PEDOMAN OBSERVASI. No Aspek yang diamati Keterangan. dalam menjaga hubungan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hal budaya maupun dalam sistem kepercayaan. Hal ini dibuktikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga tidak memicu terjadinya konflik sosial didalam masyarakat.

BAB IV ANALISIS PERAN ORGANISASI PEMUDA DALAM MEMBINA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

BAB IV ANALISIS TENTANG TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM TERHADAP KEBERADAAN GEREJA PANTEKOSTA DI DESA TELAGABIRU

BAB IV ANALISIS. Pustaka Pelajar, 2001, hlm Azyumardi Azra, Kerukunan dan Dialog Islam-Kristen Di Indonesia, dalam Dinamika

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil laporan, deskripsi serta pembahasan hasil penelitian

Efektifitas Komunikasi Interpersonal Umat Beragama di Perumahan Bekasi Jaya Indah Rt 10/14

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat dan agama. Hal itu merupakan

DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT TEMANGGUNG PASCA KERUSUHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Toleransi beragama harus tercermin pada tindakan-tindakan atau

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA DIALOG INTERAKTIF FORKOMPINDA KABUPATEN SEMARANG BERSAMA FKUB, TOKOH MASYARAKAT DAN LINTAS AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing untuk melaksanakan kewajiban agamanya.

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk menjaga keharmonisan umat beragama. Berdasarkan

I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bemegara serta dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. adanya kerusuhan Temanggung yang terjadi pada tanggal 8 februari 2011

TANYA JAWAB PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 9 DAN 8 TAHUN 2006

PANDUAN WAWANCARA. Identifikasi Informan. Nomor : Nama Informan :

BAB IV ANALISIS DATA. Bahwasanya kehidupan di dunia ini pada kodratnya diciptakan dalam bentuk yang

KEWARGANEGARAAN. Konsep Dasar Kewarganegaraan. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 01Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BAB V PENUTUP. mempertahankan identitas dan tatanan masyarakat yang telah mapan sejak lama.

BAB I PENDAHULUAN. yang cenderung kepada kelezatan jasmaniah). Dengan demikian, ketika manusia

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah

BAB IV ANALISIS TENTANG PENANAMAN DAN PENERAPAN TOLERANSI BERAGAMA DI SMK THERESIANA SEMARANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa

d. bahwa dalam usaha mengatasi kerawanan sosial serta mewujudkan, memelihara dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Konsep toleransi seperti yang dapat disimpulkan dalam film ini sangatlah

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) RAPAT KOORDINASI FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN ANGGARAN 2018

Tingkatan Modal Sosial dalam Masyarakat (berdasarkan Teori Sidu) Masyarakat yang memiliki modal sosial minimum/ rendah

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RUMAH IBADAH DALAM WILAYAH KABUPATEN SIAK

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. A. Penyebab Terjadinya Konflik Pendirian Rumah Ibadah. pendirian rumah ibadat yang tidak memenuhi syarat.

RANCANGAN INSTRUMEN SURVEY LAPANGAN 1 PASIS SESKOAD TAHUN 2004 BIDANG SOSIAL BUDAYA A. Kependudukan/Demografi

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. mayoritas dengan penganut minoritas. Penganut atau golongan agama saling

C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Agama, Suku, Ras, Budaya, dan Gender

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RUMAH IBADAH DALAM WILAYAH KABUPATEN SIAK

ITEM VALID (ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA ISLAMI) Variabel Sub Variabel Indikator Item Valid Total (+) (-) keluarga

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan dengan merujuk pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari deskripsi dan pembahasan hasil penelitian pada bab IV, dapat peneliti

BAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain.

