- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Ayat ( 3) Peraturan Daerah

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATPOL PP

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR UNSUR ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TAPIN

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 104 TAHUN 2013 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 11 TAHUN 2014 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MADIUN No Jabatan Tugas :

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

LAMPIRAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN MOJOKERTO

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SITUBONDO

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI JAMBI

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANDUNG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KONAWE UTARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA A KERJA POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KONAWE UTARA

pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 31 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PANDEGLANG

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 04 TAHUN 2013 T E N T A N G

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SRAGEN

1. Camat mempunyai tugas pokok : Melaksanakan kewenangan pemerintahan yang. dilimpahkan Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 53 Tahun : 2016

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BLITAR

Tugas dan Fungsi Kecamatan Katapang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PONOROGO

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BATU

Menetapkan : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI LINGKUNGAN KABUPATEN SUBANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 45 TAHUN2016 TENTANG

NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURWAKARTA,

- 1 - WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG KANTOR POLISI PAMONG PRAJA PROPINSI JAWA TIMUR

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TANGERANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 29 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 51 TAHUN 2008

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Transkripsi:

- 1 - PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, Menimbang : bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 10 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Mojokerto, perlu menetapkan Peraturan Bupati Mojokerto tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Mojokerto; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur juncto Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

- 2-3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 6,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5145); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

- 3-10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Paraja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5094); 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kode Etik Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2010 tentang Penggunaan Senjata Api bagi Satuan Polisi Pamong Praja; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Polisi Pamong Praja; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2010 tentang Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat Dalam Rangka Penegakan Hak Asasi Manusia; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2011 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2011 tentang Standar Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 10 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Mojokerto (Lembaran Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun 2013 Nomor 10);

- 4 - MENETAPKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI MOJOKERTO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MOJOKERTO BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Mojokerto. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Mojokerto. 3. Bupati adalah Bupati Mojokerto. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto. 5. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur. 6. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja adalah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Mojokerto. 7. Satuan Polisi Pamong Praja adalah bagian Perangkat Daerah dalam penegakan Peraturan Daerah dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. 8. Polisi Pamong Praja adalah anggota Satuan Polisi Pamong Praja sebagai aparat pemerintah daerah dalam penegakan Peraturan Daerah dan penyelenggaraan ketertiban dan ketentraman masyarakat. 9. Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutanya disebut PPNS, adalah Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mojokerto yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang untuk melakukan penyidikan terhadap pelanggaran peraturan daerah dan peraturan pelaksanaan lainnya. 10. Ketertiban umum dan ketentraman masyarakat adalah suatu keadaan dinamis yang memungkinkan Pemerintah, Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan tentram, tertib dan teratur. 11. Perlindungan Masyarakat adalah komponen khusus kekuatan pertahanan keamanan negara yang mampu berfungsi membantu masyarakat menanggulangi bencana maupun memperkecil akibat malapetaka dengan mewujudkan keselamatan masyarakat dari akibat bencana dan malapetaka, agar korban jiwa, kerugian harta benda dan kerusakan lingkungan dapat diperkecil, sehingga tercipta kondisi masyarakat yang aman, tertib dan tentram.

- 5 - BAB II SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Pasal 2 Satuan Polisi Pamong Praja, mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagaimana diatur dalam pasal 4 dan pasal 5 Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 10 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Mojokerto. Bagian Kesatu KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Pasal 3 Kepala Satuan, mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja. Bagian Kedua SEKRETARIAT Pasal 4 (1) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Satuan Polisi Pamong Praja meliputi merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program, keuangan, hubungan masyarakat dan protokol. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi : a. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum; b. pengelolaan administrasi kepegawaian; c. pengelolaan administrasi keuangan; d. pengelolaan administrasi perlengkapan; e. pengelolaan urusan rumah tangga, hubungan masyarakat dan protokol; f. pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundang-undangan; g. penyelenggaraan koordinasi dan penelitian pengkajian dan pengembangan kelembagaan; h. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas di bidang pengelolaan kearsipan dan perpustakaan; i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan; dan j. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja.

