A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang

III. METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam kerangka penulisan ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan pada khususnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan. Bank sebagai lembaga keuangan ternyata tidak cukup mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. KUHPerdata, ketentuan ini berbunyi Semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku

III. METODE PENELITIAN. konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan ini adalah penelitian hukum normatif empiris.penelitian hukum

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan

BAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan

PENGANGKUTAN BARANG (Studi Tentang Tanggung Jawab Pengangkutan Kereta Api dalam Penyelengaraan Melalui Kereta api Oleh PT Bimaputra Express)

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

III.METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan dalam segala bidang selalu ditingkatkan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia.peranan itu makin menentukan sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan moda transportasi massal yang murah, efisien, dan cepat.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara perusahaan dengan para pekerja ini saling membutuhkan, di. mengantarkan perusahaan mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

A. Latar Belakang Masalah

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: membaca, mengutip dan menelaah peraturan perundang undangan, dokumen,

III. METODE PENELITIAN. konstruksi, yang dilakukan secara metodologis, sitematis dan konsisten.

BAB I PENDAHULUAN. transportasi merupakan salah satu jenis kegiatan pengangkutan. Dalam. membawa atau mengirimkan. Sedangkan pengangkutan dalam kamus

METODE PENELITIAN. dengan seksama dan lengkap, terhadap semua bukti-bukti yang dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. barang antar pengusaha yang masing masing bertempat tinggal di negara negara

I. METODE PENELITIAN. normatif empiris (applied normative law) adalah perilaku nyata (in action) setiap

BAB I PENDAHULUAN. digunakan manusia dalam membantu kegiatannya sehari-hari.

BAB III METODE PENELITIAN. normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara kepulauan yang

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam memenuhi kebutuhan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada metode,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada

III. METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memiliki kebutuhankebutuhan

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. Selain itu, juga

I. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah yuridis empiris. Yuridis empiris merupakan cara penelitian

DIMAS WILANTORO NIM: C.

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. 19 Jenis penelitian

III. METODE PENELITIAN HUKUM. menganalisisnya. Untuk itu, diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta

METODE PENELITIAN. cara melakukan penelitian hukum dengan teratur (sistematis). 39 Dengan

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang yang dilaksanakan secara terpadu dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang terdiri dari

III. METODE PENELITIAN. kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten. Sistematis artinya

BAB I PENDAHULUAN. tanah sebagai lahan untuk memperoleh pangan. untuk pertanian, maupun perkebunan untuk memperoleh penghasilan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan faktor penunjang

III. METODE PENELITIAN. yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris, pendekatan yuridis normatif

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan

III. METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penulisan hukum ini adalah

METODE PENELITIAN. eksploratori, penelitian deskriptif, dan penelitian eksplanatori. 2 Begitu pula Robert

III. METODE PENELITIAN. satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya. 55

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JAMBI FAKULTAS HUKUM

METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

METODE PENELITIAN. sistematika, dan pemikiran tertentu dengan jalan menganalisisnya. Metode

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya mempunyai bermacam-macam kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA),

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 24

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perjanjian kerjasama berawal dari perbedaan kepentingan yang dicoba

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga Kerja Indonesia yang sering disebut Tenaga Kerja Indonesia

III. METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran

III. METODE PENELITIAN HUKUM

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PENGANGKUTAN. Menurut R. Djatmiko Pengangkutan berasal dari kata angkut yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat

BAB 1 PENDAHULUAN. Subekti dan Tjitrosudibio, Cet. 34, Edisi Revisi (Jakarta: Pradnya Paramita,1995), pasal 1233.

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan norma hukum tentunya tidaklah menjadi masalah. Namun. terhadap perilaku yang tidak sesuai dengan norma biasanya dapat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha yang terus berkembang di segala bidang. Usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya. Dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, akal dan pikiran. Ia memerlukan tangan ataupun bantuan dari pihak lain.