ANALISI DATA. Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis di lakukan bersamaan dengan

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA DIALOG INTERAKTIF LINTAS AGAMA DAN PENGUKUHAN PENGURUS FKUB KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016

STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ini telah terjadi berbagai konflik sosial baik secara

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada hakikatnya bertujuan untuk membangun

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KERJASAMA ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM MEMBANGUN KEBERSAMAAN

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA KELOMPOK 4 ANANDA MUCHAMMAD D N AULIA ARIENDA HENY FITRIANI

I. PENDAHULUAN. menganut agama sesuai dengan keinginannya. Berlakunya Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai sebuah negara yang masyarakatnya majemuk, Indonesia terdiri

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Dengan populasi penduduk

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BAB I PENDAHULUAN. (2000) p Budyanto, Dasar Teologis Kebersamaan dalam Masyarakat yang Beranekaragam Gema Duta Wacana, Vol.

BAB I PENDAHULUAN. kalah banyak. Keberagaman agama tersebut pada satu sisi menjadi modal

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras,

PENTINGNYA TOLERANSI DALAM PLURALISME BERAGAMA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan adalah di Desa Kampung Panjang.

DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT TEMANGGUNG PASCA KERUSUHAN

PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 9 TAHUN 2006 NOMOR : 8 TAHUN 2006 TENTANG

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016

KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latarbelakang

BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA WALIKOTA BANDA ACEH,

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung

BAB I PENDAHULUAN. Anastasia Jessica Putri Larasati

PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 9 TAHUN 2006 NOMOR : 8 TAHUN 2006 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI,

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR &S TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM DESA BANTAN AIR KECAMATAN BANTAN. Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis yang mempunyai jumlah penduduk

ANCAMAN LINTAS AGAMA DAN IDEOLOGI MELALUI BOM DI TEMPAT LAHIRNYA PANCASILA

TUGAS AKHIR MATA KULIAH PANCASILA IMPLEMENTASI SILA PERTAMA TERHADAP PEMBANGUNAN TEMPAT IBADAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

LAMPIRAN 98

Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI Hari/Tanggal Observasi : Tempat : No Aspek yang diamati Keterangan 1 Lokasi 2 Kehidupan sosial masyarakat 3 Interaksi antar warga 4 Keterlibatan warga masyarakat dalam menjaga hubungan yang harmonis antar umat beragama 5 Keterlibatan anggota masyarakat dalam menyelesaikan konflik 99

Lampiran 2 PEDOMAN WAWANCARA A. Untuk Para Tokoh Masyarakat I. Identitas diri a. Usia : b. Pendidikan : c. Agama : II. Daftar Pertanyaan 1. Sudah berapa lama anda tinggal di Kabupaten Temanggung? 2. Bagaimana kehidupan sosial( kerjasama) masyarakat di Kabupaten Temanggung ini? 3. Menurut anda apakah warga masyarakat Temanggung sudah bisa menghargai perbedaan khususnya dalam agama? 4. Bagaimana bentuk atau wujud interaksi yang terjalin antara warga masyarakat yang berbeda agama tersebut? 5. Bagaimana bentuk atau wujud interaksi yang terjalin antara tokoh masyarakat yang berbeda agama? 6. Menanggapi tentang kerusuhan tahun lalu bagaimana pendapat anda sebagai tokoh masyarakat? 7. Menanggapi tentang kerusuhan tahun lalu bagaimana pendapat anda sebagai pemeluk agama? 100

8. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kerusuhan serupa? 9. Apa wujud toleransi warga masyarakat khususnya dari penganut agama (Islam, Katholik, Kristen) pasca kerusuhan? 10. Menurut anda hal apa saja yang perlu dilakukan demi menjaga kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Temanggung pasca kerusuhan? 11. Menurut anda apa dampak yang ditimbulkan dari kerusuhan Temanggung, selain kerugian dan kerusakan? 101

