Negara Indonesia yang kaya akan berbagai macam jenis tanaman, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pelayanan

dokumen-dokumen yang mirip
Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

penyempitan pembuluh darah, rematik, hipertensi, jantung koroner, dan batu ginjal (Henry, 2001; Martindale, 2005). Asam urat dihasilkan dari pecahnya

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Hampir setiap orang yang tinggal di negara maju maupun negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. kadar HDL dalam darah (Linn et al., 2009). Dislipidemia sebagian besar (hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

hayati ini dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan di kalangan masyarakat. Pengobatan dan pendayagunaan obat tradisional merupakan salah satu

putih, pare, kacang panjang serta belimbing wuluh (Ruslianti, 2008). Dalam penelitian ini akan digunakan tanaman alpukat (Persea americana Mill.

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang.

I. PENDAHULUAN. penyakit jantung koroner (Rahayu, 2005). Hiperkolesterolemia adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. makhluk yang lain. Tubuhnya tersusun sedemikian rupa sehingga dapat

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

badan berlebih (overweight dan obesitas) beserta komplikasinya. Selain itu, pengetahuan tentang pola makan juga harus mendapatkan perhatian yang

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi

diteliti untuk melihat kandungan kimia dan khasiat dari tanaman tersebut. Tanaman yang digunakan sebagai antidiabetes diantaranya daun tapak dara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berpendapat usia setiap manusia sudah ditentukan oleh Tuhan, sampai usia. tertentu, yang tidak sama pada setiap manusia.

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada hewan uji yang diinduksi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. tumbuhan yang telah banyak dikenal dan dimanfaatkan dalam kesehatan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan

repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. HDL. Pada tahun 2013, penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun

BAB I PENDAHULUAN. timbul dapat berupa peningkatan dari kadar kolesterol total, kadar low density

BAB I PENDAHULUAN. hal dasar dalam kehidupan untuk menunjang semua aktivitas mahkluk hidup. Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Anriani Lubis, 2013

Tanaman yang lazim digunakan sebagai obat tradisional dalam pengobatan asam urat adalah sambiloto, kumis kucing, sembung, dan brotowali.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, karena dengan seseorang merasa sehat maka

BAB I PENDAHULUAN kematian akibat hipertensi di Indonesia. Hipertensi disebut sebagai. (menimbulkan stroke) (Harmilah dkk., 2014).

PERBAIKAN KADAR LIPID DARAH PADA MENCIT

KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG TERBEBANI KOLESTEROL SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak. yang ditandai peningkatan salah satu atau lebih dari

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. (sedentary lifestyle) dan kurangnya aktivitas olahraga (Tsujii, 2004). Salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskular saat ini merupakan penyebab utama kematian di

Pengaruh Pemberian Infus Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Kadar Kolesterol Darah Tikus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat

5. Rancangan perlakuan hewan uji.. 6. Metode Analisa Kadar HDL dan LDL C. Analisis Hasil...

BAB I PENDAHULUAN. kolesterol dalam darah memainkan peranan penting terjadi aterosklerosis.

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Prevalensi DM global pada tahun 2012 adalah 371 juta dan

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah salah satu penyakit pembunuh diam-diam (silent killer)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan data WHO di dalam mortality country fact sheet menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

BAB I. Pendahuluan. Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit. kronis yang paling sering dijumpai dan merupakan penyebab

hidup teratur dan dengan penggunaan obat baik obat sintetik maupun obat tradisional yang telah digunakan sejak dahulu (Ganong, 2003; Yayasan

2015 PROFIL LIPID MENCIT HIPERLIPIDEMIA SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Berdasarkan data yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care oleh

ABSTRAK. F. Inez Felia Yusuf, Pembimbing I : Dra. Rosnaeni, Apt. Pembimbing II: Penny Setyawati M., dr., Sp.PK.,M.Kes.

PENDAHULUAN. kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. akibatnya terjadi peningkatan penyakit metabolik. Penyakit metabolik yang

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

statistik menunjukkan bahwa 58% penyakit diabetes dan 21% penyakit jantung yang kronik terjadi pada individu dengan BMI di atas 21 (World Heart

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. puluh lima persen seseorang yang terkena diabetes akhirnya meninggal karena. terus bertambah (Price dan Wilson, 2006:1263).