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. akan mati, jadi wajar apapun yang terjadi di masa depan hanya dapat direka reka. itu tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alat penghubung pengangkutan antar daerah, untuk pengangkutan orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah proses, prinsip-prinsip, dan tata cara memecahkan suatu masalah,

BAB III METODE PENELITIAN. masalah. Setelah masalah diketahui maka perlu diadakan pendekatan masalah

III. METODE PENELITIAN. dirumuskan dengan kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh konstitusi Negara Indonesia yaitu UUD Tahun 1945 dalam. dengan membayar upah sesuai dengan perjanjian kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Dana pensiun merupakan sebuah alternatif pilihan dalam memberikan

PENGATURAN PRINSIP TANGGUNG JAWAB KARENA KESALAHAN APABILA TERJADI EVENEMENT PADA PENGANGKUTAN DARAT

KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang

III. METODE PENELITIAN. penulis akan melakukan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris.

BAB I PENDAHULUAN. tidak asing dikenal di tengah-tengah masyarakat adalah bank. Bank tersebut

III. METODE PENELITIAN. digunakan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris.

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti perlengkapan rumah, transportasi dan lain-lain 1.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas yang tinggi, seperti berpindah dari satu tempat ke tempat lain

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN BARANG MENGGUNAKAN KAPAL PETI KEMAS MELALUI LAUT (STUDI KASUS PT. MERATUS LINE CABANG PADANG)

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut juga berpengaruh

METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah dalam penelitian ini adalah pendekatan empiris dan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dilihat dari adanya indikasi angka kecelakaan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. berwujud perjanjian secara tertulis (kontrak). berjanji untuk melakukan suatu hal. 1

Transkripsi:

5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, pengangkutan memegang peranan yang sangat penting. Demikian juga halnya dalam peranan yang mutlak, bahkan pengakutan memegang peranan yang mutlak, sebab tanpa pengangkutan perusahaan akan mengalami kesulitan untuk berjalan. Nilai suatu barang tidak hanya tergantung dari barang itu sendiri, tetapi juga tergantung pada tempat barang itu berada, sehingga dengan pengangkutan nilai suatu barang akan meningkat. 1 Hukum perjanjian diatur dalam buku III BW (KUHPerdata). Pada pasal 1313 KUHPerdata bahwa suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih. 2 Salah satu terjadinya pelaksanaan perjanjian dilakukan dalam bidang pengangkutan. Soal pengangkutan merupakan hal penting bagi perdagangan. 3 Pengangkutan sebagai perjanjian selalu didahulu oleh kesepakatan antara pihak pengangkut dan pihak pengirim. Kesepakatan tersebut pada dasarnya berisi kewajiban dan hak pengangkut atau pengirim. 4 Terjadinya perjanjian pengangkutan didahului oleh serangkaian perbuatan penawaran (offer) dan penerimaan (acceptance) yang dilakukan oleh pengangkut dan pengirim secara timbal balik. Serangkaian perbuatan tersebut dilakukan atas 1 Zainal Asikin, Hukum Dagang, Rajawali Pers, Jakarta, 2013, hal 153 2 R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang Undang Hukum Perdata, Pradnya Paramita, Jakarta, 2009, hal 338 3 C.S.T. Kansil dan Christine Kansil, Modul Hukum Dagang, Djambatan, Jakarta, 2001, hal 342 2013, hal1 4 Abdulkadir Muhammad, Hukum Pengangkutan Niaga, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1

