BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa mereka, atau bahasa-bahasa mereka bila mereka berbahasa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. bahasa disebut sebagai alat komunikasi terpenting manusia. yang harus ada dalam proses komunikasi, yaitu: (1) pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama.

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan,

BAB I PENDAHULUAN. lain, alat yang digunakan berkomunikasi tersebut adalah bahasa. Chaer

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan bagian dari budaya yang hidup. Ia lahir dari suatu

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. lain. Penggunaan suatu kode tergantung pada partisipan, situasi, topik, dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

BAB V PENUTUP. Penelitian tuturan basa-basi dalam teks drama les Justes menghasilkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diuraikan mengenai: (1) latar belakang; (2)

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Wujud pragmatik imperatif dipilih sebagai topik kajian penelitian ini karena di dalam kajian dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dalam sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, Bahasa adalah

BAB II LANDASAN TEORI. Purwokerto Bulan September Tahun Pelajaran oleh Islan Rahayu dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sesuai dengan norma norma dan nilai nilai sosial dan saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. masalah dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Chaer (2010:14)

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

PENGUNGKAPAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM TABLOID AGROBIS EDISI NOPEMBER 2007 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mengandung nilai kesopanan, sehingga mudah dipahami oleh lawan bicara.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berinteraksi antarindividu maupun kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Hubungan langsung akan terjadi sebuah percakapan antarindividu

Seminar Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. diri (Chaer dan Agustina, 2010:11). Bahasa sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga

BAB I PENDAHULUAN. pada masa sekarang ini walaupun pada kira-kira dua dekade yang silam ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas komunikasi tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

I. PENDAHULUAN. lain, sehingga orang lain mengetahui informasi untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diharuskan saling berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah catur- tunggal. Keempat keterampilan tersebut yaitu : keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dalam kehidupan sehari-hari memiliki peranan dan fungsi yang mendasar. Dengan bahasa manusia dapat

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan kepada orang lain. Sering disebut juga bahwa bahasa itu merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA DALAM BERINTERAKSI DENGAN DOSEN DAN KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau kalimat yang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis dan bahasa lisan. Variasi bahasa tulis tidak sedinamis variasi bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan sarana yang sangat penting bagi kehidupan manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan peradaban dan kebudayaan serta satuan lambang bunyi yang

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VI SD 03 KALIYOSO KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan bahasa yang digunakan sehari-hari di negara

BAB I PENDAHULUAN. tidak mungkin tidak terlihat secara nyata berbicara, tetapi pada hakikatnya, ia

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari terlihat dalam empat aspek keterampilan berbahasa.

BAB I PENDAHULUAN. baru tersebut, maka badan bahasa bertindak menjadi agen perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia pada dasarnya bukan hanya sebagai makhluk individu tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia tidak terlepas dari bahasa, bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Tanpa adanya bahasa maka komunikasi pun tidak dapat terjalin. Terkadang bahasa lisan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari daripada bahasa tulis. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh sekelompok masyarakat untuk saling berkomunikasi, artinya dalam berkomunikasi terdapat bahasa yang telah disepakati untuk digunakan sehingga mereka saling memahami makna dari bahasa itu. Menurut Halliday (1992:20) fungsi bahasa dapat diartikan cara orang menggunakan bahasa mereka, atau bahasa-bahasa mereka bila mereka berbahasa lebih dari satu. Jika dinyatakan dengan pengertian yang paling rampat yaitu orang melakukan sesuatu dengan bahasa mereka; yaitu dengan cara bertutur dan menulis, mendengarkan dan membaca, mereka berharap dapat mencapai banyak sasaran dan tujuan. Selain berfungsi sebagai media atau alat komunikasi, bahasa juga sangat penting dalam kelangsungan hidup manusia, baik dalam dunia politik, sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan sebagainya. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Ali (2007:77) yaitu dalam interaksi lokal maupun global bahasa memegang peran yang sangat penting bahkan boleh dikatakan merupakan kunci utama karena bahasa diperlukan dalam berbagai percaturan dunia seperti dalam percaturan politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan maupun keamanan Negara. 1

