PENDAHULUAN Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Departemen Komunikasi dan Informatika

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif dan efisien dalam suatu perusahaan. Apalagi bila dikaitkan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perusahaan atau organisasi bisa meraup untung besar atau

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. situasi persaingan khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sejenis menjadi

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan oleh pejabat-pejabat pemerintahan. Itu merupakan satu jenis

Oleh : JELLY MAMANGKEY (NIM : , JUR : ILMU PEMERINTAHAN)

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi maupun perusahaan. Public Relation merupakan salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula organisasi-organisasi baik yang bersifat sosial maupun formal di. akan mempermudah organisasi dalam mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuanya menegakan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan merupakan langkah terakhir yang penulis lakukan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam berorganisasi. Komunikasi

Dyah Pitaloka Haryono SH,MA NIP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

I. PENDAHULUAN. Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung adalah Pegawai

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. efektifitas pengelolaan sumber daya manusia. Organisasi yang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perusahannya. Kendala tersebut dapat berupa faktor-faktor eksternal

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

I. PENDAHULUAN. terdiri dari pejabat negara dan pegawai negeri untuk menyelenggarakan tugas

dalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebu. Kinerja public relations atau

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDO... NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BRI Cabang Limboto, samping kiri kantor Urusan Agama

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sangat luas. Manusia di dalam hidupnya harus berkomunikasi, karena

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan

HUBUNGAN ANTARA HUMAN RELATIONS DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Alasan utama mengapa perlu memahami komunikasi didalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia dimaksudkan untuk mewujudkan cita-cita

I. PENDAHULUAN. oleh berbagai macam hal, salah satunya adalah faktor sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan

BAB 13 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BERWIBAWA

I. PENDAHULUAN. 1945, negara dan pemerintah, menyelenggarakan tugas pemerintahan dan. strategis dalam mengemban tugas pemerintahan dan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. kabupaten/kota di jawa barat. Penilitian ini dilakukan pada perkebunan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era

2014 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS KERJA TENAGA PERPUSTAKAAN PAD A CISRAL UNIVERSITAS PAJAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini adalah perusahaan jasa di bidang transportasi. Sektor

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang dalam bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. utama roda pemerintahan. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai aparatur pemerintah dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rina Hanifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tinggi untuk mampu mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan aparatur yang profesional seiring. dengan reformasi birokrasi diperlukan langkah-langkah konkrit dalam

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Menurut

I. PENDAHULUAN. ketatanegaraan adalah terjadinya pergeseran paradigma dan sistem. dalam wujud Otonomi Daerah yang luas dan bertanggung jawab untuk

BAB VII PENUTUP. pengendalian intern, harus dilaksanakan kelima unsur dari SPIP yaitu lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh rapat paripurna. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah dilantik. Bandung mempunyai tugas pokok membantu kepala daerah dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. melalui reformasi administrasi sebagai alat pemerintah untuk mendukung pelaksana tugas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB 13 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BERWIBAWA

BAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan bukanlah hal yang

2016, No Pembangunan tentang Pedoman Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan P

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Transkripsi:

1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Tuntutan gencar misalnya aksi-aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah provinsi di Indonesia yang dapat dilihat pada pemberitaan media televisi nasional (TVRI) maupun swasta (SCTV, RCTI) serta pada media cetak surat kabar mengemas hal tersebut. Aksi-aksi demonstrasi ini dimulai sejak digulirkannya reformasi pada tahun 1998 sampai dengan sekarang yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah sejalan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat, disamping adanya pengaruh globalisasi. Pola-pola lama penyelenggaraan pemerintahan tidak sesuai lagi bagi tatanan masyarakat yang telah berubah. Oleh karena itu, tuntutan itu merupakan hal yang wajar dan sudah seharusnya direspon oleh pemerintah dengan melakukan perubahan-perubahan yang terarah dan terwujudnya penyelenggaraan pemerintah yang baik. Upaya mewujudkan pemerintahan yang baik memerlukan dukungan kualitas sumber daya manusia yang baik. Masalah sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan masalah kepegawaian. Walaupun kita telah berada dalam abad teknologi infromasi, dimana kegiatan-kegiatan manusia sudah dipermudah oleh mesin-mesin berteknologi tinggi tetapi faktor manusia tetap merupakan faktor yang sangat penting dan yang paling menentukan dalam setiap organisasi. Peranan Pegawai Negeri sangat penting dan menentukan, karena Pegawai Negeri adalah Aparatur Negara, Abdi Negara dan Abdi Masyarakat sebagai pelaksana kebijakan pemerintah dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan di masa kini dan masa yang akan datang (Nainggolan, 1987). Untuk mencapai tujuan yang diinginkan sudah barang tentu akan ditemui berbagai hambatan-hambatan yang merupakan masalah dalam proses kerjasama, terutama dalam hal untuk mewujudkan hasil kerja yang efisien, sehingga dapat mengganggu kelancaran tugas pokok. Menyadari akan peranan Pegawai Negeri