6 persetujuan bersama antara pengangkut dan pengirim, atau telah memenuhi 1320KUHPer syarat syahnya perjanjian. 5 Dengan menyadari pentingnya peranan transportasi, maka lalu lintas dan angkutan jalan harus ditata dalam suatu sistem transportasi nasional secara terpadu dan mampu mewujudkan tersedianya jasa transportasi yang sesuai dengan tingkat kebutuhan lalu lintas dan pelayanan angkutan yang tertib, nyaman, cepat, teratur, lancar dan dengan biaya yang terjangkau oleh daya beli masyarakat. Untuk itu pemerintah telah mengeluarkan kebijakan di bidang transportasi darat yaitu dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (yang selanjutnya disingkat dengan UULLAJ) mengatur asas dan tujuan pengangkutan. Secara operasional kegiatan penyelenggaraan pengangkutan dilakukan oleh pengemudi atau sopir angkutan dimana pengemudi merupakan pihak yang mengikatkan diri untuk menjalankan kegiatan pengangkutan atas perintah pengusaha angkutan atau pengangkut. Pembuatan perjanjian pengangkutan tidak disyratkan harus tertulis, cukup dengan lisan, asal ada persesuaian kehendak (konsensus). 6 Pengangkutan sebagai usaha (business) adalah kegiatan usaha di bidang jasa pengangkutan yang menggunakan alat pengangkut mekanik. 7 Pengangkutan dapat diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Dalam hal ini terkait unsur-unsur pengangkutan adalah ada sesuatu yang 5 Azmi Yusri, Tanggung jawab pengangkut minyak mentah kelapa sawit (cpo) dengan PT. Kresna duta agroindo di pelabuhan talang duku jambi, melalui http://yusriazmi.blogspot.co.id/2011/06/tanggung-jawab-pengangkut-minyak-mentah.html, diakses tanggal 10 Januari 2016 6 Rohan S. Karim, Hukum Pengangkutan, melalui http://rohanskasim.blogspot.co.id /2013/01/hukum-pengangkutan.html, diakses tanggal 10 Januari 2016 7 Abdulkadir Muhammad, Op.Cit, hal 1

7 diangkut, tersedianya kendaraan sebagai alat angkutnya dan ada tempat yang dapat dilalui alat angkut. 8 Dunia bisnis sangat diperlukan adanya hukum perjanjian. Hukum kontrak atau hukum perjanjian merupakan tulang punggung yang sangat fundamental. Sebab bagaimanapun juga bisnis itu bermula dari adanya perjanjian antara pelaku bisnis itu sendiri. Karena itu, dapat dipastikan bahwa para pebisnis tidak dapat mengabaikan aspek-aspek hukum perjanjian dalam bisnisnya. Ini dilakukan untuk menghindari hal-hal fatal yang mungkin akan terjadi. 9 Pada pasal 468 KUHD menyatakan bahwa, Perjanjian pengangkutan mewajibkan pengangkut menjaga keselamatan barang yang diangkut sejak saat penerimaan sampai saat penyerahannya. Pasal 477 KUHD disebutkan juga bahwa Pengangkut bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan karena terlambat diserahkannya barang yang diangkut. Dalam pasal ini juga menyebutkan bahwa, Pengangkyt bebas dari hal demikian bilamana ia dapat membuktikan bahwa tidak diserahkannya barang atau kerusakan itu terjadi karena peristiwa yang tidak dapat dicegah atau dihindarinya. Pada umumnya dalam suatu perjanjian pengangkutan pihak pengangkut adalah bebas untuk memilih sendiri alat pengangkutan yang hendak dipakainya. Dalam perjanjian pengangkutan itu pihak pengangkut dapat dikatakan sudah mengakui menerima barang-barang dan menyanggupi untuk membawa ketempat yang telah ditunjukdan menyerahkannya kepada orang yang dialamatkan. 10 8 Ridwan Khairandy, Pengantar Hukum Dagang, FH UII Press, Yogyakarta, 2006, hal 178 9 Munir Fuady, Hukurn Kontrak (Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis), Citra Aditya Bakti, Jakarta, 2001, hal. 2 10 R. Subekti, Aneka Perjanjian, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1995, hal 71

