BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan mampu berkompetisi. Salah satunya dengan melakukan kajian-kajian dan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu upaya untuk menciptakan manusia- manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Karena tanpa adanya minat belajar dari siswa proses

BAB I PENDAHULUAN. memahami pengertian dasar tentang IPA yang saling berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraannya, pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

mengembangkan seluruh aspek pribadi peserta didik secara utuh.

BAB I PENDAHULUAN. Adapun fungsi pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan. formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diorganisasikan dan diarahkan pada pencapaian lima pilar pengetahuan: belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna meningkatkan

Shanty Della Setiasih¹, Regina Lichteria Panjaitan², Julia³. Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurahman No.

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan proses pembelajaran yang optimal. Dalam menghadapi era

BAB I PENDAHULUAN. atmadja (Agustiani, 2005:1) yang menyatakan bahwa Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. pertama dan utama adalah pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS No.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional (2009:69) pasal 1 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia bisa menggapai cita-citanya. Untuk menciptakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari kegiatan belajar dan mengajar (KBM). Salah satunya pelaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sekolah memiliki peranan penting dalam meningkatkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi utama dalam upaya memajukan bangsa.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai pribadi maupun sebagai masyarakat (Amri, 2010 : 13). Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB. I PENDAHULUAN. Hilman Latief,2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi manusia termasuk dirinya sendiri. Dalam Undang-Undang RI No.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya. Dalam pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah, yang tercermindari keberhasilan belajar siswa. Proses

meningkatkan hasil belajar. Pengertian belajar itu sendiri menurut Morgan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan negara-negara maju di dunia, oleh karena itu ditiap jenjang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup manusia dan memiliki peranan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perwujudan tersebut tentu tidak terlepas

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlakukan untuk dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Pendidikan juga merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan. Tidak adanya Pendidikan maka tidak adanya moral akhlak dan kepribadian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan hasil belajar siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensi dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kegiatan pembelajaran harus diarahkan untuk memfasilitasi pencapaian kompetensi yang telah dirancang dalam kurikulum agar setiap siswa mampu menjadi pembelajar mandiri sepanjang hayat. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru mengembangkan model-model pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif. Setiap proses pembelajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar dalam aspek afektif, kognitif dan psikomotor. Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar sekaligus sebagai pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik dalam belajar. Di samping itu juga keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor dari siswa itu sendiri. Faktor yang mempengaruhi kemampuan dan keberhasilan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran yang dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa dalam suatu pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran yang digunakan oleh guru di kelas. Model pembelajaran yang monoton akan mengurangi motivasi siswa untuk belajar. Hal ini disebabkan karena siswa merasa jenuh dengan pola pembelajaran yang sama terus menerus. Karena itu, guru diharapkan dan mau menggunakan model pembelajaran yang lebih bervariasi yang dapat membangkitkan daya kreatifitas dan motivasi untuk belajar secara mandiri dan bekerja sama dengan siswa yang lain dalam kelompok-kelompok belajar siswa.