2 yang sangat penting maka Pegawai Negeri dituntut untuk bekerja dengan sebaikbaiknya. Demikian pula halnya Pegawai Negeri yang menjalankan tugas di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Departemen Komunikasi dan Informatika. Aktivitas organisasi yang efektif memerlukan hubungan kerjasama secara manusiawi diantara pegawai dalam suatu organisasi, kerjasama dapat diwujudkan apabila antara anggota saling mengadakan hubungan dengan kata lain dibutuhkan komunikasi. Komunikasi diantara pegawai dalam suatu organisasi merupakan aktivitas yang selalu harus ada, karena komunikasi adalah sarana yang digunakan bagi pimpinan, baik secara formal maupun informal, untuk berdiskusi, bertukar pikiran, memberikan arahan kepada bawahan dan sebagainya. Hal ini sejalan dengan pernyataan Hicks dan Gullet (1987), bahwa organisasi disusun untuk mengerjakan tugas-tugas dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang mana didalamnya para manajer, para bawahan, rekan-rekan yang setaraf, serta lingkungan eksternal perlu dijalin hubungan dan komunikasi yang efektif. Karena komunikasi merupakan faktor yang utama dalam menjalin hubungan dalam organisasi. Komunikasi yang terjadi antara pegawai khususnya antara pimpinan dan bawahan menciptakan hubungan yang harmonis dalam suatu organisasi. Komunikasi antara seseorang dengan orang lain yang terjadi dalam lingkungan kerja untuk memperoleh kepuasan kedua belah pihak untuk menimbulkan semangat kerja, menjalin kerjasama, meningkatkan disiplin dan meningkatkan produktivitas. Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam organisasi karena merupakan persepsi keseluruhan pegawai atas sifat-sifat komunikasi dalam suatu organisasi. Komunikasi merupakan refleksi kolektif suasana perasaan pegawai, maka kondisi ini pada akhirnya dapat mempengaruhi perilaku kerja. Setiap pegawai dalam memberikan respon terhadap lingkungan kerjanya akan berbeda-beda antara satu dengan lain. Respon ini memberikan dorongan atau motivasi yang berbeda-beda pula dalam bekerja. Hal ini sangat berpengaruh, baik terhadap peningkatan kemampuan kerja masing-masing individu maupun terhadap efisiensi kerja dilingkungan instansi secara keseluruhan. Pace dan Faules (2005) menyebutkan bahwa iklim komunikasi sebuah organisasi dapat mempengaruhi