8 Kelapa sawit merupakan komoditi lokal untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, kelapa sawit juga merupakan komoditi eskpor keluar negri. Dimana dari kelapa sawit dapat diperoleh minyak kelapa sawit dan minyak inti kelapa sawit. Minyak kelapa sawit diperoleh dari pengolahan bagian kulit dan serabut kelapa sawit, sedangkan minyak inti kelapa sawit diperoleh dari pengolahan inti buah kelapa sawit, guna memenuhi kebutuhan tersebut, maka sangat perlu dibangun pabrik pengolahan kelapa sawit. Kernel adalah inti dari buah sawit yang dijadikan bahan untuk pembuatan minyak kelapa sawit selain dari kulit buah sawit itu sendiri. Karena keterbatasan alat yang mengolah kernel menjadi minyak kelapa sawit pada umumnya, kernel ini dijadikan bahan komoditi ekspor. Setelah melaui beberapa proses sehingga menjadi kernel, kernel ini terlebih dahulu ditampung oleh tanki penampung sementara. Sedangkan untuk memindahkan kernel dari stasiun olahan ketangki penampungan sementara dibutuhkan tenaga Blower. 11 CV. Lingga Bayu Raya adalah salah satu perusahaan pengangkutan yang berada di Kabupaten Mandailing Natal Kecamatan Lingga Bayu Kelurahan Simpanggambir dengan memakai cabang-cabang dan/atau perwakilan-perwakilan di tempat-tempat lain. CV Lingga Bayu Raya ini berdiri tanggal 04 Januari 2006 yang kegiatan usahanya adalah melayani jasa pengangkutan melalui darat. Jenisjenis barang yang diangkut oleh CV Lingga Bayu Raya adalah pengangkutan kernel kelapa sawit, pertambangan, kayu, pengadaan barang, dll. Tetapi yang paling sering diangkut oleh CV ini adalah pengangkutan kernel kelapa sawit akan diangkut, maka PT. Perkebunan Sumatera Utara membutuhkannya, artinya PT. 11 Fahrizal, Analisa penggunaan blower memindahkan kernel dari stasiun olahan ketangki penampungan, Jurusan Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian, Jurnal Aptek Vol. 5 No. 2 Juli 2013, hal 2

9 Perkebunan Sumatera Utara sebagai pabrik memproduksi TBS, Inti Sawit, dan lain-lain untuk melakukan perjanjian kerjasama angkut kernel kelapa sawit dengan CV Lingga Bayu Raya. CV Lingga Bayu Raya dalam melaksanakan perjanjian pengangkutan kernel kelapa sawit mempunyai tanggung jawab yang sudah ditentukan didalam surat perjanjian pengangkutan kernel kelapa sawit tersebut dan beberapa ketentuan lainnya yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Semakin hari, masyarakat membutuhkan proses kegiatan pengangkutan yang lebih cepat dan lebih aman bagi barang yang akan dikirim. Dengan melihat kebutuhan masyarakat tersebut banyak pengusaha yang mendirikan usaha-usaha pengangkutan dengan memberikan pelayanan yang baik dan saling bersaing satu dengan yang lainnya. Dengan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membuat karya tulis dalam bentuk skripsi dengan judul Tinjauan Yuridis Perjanjian Pengangkutan Kernel Kelapa Sawit Antara CV. Lingga Bayu Raya dengan PT. Perkebunan Sumatera Utara (Sudi pada CV. Lingga Bayu Raya, Medan). B. Perumusan Masalah Adapun yang merupakan permasalah yang timbul dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian pengangkutan kernel kelapa sawit? 2. Apa saja hambatan-hambatan yang terjadi dalam praktek pelaksanaan perjanjian pengangkutan kernel kelapa sawit dan bagaimana upaya penyelesaiannya?