- 6 - Pasal 5 (1) Sub Bagian Program mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan dan usulan serta pedoman dalam penyusunan perencanaan program kegiatan dan rencana anggaran; b. menyusun dan menganalisis rencana program kegiatan dan rencana anggaran; c. menyiapkan bahan dan menyusun program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang; d. menyiapkan bahan penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan perundang-undangan; e. menyusun indikator pelaksanaan evaluasi program kegiatan; f. menyiapkan bahan pemantauan, pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan program kegiatan; g. melaksanakan monitoring, evaluasi dan menyusun laporan; dan h. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris. (2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas : a. menghimpun data dan menyiapkan bahan penyusunan anggaran keuangan; b. melaksanakan penatausahaan dan pengelolaan keuangan termasuk pembayaran gaji pegawai; c. melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan; d. melaksanakan standart akuntansi pemerintahan dan penyiapan bahan pertanggungjawaban keuangan; e. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan; f. melaksanakan pengawasan dan pengendalian keuangan; g. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan; dan h. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris. (3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas : a. melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat menyurat, penggandaan naskah-naskah dinas, kearsipan dan perpustakaan; b. melaksanakan penyusunan kebutuhan perlengkapan, pengadaan dan perawatan peralatan kantor, pengamanan, usulan penghapusan aset dan penyusunan laporan pertanggungjawaban atas barang-barang inventaris; c. melaksanakan urusan kehumasan dan keprotokolan; d. melaksanakan urusan kerumahtanggaan; e. melaksanakan penatausahaan kepegawaian; f. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan; dan g. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris.

- 7 - Bagian Ketiga BIDANG PENEGAKAN PERUNDANG-UNDANGAN DAERAH Pasal 6 (1) Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Satuan Polisi Pamong Praja meliputi pembinaan, pengawasan dan penyuluhan kepada masyarakat, aparatur dan Badan Hukum agar mentaati Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana program serta petunjuk teknis pelaksanaan pembinaan, pengawasan, penyuluhan dalam rangka penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati; b. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati; c. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati; d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja. Pasal 7 (1) Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan mempunyai tugas : a. menyusun rencana program kegiatan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan tentang Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati; b. menyiapkan dan mengkoordinasikan rencana kegiatan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan; c. menyiapkan bahan dan penyusunan pedoman pelaksanaan dan petunjuk teknis penyuluhan; d. mengembangkan sarana media penyuluhan dalam bentuk media cetak dan elektronik; e. melaksanakan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati, ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat; f. melaksanakan pemantauan lapangan dalam rangka pengamanan pelaksanaan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati; g. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan; dan h. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah.

- 8 - (2) Seksi Penyelidikan dan Penyidikan : a. menyusun rencana petunjuk teknis dan prosedur tetap di bidang penyelidikan, penyidikan dan penindakan; b. menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait di bidang penyelidikan, penyidikan dan penindakan; c. melaksanakan penyelidikan, penyidikan dan penindakan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati; d. melaksanakan monitoring tindak lanjut hasil penyidikan atas pelanggaran Peraturan Daerah; e. mengelola administrasi PPNS; f. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan; dan g. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah. Bagian Keempat BIDANG KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT Pasal 8 (1) Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Satuan Polisi Pamong Praja meliputi pengamanan dan pengendalian operasional dalam penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan dan petunjuk pelaksanaan operasi dan pengendalian ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta pengamanan dan pengendalian; b. penyusunan rencana kegiatan di bidang operasional ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; c. pelaksanaan operasi dan pengendalian ketertiban umum dan ketentraman masyarakat d. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait di bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; e. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang operasional ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; f. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan; dan g. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja.

