TENT ANG PENYEDIAAN DANA PROGRAM PENYESUAIAN PENSIUN EKS PEGA W AI NEGERI SIPIL DEP ARTEMEN PERHUBUNGAN P ADA PT KERETA API (PERSERO)

dokumen-dokumen yang mirip
MENTER!KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

NOMOR 212 /PMK.07/2009 TENT ANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG. PENYEDIAAN DANA PROGRAM PENYESUAIAN PENSIUN EKS P'EGAWAI NEGERI SIPIL ERo)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 127/PMK.07/2006 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 71/PMK.07/2011 TENTANG

TENTANG MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 210/PMK.02/2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 101/PMK.07/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 131.1/PMK.07/2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 205/PMK.02/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. PPN. Pembangunan. Pasca Bencana Alam.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 152 /PMK.07/2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 160.2/PMK.07/2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 117/PMK.07/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 226/PMK.07/2008 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN UMUM TAHUN ANGGARAN 2008

2 257/PMK.02/2010 tentang Tata Cara Perhitungan, Penyediaan, Pencairan, Dan Pertanggungjawaban Dana APBN Yang Kegiatannya Dilaksanakan Oleh PT Asabri

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERIKEUANGAN REPUBLJK INDONESIA SALIN AN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 40 / PMK.07 / 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.07/2010 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM KEHUTANAN TAHUN ANGGARAN 2010

MENTERJKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.284, 2010 KEMENETERIAN KEUANGAN. Tunjangan Profesi Guru. Daerah. Pedoman.

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INQONESlA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87/PMK.02/2017

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156/PMK. 02/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 17/PMK.07/2009 TENTANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai (Lembaran Negara Republik Ind

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 37/PMK.02/2006 TENTANG

2015, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.02/2008 TENTANG

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.412, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Pertambangan. Panas Bumi. Alokasi. Dana. Bagi Hasil.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK.07/2010 TENTANG

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK JNQONESIA SALIN AN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERJKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SP...LINAN

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 04/PMK.07/2008 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 71/PMK.03/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 16/PMK.03/2010 TENTANG

2015, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2015 tentang Asuransi Sosial Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepoli

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lem

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Bagi Hasil. Panas Bumi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.02/2008 TENTANG

1 of 5 18/12/ :41

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Subsidi Benih. Prosedur Penggunaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2016, No b. bahwa dalam rangka efektifitas dan efisiensi penyelesaian pengembalian kelebihan pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangu

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

145/PMK.07/2009 ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL PAJAK TAHUN ANGGARAN 2006, 2007, DAN 2008 YANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata Cara. Pelayanan Umum. Angkutan Laut. Penumpang. Ekonomi. Pertanggung Jawaban. Pencabutan.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PMK.02/2015 TENTANG

2017, No penerimaan negara bukan pajak dari hasil pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana d

MENTERIKEUANGAN REPUBL!K INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2010 Kementerian Keuangan. Dana Bagi Hasil. Pertambangan. Panas Bumi.

2016, No Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Angga

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 60/PMK.07/2008 TENTANG DANA ALOKASI CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2008 MENTERI KEUANGAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penyediaan Air Minum. Prosedur.

MENTEHIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 21/PMK.07/2009 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

2017, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai pada Kementerian Negara/Lembaga; Menging

2011, No Memperhatikan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nom

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. PPH. Pemotongan. Dibayarkan sekaligus.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 202/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA UPAYA KHUSUS KEDELAI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/PMK.01/2007

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 247/PMK.07/2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Saldo. Anggaran Lebih. Pengelolaan.

Transkripsi:

PERATURAN MENTERI KEUANGAN SALINAN MENTERI KEUANGAN NOM OR 105 /PMK02/2010 TENT ANG PENYEDIAAN DANA PROGRAM PENYESUAIAN PENSIUN EKS PEGA W AI NEGERI SIPIL DEP ARTEMEN PERHUBUNGAN P ADA PT KERETA API (PERSERO) DENGAN RAHMA T TUHAN YANG MAHA ESA MENTER I KEUANGAN,' Menimbang Mengingat a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2007 tentang Penyesuaian Pensiun Eks Pegawai Negeri Sipil Departemen Perhubungan Pada PT Kereta Api Indonesia (Persero), telah ditetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK02/2008 tentang Penyediaan Dana Program Penyesuaian Pensiun Eks Pegawai Negeri Sipil Departemen Perhubungan Pada PT Kereta Api Indonesia (Persero ); b. bahwa untuk menyempurnakan beberapa ketentuan mengenai program penyesuaian pensiun eks Pegawai Negeri Sipil Departemen Perhubungan pada PT Kereta Api (Persero), perlu mengganti Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK02/2008 tentang Penyediaan Dana Program Penyesuaian Pensiun Eks Pegawai Negeri Sipil Departemen Perhubungan Pada PT Kereta Api Indonesia (Persero); c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan ten tang Penyediaan Dana Program Penyesuaian Pensiun Eks Pegawai Negeri Sipil Departemen Perhubungan Pada PT Kereta Api (Persero); 1. Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2007 tentang Penyesuaian Pensiun Eks Pegawai Negeri Sipil Departemen Perhubungan Pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4783); 2. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009; 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/PMK02/2008 tentang Tata Cara Perhitungan, Penyediaan, Pencairan dan Pertanggungjawaban Dana APBN Yang Kegiatannya Dilaksanakan Oleh PT Taspen (Persero);

-2-4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71/PMK.02/2008 ten tang Pengembalian Nilai Tunai luran Pensiun Pegawai Negeri Sipil Yang Diberhentikan Tanpa Hak Pensiun; MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENYEDIAAN DANA PROGRAM PENYESUAIAN PENSIUN EKS PEGAWAI NEGERI SIPIL DEPARTEMEN PERHUBUNGAN PADA PT KERETA API (PERSERO). Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, yang dimaksud dengan: 1. Pegawai adalah eks Pegawai Negeri SipiI Departemen Perhubungan yang bekerja di Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) dan telah diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya diangkat sebagai pegawai Perusahaan Umum (Perum) Kereta Api yang kini telah berubah menjadi PT Kereta Api (Persero) serta terdaftar dalam Daftar Nominatif yang dibuat Badan Kepegawaian Negara. 2. Penghasilan Pegawai adalah penghasilan sebulan yang terdiri atas gaji pokok yang telah disetarakan dengan gaji pokok Pegawai Negeri Sipil ditambah tunjangan keluarga dari pegawai yang menjadi dasar potongan iuran pensiun. 3. Pensiun Pokok adalah be saran nilai yang dipergunakan sebagai dasar penghitungan pensiun. 4. Manfaat Pensiun adalah sejumlah dana yang dibutuhkan untuk membayar pensiun selama 1 (satu) tahun anggaran. 5. luran Pegawai adalah iuran bulanan sebesar 4,75% (empat kama tujuh puluh lima persen) dari Penghasilan Pegawai. 6. Past Seroice Liability Program Penyesuaian Pensiun Eks Pegawai Negeri Sipil Departemen Perhubungan pad a PT Kereta Api (Persero), yang selanjutnya disebut Past Seroice Liability, adalah kewajiban masa Ialu untuk program pensiun Pegawai PT Kereta Api (Persero) yang dibayar oleh PT Kereta Api (Persero) sehap tahun selama 20 (dua puluh) tahun terhitung mulai tahun 2005. 7. Akumulasi Dana Pensiun Pegawai PT Kereta Api (Persero) adalah akumulasi dana yang pada saat ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2007, dikelola oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

-3-8. Hasil lnvestasi adalah sejumlah dana yang diperoleh dari hasil pengembangan Akumulasi Dana Pensiun Pegawai PT Kereta Api (Persero). 9. Pendanaan Bersama adalah bagian dari kebutuhan pembayaran Manfaat Pensiun yang ditanggung bersama-sama oleh PT Kereta Api (Persero) dan Pemerintah yang besarannya sarna dengan besaran Manfaat Pensiun dikurangi luran Pegawai PT Kereta Api (Persero), Past Service Liability danl atau Hasil lnvestasi. 10. Proporsi adalah prosentase kontribusi PT Kereta Api (Persero) dan Pemerintah terhadap Pendanaan B~rsama. 11. Tahun Anggaran adalah tahun anggaran sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Pasal 2 (1) Berdasarkan Surat Keputusan Pensiun danl atau Surat Keputusan Penyesuaian Pensiun yang diterbitkan oleh PT Kereta Api (Persero) dan telah disetujui Badan Kepegawaian Negara, penerima pensiun Pegawai berhak menerima Manfaat Pensiun berdasarkan Pensiun Pokok Pegawai Negeri Sipil yang setara golongan dan masa kerjanya. (2) Manfaat Pensiun Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberlakukan mulai tanggal1 Mei 2008. (3) Penerima pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a. Pegawai yang telah diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun; dan b. penerima pensiun jandal dudal anak lorang tua. Pasal 3 Sumber pendanaan pembayaran pensiun Pegawai berasal dari: a. luran Pegawai; b. PT Kereta Api (Persero) untuk kontribusi Pendanaan Bersama; c. Past Service Liability yang dibayarkan oleh PT Kereta Api (Persero);. d. Hasil lnvestasi dari Akumulasi Dana Pensiun Pegawai PT Kereta Api (Persero); dan e. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