2016 PENGARUH BUBUK RIMPANG TEMU PUTIH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembunuh utama di negara-negara industri. Sebagian besar penyakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kotamadya Surabaya, di Jawa Timur, dan di seluruh Indonesia diperhitungkan sebesar Rp. 1,5 milyar per hari.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN Negara Indonesia merupakan negara berkembang, banyak sekali insiden penyakit jantung koroner yang semakin meningkat. Hal ini sangat berkaitan dengan pola hidup dan kebiasaan sehari-hari masyarakatnya. Di negara Amerika Serikat kematian yang disebabkan oleh serangan jantung telah menduduki peringkat pertama. Hal tersebut bisa diketahui bahwa ada hubungan antara peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung koroner dengan adanya keadaan hiperlipidemia, secara khusus peningkatan kadar kolesterol dalam serum. Peningkatan kadar kolesterol dalam darah yang tinggi (hiperkolesterol) biasanya disertai dengan peningkatan kadar trigliserida dan kadar kolesterol total (Guyton, 2007). Penyempitan pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung dapat menimbulkan penyakit jantung koroner, sedangkan penyempitan pembuluh darah arteri ke otak dapat menimbulkan stroke. Penyakit jantung koroner dan stroke sangat erat kaitannya dengan lipid atau lemak. Lemak dan kolesterol tidak larut dalam cairan darah oleh karena itu diperlukan lipoprotein sebagai agen transport (Guyton, 2007). Pengobatan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah dimulai dengan pengaturan pola makan seperti diet dan dapat pula diberikan obat-obatan. Obat-obatan yang digunakan dapat berasal dari bahan sintetik dan bahan alam. Obat dari bahan sintetik yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol total, LDL, HDL dan trigliserida adalah niasin, gemfibrozil, simvastatin, kolestiramin, yang masing-masing mempunyai mekanisme kerja yang sedikit berbeda (Gunawan, 2009). 1

2 Negara Indonesia yang kaya akan berbagai macam jenis tanaman, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Pada masa saat ini sudah banyak masyarakat yang meminati penggunaan obat tradisional, dikarenakan bahwa obat tradisional lebih mudah pemakaiannya, mudah didapatkan dan juga harganya murah sehingga terjangkau bagi masyarakat. Namun demikian, ada pula kalangan orang yang masih saja meragukan khasiat yang terkandung pada obat tradisional dikarenakan kurangnya informasi secara ilmiah tentang obat tradisional. Pada umumnya efek dari obat tradisional masih belum bisa dibuktikan secara ilmiah dan spesifik seperti halnya obat sintesis karena belum adanya pembuktian yang secara klinis pada obat tradisional. Tanaman yang bisa untuk menurunkan kadar kolesterol dapat digunakan antara lain teh hijau (Camelia sinensis L.), belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.), seledri (Apium graveolens L.) dan kelabet (Trigonella foenum-graecum Linn.) juga merupakan salah satu tanaman yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Trigonella foenum-graecum Linn. (fenugreek) di Indonesia dikenal dengan nama kelabet, dan banyak digunakan sebagai obat tradisional (Widowati, 1989). Biji kelabet mempunyai kandungan kimia di antaranya adalah alkaloid trigonelina, steroida, saponin, diogenin, gitogenin, tigogenin, yamogenin, trilin, diosin, flavonoid vitexin dan enzim (Agromedi, 2008). Kegunaannya selain sebagai meringankan sakit ginjal, gangguan usus, aprodisiaka, demam dan rematik juga digunakan sebagai antidiabetes, hipokolesterolemik, hipoglikemik dan hipolipidemik (Widowati, 1989).

