) menjelaskan bahwa definisi oprasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristikkarakteristik variabel tersebut yang dapat diamati. Definisi operasional yang dibuat dapat berbentuk definisi operasional yang diukur (measured)merupakan defnisi yang memberikan gambaran bagaimana variabel tersebut diukur, ataupun definisi operasional eksperimental yaitu definisi yang memberikan keterangan-keterangan percobaan yang dilakukan terhadap variabel. Adapun definisi operasional dari variabel-variabel yang ada pada penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Konsep diri merupakanpernyataan atau ungkapan evaluatif seseorang terhadap dirinya sendiri yang meliputi beberapa aspek seperti evaluasi diri, penghargaan diri, perasaan diri dan penerimaan akan dirinya sendiri secara faktual.. Resiliensi yaitu kemampuan atau kapasitas insani yang dimiliki seseorang atau kelompok yang memungkinkannya untuk menghadapi, mencegah dampak-dampak yang merugikan dari situasi yang tidak menyenangkan dan bahkan mengubahnya menjadi kondisi kehidupan yang lebih baik yang meliputi beberapa aspek seperti kompetensi pribadi, kepercayaan pada nalusi seseorang, penerimaan positif terhadap perubahan dan hubungan yang baik dengan orang lain, kontrol dan pengaruh spiritual.

83 D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Latipun berpendapat populasi adalah keseluruhan dari individu atau objek yang diteliti, dan memiliki beberapa karekteristik yang sama (Latipun, 008). Sedangkan, menurut azir, populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan (azir, 008). Adapun, populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 010-013 Universitas Islam egeri (UI) Maulana Malik Ibrahim Malang yang berjumlah717mahasiswa (BAK fakultas psikologi UI Maliki Malang). Tabel 3.1 Data Populasi Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 010-013 o. Angkatan Jumlah 1. 010 158. 011 15 3. 01 193 4. 013 41 Jumlah 717. Sampel Sampel badalah bagian dari populasi yang hendak diteliti (Latipun, 008). Sampel apabila subyek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian

84 populasi. Sebaliknya, jika subjek terlalu besar, maka sampel bisa diambil antara 10%-15%, hingga 0%-5% (Arikunto, 006). Dengan berbagai pertimbangan, penelitian ini mengambil sampel 10% dari keseluruhan populasi yang berjumlah 717. Maka sampel yang digunakan berjumlah 7 subyek. Tabel 3. Data Jumlah Sampel Penelitian o. Angkatan Persentase Sampel Jumlah 1. 010 10% x 158 16. 011 10% x 15 13 3. 01 10% x 193 19 4. 013 10% x 41 4 Jumlah 7 Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan purposive sampling atau sampel bertujuan. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampling berdasarkan pertimbangan tertentu (Arikunto,006). Dengan pertimbangan kriteria sampel dari penelitian ini yaitu mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 010-013 yang sedang mengalami suatu permasalahan.

85 E. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematik dan standard untuk memperoleh data yang diperlukan. Berbarengan dengan itu, Arikunto (006) menjelaskan metode pengumpulan data adalah cara bagaimana data mengenai variabel-variabel dalam penelitian dapat diperoleh. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam penelitian karena data ini akan digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian. Adapun metode pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan skala. Skala merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mengungkap suatu konstruk atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu (Azwar, 007). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang hendak diungkap yaitu resiliensidan konsep diri.untuk mengukur variabel resiliensipeneliti menggunakan The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan dimodifikasi agar bahasa aitem yang digunakan dapat dipahami subyek penelitian. Sedangkan untuk mengukur varibel konsep diri, peneliti mengembangkan skala sikap berdasarkan kajian teori konsep diri.

86 1. Skalaresiliensi Skala resiliensidalam penelitian ini berdasarkan pada The Connor- Davidson Resilience Scale (CD-RISC) merupakan skala yang dikembangkan Connor dan Davidson untuk mengukur resiliensiseseorang. Skala ini terdiri dari 5 aitem. Masing-masing aitem mempunyai rentang skala likert antara 0 hingga 4. Rentang skor dari skala ini antara 0-100. Semaikin tinggi skor, maka semakin tinggi tingkat resiliensi. Aitem-aitem pada skala ini merepresentasikan kualitas-kualitas personal yang berkontribusi pada resiliensiseseorang, yaitu: kemampuan beradaptasi, daya tahan, self-efficacy, problem solving, berorientasi ujian, menemukan kekuatan setelah mengalami kesulitan, dapat bertoleransi terhadap emosi yang tidak menyenangkan, persepsi diri tentang kemampuan mengontrol hidup, selera humor meskipun dalam situasi sulit, hubungan dekat yang supportive, makna atau tujuan hidup, pengaruh spiritual, dan optimisme(hawabi, 010).

87 Tabel 3.3 Blue Print Resiliensi Variabel Indikator Aitem Favourable Resiliensi a) personal competence (kompetensi pribadi) b) trust in one s instincts (kepercayaan dalam naluri seseorang) c) positive acceptance of change and secure relationships with others (penerimaan positif terhadap perubahan dan hubungan yang baik dengan orang lain) 5, 15, 16, 0, 5 5 3, 6, 9, 14, 5 1, 7, 8 17, 1 d) control (kontrol) 5 4, 5, 10, 13, 4 e) spiritual influence (pengaruh spiritual) 5 11, 18, 19, 1, 3. Skala konsep diri Skala konsep diri dalam penelitian ini adalah adaptasi dari Syahrul Bunyani tahun 010 Hubungan Antara Konsep Diri dengan Kemampuan Berinteraksi Sosial pada Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam egeri Maulana Malik Ibrahim (MALIKI) Malang.