- 4 - Pasal 4 (1) Penyediaan dana kebutuhan pembayaran Manfaat Pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dipenuhi dari: a. luran Pegawai; dan b. Past Service Liability. (2) Dalam hal terdapat kekurangan dana untuk kebutuhan pembayaran Manfaat Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kekurangan dana dimaksud dipenuhi dengan Pendanaan Bersama. (3) Pemerintah memberikan kontribusi dalam Pendanaan Bersama sebagaimana. dimaksud pad a ayat (2) sesuai dengan yang ditetapkan dalam APBN. (4) Hasil lnvestasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d dapat dipergunakan untuk memenuhi pembayaran Manfaat Pensiun apabila hasil rekonsiliasi realisasi menunjukan kekuran~an kontribusi APBN dalam Pendanaan Bersama. (5) Dalam hal sumber pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) belum diterima oleh PT Taspen (Persero) atau belum terpenuhi, PT Taspen (Persero) dapat menggunakan terlebih dahulu Hasil lnvestasi untuk pembayaran Manfaat Pensiun pada bulan bersangkutan. Pasal 5 Direktur Jenderal Perbendaharaan ditetapkan sebagai Kuasa Pengguna Anggaran untuk keperluan pembayaran kontribusi Pemerintah dalam Pendanaan Bersama sebagaimana dimaksud dalam Pasal4 ayat (3). Pasal 6 (1) Menteri Keuangan menetapkan besaran dan Proporsi Pendanaan Bersama setiap Tahun Anggaran dengan memperhatikan pendapatj saran dari Menteri Badan Usaha Milik Negara sebelum Tahun Anggaran berjalan. (2) Besaran dan Proporsi Pendanaan Bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan perhitungan atas perkiraan kebutuhan pembayaran Manfaat Pensiun dan penyediaan dananya sebagaimana dimaksud dalam Pasal4 ayat (1). (3) Perhitungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dituangkan dalam suatu berita acara yang ditandatangani oleh wakil-wakil dari Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan, PT Kereta Api (Persero), serta PT Taspen (Persero).

- 5 - (4) Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan dokumen pendukung penetapan besaran dan Proporsi Pendanaan Bersama. (5) Penetapan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi acuan dalam penerbitan dokumen anggaran untuk Pend ana an Bersama yang menjadi kontribusi Pemerintah dan dasar pembayaran kontribusi PT Kereta Api (Persero) dalam Pendanaan Bersama. Pasal 7 Pendapatj saran Menteri Badan Usaha Milik Negara sebagaimana dimaksud dalam. Pasal 6 ayat (1) diterima oleh Menteri Keuangan sebelum Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan PT Kereta Api (Persero) diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Pasal 8 Berdasarkan pertimbangan kemampuan keuangan negara, Menteri Keuangan sewaktu-waktu dapat menetapkan perubahan besaran dan Proporsi atas Pendanaan Bersama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) dengan memperhatikan pendapatj saran dari Menteri Badan Us aha Milik Negara. Pasal9 (1) PT Kereta Api (Persero) menyetorkan luran Pegawai, Past Service Liability, dan Pendanaan Bersama yang menjadi beban PT Kereta Api (Persero) ke PT Taspen (Persero). (2) Past service Liability sebagaimana dimaskud pad a ayat (1) disetor oleh PT Kereta Api (Persero) sampai dengan Tahun 2024 sebesar Rp79.500.000.000,00 (tujuh puluh sembilan miliar lima ratus juta rupiah) per tahun. (3) Setoran luran Pegawai dan Pendanaan Bersama yang menjadi beban PT Kereta Api (Persero) dilakukan paling lambat pada tanggal10 (sepuluh) setiap bulan. (4) Setoran Past Service Liability dilakukan secara triwulanan dan disetor paling lambat pad a tanggal 10 (sepuluh) dalam bulan pertama triwulanan berkenaan. (5) Dalam hal tanggal 10 (sepuluh) jatuh pada hari libur, penyetoran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) dilakukan pada hari kerja berikutnya.

