ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CSR PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. tahunan perusahaan merupakan media komunikasi antara

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang dihadapi oleh perusahaan akan semakin banyak dan semakin sulit.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. seperti polusi udara, limbah pabrik dan eksploitasi hasil alam yang berlebihan

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bisnis terutama yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki

BAB I PENDAHULUAN. diterima lagi. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. modalnya kepada perusahaan tersebut (Haruman, 2008). informasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. modal (investor dan kreditor), tetapi juga kepentingan karyawan, konsumen,

BAB V PENUTUP. mengenai pengaruh implementasi corporate social responsibility dan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna. Perseroan Terbatas (PT) mempunyai tanggung jawab sosial terhadap

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Dalam proses pelaporan keuangan tahunan perusahaan,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Corporate Social Responsibility merupakan komitmen perusahaan secara

BAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

ABSTRAK. Kata kunci: ukuran perusahaan, dewan komisaris, leverage, profitabilitas, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan community empowerment developing program, community. based resources management, community based development

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial atau social responsibility semakin meningkat. Timbul selaras dengan

BAB V PENUTUP. mengenai pengaruh Size, Profitabilitas, Leverage dan Umur Perusahaan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. modal. Berpihaknya perusahaan kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan oleh akuntansi selama ini hanya berpihak pada shareholder.

BAB I PENDAHULUAN. alternatif sumber dana bagi perusahaan tersebut. Melaksanakan kegiatan investasi tersebut, para investor perlu mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR),

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam akuntansi konvensional (mainstream accounting), tanggung

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam Purwanto (2011: 16) mengemukakan konsep Triple Bottom Line yang

BAB I PENDAHULUAN. sah dari pihak-pihak yang memiliki klaim atas perusahaan. Para pihak ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Kepemilikan Manajemen Dan Ukuran Dewan Komisaris Perusahaan terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Sosial

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sosial atau yang dikenal dengan CSR (Corporate Social Responsibility),

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN PENGUNGKAPAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. an. Hal ini ditunjang dengan perkembangan dunia teknologi yang. antar negara, maupun antar benua. Kemajuan teknologi ini melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan perusahaan di tengah masyarakat, secara langsung. lingkungan di sekitarnya. Dampak positif yang mungkin timbul adalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada dasarnya melaksanakan kegiatan usaha sesuai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak

BAB 1 PENDAHULUAN. social disclosure, corporate social responsibility, social accounting (Mathews,

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba yang setinggi-tingginya tanpa memperhatikan dampak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya saling memberi dan membutuhkan. Untuk menjaga keberlanjutannya,

PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN CSR DAN MEKANISME GCG PADA KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat di sekitar perusahaan tersebut. mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungannya, yaitu : Perseroan

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responcibility

BAB V PENUTUP. data sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Hal ini terjadi dikarenakan mulai banyaknya pihak pihak

ABSTRACT. Size of board of comissioner, size, liquidity, profitablity, and Social disclosure financial statement

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan dioperasikan oleh orang-orang yang mempunyai

ABSTRAK. Kata-kata kunci: good corporate governance, profitabilitas, corporate social responsibility

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab perusahaan terhadap para stakeholder yang memunculkan

BAB I PENDAHULUAN. adalah corporate social responsibility (CSR). Corporate social

Fariati Waseso Segoro. Abstrak

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

DAFTAR PUSTAKA. Crowther, D Corporate Social Responsibility. Guler Aras & Ventus Publishing ApS

PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) KAITANNYA DENGAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN. Sri Trisnaningsih ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini, akuntansi konvensional hanya menyediakan informasi bagi

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pengungkapan laporan keuangan (disclosure of financial

BAB 1 PENDAHULUAN. dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan

OLEH: ADITYA PRANATA JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2013

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial, dan lingkungan yang berlaku bagi perseroan yang. untuk mengungkapkan tanggung jawab akan masalah lingkungan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan atau Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam meningkatkan pertumbuhan usahanya, salah satunya adalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan perusahaan dibutuhkan untuk memberikan informasi

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya muncul perusahaan pesaing yang memiliki keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kotler dan Nancy (2005) Corporate Social Responsibility (CSR)