88 Tabel 3.4 Blue print skala Konsep Diri o Indikator o aitem Total Favourable Unfavorabel 1 Evaluasi diri 5,19,1,7 15,16,18,30 8 Penghargaan diri 4,8,11,6,6,4,8 8 3 Perasaan diri 1,14,3 3,9, 6 4 Penerimaan diri,10,13,17 7,0,5,9 8 Jumlah 15 15 30 F. Validitas dan Reliabilitas 1. Validatas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah (Azwar, 007). Terdapat tiga tipe validitas yaitu validitas isi, validitas konstruk, dan validitas kriteria.validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi skala dengan analisis rasional atau lewat profesional judgement.pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah sejauh mana aitem-aitem dalam tes mencakup

89 keseluruhan kawasan yang hendak diukur atau sejauh mana isi skala mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur.validitas konstruk adalah tipe validitas yang menunjukkan sejauh mana tes mengungkap suatukonstruk teoritik yang hendak diukur.sedangkan validitas kriteria adalah validitas berdasarkan kriteria tertentu yang dapat dijadikan dasar pengujian dari hasil sebuah alat ukur. Dalam membuat skalakonsep diri, peneliti menggunakan validitas isi dengan cara menggunakan kisi-kisi instrumen atau blueprint skala. Dalam penyusunan instrumen ditentukan indikator-indikator sebagai tolok ukur dan nomor butir (aitem) pertanyaan atau pernyataan. Dengan jelasnya indikator ini, maka akan jelas kawasan ukur dari konstruk yang ingin diukur. Terhadap blueprint dan aitem skala konsep diridilakukan analisa rasional yang melibatkan pihak yang mumpuni dalam bidang ini. Skala resiliensicd-risc merupakan skala yang sudah terstandar dan sudah melalui validitas isi. Sehingga sudah terdapat indikatorindikator sebagai tolok ukur dan nomor butir (aitem) pertanyaan atau pernyataan.. Reliabilitas Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki

90 reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable). Walaupun reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 007). Reliabilitas dinyatakan dengan koofisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 hingga 1,00. Semakin tinggi koofisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas. Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas alat ukur adalah dengan menggunakan teknik pengukuran Alpha Chornbach.Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0 tapi berupa rentang skala. Adapun rumusannya sebagai berikut: r 11 Keterangan: k b ][1 ] k 1 [ t r 11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan atau soal b = Jumlah varians butir t = Varians total

91 Penghitungan reliabilitas dengan rumus di atas dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS (statistical product and service solution) 16.0 for windows. Pada penelitian ini terdapat dua instrumen penelitian yang digunakan yaitu skala konsep diriyang merupakan adaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh Syahrul Bunyani tahun 010 dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kemampuan Berinteraksi Sosial pada Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam egeri Maulana Malik Ibrahim (MALIKI) Malang dan The Connor- Davidson Resilience Scale (CD-RISC) yang merupakan adaptasi dari skala yang sudah terstandar. Pada skala CD-RISC, tetap melakukan uji reliabilitas.uji reliabilitas merupakan uji yang terus berlanjut selama skala masih tetap digunakan selanjutnya data yang diperoleh untuk pengujian reliabilitas diperoleh dari kelompok subyek yang diukur. G. Analisis Data Analisis data merupakan langkah yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Tujuan adalah untuk mendapat kesimpulan dari hasil penelitian. Untuk mengetahui tingkat konsep diri dan resliliensi mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam egeri Maulana Malik Ibrahim Malang

9 digunakan kategorisasi berdasar model distribusi normal. Adapun kategori penilaian dari setiap variabel sebagai berikut: Tabel 3.5 Kategori Penilaian Klasifikasi Tinggi Sedang Rendah Skor X (M + 1,0 SD) (M 1,0 SD) X < (M + 1,0 SD) X < (M 1,0 SD) Sebelum masuk pada perhitungan klasifikasi, terlebih dahulu dicari perhitungan rata-rata skor kelompok (M) dan deviasi standar kelompok (SD) dengan rumusan: Rumus mencari standar deviasi: SD : fx ( 1 fx) Keterangan: SD : Standar Deviasi X : skor X : Jumlah responden

93 Rumus mencari Mean: M : x Keterangan: M : Mean : Jumlah Total X : Banyaknya nomor pada vribel X Rumus persentase digunakan untuk menghitung jumlah persentase subyek dalam kategori tinggi, sedang dan kategori rendah. f Persentase : P x100% Keterangan: P = angka persentase F = frekuensi = jumlah frekuensi Setelah ini untuk melihat ada tidaknya hubungan antara konsep diri dengan resiliensipeneliti menggunakan analisis product moment.analisis korelasi digunakan untuk menjelaskan kekuatan dan arah hubungan antara dua

94 variabel.rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson (dalam Arikunto,00: 146) sebagai berikut: rxy x xy x y x y y Dengan pengertian: rxy X Y X Y X Y : koefisien korelasi antara x dan y r xy : Jumlah Subyek : Skor item : Skor total : Jumlah skor items : Jumlah skor total : Jumlah kuadrat skor item : Jumlah kuadrat skor total ( Suharsimi Arikunto, 00 : 146 ).