3 Penelitian mengenai aktivitas biji kelabet (Trigonella foenumgraecum Linn.) sudah banyak dilakukan oleh peneliti baik dari negara Indonesia maupun negara lainnya. Beberapa penelitian yang telah dilakukan adalah penelitian tentang ekstrak etanol biji kelabet dengan dosis 50 g/kgbb dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah (Prasanna, 2000), tentang ekstrak fenugreek dengan ekstrak acacia catechu yang dosisnya dikombinasi akan menunjukkan efek antihiperlipidemia yang maksimal (Amish, 2011) dan tentang ekstrak air biji kelabet yang digunakan sebagai penurunan kadar kolesterol dalam darah dengan dosis 120 mg/kgbb tikus dan pada konsentrasi 120 mg/kgbb memberikan efek dalam menurunkan kadar lipid (Saxena, 2009). Sehingga untuk membandingkan efek yang ditimbulkan antara ekstrak etanol biji kelabet dengan fraksi n-butanol, maka digunakan konsentrasi yang sama dengan penelitian ekstrak terdahulu menurut Saxena dengan peningkatan berkala yaitu 120 mg/ kgbb, 240 mg/ kgbb dan 360 mg/ kgbb (Saxena, 2009). Saponin yang terdapat dalam biji kelabet terdiri dari gugus gula (polar) dan aglikon (nonpolar), sehingga pada penelitian ini menggunakan fraksi n-butanol diharapkan dapat menunjukkan keselektifan terhadap ekstraksi saponin. Hal ini disebabkan oleh sifat n-butanol yang kurang polar dibandingkan dengan air sehingga dapat digunakan untuk pemisahan saponin yang memilki kepolaran lebar dari campuran senyawaan bahan alam dan sehingga pada lapisan n-butanol saponin dapat terekstraksi sempurna (Irwan, 2007). Sehingga diharapkan pelarut n-butanol dapat menarik kandungan tersebut yang mana dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Dalam penelitian ini, digunakan hewan coba tikus putih jantan galur wistar spesiesnya Rattus norvegicus (Sharp and Regina, 1998).

4 Penelitian ini menggunakan fraksi n-butanol biji kelabet (Trigonella foenum-graecum Linn.) dengan berbagai konsentrasi. Penggunaan berbagai konsentrasi mempunyai tujuan untuk melihat pengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol dalam darah pada tikus putih jantan dengan metode enzimatik-kolorimetri secara CHOD-PAP, yang sebelumnya dilakukan pemantapan mutu reagen diagnostik dengan serum kontrol secara enzimatik. Kemudian dibandingkan dengan menggunakan obat standar, yaitu simvastatin (Tan, 2007). Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, maka rumusan permasalahan yang timbul pada penelitian ini adalah: 1. Apakah pemberian fraksi n-butanol ekstrak etanol 96% biji kelabet (Trigonella foenum-graecum Linn.) yang diberikan secara oral berpengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol LDL dan peningkatan kolesterol HDL pada tikus putih jantan? 2. Apakah terdapat hubungan antara peningkatan dosis fraksi n-butanol ekstrak etanol 96% biji kelabet (Trigonella foenum-graecum Linn.) dengan peningkatan efek penurunan kadar kolesterol LDL dan peningkatan kolesterol HDL pada tikus putih jantan? Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian fraksi n-butanol ekstrak etanol 96% biji kelabet (Trigonella foenum-graecum Linn.) terhadap penurunan kadar kolesterol LDL dan peningkatan kolesterol HDL pada tikus putih jantan, dan untuk membuktikan adanya hubungan antara peningkatan dosis fraksi n-butanol ekstrak etanol 96% biji kelabet (Trigonella foenumgraecum Linn.) dengan peningkatan efek penurunan kadar kolesterol LDL dan peningkatan kolesterol HDL pada tikus putih jantan

5 Hipotesis penelitian ini adalah efek pemberian fraksi n-butanol ekstrak etanol 96% biji kelabet (Trigonella foenum-graecum Linn.) adalah penurunan kadar kolesterol LDL dan peningkatan kolesterol HDL pada tikus putih jantan, dan terdapat hubungan antara peningkatan dosis fraksi n- butanol ekstrak etanol 96% biji kelabet (Trigonella foenum-graecum Linn.) dengan peningkatan efek penurunan kadar kolesterol LDL dan peningkatan kolesterol HDL pada tikus putih jantan. Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang fraksi n-butanol ekstrak etanol 96% biji kelabet (Trigonella foenum-graecum Linn.) dapat digunakan sebagai alternatif dalam penurunan kadar kolesterol LDL dan peningkatan kolesterol HDL yang diharapkan dapat bermafaat bagi ilmu pengetahuan dan bermanfaat dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Selain itu dengan adanya hasil dari penelitian ini, dapat dikembangkan penelitian lanjutan menuju kearah obat herbal terstandar dan fitofarmaka.