Oleh sebab itu perlu diterapkan suatu model tertentu dalam pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa secara keseluruhan, memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensinya secara maksimal sekaligus mengembangkan aspek afektif, kognitif dan psikomotor. Salah satu model yang dapat memotivasi siswa dalam belajar, meningkatkan hasil belajar siswa dan menumbuhkan minat siswa sehingga memuncukan suasana yang mendukung dalam belajar adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran inquiring mind want to know Pembelajaran inquiring mind want to know merupakan teknik membangkitkan keingintahuan peserta didik dengan meminta mereka untuk membuat perkiraan-perkiraan tentang suatu topik atau suatu pertanyaan. Biasanya peserta didik cenderung diam ketika diajak untuk membahas materi-materi yang belumerpecahkan pada pertemuan sebelumnya jika diminta untuk menjawab secara bersama-sama satu kelas. Pembelajaran inquiring mind want to know adalah salah satu tipe atau strategi pembelajaran aktif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh siswa. Pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya pembelajaran ini menempatkan siswa sebagai subyek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. Pada strategi ini siswa menempati posisi sangat dominan dalam pembelajaran dimana semua siswa dalam setiap kelompok diharuskan untuk menacari dan memenukan masalah dalam materi yang sedang dipelajari dan selalu aktif ketika kerja kelompom maupun individu. Selain itu, menurut beberapa peneliti terdahulu yang telah melaksanakan penelitian, strategi pembelajaran inquiring mind want to know baik untuk dilaksanakan di sekolah dan dapat meningkatkan minat i siswa dalam belajar serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Studi pendahualuan yang telah di lakukan judul peningkatan hasil belajar ipa melalui penerapan strategi inquiring minds want to know dengan pernyataan true or false pada siswa kelas iv di sdn karangasem 1 di lakukan oleh Dian Mei Safitri, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,2012 Studi pendahuluan yang telah dilakukan di kelas V SDN 184 Buah Batu kota bandung yang berjumlah 36 siswa menunjukkan masih banyak siswa yang belum mencapai nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, baik yang berasal dari siswa ini sendiri maupun dari guru. Ditinjau dari siswa dapat dilihat dari

aspek sikap siswa yang diantaranya sikap kerja sama, sikap peduli dan sikap santun dengan KKM 75 hanya 35% (14 siswa) yang mencapai KKM, dalam aspek pengetahuan dengan KKM 75 hanya 45% (18 siswa) yang mencapai KKM, dan aspek keterampilan dengan KKM 75 hanya 50% (20 siswa) yang mencapai KKM. Ditinjau dari guru dapat dilihat dari kurang tepatnya metode yang dipilih dan diterapkan oleh guru. Guru cenderung berorientasi untuk menghabiskan materi yang sangat banyak pada kurikulum. Selain itu, masih banyak guru yang menggunakan metode ceramah dan pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered). Hal ini menyebabkan siswa kurang termotivasi dalam belajar sehingga kegiatan pembelajaran kurang dapat dimengerti dan kurang mendapat respon yang baik oleh siswa akibat rasa bosan dengan kegiatan yang berulang-ulang sama dilakukan oleh guru. Penelitian relevan pertama dengan. Penelitian kedua dengan judul peningkatan hasil belajar ipa melalui penerapan strategi inquiring minds want to know dengan pernyataan true or false pada siswa kelas IV di sdn karangasem 1 pernah di lakukan oleh Dian Mei Safitri strategi pembelajaran inquiring mind want to know untuk meningkatkan hasil belajar IPA. Sedangkan penelitian yang bejudul penerapan strategi pembelajaran inquiring minds want to know sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi belajar mata pelajaran pkn pada siswa kelas V sdn 2 karangtalun Yang pernah oleh Aulia Maharani untuk meningkatkan partisipasi belajar pada mata pelajaran PKN dan penelitian Upaya Meningkatkan Minat Belajar Menggunakan Strategi Inquiring Mind Want To Know Pada Siswa Kelas V Dengan Tema 1 Benda-Benda Di Sekitar,Subtema 3 Manusia Dan Lingkungan belum pernah dilakukan, sehingga ini menjadi dasar dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan tujuan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada subtema kebersamaan dalam keberagaman siswa kelas V SDN buah batu utara kota bandung setelah diterapkan strategi inquiring mind want to know dalam proses pembelajaran dan terdapat perbedaan dari tiga peneliti diatas yaitu terletak dari materi yang diteliti yaitu muatan materi yang diteliti permata pelajaran IPS dan Matematika, sedangakan peneliti mengambil materi tematik dengan subtema manusia dan lingkungan Melihat betapa pentingnya model pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar siswa serta berdasarkan ketiga hasil penelitian yang menyebutkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran inquring mind want to know dapat menunjukan peningkatan hasil belajar siswa, maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul Upaya Meningkatkan Minat Belajar Menggunakan Strategi Inquiring Mind Want To Know Pada