10 3. Bagaimana tanggungjawab CV. Lingga Bayu Raya dalam perjanjian pengangkutan kernel kelapa sawit? C. Tujuan Penulisan Tujuan penulis melaksanakan penulisan ini adalah : 1. Untuk mengetahui hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian pengangkutan kernel kelapa sawit 2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi dalam praktek pelaksanaan perjanjian pengangkutan kernel kelapa sawit dan bagaimana upaya penyelesaiannya 3. Untuk mengetahui tanggungjawab CV. Lingga Bayu Raya dalam perjanjian pengangkutan kernel kelapa sawit. D. Manfaat Penulisan Adapun manfaat penulisan skripsi ini adalah: 1. Secara Teoritis a. memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu hukum, khususnya hukum perdata. b. memberikan gambaran mengenai perjanjian pengangkutan, khususnya mengenai pelaksanaan perjanjian pengangkutan kernel kelapa sawit. c. menambah informasi dan pengetahuan bagi masyarakat mengenai perjanjian pengangkutan kernel kelapa sawit. 2. Secara Praktis a. hasil penelitian ini akan menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis mengenai hukum perdata.

11 b. hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang terkait. E. Metode Penelitian Metode adalah prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu.sementara itu metodologi adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan dalam metode tersebut. Dengan demikian metodologi penelitian adalah sebuah materi pengetahuan untuk mendapatkan pengertian yang lebih dalam mengenai sistematisasi atau langkah-langkah penelitian. 12 Penelitian merupakan terjemahan dari bahasa bahasa Inggris yaitu research, yang berasal dari kata re (kembali) dan to search (mencari). Dengan demikian secara logawiyah berarti mencari kembali. 13 Penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten karena melalui proses penelitian tersebut dilakukan analisis dan konstruksi terhadap data yang telah dikumpulkan dan diolah. 14 Karena dengan menggunakan metode penelitian akan memberikan kemudahan dalam mencapai tujuan dari penelitian maka penulis menggunakan metode penelitian yakni : 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang diterapkan adalah memakai penelitian dengan penelitian yuridis normatif. Penelitian yuridis normatif adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan bahan hukum utama dengan cara menelaah teori-teori, 12 Syahrum dan Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Citapustaka Media, Bandung, 2012, hal 37 13 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, 2012, hal 27. 14 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif : Suatu Tinjauan Singkat, Rajawali Pres, Jakarta, 2013, hal 1.

12 konsep-konsep, asas-asas hukum serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan penelitian ini. 15 Faktor yuridisnya adalah seperangkat aturan-aturan hukum perdata pada umumnya dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan bidang perjanjian pengangkutan dan sangat berkaitan erat dengan materi penelitian ini, sedangkan faktor empirisnya adalah perjanjian kerjasama kernel kelapa sawit Antara CV. Lingga Bayu Raya dengan PT. Perkebunan Sumatera Utara. 2. Sifat Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis bersifat deskriptif, yakni penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya. 16 3. Sumber Data Seperti dikemukakan sebelumnya bahwa penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif, oleh karena itu maka upaya untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan penelitian kepustakaan, yaitu mengumpulkan data baik yang bersifat bahan hukum primer, sekunder maupun tersier seperti doktrin-doktrin dan perundangundangan atau kaedah hukum yang berkaitan dengan penelitian ini. Bahan atau data yang dicari berupa data sekunder yang terdiri dari: a. Bahan hukum Primer yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat. Bahan hukum primer, terdiri dari : KUHPerdata, KUHD dan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 15 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Op.Cit, hal 17 16 Ibid, hal 10

13 b. Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai hukum bahan hukum primer 17. Dalam penelitian ini adalah buku-buku, makalah, artikel dari surat kabar, majalah, dan internet. c. Bahan hukum tersier yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan atau petunjuk terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti: kamus, kamus hukum, jurnal, makalah, diktat dan lain sebagainya. 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara : penelitian kepustakaan (Library Research). Dalam hal ini mengumpulkan penelitian atas sumbersumber atau bahan-bahan tertulis berupa buku-buku karangan para sarjana dan ahli hukum yang bersifat teoritis ilmiah yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini. Kemudian alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah melalui studi dokumen, bukti empiris hanya melakukan wawancara dengan Edy Ikhsan Lubis di CV Lingga Bayu Raya. 5. Analisis Data Analisis data pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif, yaitu semua data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis dan dianalisis secara kualitatif, untuk mencapai kejelasan terhadap masalah yang akan dibahas. Analisis data kualitatif, adalah suatu cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan. Pengertian analisis dimaksudkan sebagai suatu penjelasan dan penginterpretasian secara logis, sistematis. Logis sistematis menunjukkan cara 17 Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2013, hal 118 dan 119