BAB I PENDAHULUAN. mengemukakan tanggung jawab sosial perusahaan adalah tentang. dampak positif secara keseluruhan pada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

pada perusahaan sektor pertambangan dan otomotif di Indonesia Disusun Oleh : Alif Puspo Ardianto F BAB I PENDAHULUAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CSR PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Felicia Juliana Email: felicia.gosal@yahoo.com Gen Norman T, S.E., Ak., M.M. Universitas Bina Nusantara, Jalan Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat 11530, (021) 5350660 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh faktor size, umur perusahaan, ROA, ukuran dewan komisaris, dan leverage terhadap pengungkapan CSR pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk menganalisis faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan 15 sampel. Data penelitian yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan pertambangan yang telah dipublikasikan. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan bantuan program SPSS 20. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa faktor : size, umur perusahaan,dan ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan CSR, sedangkan dua faktor lainnya yaitu ukuran dewan komisaris dan leverage berpengaruh negatif tetapi signifikan terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kata Kunci: Size, umur perusahaan, ROA, ukuran dewan komisari, leverage dan pengungkapan CSR. ABSTRACT The purpose of this research is to know the extent of the influence factors of size, age of firm, ROA, the size of the Board of Commissioners, and leverage against disclosure of CSR in the mining companies were listed on the Indonesia stock exchange. To analyze the factors that are most dominant influence on disclosure of CSR in the mining companies were listed on the Indonesia stock exchange. A sample of the company which used in this research involving 15 samples. Research data used are secondary data in the form of annual report and financial statements of mining companies which have been published. Data analysis technique used was multiple linear regression with the help of SPSS program 20. Based on the results of the research done indicates that factor: size, age of firm, and a positive and significant effect ROA against disclosure of CSR, while two other factors, namely the size of the Board of Commissioners and the leverage effect was negative but insignificant against the disclosure of CSR in the mining companies were listed on the Indonesia stock exchange. Keywords: Size, age of firm, ROA, the size of the Board of Commissioners, leverage and disclosure of CSR.

PENDAHULUAN Persaingan bisnis yang ketat merupakan salah satu pemicu pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Banyak perusahaan melakukan modernisasi dan mengupayakan berbagai kemajuan di bidang ekonomi. Perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan keberhasilannya baik dalam bidang industri maupun bidang perdagangan, sehingga memicu kemajuan bidang ekonomi. Perusahaan sebagai entitas ekonomi, apapun bentuk industrinya, bertujuan untuk mencetak laba yang optimal guna meningkatkan kekayaan pemilik saham. Namun itu saja tidak cukup, keberlanjutan bisnis perusahaan (sustainable business) tidak terjamin bila hanya mengandalkan laba yang tinggi semata, tetapi perusahaan juga harus memiliki komitmen yang tinggi dalam menjalankan program CSR (Darwin, 2006 : 115). Jadi, jika ditelaah lebih lanjut, peneliti berpandangan bahwa sebenarnya tidak ada pertentangan antara motif perusahaan untuk meraih laba dan di satu sisi juga turut aktif melaksanakan program-program CSR. Bahkan pelaksanaan program CSR dapat menunjang pencapaian laba perusahaan untuk jangka panjang dan sebaliknya sebagian laba tersebut dapat digunakan guna mendukung terselenggaranya program CSR dengan kuantitas dan kualitas yang lebih memadai. Pemikiran yang melandasi Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) yang sering dianggap inti dari etika bisnis adalah bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajibankewajiban ekonomi dan legal (artinya kepada pemengang saham atau shareholder) tetapi juga kewajibankewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholder) yang jangkauannya melebihi kewajiban-kewajiban di atas. Tanggung jawab sosial dari perusahaan terjadi antara sebuah perusahaan dengan semua stakeholder, termasuk di dalamnya adalah pelanggan atau customer, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, supplier bahkan juga kompetitor. CSR sebagai sebuah gagasan, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya (financial) saja. Tapi tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines. Di sini bottom lines lainnya selain finansial juga ada sosial dan lingkungan. Karena kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila, perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Sudah menjadi fakta bagaimana resistensi masyarakat sekitar, di berbagai tempat dan waktu muncul ke permukaan terhadap perusahaan yang dianggap tidak memperhatikan aspek-aspek sosial, ekonomi dan lingkungan hidupnya. Pengungkapan CSR diatur juga didalam PSAK No. 1 (2009) paragraph 12 yaitu: Entitas dapat pula menyajikan terpisah dari laporan keuangan. Laporan keuangan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement), khususnya bagi industri dimana faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap karyawan sebagai kelompok pengguna laporan keuangan yang memegang peranan penting. Laporan tambahan tersebut diluar ruang lingkup standar akuntansi keuangan. Pernyataan di atas secara jelas menyebutkan bahwa perusahaan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya, terutama perusahaan industri yang meninggalkan limbah. Apabila limbah tidak diolah terlebih dahulu akan mencemari lingkungan sekitarnya. Selain diatur dalam PSAK, pengungkapan CSR dalam laporan keuangan juga diatur dalam UU RI No. 40 No. 40, Tahun 2007 pasal 74 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Pasal itu menjelaskan Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai memperhatikan melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi. Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah. Corporate Social Responsibilty (CSR) perlunya sebuah perusahaan membangun hubungan harmonis dengan masyarakat dan lingkungan tempat beroperasi. Secara teoritik, CSR dapat didefinisikan