Siswa Kelas V Dengan Tema 1 Benda-Benda Di Sekitar,Subtema 3 Manusia Dan Lingkungan. B. Identifikasi Masalah Atas dasar latar belakang masalah sebagaimana telah diutarakan maka masalah penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Kurangnya keaktifan siswa dalam belajar pembelajaran tematik pada materi IPA karena menganggap pembelajaran tematik pada materi IPA itu sulit. 2. Minat belajar siswa yang rendah sehingga kurangnya pemahaman bagi siswa. 3. Prestasi belajar siswa belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). 4. kurangnya praktek yang dilakukan sehingga proses belajar mengajar menjadi membosankan. 5. Pembelajaran tematik pada materi IPA di kelas kurang menarik, karena guru hanya menggunakan metode ceramah dan hanya merujuk pada buku. Sehingga mengakibatkan siswa menjadi pasif. C. Rumusan Masalah Apakah penerapan strategi inquiring mind wan to know dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada subtema kebersamaan dalam keberagaman pada siswa kelas V SDN 184 Buah Batu Utara? 1. Bagaimana aktivitas siswa pada saat diterapkan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi inquiring mind want to know pada tema 1 benda-benda- di sekitar dengan 3 subtema manusia dan lingkungan di SDN 184 Buah Batu Utara? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi inquiring mind want to know pada tema 1 benda-benda- di sekitar dengan 3 subtema manusia dan lingkungan di SDN 184 Buah Batu Utara? 3. Seberapa besar peningkatan minat belajar siswa melalui penerapan strategi inquiring mind want to know pada tema 1 benda-benda- di sekitar dengan 3 subtema manusia dan lingkungan di SDN 184 Buah Batu Utara?

D. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana peningkatan minat belajar siswa pada subtema manusia dan lingkungan melalui penerapan strategi inquiring mind want to know pada tema 1 benda-benda- di sekitar dengan 3 subtema manusia dan lingkungan di SDN 184 Buah Batu Utara. E. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat guna meningkatkan minat belajar siswa pada subtema manusia dan lingkungan khususnya di SDN 184 Buah Batu Utara. Penulis berharap hasil penelitian bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. 1. Secara Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pengembangan meningkatkan minat belajar siswa dengan menerapkan strategi inquiring mind want to know. 2. Secara Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan menjadi strategi yang tepat dan memberikan manfaat untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam suatu pembelajaran terutama pada subtema manusia dan lingkungan di kelas V. Penelitian ini juga diharpakan dapat bermanfaat untuk banyak pihak antara lain sebagai berikut : a. Bagi Siswa : 1) Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA 2) Membiasakan siswa untuk belajar aktif dan kreatif. 3) Meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa 4) Meningkatkan minat belajar siswa b. Bagi Guru : 1) Sebagai sarana untuk menambah wawasan guru tentang pembelajaran. 2) Memberikan pengalaman ilmiah untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaan dengan menerapkan strategi inquiring mind wan t to know dalam pembelajaran tematik pada tema 9 lingkungan sahabat kita, subtema 3 usaha pelestarian lingkungan materi IPA di kelas V SDN Buah Batu Utara. 3) Membantu untuk menyampaikan pembelajaran menjadi lebih menarik dengan penggunaan strategi inquiring mind wan t to know. 4) Sebagai bahan masukan dalam memilih model pembelajaran di kelas V yang sesuai dengan karakteristik peserta didik serta kondisi lingkungan belajar.

