IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Jakarta Pusat, Propinsi DKI Jakarta. Posisi Kota Jakarta Pusat terletak antara 106.22.42 Bujur Timur sampai dengan 106.58.18 Bujur Timur dan 5.19.12 Lintang Selatan sampai dengan 6.23.54 Lintang Selatan (Gambar 3). Luas wilayah Kota Jakarta Pusat sebesar 4.813 Hektar (48,13 Km 2 ) dengan batas administrasi sebagai berikut: Sebelah Utara : Jakarta Utara dan Jakarta Barat Sebelah Selatan : Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Sebelah Barat : Jakarta Barat Sebelah Timur : Jakarta Timur PETAADMINISTRASI KOTAJAKARTAPUSAT U B S T 2 0 2 Km Kecamatan cempaka putih gambir johar baru kemayoran menteng sawah besar senen tanah abang Gambar 3. Peta Administrasi Jakarta Pusat 26
Secara geografis Kota Jakarta Pusat memiliki kondisi permukaan tanah yang relatif datar, terletak sekitar 4 meter diatas permukaan laut. Secara administratif Kota Jakarta Pusat terdiri dari 8 wilayah kecamatan, 44 kelurahan, 393 RW (Rukun Warga), dan 4.707 RT (Rukun Tetangga). Adapun luas area dalam persen dari masing-masing kecamatan yang ada di Jakarta Pusat disajikan pada Gambar 4. Sumber : BPS Jakarta Pusat 2008 Gambar 4. Persentase Luas Wilayah Kecamatan di Kota Jakarta Pusat 4.2. Kependudukan Menurut BPS, Kota Jakarta Pusat pada tahun 2008 memiliki penduduk sebanyak 814.086 jiwa yang terdiri dari 413.270 jiwa penduduk laki-laki dan 400.816 jiwa penduduk perempuan (Tabel 4). Tingkat kepadatan penduduk Kota Jakarta Pusat tahun 2008 sekitar 16.914 jiwa per Km 2 dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,76% per tahun (Badan Pusat Statistik, 2004-2008). Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat merupakan salah satu aspek penting yang mendukung meningkatnya jumlah timbulan sampah di Jakarta Pusat. 27
Tabel 4. Data Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk di Jakarta Pusat Tahun 2008 Luas Jenis Kelamin Kepadatan Jumlah Kecamatan Area Penduduk (Km 2 (jiwa) ) Laki-laki Perempuan (jiwa/km2) MENTENG 6,53 35.429 35.343 70.772 10.838 TANAH ABANG 9,31 61.854 59.651 121.505 13.051 SAWAH BESAR 6,16 52.337 51.358 103.695 16.834 GAMBIR 7,59 39.887 39.443 79.330 10.452 KEMAYORAN 7,25 95.436 91.703 187.139 25.812 SENEN 4,22 37.734 37.373 75.107 17.798 CEMPAKA PUTIH 4,69 34.715 31.618 66.333 14.143 JOHAR BARU 2,38 55.878 54.327 110.205 46.305 Jakarta Pusat 48,13 413.270 400.816 814.086 16.914 Sumber : BPS Jakarta Pusat 2008 4.3. Iklim Wilayah Kota Jakarta Pusat pada tahun 2008 memiliki curah hujan ratarata 159,1 mm per tahun dengan rata-rata hari hujan 12,0 hari (Tabel 5). Apabila diamati sepanjang tahun 2008, rata-rata curah hujan tertinggi terjadi pada bulan September sebesar 32,43 mm/hari, selanjutnya tertinggi kedua terjadi pada bulan Februari sebesar 23,02 mm/hari, sedangkan rata-rata curah hujan selama setahun sebesar 12,46 mm/hari. Tabel 5. Rata-rata Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Bulan Tahun 2008 Bulan Curah Hujan (mm) Hari Hujan (hari) Rata-rata Curah Hujan (mm/hari) Januari 226,5 14 16,18 Februari 677,6 29 23,02 Maret 212,4 22 9,65 April 218,4 16 13,65 Mei 25,9 6 4,32 Juni 51,4 5 10,28 Juli 9,5 1 9,50 Agustus 36,4 5 7,28 September 97,3 3 32,43 Oktober 85,8 9 9,53 November 113,8 17 6,69 Desember 154,2 22 7,01 Rata-rata 159,1 12 12,46 Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika 28
4.4. Kondisi Sampah Jakarta Pusat Volume sampah yang datang setiap harinya di Kota Jakarta Pusat dihasilkan dari aktifitas rumah tangga, kantor, pasar atau pertokoan, industri atau pabrik, sekolah, dan lain-lain. Berdasarkan data Dinas Kebersihan DKI Jakarta, tahun 2008 jumlah timbulan sampah yang ada di Jakarta Pusat sebesar 5.356 m 3 per hari. Aktifitas rumah tangga dan perkantoran merupakan penyumbang sampah terbesar yaitu masing-masing sebesar 52,97% dan 27,35% dari total sampah secara keseluruhan (Tabel 6). Tabel 6. Sumber Sampah dan Timbulannya Setiap Hari Tahun 2008 Sumber Sampah Timbulan (m 3 ) Rumah Tangga 2.837 Perkantoran 1.465 Industri/Pabrik 480 Sekolah 285 Pasar/Pertokoan 214 Lain-lain 75 Total 5.356 Sumber : Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa proporsi timbulan sampah terbesar berasal dari aktifitas rumah tangga dan perkantoran. Hal ini mengindikasikan bahwa aktifitas penduduk merupakan salah satu faktor penyumbang sampah terbesar. Komposisi jenis sampah secara umum terdiri dari 55,37% sampah organik dan 44,63% sampah anorganik. Secara rinci komposisi sampah di Jakarta Pusat tahun 2008 disajikan pada Tabel 7. 29
Tabel 7. Komposisi Sampah Kota Jakarta Pusat Tahun 2008 Komposisi Jumlah (%) 1 Sampah Organik 55,37 2 Sampah Anorganik 44,63 2.1 Kertas 20,57 2.2 Plastik 13,25 2.3 Kayu 0,07 2.4 Kain/Tekstil 0,61 2.5 Karet 0,19 2.6 Logam 1,06 2.7 Kaca/Gelas 1,91 2.8 Sampah Bongkaran 0,81 2.9 Sampah B3 1,52 2.10 Lain-lain (batu, pasir,dll) 4,64 Sumber : Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat 30