3 cara hidup pegawai, kepada siapa pegawai bicara, siapa yang disukainya, bagaimana perasaanya, bagaimana perkembangannya, apa yang ingin dicapai dan bagaimana caranya menyesuaikan diri dengan organisasi. Iklim komunikasi yang penuh persaudaraan mendorong para anggota organisasi berkomunikasi secara terbuka, rileks, ramah tamah dengan anggota lain. Sedangkan iklim yang negatif menjadikan anggota tidak berani berkomunikasi secara terbuka dengan penuh rasa persaudaraan (Muhammad, 2004). Dengan demikian dalam iklim komunikasi organisasi yang baik akan mendorong pegawai berpartisipasi, terbuka memiliki perasaan bebas dalam tukar menukar informasi dan berkomunikasi, sehingga diharapkan dapat menimbulkan dan memacu motivasi kerja para pegawai. Iklim yang sehat juga mencerminkan kemampuan organisasi dalam mengantisipasi terjadinya konflik. Sedangkan organisasi dengan iklim yang defensif akan menyebabkan informasi cenderung bersikap tertutup dalam menyampaikan informasi, tidak merasa bebas berkomunikasi, berhati-hati atau takut-takut dalam mengeluarkan pendapat atau pernyataan, sehingga mempengaruhi moral kerja pegawai. Oleh karena itu, perhatian dalam suatu organisasi, maka diduga akan membawa dampak yang tidak baik bagi masing-masing individu dalam organisasi maupun pada tempat organisasi tempat individu bekerja. Dengan kata lain apabila iklim komunikasi organisasi tidak mendapat perhatian yang serius diduga akan menyebabkan motivasi kinerja organisasi menjadi rendah yang berujung pada sulitnya pencapaian efektifitas organisasi. Keberhasilan pembangunan dibidang komunikasi dan informatika sangat tergantung kepada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang menguasai dan mampu memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi dan informatika. Pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dibidang komunikasi dan informatika antara lain dilaksanakan oleh Pusat Diklat Pegawai Departemen Komunikasi dan Informatika yang berlokasi di Jl. Kelapa Dua Kebon Jeruk Jakarta Barat. Pusdiklat Pegawai Departemen Komunikasi dan Informatika yang sudah ada sejak tahun 2004 adalah unit organisasi setingkat eselon II yang berada

4 langsung dibawah Menteri Komunikasi dan Informatika, dengan pembinaan teknis dan administratif oleh Sekretaris Jenderal Departemen Komunikasi dan Informatika. Pusdiklat Pegawai Departemen Komunikasi dan Informatika mempunyai fungsi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi para pegawai dilingkungan Departemen Komunikasi dan Informatika. Melihat dari fungsinya, maka tugas dari Pusdiklat pegawai ini erat hubungannya dengan pemberian pelayanan pada pegawai dilingkungan Departemen Komunikasi dan Informatika. Dengan demikian kepuasan para peserta pendidikan dan pelatihan sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan yang diberikan. Motivasi untuk mewujudkan kualitas pelayanan yang baik perlu ditumbuhkan pada diri pegawai. Pegawai yang termotivasi dalam bekerja diharapkan akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan pekerjaanya pada produktivitas hasil kerja yang baik. Salah satu kondisi yang dapat diciptakan dalam rangka mewujudkan motivasi kerja pegawai yang tinggi adalah dengan melaksanakan hubungan manusiawi (Human relations) diantara pegawai. Kondisi nyata yang dihadapi oleh Pusdiklat Pegawai Departemen Komunikasi dan Informatika dari hasil laporan evaluasi kinerja tahun 2005 yang dilaporkan oleh Tim evaluasi kinerja dari Biro kepegawaian dan Organisasi Departemen Komunikasi dan Informatika bahwa Pusdiklat Pegawai dalam memberikan pelayanan sebagai aparatur pegawai negeri sipil belum optimal. Masih ditemukan beberapa indikasi dari para pegawai sebagai berikut: adanya rasa malas, kurang bersemangat dalam menghadapi tugas sehari-hari, adanya tugas yang tidak diselesaikan tepat waktunya, kurangnya disiplin terhadap jam kerja yang telah ditentukan, kurang rasa tanggung jawab terhadap suatu pekerjaan. Data laporan dari tim evaluasi kinerja menunjukan masih ada beberapa hambatan pada kinerja pegawai dengan angka rata-rata 75% (sumber Biro Kepegawaian dan Organisasi Departemen Komunikasi dan Informatika, 2005). Hambatan-hambatan pada kinerja pegawai itulah yang perlu dicarikan jalan pemecahannya, agar pegawai yang kurang bersemangat dan sering melanggar disiplin terhadap jam kerja dalam menjalankan tugas serta kurang rasa tanggung jawab pada suatu pekerjaan di Pusdiklat Pegawai Departemen Komunikasi dan