sebagai tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap para stakeholders, terutama komunitas atau masyarakat di sekitar wilayah kerja dan operasinya (Kartini, 2009:1). Sebuah perusahaan harus menjunjung tinggi moralitas. Parameter keberhasilan suatu perusahaan dalam sudut pandang CSR adalah mengedepankan prinsip moral dan etis, yakni menggapai suatu hasil terbaik, tanpa merugikan kelompok masyarakat lainnya. Tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan salah satu elemen pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan khususnya pada perusahaan Pertambangan yang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dimana faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah terdiri dari : size, umur perusahaan, ROA, ukuran dewan komisaris, dan leverage. Kelima faktor tersebut berpengaruh terhadap pengungkapan CSR khususnya pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini direplikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005) mengenai size, profitabilitas, profile, ukuran dewan komisaris dan leverage menjelaskan bahwa size perusahaan, profile dan ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, hal ini menunjukkan dukungan terhadap teori agency dan legitimasi yang menyatakan bahwa perusahaan besar akan melakukan lebih banyak aktivitas dan memberikan dampak yang lebih besar kepada masyarakat. Sembiring (2005) juga menyatakan bahwa semakin besar jumlah anggota dewan komisaris, maka akan semakin mudah untuk mengendalikan CEO dan pengawasan yang dilakukan akan semakin efektif. Dikaitkan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, maka tekanan terhadap manajemen juga akan semakin besar untuk mengungkapkannya. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Sembiring (2005), dengan beberapa perbedaan yaitu periode penelitian, sampel penelitian dan variabel penelitian. Sembiring (2005) menggunakan periode penelitian tahun 2002 saja. Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti akan memperluas rentang periode penelitian selama lima tahun pengamatan, terhitung mulai tahun 2008 sampai tahun dengan tahun 2012 dengan alasan agar diperoleh jumlah sampel dan observasi yang cukup secara statistik. Periode penelitian yang lebih panjang akan memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk memperoleh hasil yang lebih mendekati kondisi sebenarnya. Dalam penelitian ini peneliti memilih sampel pada perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI. Alasan peneliti memilih perusahaan Pertambangan karena perusahaan Pertambangan dianggap dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam dan sosial yang relatif tinggi sehingga pengungkapan sosial sangat diperlukan oleh perusahaan. Tujuan yang ingin dicapai didalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh faktor size, umur perusahaan, ROA, ukuran dewan komisaris, dan leverage terhadap pengungkapan CSR pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk menganalisis faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Investor, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar masukan dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. 2. Bagi akademisi, memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya pengungkapan sosial dalam laporan tahunan, terutama perusahaan Pertambangan yang ada di Indonesia untuk memperhatikan lingkungan alam dan sosial.