c. Bagi Sekolah : 1) Sebagai contoh dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik di sekolah. 2) Sumbangan pemikiran dalam mengembangkan dan meningkatkan pembelajaran tematik, serta kualitas pendidikan di sekolah pada umumnya. d. Bagi Peneliti 1) Merupakan pengalaman baru yang bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. 2) Dapat mengaplikasikan hasil penelitiannya pada aktivitas pembelajaran yang akan dilaksanakan. F. Definisi Operasional Definisi operasional adalah definisi yang memberikan penjelasan atau suatu variabel dalam bentuk yang dapat di ukur. Untuk mengatasi ketidak jelasan makna dan perbedaan pemahaman. Mengenai istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini, maka istilah tersebut perlu dijelaskan. Definisi operasional dan istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaan adalah suatu rencana atau pola umum perbuatan guru-peserta didik di dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar. Sifat pola umum maksudnya macam dan urutan perbuatan yang dimaksud nampak dipergunakan dan/atau dipercayakan guru-peserta didik di dalam bermacam-macam peristiwa belajar. Sehingga strategi menunjuk kepada karakteristik abstrak rentetan perbuatan guru-peserta didik di dalam peristiwa belajar-mengajar. b. Strategi Pembelajaran inquiring mind want to know Strategi pembelajaran inquiring mind want know adalah merupakan teknik membangkitkan keingintahuan peserta didik dengan meminta mereka untuk membuat perkiraan-perkiraan tentang suatu topic atau suatu pertanyaan. Biasanya peserta didk cendrung diam ketika diajak untuk membalas materi-materi yang belum terpecahkan pada pertemuan sebelumnya jika diminta untuk menjawab secara bersama-sama satu kelas.

c. Hasil Belajar Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian merupakan nilai yang diperoleh siswa dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru yaitu hasil ulangan harian yang diperoleh guru. d. Manusia Manusia adalah mahkluk hidup yang mempunyai akal dan pikiran, dan juga memiliki rih dan jasad sehingga dapat memiliki makna di dalam setiap situasi mengemban tanggung jawab di muka bumi. e. lingkungan lingkungan adalah kombinasi anara kondidsi fisik yang mencakup leadaan sumber daya alam seperti tanah, air energy surya, mineral serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia sepertikeputusan bagaimana menggunakan lingkunganfisik tersebut G. Struktur Organisasi Skripsi Gambaran keseluruhan isi skripsi dan pembahasannya dapat dijelaskan dalam sistematika penulisan sebagai berikut : 1. Bab 1 Pendahuluan Pendahuluan bermaksud mengantarkan pembaca ke dalam pembahasan suatu masalah. Esensi dari bagian pendahuluan adalah pernyataan tentang masalah penelitian. Sebuah penelitian diselenggarakan karena terdapat masalah yang perlu dikaji lebih mendalam. Masalah penelitian timbul karena terdapat kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. a. Latar Belakang Masalah Latar belakang berisikan uraian yang mengantarkan pembaca ke dalam pembahasan suatu masalah. Penjelasan keterkitan kondisi situasi yang dapat mengakibatkan munculnya permasalahan, penjelasan gejala-gejala yang memunculkan masalah yakni uraian yang mnjelaskan adanya kesenjangan antara fakta dan harapan, penjelasan tentang alasan pepentingnya pembahasan masalah, keterkaitan antar variabel yang diteliti, kedudukan masalah yang akan diteliti dalam bidang studi yang ditekuni peneliti b. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan titik tertentu yang memperlihatkan ditemukannya masalah penelitian ditinjau dari sisi keilmuan, bentuk (keterhubungan,

dampak, sebab akibat dan lainnya), serta banyaknya masalah yang didapat diidentifikasi oleh peneliti.. Tujuan identifikasi masalah yaitu agar penelitian mendapatkan sejumlah masalah yang berhubungan dengan judul penelitian yang ditunjukan oleh data empirik. c. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan pertanyaan umum tentang konsep atau fenomena spesifik yang diteliti. Rumusan masalah penelitian lazimnya ditulis dalam bentuk pertanyaan penelitian. d. Tujuan Penelitian Rumusan tujuan penelitian memperlihatkan pernyataan hasil yang ingin dicapai penelitian setelah melakukan penelitian. Perumusan tujuan penelitian berkaitan langsung dengan pernyataan rumusan masalah. Tujuan penelitian mengungkapkan 1. Upaya pokok yang akan dikerjakan didalam penelitian; dan 2. Garis besar hasil yang hendak dicapai. e. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian berfungsi untuk menegaskan kegunaan penelitian yang dapat diraih setelah penelitian berlangsung. f. Definisi Operasional Definisi operasional mengemukakan hal-hal berikut : 1. Pembatasan dari istilah-istilah yang diberlakukan dalam penelitian sehingga tercipta makna tunggal terhadap pemahaman permasalahn. 2. Penyimpulan terhadap pembatasan istilah dalam penelitian yang memperlihatkan makna penelitin sehingga mempermudah penelitian dalam memfokuskan pembahasan masalah. g. Sistematika Skripsi Bagian ini memuat sistematika penulisan skripsi, yang menggambarkan kandungan setiap bab, urutan penulisan, serta hubungan antara satu bab dengan bab lainnya dalam membentuk sebuah kerangka utuh skripsi. 2. Bab II Kajian Teori dan Kerangka Pemikiran Kajian teori berisi deskripsi teoritis yang memfokuskan kepada hasil kajian atas teori, konsep, kebijakan, dan peraturan yang ditunjang oleh hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan masalah penelitian. Secara prinsip, Bab II terdiri dari empat pokok bahasan berikut:

a. Kajian teori dan kaitannya dengan pembelajaran yang akan dieliti b. Hasi-hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan variabel penelitian yang akan diteliti; c. Kerangka pemikiran dan diagram/skema paradigma penelitian; dan d. Asumsi dan hipotesis penelitian atau pertanyaan penelitian. 3. Bab III Bagian ini menjelaskan secara sistematis dan terperinci langkah-langkah dan cara yang digunakan dalam menjawab permasalahan dan memperoleh simpulan. Bab ini berisi hal-hal berikut. a. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Pada bidang kajian pendidikan, dapat memilih metode Penelitian Tindakan. Penelitian tindakan yang dianjurkan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) b. Desain Penelitian Pada bagian ini penelitian menyampaikan secara eksplisit apakah penelitian yang dilakukan termasuk kategori survey (deskriptif dan korelasional), kategori eksperimental, penelitian kualitatif (misalnya etnografi atau studi kasus), atau penelitian tindakan kelas (PTK). c. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dan objek dalam sebuah penelitian merupakan hal yang sangat penting. Penjelasan subjek dan objek penelitian sebagai berikut : 1. Subjek penelitian : sesuatu yang diteliti, baik orang, benda ataupun lembaga (organisasi), yang akan dikenai simpulan hasil penelitian. 2. Objek penelitian: sifat, keadaan dari suatu benda, orang atau yang menjadi pusat perhatian dan sasaran penelitian. d. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Pengumpulan data mencakup jenis data yang akan dikumpulkan, penjelasan, dan alasan pemakaian suatu teknik pengumpulan data sesuai dengan kebutuhan data penelitian. Teknik pengumpulan data antara lain : wawancara, tes, angket, (questioner), observasi, atau studi dokumentasi. e. Teknik Analisis Data Teknik analisis data harus disesuaikan dengan rumusan masalah dan jenis data penelitian yang diperoleh, baik data kualitatif maupun kuantitatif. Pada bagian teknik analisis data kuantitatif disampaikan jenis analisis statistik beserta

jenis software-nya (jika menggunakan), misalnya: SPSS, Lisrel dan lain-lain. Statistik deskriptif dan inferensial yang mungkin dibahas dan dihasilkan nantinya disampaikan beserta langkah-langkah pemaknaan hasil temuannya. f. Prosedur Penelitian Bagian ini menjelaskan prosedur aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan penelitian. Prosedur tersebut hendaknya dibuat secara rinci yang menunjukan aktivitas penelitian secara logis dan sistematis. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bagian ini menyampaikan dua hal utama, yakni (1) temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dengan berbagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan rumusan permasalahan penelitian, dan (2) pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan. 5. Bab V Simpulan dan Saran Simpulan merupakan uraian yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap analisis temuan hasil penelitian. Simpulan harus menjawab rumusan masalah atau pertanyaan penelitian. Saran merupakan rekomendasi yang ditunjukan kepada para pembuat kebijakan, pengguna, atau kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya dan kepada pemecah masalah di lapangan atau follow up dari hasil penelitian.