5 Informatika dapat termotivasi dan ditingkatkan kinerjanya sehingga mereka benar-benar melaksanakan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab. Untuk memotivasi pegawai adalah tugas atasan, terutama didalam mengarahkan para pegawai menuju tujuan organisasi yang diinginkan. Hal ini sejalan dengan apa yang dinyatakan oleh Widjaya (1996) Para pemimpin mempunyai tugas utama untuk mengetahui pengaruh-pengaruh yang dapat mendorong orang yang dipimpinnya agar bersedia bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada orang-orang yang dipimpinnya. Sebab salah satu tugas pokok seorang pemimpin adalah menggerakkan orang-orang yang dipimpinnya dan memberikan bimbingan untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Uraian diatas mengungkapkan pentingnya faktor-faktor komunikasi yang berhubungan dengan meningkatkan kinerja organisasi, oleh karena itu perlu untuk dikaji bagaimana faktor-faktor komunikasi yang terbentuk di Pusdiklat Pegawai Departemen Komunikasi dan Informatika Jakarta, dan sejauh mana faktor-faktor komunikasi yang berhubungan dengan motivasi kerja organisasi. Perumusan Masalah Suksesnya pelaksanaan fungsi-fungsi dan tercapainya tujuan organisasi bukan hanya disebabkan karena fasilitas, sarana, barang modal, dan alat bantu lainnya. Tetapi juga terutama hubungan kerjasama yang baik antara atasan dengan bawahan, antara bawahan dengan atasan serta atasan dengan atasan dan bawahan dengan bawahan dalam suatu organisasi. Tidaklah mudah untuk terwujudnya kerjasama yang baik akan terciptanya tujuan organisasi. Salah satu faktor yang menentukan efektifitas organisasi adalah faktorfaktor komunikasi dalam organisasi. Komunikasi vertikal, komunikasi horizontal dan komunikasi diagonal yang memungkinkan terciptanya iklim komunikasi yang dapat mendorong tumbuhnya motivasi kerja yang tinggi pada diri pegawai perlu ditumbuh kembangkan. Hal tersebut tidaklah mudah, karena ketika para pegawai memasuki suatu organisasi mereka membawa karakteristik personalnya seperti latar belakang, budaya, pengalaman, dan harapan-harapan yang berbeda-beda kedalam satuan organisasi. Hal ini akan mempengaruhi persepsi dan interpretasi pegawai terhadap lingkungan yang sedang dihadapi ketika berhubungan dan

6 berkomunikasi. Para pegawai akan mempresepsikan lingkungan tersebut secara berbeda-beda pula. Sebagaimana yang dikatakan Rakhmat (2001), bahwa yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respons pada stimuli itu. Bertitik tolak dari uraian diatas maka masalah umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik individu serta faktor-faktor komunikasi yang berhubungan dengan meningkatkan motivasi kinerja organisasi dilingkungan suatu organisasi. Selanjutnya dirumuskan rincian masalah dalam bentuk pertanyaanpertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimana deskripsi karakteristik individu, hubungan antar manusia, komunikasi organisasi dan motivasi kinerja organisasi (Kasus di Pusdiklat Pegawai Departemen Komunikasi dan Informatika)? 2. Sejauh mana hubungan karakteristik individu dengan motivasi kinerja organisasi (Kasus di Pusdiklat Pegawai Departemen Komunikasi dan Informatika)? 3. Sejauh mana hubungan antara hubungan antar manusia dengan motivasi kerja pegawai (Kasus di Pusdiklat Pegawai Departemen Komunikasi dan Informatika)? 4. Bagaimana hubungan komunikasi organisasi dengan motivasi kerja pegawai (Kasus di Pusdiklat Pegawai Departemen Komunikasi dan Informatika)?

7 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menganalisis deskripsi karakteristik individu, hubungan antar manusia, komunikasi organisasi dan motivasi kerja organisasi. 2. Menganalisis sejauh mana hubungan karakteristik individu dengan motivasi kerja pegawai. 3. Menganalisis sejauh mana hubungan antara hubungan antar manusia dengan motivasi kerja pegawai. 4. Menganalisis hubungan komunikasi organisasi dengan motivasi kerja pegawai. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Sebagai sumber informasi tambahan bagi ilmu komunikasi dibidang Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan. 2. Sebagai bahan kajian penelitian selanjutnya terutama yang berhubungan dengan komunikasi dan motivasi kinerja organisasi. 3. Sebagai masukan bagi Departemen Komunikasi dan Informatika pada umumnya dan bagi pimpinan Pusdiklat Pegawai khususnya agar dapat menciptakan dan mengoptimalkan hubungan antar pegawai dan komunikasi yang kondusif dalam rangka meningkatkan motivasi kinerja pegawai.