3. Bagi masyarakat, akan memberikan stimulus secara proaktif sebagai pengontrol atas perilaku-perilaku perusahaan dan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan hakhak yang harus diperoleh. 4. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa tambahan karakteristik pengungkapan CSR dalam laporan tahunan di Indonesia. Serta memberikan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai pengungkapan CSR. METODE PENELITIAN Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menganalisis faktopr-faktor yang mempengaruhi penerapan CSR pada beberapa Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Karakteristik penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan time series. 2. Penelitian ini melibatkan banyak sampel. 3. Unit analisisnya adalah penerapan CSR pada Perusahaan Pertambangan. 4. Lingkungan penelitian yaitu lingkungan riil. 5. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan penelitian ini menguraikan atau menggambarkan implikasi penelitian dari hasil pengujian regresi mengenai karakteristik perusahaan (ukuran perusahaan, umur perusahaan, profitabilitas/roa, jumlah anggota komisaris dan leverage) terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Dari hasil analisis mengenai hasil pengujian regresi maka akan disajikan hasil analisis mengenai pengungkapan regresi yang dapat diuraikan sebagai berikut : 4.4.1. Pengaruh ukuran perusahaan (size) terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial Pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi ukuran perusahaan maka pengungkapan tanggungjawab semakin tinggi ukuran perusahaan maka pengungkapan tanggungjawab sosial akan meningkat. Sedangkan dilihat dari hasil uji parsial yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan (Size) berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial. Cowen, et.al. dalam Yuliani (2006) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan dapat mempengaruhi luasnya pengungkapan informasi dalam laporan keuangan perusahaan, dimana perusahaan yang berukuran lebih besar merupakan emiten yang banyak disoroti dan cenderung memiliki keinginan masyarakat akan informasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang berukuran kecil. Hal ini berukuran bahwa perusahaan besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak dari pada perusahaan kecil. Sembiring (2005) yang meneliti pengaruh karakteristik perusahaan dan pengungkapan tanggungjawab sosial. Hasil penelitian bahwa size perusahaan, profitabilitas dan ukuran, dewan komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan, sedangkan tingkat leverage dan profitabilitas berpengaruh negative terhadap pengungkapan corporate sosial responden.

Kemudian Hackston dan Milne (2008) yang meneliti pengaruh size, tipe industri dan profitabilitas terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa size dan tipe industri berpengaruh terhadap probabilitas pengungkapan sosial di Selandia Baru. Sedangkan dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti ternyata ditemukan ada pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial, dimana semakin tinggi ukuran perusahaan maka akan semakin luas pengungkapan tanggungjawab sosial yang diberikan oleh perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sembiring dan Hackston dan Milne (2008) dan selain itu sejalan dari teori Cowen, et. al. dalam Yuliani bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. 4.4.2. Pengaruh Umur perusahaan dengan jumlah pengungkapan tanggungjawab sosial Hasil uji regresi antara umur perusahaan dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan dari perusahaan Pertambangan yang dijadikan sampel penelitian menunjukkan ada pengaruh yang positif antara umur perusahaan dengan pengungkapan tanggungjawab sosial. Dimana semakin tinggi umur perusahaan maka pengungkapan tanggungjawab sosial akan semakin meningkat, selanjutnya dilihat dari hasil uji parsial ditemukan ada pengaruh yang signifikan antara umur perusahaan dengan pengungkapan tanggungjawab sosial. Hal ini sejalan dengan teori Legitimasi yang sebagaimana dikemukakan oleh Utami (2011) dimana dinyatakan semakin lama perusahaan dapat bertahan maka perusahaan semakin mengungkapkan informasi sosialnya sebagai bentuk tanggungjawabnya agar diterima di masyarakat. Kemudian dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti ternyata menemukan ada pengaruh yang positif dan signifikan antara umur perusahaan dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan, sehingga dalam penelitian ini sejalan dengan teori Legitimasi dimana semakin tua perusahaan atau semakin bertambah umur perusahaan maka pengungkapan tanggungjawab sosial, agar citra perusahaan di mata masyarakat akan semakin positif. 4.4.3. Pengaruh Profitabilitas/ROA terhadap jumlah pengungkapan tanggungjawab sosial Pengaruh profitabilitas/roa dengan pengungkapan tanggungjawab sosial khususnya pada perusahaan Pertambangan yang dijadikan sampel penelitian dapat dikatakan berpengaruh positif dengan pengungkapan tanggungjawab sosial (CSR), dimana dengan profitabilitas yang diukur dengan ROA yang tinggi maka perusahaan akan semakin banyak mengungkapkan tanggungjawab sosialnya, hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat lebih meningkatkan profitabilitas (ROA) di masa yang akan datang. Penelitian yang dilakukan oleh Heinze (2006) dalam Hackston dan Milne (2008) yang menyatakan bahwa profitabilitas merupakan faktor yang memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada manajemen untuk mengungkapkan tanggungjawab sosialnya untuk mengungkapkan pertanggung jawaban sosial kepada pemegang saham, hal ini berarti semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosial yang dilakukan oleh perusahaan. Namun Donovan dan Gibson (2000) dalam Sembiring (2005) yang menyatakan bahwa berdasarkan teori Legitimasi bahwa salah satu argumen dalam hubungan antara profitabilitas dan tingkat pengungkapan tanggungjawab sosial adalah ketiga perusahaan memiliki tingkat laba yang tinggi perusahaan (manager) mengungkap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi terhadap sukses keuangan perusahaan, sebaliknya pada tingkat profitabilitas rendah mereka berharap para pengguna laporan akan membaca good news kinerja perusahaan, masyarakat dalam lingkungan sosial. Kemudian Anggraini (2006) yang meneliti mengenai pengungkapan informasi sosial dan faktorfaktor yang mempengaruhi pengungkapan informasi sosial dalam laporan keuangan (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Hasil penelitian menunjukkan kepemilikan manajerial dan tipe industri yang berpengaruh signifikan. Sedangkan leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Sedangkan Febriani (2007) yang meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan pengungkapan tanggungjawab sosial dan lingkungan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian kelima variabel bebas (leverage, profitabilitas, ukuran, dewan komisaris, ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial) berpengaruh secara simultan terhadap CSR. Sedangkan dari hasil penelitian