14 berfikir induktif dan mengikuti tata tertib dalam penulisan laporan penelitian ilmiah. Setelah analisis data selesai, maka hasilnya akan disajikan secara deskriptif, yaitu dengan menuturkan dan mengambarkan apa adanya sesuai dengan permasalahan yang diteliti. 18 Dari hasil tersebut kemudian ditarik suatu kesimpulan yang merupakan jawaban atas permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. F. Sistematika Penulisan Skripsi ini diuraikan dalam 5 bab, dan tiap-tiap bab berbagi atas beberapa sub-sub bab, untuk mempermudah dalam memaparkan materi dari skripsi ini yang dapat digambarkan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini merupakan gambaran umum yang berisi tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penulisan dan Manfaat Penulisan, Metode Penelitian, Keaslian Penulisan dan Sistematika Penulisan. BAB II : PERJANJIAN PENGANGKUTAN KERNEL KELAPA SAWIT. Bab ini berisikan tentang Pengertian dan Pengaturan Perjanjian, Asas-asas dalam Penjanjian dan Syarat sahnya perjanjian, Ruang lingkup perjanjian pengangkutan Kernel kelapa sawit dan kedudukan para pihak, Prosedur pengikatan perjanjian pengangkutan kernel kelapa sawit. 1998, hal. 37. 18 H.B. Sutopo. Metodologi Penelitian Hukum Kualitatif. Bagian II, UNS Press, Surakarta,

15 BAB III : PENGANGKUTAN KERNEL KELAPA SAWIT DAN ASPEK HUKUMNYA Bab ini berisikan tentang Sejarah dan Bidang Usaha CV Lingga Bayu dan PT. Perkebunan Sumatera Utara, Ruang lingkup pengangkutan Kernel Kelapa Sawit, Dasar hukum pengangkutan Kernel Kelapa Sawit dan Berakhirnya perjanjian pengangkutan Kernel Kelapa Sawit. BAB IV : TANGGUNGJAWAB CV. LINGGA BAYU RAYA DALAM PERJANJIAN PENGANGKUTAN KERNEL KELAPA SAWIT DENGAN PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA Bab ini berisi tentang Hak dan Kewajiban para pihak dalam perjanjian pengangkutan Kernel Kelapa Sawit, Hambatan-hambatan yang terjadi dalam praktek pelaksanaan perjanjian pengangkutan Kernel Kelapa Sawit beserta Upaya Penyelesaiannya. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab penutup dari seluruh rangkaian bab-bab sebelumnya, yang berisikan kesimpulan yang dibuat berdasarkan uraian skripsi ini, yang dilengkapi dengan saran-saran. G. Keaslian Penulisan Adapun judul tulisan ini adalah Tinjauan Yuridis Perjanjian Pengangkutan Kernel Kelapa Sawit Antara CV. Lingga Bayu Raya dengan PT. Perkebunan Sumatera Utara (Sudi pada CV. Lingga Bayu Raya, Medan), judul skripsi ini belum pernah ditulis, sehingga tulisan ini asli dalam hal tidak ada judul yang sama. Skripsi ini murni gagasan, pemikiran, dan ide dari penulis ditambah dengan sumber

16 riset yang diperoleh dari lapangan. Judul yang hampir sama mungkin pernah diangkat oleh banyak orang, tetapi penulis berusaha menjadikan skripsi ini jauh lebih baik. Mulai dari isi, permasalahan serta tempat melakukan riset dilakukan pada tempat yang berbeda, karena skripsi ini dibuat sendiri dengan mempergunakan berbagai literatur-literatur. Telah dilakukan penelusuran di perpustakaan Fakultas Hukum bahwa tidak ada judul yang sama dengan skripsi ini. Dengan demikian keaslian skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.