MENTERI REPUBLIK - 6- KEUANGAN INDONESIA Pasal10 (1) Dalam hal terdapat kebijakan Pemerintah mengenai perubahan besaran gaji pokok Pegawai Negeri Sipil, besaran luran Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) harus disesuaikan dengan gaji pokok Pegawai Negeri Sipil yang baru. (2) PT Kereta Api (Persero) wajib memotong dan menyetorkan kekurangan setoran luran Pegawai paling lambat 1 (satu) bulan setelah penyesuaian gaji pokok Pegawai Negeri Sipil yang baru. Pasal11 (1) PT Taspen (Persero) menyusun rencana kerja program penyesuaian pensiun eks Pegawai Negeri Sipil Departemen Perhubungan pada PT Kereta Api (Persero), yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rencana kerja Program Pensiun Pegawai Negeri Sipil. (2) PT Taspen (Persero) bertanggungjawab atas penyelenggaraan pembayaran pensiun Pegawai sesuai mekanisme dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur tata cara penyelenggaraan pembayaran pensiun Pegawai Negeri Sipil. Pasal12 (1) Pelaksanaan program penyesuaian pensiun eks Pegawai Negeri Sipil Departemen Perhubungan pada PT Kereta Api (Persero) oleh PT Taspen (Persero) diaudit oleh auditor yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian dari audit terhadap PT Taspen (Persero) secara keseluruhan. (3) Direksi PT Taspen (Persero) menyampaikan hasil laporan audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Menteri Keuangan dengan tembusan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara. (4) Direksi PT Taspen (Persero) menyampaikan laporan penyelenggaraan pembayaran Manfaat Pensiun Eks Pegawai Negeri' Sipil Departemen Perhubungan pada PT Kereta Api (Persero) kepada Menteri Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan, serta PT Kereta Api (Persero).

-7- Pasal 13 (1) Akumulasi Dana Pensiun Pegawai PT Kereta Api (Persero) yang telah diserahkan kepada PT Taspen (Persero) diinvestasikan oleh PT Taspen (Persero) sesuai ketentuan yang berlaku dan dibukukan denganakun te!~endi~i., (2) Pengelolaan Akumulasi Darta Pensiun Pegawai PT Kereta Api (Persero) dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat risiko dan tingkat hasil. (3) Penempatan Akumulasi Dana Pensiun Pegawai PT Kereta Api (Persero) dapat dilakukan dalam jeonisinvestasi sebagai berikut: a. deposito; bo surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah; dan/ atau c. Sertifikat Bank Indonesia. (4) Pada saat Program Penyesuaian Pensiun Eks Pegawai Negeri Sipil Departemen Perhubungan pada?t Kereta Api (Persero) berakhir, Akumulasi Dana Pensiun Pegawai PT Kereta Api (Persero) disetorkan ke Kas Negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak. Pasal14 (1) Hasil Investasi dari Akumulasi Dana Pensiun Pegawai PT Kereta Api (Persero) diinvestasikan oleh PT Taspen (Persero) sesuai ketentuan yang berlaku dan dibukukan dengan akun tersendiri. (2) Pengelolaan Hasillnvestasi dari Akumulasi Dana Pensiun Pegawai PT Kereta Api (Persero) dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat risiko, tingkat hasil, dan tingkat Iikuiditas. (3) Penempatan Hasil Investasi dari Akumulasi Dana Pensiun Pegawai PT Kereta Api (Persero) dapat dilakukan dalam jenis investasi sebagai berikut: a. deposito; b. surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah; c. Sertifikat Bank Indonesia; danl atau d. jenis investasi lain setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan. Pasal 15 (1) Segala jenis dan besaran biaya yang diperlukan dalam rangka penyelenggaraan pembayaran Manfaat Pensiun oleh PT Taspen (Persero) meru pakan tanggungjawab dan menjadi beban PT Kereta Api (Persero).