yang dilakukan oleh peneliti yang mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Hackston dan Milne (2008) dan Febriani (2007) yang menyatakan ada pengaruh yang positif dan signifikan antara profitabilitas (ROA) dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. 4.4.4. Pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan Berdasarkan hasil uji regresi antara ukuran dewan komisaris dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan, yang menunjukkan ada pengaruh yang positif ukuran dewan komisaris dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Sedangkan dilihat dari hasil uji parsial ditemukan ada pengaruh yang signifikan antara ukuran dewan komisaris dengan pengungkapan tanggungjawab sosial pada perusahaan Pertambangan yang dijadikan sampel penelitian. Sembiring (2005) yang meneliti mengenai karakteristik perusahaan dengan pengungkapan tanggungjawab sosial. Hasil penelitian menemukan ada pengaruh dewan komisaris dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Penelitian lainnya dilakukan oleh Febriani dan Suryani (2011) yang menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris secara simultan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial akan tetapi secara parsial ukuran dewan komisaris tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan sosial. Kemudian dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti ternyata menemukan ada pengaruh negatif dan signifikan dengan pengungkapan tanggungjawab sosial khususnya pada perusahaan Pertambangan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia, sehingga dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mendukung hasil penelitian Sembiring. 4.4.5. Pengaruh Leverage dengan Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR) Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dengan menggunakan uji regesi diketahui bahwa leverage dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan dapat dikatakan berpengaruh negatif antara leverage dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Dimana semakin tinggi leverage maka pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan semakin rendah. Kemudian dilihat dari hasil uji parsial antara leverage dengan pengungkapan tanggungjawab sosial yang menunjukkan ada pengaruh yang negatif dan signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Belkaoui dan Karpik (2009) yang menemukan keputusan untuk mengungkapkan informasi sosial akan menambah biaya pengeluaran yang akan menurunkan pendapatan. Sesuai dengan teori Agency, mengenai perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi pengungkapan tanggungjawab sosial yang dibuatnya agar tidak menjadi sorotan dari para Debt holder. Penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (2006) yang meneliti mengenai pengungkapan informasi sosial dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan informasi sosial dalam laporan keuangan. Hasil penelitian menemukan kepemilikan manajemen dan tipe industri yang berpengaruh signifikan, sedangkan leverage dan profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan. Kemudian dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti ternyata ditemukan bahwa antara leverage dengan pengungkapan tanggungjawab sosial dapat dikatakan menemukan pengaruh yang negatif dan signifikan. Dimana semakin tinggi leverage maka pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan semakin rendah, hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini sejalan dengan Belkaoui dan Karpik (2009) bahwa leverage berpengaruh negatif dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Kemudian dari hasil uji hipotesis yang sebagaimana telah dilakukan, dimana untuk hipotesis pertama (H1) bahwa antara size dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan berpengaruh positif dan signifikan. Setelah dilakukan uji regresi ternyata dalam uji regresi mendukung/menemukan hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya. Selanjutnya hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial. Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung hipotesis kedua.