- 9 - Pasal 9 (1) Seksi Operasi dan Pengendalian mempunyai tugas : a. menyusun petunjuk teknis dan prosedur tetap di bidang operasional ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, operasi penertiban pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati serta pengamanan dan pengawalan; b. menyusun rencana program kegiatan operasional dan pengendalian; c. melaksanakan operasional dan pengendalian ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; d. melaksanakan operasi penertiban pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati; e. melaksanakan tugas pengaturan, pengamanan, pengawalan dan patrol baik secara terbuka dan tertutup; f. melaksanakan fasilitasi penyelesaian permasalahan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; g. melaksanakan penegakan disiplin Pegawai Negeri Sipil; h. membantu pelaksanaan pengamanan Pemilihan Umum dan Pemilihan Umum Kepala Daerah; i. melaksanakan monitoring, evaluasi dan menyusun laporan; dan j. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. (2) Seksi Kerjasama mempunyai tugas : a. menyusun rencana program dan petunjuk pelaksanaan hubungan kerjasama dengan instansi dan lembaga-lembaga terkait dalam bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; b. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi dan lembagalembaga terkait dalam bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; c. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalam pelaksanaan operasi penertiban pelanggaran Peraturan Daerah dan/ atau Peraturan Bupati; d. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalam pelaksanaan pengamanan dan pengawalan; e. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalam pelaksanaan Pemilihan Umum dan Pemilihan Umum Kepala Daerah; f. melaksanakan kerjasama peningkatan kemampuan aparat Satuan Polisi Pamong Praja; g. menghimpun dan menyusun laporan kerjasama/ koordinasi dengan instansi dan lembaga-lembaga terkait dalam pelaksanaan tugas Satuan Polisi Pamong Praja; h. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan; dan i. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat;

- 10 - Bagian kelima BIDANG PERLINDUNGAN MASYARAKAT Pasal 10 (1) Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Satuan Polisi Pamong Praja meliputi menyiapkan perumusan kebijakan pelaksanaan kesiagaan, penanggulangan bencana dan peningkatan sumberdaya Satuan Perlindungan Masyarakat, sarana dan prasarana. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana kegiatan dan petunjuk teknis di bidang operasional perlindungan masyarakat; b. pelaksanaan rencana kegiatan dan petunjuk teknis di bidang operasional perlindungan masyarakat; c. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam operasional perlindungan masyarakat; d. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang operasional perlindungan masyarakat; e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan; dan f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja. Pasal 11 (1) Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas : a. Mengumpulkan, menganalisa data dan informasi satuan perlindungan masyarakat serta pengamanan swakarsa; b. menyusun prosedur tetap, petunjuk teknis dan pelaksanaan satuan perlindungan masyarakat serta pengamanan swakarsa; c. mengidentifikasi dan menyusun usulan sarana prasarana satuan perlindungan masyarakat serta pengamanan swakarsa; d. menyusun kebutuhan satuan perlindungan masyarakat yang bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan teknis pelaksanaan pembekalan pada Pemilihan Umum; e. menyiapkan satuan perlindungan masyarakat dalam rangka mendukung pengamanan penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan Umum Kepala Daerah; f. menyiapkan dan melakukan kesiapsiagaan satuan perlindungan masyarakat untuk penugasan, pencarian, pertolongan dan penyelamatan korban bencana;

- 11 - g. menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka pengembangan satuan perlindungan masyarakat; h. membuka pos pantau bencana sebagai media informasi satuan perlindungan masyarakat; i. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan; dan j. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat. (2) Seksi Bina Potensi Masyarakat mempunyai tugas : a. menyusun rencana program dan petunjuk teknis dibidang pembinaan dan pengembangan potensi masyarakat dan latihan anggota satuan perlindungan masyarakat; b. menyiapkan bahan kordinasi dengan instansi terkait di bidang latihan perlindungan masyarakat; c. melaksanakan program dan latihan perlindungan masyarakat; d. memfasilitasi dan melaksanakan pemberdayaan potensi masyarakat dalam rangka perlindungan masyarakat dan pengamanan swakarsa; e. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan; dan f. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat. BAB III KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 12 Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Nomor 73 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Mojokerto dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 14 Peraturan Bupati mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 12 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Mojokerto. Ditetapkan di Mojokerto pada tanggal 30 Oktober 2013 BUPATI MOJOKERTO, ttd. MUSTOFA KAMAL PASA Diundangkan di Mojokerto pada tanggal 1 Nopember 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO, ttd. HERRY SUWITO BERITA DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 2013 NOMOR 54