- 8- (2) Segala jenis dan besaran biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayar dan disetor langsung oleh PI Kereta Api (Persero) ke rekening PI Taspen (Persero). Pasal 16 Tata cara penyediaan darta program penyesuaian pensiun eks Pegawai Negeri Sipil Departemen Perhubungan pada PI Kereta Api (Persero) yang berasal dari APBN dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengedai tata cara perhitungan, penyediaan, pencairan dan pertanggungiawaban dana APBN yang kegiatannya dilaksanakan oleh PT Taspen (Persero). Pasal17 (1) Pembayaran kontribusi APBN dalam Pendanaan Bersama sebagaimana dimaksud dalam Pasal16 dilakukan secara bulanan. (2) Jumlah kontribusi APBN dalam Pendanaan Bersama yang dibayar untuk setiap bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar 1/12 (satu per dua bel as) dari total pagu alokasi. Pasal18 (1) PI Kereta Api (Persero) dan PI Taspen (Persero) membuat perjanjian kerjasama guna mengatur hal-hal teknis yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan program penyesuaian pensiun eks Pegawai Negeri Sipil Departemen Perhubungan pada PI Kereta Api (Persero), termasuk tetapi tidak terbatas pada jenis dan besaran biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasa115. (2) Perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) disampaikan kepada Menteri Keuangan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara, untuk dilakukan penatausahaan. Pasa119 (1) Direktorat Jenderal Perbendaharaan, PI Taspen (Persero), dan PI Kereta Api (Persero) melakukan rekonsiliasi atas realisasi. pembayaran Manfaat Pensiun selama 1 (satu) tahun pada triwulan pertama Tahun Anggaran berikutnya. (2) Hasil rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk menentukan selisih lebih/ kurang pembiayaan program penyesuaian pensiun eks Pegawai Negeri Sipil Departemen Perhubungan pada PI Kereta Api (Persero).

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK -9- INDONESIA (3) Dalam hal hasil rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menunjukan selisih lebih kontribusi APBN dalam Pendanaan Bersama, selisih lebih tersebut wajib disetor langsung secepatnya ke Kas Negara. (4) Dalam hal hasil rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menunjukan selisih lebih kontribusi PT Kereta Api (Persero) dalam Pendanaan Bersama,selisih lebih tersebut akan dibukukan sebagai setoran awal kontribusi PT Kereta Api (Persero) untuk Tahun Anggaran berikutnya. (5) Oalam hal hasil rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menunjukan selisih kurang kontribusi APBN dalam Pendanaan Bersama, selisih kurang tersebut dipenuhi dari Hasil Investasi. (6) Dalam hal hasil rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menunjukan selisih kurang kontribusi PT Kereta Api (Persero) dalam Pendanaan Bersama, selisih kurang harus dipenuhi oleh PT Kereta Api (Persero) paling lambat 1 (satu) bulan setelah hasil akhir rekonsiliasi ditetapkan. Pasal 20 (1) Menteri Keuangan melakukan evaluasi atas program penyesuaian pensiun eks Pegawai Negeri Sipil Departemen Perhubungan pad a PT Kereta Api (Persero) setiap tahun.. (2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan atas pembiayaan yang berdampak pada: a. Past Service Liability; b. Pendanaan Bersama; c. Akumulasi Dana Pensiun Pegawai PT Kereta Api (Persero); dan d. Hasil Investasi. Pasal 21 (1) Pegawai yang diberhentikan tanpa hak pensiun baik dengan hormat maupun tidak dengan hormat berhak atas pengembalian nilai tunai iuran pensiun. (2) Pengembalian nilai tunai iuran pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan setelah PT Kereta Api (Persero) menerbitkan surat yang menyatakan bahwa iuran pensiun Pegawai yang bersangkutan merupakan bagian dari Akumulasi Dana Pensiun Pegawai PT Kereta Api (Persero).

. -10 - (3) Tata cara pengembalian nilai tunai iuran pensiun sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai pengembalian nilai tunai iuran pensiun Pegawai Negeri Sipil. (4) Pembayaran nilai tunai iuran pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan pada HasH Investasi dari Akumulasi Dana Pensiun Pegawai PT Kereta Api (Persero). Pasal 22 Pada saat Peraturan M~hteri Keuangan ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.02/2008 tentang Penyediaan Dana Program Penyesuaian Pensiun Eks Pegawai Negeri Sipil Departemen Perhubungan Pada PT Kereta Api Indonesia (Persero), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 23 Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 19 Mei 2010 MENTERI KEUANGAN, Diundangkan di Jakarta SRI MULYANI INDRA WATI pada tanggal 27 Mei 2010 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASIMANUSIA, ttd. ttd. PATRIALIS AKBAR 259