Sedangkan untuk hipotesis ketiga (H3) yaitu profitabilitas/roa berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial, sedangkan dari hasil uji parsial ditemukan bahwa analisis profitabilitas dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan berpengaruh positif dan signifikan. Dengan demikian untuk penelitian ini hipotesis ketiga diterima Ukuran dewan komisaris (H4) berpengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial, setelah dilakukan uji parsial ditemukan ada terdapat pengaruh yang negatif antara ukuran dewan komisaris dengan pengungkapan tanggungjawab sosial. Dengan demikian hipotesis keempat tidak diterima. Kemudian uji hipotesis kelima (H5) yang menyatakan bahwa leverage ada pengaruh yang positif dan signifikan dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Sedangkan hasil uji parsial ditemukan terdapat pengaruh negatif dan signifikan dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Dengan demikian maka penelitian ini sejalan dengan hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, maka kesimpulan dari hasil analisis secara keseluruhan yaitu sebagai berikut : 1. Hasil uji regresi antara size dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan ternyata ditemukan ada pengaruh yang positif dan signifikan. Dengan demikian untuk penelitian ini hipotesis dapat diterima. 2. Dari hasil uji regresi antara umur perusahaan dengan pengungkapan tanggung-jawab sosial, ternyata ditemukan ada pengaruh yang positif antara umur perusahaan dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan, dengan demikian untuk penelitian ini hipotesis kedua diterima. 3. Berdasarkan hasil uji regresi antara profitabilitas (ROA) dengan pengungkapan tanggungjawab sosial berpengaruh positif dan signifikan. Sedangkan dari hasil uji parsial ditemukan ada pengaruh yang positif antara umur perusahaan dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Dengan demikian hipotesis ketiga diterima. 4. Berdasarkan hasil uji regresi antara ukuran dewan komisaris dengan pengungkapan tanggungjawab sosial dapat dikatakan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial, sehingga dalam penelitian ini hipotesis tidak diterima. 5. Hasil uji hipotesis yaitu antara leverage dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan berpengaruh negatif. Dengan demikian hipotesis diterima. Saran Saran dalam penelitian ini adalah : 1. Periode pengamatan sebaiknya ditambah agar dapat memprediksi hasil penelitian jangka panjang. 2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel perusahaan agar dapat memprediksi pengaruh faktor-faktor pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. REFERENSI Buku Harahap, Sofyan Syafri, 2007, Teori Akuntansi, edisi revisi, Rajawali Pers, Jakarta Kartini, Dwi, 2009, Corporate Social Responsibility, Refika Aditama, Jakarta Mulyadi. 2002. Auditing: Jilid 1 Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat Nur Hadi, 2011, Corporate Social Responsibility, Graha Ilmu, Yogyakarta

Jurnal Belkaoui, A. and Karpik, P. G. 1989. Determinants of The Corporate Decision to Disclose Social Information, Accounting, Auditing and Accountability Journal, Vo. 2. No. 1, pp. 36-51. Friedman, M dan Jaggi, 1988, An Analysis of the Association Between Pollution Disclosure and Economic Performance, Accounting, Auditing and Accountability, Journal, Vol. 1 No. 1, h.6-20 Hackston, D. and Milne, J, 1996, Some Determinants of Social and Environmental Disclosure in New Zaeland Companies, Accounting Auditing and Accountability, Journal Vol. 18, No. 1, pp. 77-108 Rachmawati, Rica, 2011, Pengaruh Struktur Kepemilikan, Tingkat Leverage, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Luas Pengungkapan Tanggungjawab Sosial. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 9, No. 1, pp 41-48 Raharja, Virgiwan Aditya Permana, 2012, Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Karakteristik Perusahaan Terhadap CSR Disclosure (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI). Jurnal Volume 1, Nomor 2, tahun 2012 Raharja, Virgiwan Aditya Permana, 2012, Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Karakteristik Perusahaan Terhadap CSR Disclosure (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI). Jurnal Volume 1, Nomor 2, tahun 2012 Sembiring, Eddy R. (2005). Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Study Empiris pada Perusahaan yang Tercatat Di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo Yulfaida, Dewi dan Zulaikha, 2012, Pengaruh Size, Profitabilitas, Profile, Leverage dan Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Universitas Diponegoro, Semarang Internet Wikipedia, 2008, Corporate Social Responsibility, http://en.wikipedia.org/wiki/ Corporate-Social Responsibility (diakses tanggal 18 April 2014) Wikipedia, 2008, Corporate Social Responsibility : Apa itu dan apa manfaatnya bagi perusahaan, Web: www.policy.hu/suharto (diakses tanggal 18 April 2014) RIWAYAT PENULIS Felicia Juliana lahir di Makassar pada tanggal 9 Juli 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara Jurusan Akuntansi dan Keuangan dengan peminatan pasar modal pada tahun 2014.