B. Untuk Warga Kabupaten Temanggung I. Identitas diri a. Usia : b. Pendidikan : c. Pekerjaan ; d. Agama : II. Daftar Pertanyaan 1. Sudah berapa lama anda tinggal di sini? 2. Apa yang membuat anda tinggal di Kabupaten Temanggung? 3. Menurut anda bagaimana kehidupan sosial masyarakat di Kabupaten Temanggung ini? 4. Waktu terjadi kerusuhan di Temanggung apakah anda mengetahuinya? 5. Apakah anda mengalaminya secara langsung? 6. Apakah bisa diceritakan bagaimana situasi dan kondisi saat itu? 7. Apa yang bisa anda lakukan saat itu? 8. Bagaimana pendapat anda mengenai kerusuhan tersebut? 9. Menurut anda apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi hal serupa di kemudian hari? 10. Bagaimana wujud interaksi anda dengan warga yang berbeda keyakinan? 11. Apakah anda nyaman dengan perbedaan tersebut? 102

12. Selain kerusakan dan kerugian secara fisik, dampak apa yang anda rasakan pasca kerusuhan Temanggung? 13. Menurut anda apa hikmah yang dapat diambil dari kerusuhan Temanggung? 14. Menurut anda hal apa yang perlu dilakukan dalam menjaga hubungan yang harmonis antar umat beragama? 103

C. Untuk Para Tokoh Agama I. Identitas diri a. Usia : b. Pendidikan : c. Agama : II. Daftar Pertanyaan 1. Sudah berapa lama anda tinggal di Kabupaten Temanggung? 2. Bagaimana kehidupan sosial (kerjasama) masyarakat di Kabupaten Temanggung ini? 3. Menurut anda apakah warga masyarakat Temanggung sudah bisa menghargai perbedaan khususnya dalam agama? 4. Bagaimana bentuk atau wujud interaksi yang terjalin antara warga masyarakat yang berbeda agama tersebut? 5. Bagaimana bentuk atau wujud interaksi yang terjalin antara pemuka agama yang berbeda agama? 6. Menanggapi tentang kerusuhan tahun lalu bagaimana pendapat anda sebagai pemuka agama? 7. Menanggapi tentang kerusuhan tahun lalu bagaimana pendapat anda sebagai pemeluk agama? 8. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kerusuhan serupa? 9. Apa wujud toleransi warga masyarakat khususnya dari penganut agama (Islam, Katholik, Kristen) pasca kerusuhan? 104

10. Menurut anda apakah kerusuhan Temanggung sesuai dengan ajaran agama yang anda anut? 11. Menurut anda apakah kerusuhan Temanggung merupakan wujud dari militansi/ fanatisme suatu agama? 12. Menurut anda hal apa saja yang perlu dilakukan demi menjaga kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Temanggung pasca kerusuhan? 13. Menurut anda apa dampak yang ditimbulkan dari kerusuhan Temanggung, selain kerugian dan kerusakan? 14. Apakah dari kerusuhan tersebut bisa diambil sisi positifnya? Misalnya? 105

PEDOMAN OBSERVASI Hari/Tanggal Observasi : 15 April 2012 Tempat : Lokasi kejadian kerusuhan Temanggung No Aspek yang diamati Keterangan 1 Lokasi Lokasi di sekitar terjadinya kerusuhan di Kabupaten Temanggung. Antara lain di gedung Pengadilan Kabupaten Temanggung, Gereja Santo Petrus dan Paulus Temanggung, serta gedung Shakinah. 2 Kehidupan sosial masyarakat Aman dan tenang walaupun sempat terjadi kerusuhan namun sekarang suasana dan kodisinya sudah kembali kondusif lagi 3 Interaksi antar warga Terjalin hubungan atau komunikasi dalam menjalin interaksi yang baik baik antar warga yang memluk agama yang sama maupun antar warga yang berbeda agama. 4 Keterlibatan warga masyarakat dalam menjaga hubungan yang harmonis antar umat beragama Setiap warga berusaha menjalin hubungan yang baik walaupun berbeda keyakinan namun mereka tetap saling menghormati dan 106

menghargai dengan toleransi yang tinggi. 5 Keterlibatan anggota masyarakat dalam menyelesaikan konflik Semua warga masyarakat berusaha menghormati dan memandang baik positif adanya perbedaan dan mereka berusaha untuk tidak memunculkan masalah yang akan menimbulkan konflik lanjutan dari kasus kerusuhan Temanggung. 107