2 Setiap komunikasi yang terjalin pastilah saling memberikan informasi baik berupa pikiran, gagasan, maksud, perasaan maupun emosi secara langsung. Maka, dalam setiap proses komunikasi terjadilah peristiwa tutur. Peristiwa tutur adalah satu rangkaian tindak tutur dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak yaitu penutur dan lawan tutur. Peristiwa tutur adalah serangkaian tindak tutur yang terorganisasikan untuk mencapai suatu tujuan. Misalnya, interaksi yang terjadi antara guru dengan murid di SMP dalam proses belajar mengajar. Komunikasi yang terjalin antar guru dengan peserta didik menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan dalam jenjang pendidikan pastilah berbeda antara jenjang yang satu dengan yang lainnya. Misalnya dalam kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar. Guru menggunakan bahasa yang tentunya berbeda dengan jenjang SMP, begitupula di SMA. Di sinilah akan terlihat apakah peserta didik mampu merespon atau memahami tuturan guru dengan baik atau tidak. Dalam proses belajar mengajar di SMP, sebagian besar guru menggunakan bahasa yang cenderung mengandung tuturan tegas. Hal ini dikarenakan pada jenjang itulah jati diri peserta didik akan terllihat dan di sini guru memiliki posisi penting yaitu dirinya harus pintar melakukan strategi agar perintahnya dapat lebih mudah dipahami dan direspon dengan baik. Guru sebagai tenaga pendidik haruslah pintar dalam menumbuhkan motivasi belajar agar peserta didik selalu semangat dan tidak bosan dalam melakukan aktivitas belajar. Guru dapat melakukan usaha-usaha seperti sedikit menyelipkan permainan dalam kegiatan pembelajaran tanpa menghilangkan unsur pendidikan dalam permainannya. Peran tuturan sangat penting demi terjalinnya komunikasi, jika tidak ada tuturan maka tidak ada pula komunikasi yang terjalin. Tuturan merupakan sebuah

3 wujud dari pikiran. Dengan adanya tuturan maka apa yang ingin kita sampaikan akan dimengerti. Tindak tutur juga dapat digunakan sebagai alat ukur bagi seseorang. Tindak tutur adalah gejala individu yang bersifat psikologis dan keberlangsungannya ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur dalam menghadapi situasi tertentu (Chaer dan Leonie Agustina, 2004: 50). Sehubungan dengan masalah penggunaan tindak tutur dalam suatu peristiwa komunikasi, peneliti menemukan adanya fenomena tindak tutur dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto. Fenomena ini ditemukan ketika peneliti melakukan kegiatan PPL Terpadu di sekolah tersebut. Pada awal pertemuan kegiatan PPL, tanggal 30 agustus 2013 dan 2 september 2013, peneliti masih berkedudukan sebagai observer untuk dapat beradaptasi dengan kondisi kelas. Ketika itu peneliti mengamati dua guru yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Fenomena yang peneliti temukan dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto, yaitu: (1) Guru : Ibu harap kalian dapat belajar dengan baik karena minggu depan akan ibu adakan ulangan harian. Fenomena di atas dituturkan oleh guru yaitu Ibu Sulistiani Wignyorini, pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Peneliti berasumsi bahwa tuturan tersebut termasuk tindak tutur pengakuan (acknowledgment) yang berupa bid (harapan) yaitu guru berharap semua siswa belajar dengan baik. Fenomena lain yang peneliti temukan yaitu: (2) Guru : Pertemuan besok, Ibu ingin setiap anak sudah memahami tentang bahasa petunjuk, nanti ibu akan cek.

4 Fenomena di atas dituturkan oleh guru yaitu Ibu Sri Sumiyati, pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Peneliti berasumsi bahwa tuturan tersebut termasuk tindak tutur pengakuan (acknowledgment) yang berupa bid (harapan). Secara tidak langsung, guru meminta kepada semua murid-muridnya untuk belajar tentang bahasa petunjuk. Dari kedua fenomena di atas, peneliti berasumsi bahwa tuturan tersebut digunakan oleh guru untuk memberikan penguatan yaitu dengan cara memotivasi siswa untuk lebih giat lagi dalam belajar. Meskipun tuturan di atas dituturkan dengan kalimat yang berbeda, akan tetapi kedua tuturan tersebut digunakan untuk maksud yang sama. Fenomena tersebut dapat dikaji dengan menggunakan pragmatik khususnya pada kajian tindak tutur. Hal tersebut banyak ditemukan pada tuturan guru dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto. Untuk mengetahui benar tidaknya asumsi peneliti tersebut, perlu dilakukan kajian secara empirik. Oleh karena itu penelitian dengan judul Tindak Tutur Pengakuan (Acknowledgment) Guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto Bulan September Tahun Pelajaran 2013-2014 penting untuk diadakan. B. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana jenis-jenis tindak tutur pengakuan (acknowledgment) guru dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto bulan september tahun pelajaran 2013-2014?

5 2. Bagaimana fungsi dari masing-masing jenis tindak tutur pengakuan (acknowledgment) guru dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto bulan september tahun pelajaran 2013-2014? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan: 1. Mendeskripsikan Jenis-jenis tindak tutur pengakuan (acknowledgment) guru dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto bulan september tahun pelajaran 2013-2014. 2. Mendeskripsikan fungsi dari masing-masing jenis tindak tutur pengakuan (acknowledgment) guru dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto bulan september tahun pelajaran 2013-2014. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Menambah dan menguatkan teori-teori yang sudah ada dalam pragmatik, khususnya dalam bidang tindak tutur pengakuan (acknowledgment). b. Memperkaya ranah pengetahuan dalam upaya pembinaan bahasa Indonesia. c. Memperluas cakrawala pemahaman mengenai tindak tutur pengakuan (acknowledgment) khususnya yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar 2. Manfaat Praktis a. Penelitian ini bermanfaat untuk menambah dan membina penggunaan bahasa guru yang mengajar sekolah menengah pertama demi pembenahan bahasa pada tindak tutur pengakuan (acknowledgment).

6 b. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan untuk menambah pengetahuan bagi para pendidik dan meningkatkan mutu pendidikan bahasa yang dapat menimbulkan pengaruh positif bagi siswa dalam berbahasa khususnya tindak tutur pengakuan (acknowledgment). E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan perlu dicantumkan dalam skripsi karena bertujuan untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi skripsi. Skripsi ini berjudul Tindak Tutur Pengakuan (Acknowledgment) Guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto Bulan September Tahun Pelajaran 2013-2014. Pembahasan dalam skripsi ini terdiri atas lima bab yang masing-masing bab mengandung satu pokok pembicaraan yang berbeda-beda, tetapi secara keseluruhan saling berhubungan. Isi setiap bab tersebut dapat digambarkan dalam paparan berikut ini. Bab I atau bab pendahuluan, bab ini pada dasarnya memberi gambaran umum tentang keseluruhan penulisan yang akan penulis lakukan. Oleh sebab itu di dalamnya dikemukakan penjelasan-penjelasan tentang latar belakang masalah, latar belakang masalah merupakan uraian dari hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan suatu penelitian terhadap suatu masalah kemudian ditulis dalam suatu paparan yang jelas. Selain itu dicantumkan pula rumusan masalah yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicari jawabannya oleh peneliti. Perlu dicantumkan pula tujuan dan manfaat dari sebuah penelitian yang telah dilakukan serta sistematika penulisan. Bab II, bab ini berisi penelitian yang relevan dan landasan teori. Penelitian yang relevan diperlukan sebagai penjelas bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, dan dalam penelitian ini akan ditemukan hal yang

7 baru. Landasan teori mendeskripsikan teori yang penulis gunakan untuk menganalisis, Teori-teori yang dicantumkan tentunya dianggap cocok oleh peneliti untuk dijadikan landasan dalam penelitian tentang terjadinya tindak tutur pengakuan (acknowledgment) dalam kegiatan belajar mengajar. Teori-teori tersebut meliputi pengertian bahasa dan fungsi bahasa, pragmatik, tindak tutur, tindak tutur pengakuan (acknowledgment), kemampuan dasar mengajar dan peta konsep. Bab III, bagian ini berisi tentang metodologi penelitian. Keterangan yang dibuat dalam metodologi penelitian haruslah dibuat secara rinci, lengkap dan jelas, hal ini dikarenakan agar peneliti, pembimbing dan pembaca dapat memahami proses penelitian yang akan dilakukan. Aspek-aspek yang ada dalam metodologi penelitian meliputi; jenis penelitian, pendekatan penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, metode penelitian yang terdiri dari tahap penyediaan data, tahap analisis data, dan penyajian hasil analisis. Bab IV, berisi hasil analisis dan pembahasan masalah. Pada bab ini berisi inti penelitian yang tentunya memuat data yang telah diperoleh setelah penelitian dilakukan. Dalam bab ini mendeskripsikan jenis-jenis tindak tutur dan fungsi dari masing-masing jenis tindak tutur pengakuan (acknowledgment) guru dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto yang meliputi (1) Apologize (Meminta maaf), (2) Condole (Mengucapkan belasungkawa), (3) Congratulate (Mengucapkan selamat), (4) Greet (Mengucapkan salam), (5) Thank (Mengucapkan terimakasih) dan No Thanks (Berterima kasih tetapi menolak), (6) Reject ( Menolak), (7) Recept (Menerima) dan (8) Bid (Harapan) Bab V, Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan rangkuman yang dibuat secara ringkas dan jelas dari keseluruhan hasil analisis yang

8 lengkap pada bab pembahasan. Kesimpulan berisi tentang temuan-temuan dari suatu penelitian yang telah dilakukan guna menjawab tujuan diadakannya penelitian tersebut. Sedangkan saran berupa suatu nasihat yang terkait dengan penelitian yang telah dilakukan. Pada umumnya sebuah saran tidak keluar dari masalah yang sedang dibicarakan dalam suatu penelitian.