HUBUNGAN SIKAP DAN PERAN BIDAN TERHADAP PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAMBU BURUNG KABUPATEN BANJAR TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goals

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. kesakitan dan kamatian ibu dan bayi. menurut World Health Organization

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara dengan Motivasi Menyusui di RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar empat bulan. Setelah untuk bayi yang mendapat makanan tambahan yang tertumpu pada beras.

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi mencapai 36 per kelahiran (SDKI, 2007). menyusui dengan program pemberian ASI eksklusif on demand yang

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

Disusun Oleh: Wiwiningsih

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. keberlangsungan bangsa, sebagai generasi penerus bangsa anak harus dipersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. menyusu dalam 1 jam pertama kelahirannya (Roesli, 2008). Peran Millenium

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan unsur penting

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN IMD PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI BPM RATNA WILIS PALEMBANG TAHUN 2016

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) padabayi

BAB 1 PENDAHULUAN. Eksklusif dan praktik menyusui selama 2 tahun. Pemberian ASI Eksklusif merupakan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah angka kematian bayi (AKB) di Indonesia sebanyak 25 kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. pertama. Pemberian ASI secara eksklusif pada bayi penting untuk. meningkatkan kelangsungan hidup dan kualitas bayi.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) sangat bermanfaat untuk imunitas, pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

BAB I PENDAHULUAN. Menyusui merupakan cara alami memberi makan bayi. Sejak terjadinya pembuahan, tubuh ibu mempersiapkan diri untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan kehidupan seorang anak, tetapi kurang dari setengah anak di

HUBUNGAN ANTARA STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI (BPM) NOOR DWI LESTARI

HUBUNGAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU

BAB 1 PENDAHULUAN. ASI Ekslusif pada bayinya (Laksono, 2010). Di daerah pedesaan, pada

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP-

BAB 1 PENDAHULUAN. pemberian (ASI) masih jauh dari yang diharapkan. Menurut Survei Demografi

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PROSES PENGELUARAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA KARYAWATI UNSIKA TAHUN 2013

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. suplemen,vitamin, mineral, dan atau obat obatan untuk keperluan medis

HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDAWUNG II SRAGEN

Kata Kunci: Sikap Ibu, Dukungan Suami, Pemberian ASI Eksklusif

serta suami sangat dibutuhkan. Karena pikiran pikiran negatif atau rasa kurang

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

Suryo Pratikwo 1, Millatin Puspaningtyas 2, Dyah Retno Sukmaningrum 3 Poltekkes Prodi Keperawatan Pekalongan ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

PENDAHULUAN. dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia

Nisa khoiriah INTISARI

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

PERAN SERTA SUAMI DALAM PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN KLATEN. Sugita Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan Kebidanan ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN SIKAP PEMBERIAN ASI EKSLKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs) Di negara

Susmaneli, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Hilir I Kabupaten Rokan Hulu 2013

BAB I PENDAHULUAN. enam bulan pertama kehidupan bayi (Saleha, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia tercatat angka kematian bayi masih sangat tinggi yaitu 2%

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan seorang anak selain memperoleh nutrisi yang berkualitas

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelajari kembali, karena menyusui sebenarnya tidak saja memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu dari delapan target Millenium Development Goals (MDGs). yang mesti

Transkripsi:

RTI KEL PENELI 30 29 28 27 26 TI AN HUBUNGAN SIKAP DAN PERAN BIDAN TERHADAP PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAMBU BURUNG KABUPATEN BANJAR TAHUN 2014 Hj.Erni Setiawati 1), M.Mukhtar 2/ )Hj.Norhayati.Maslani 3) 1,2,3) Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kebidanan ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan sikap dan peran bidan dalam pemberian program ASI Eksklusif di wialayah kerja Puskesmas Jambu Burung Tahun 2014,Populasi seluruh bidan diwilayah kerja puskesmas Jambu Burung berjumlah 30 orang.sampel seluruh bidan diwilayah kerja puskesmas Jambu Burung, penentuan sampel adalah sampel jenuh yaitu 30 responden. Analisa Data adalah Analisa univariat dan Analisa bivariat. Uji hubungan menggunakan uji Chi Squere untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan nilai kemaknaan α = 0,05 dan interval kepercayaan 95 %, Hasil penelitian Sikap dengan uji Chi-Square didapatkan nilai p = 0,123 berarti lebih besar dari (α) sehingga Ho dsiterima artinya tidak ada hubungan antara sikap dengan pemberian program ASI Eksklusif dan hasil uji peran didapatkan nilai p = 0,001 atau lebih kecil dari (α) sehingga Ho ditolak artinya ada hubungan antara peran bidan terhadap pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Jambu burung Tahun 2014. Kata Kunci : Sikap, Peran Bidan, Progam pemberian ASI Eksklusif Abstract The attitudes and the midwives against the granting exclusive breast-fed in the work of the Health Center is from banjar 2014 guava Hj.Erni Setiawati 1),H.M.Mukhtar 2), Hj.Norhayati.Maslani 3) 1,2,3 ) poltekkes kemenkes banjarmasin the department of obstetrics The purpose of this research to know the relationship the attitudes and the role of the midwife in the provision of the program exclusive breastfeeding in wialayah work Health Center cashew a bird of the year the midwife 2014 Population the midwife working health center cashew birds a total of 30 person sample of the midwife be area work health center cashew birds, Data analysis is the analysis univariat bivariat and analysis. Relations chi squere use the test to find out the whereabouts the relation between variables free and variable bound with the value of meaning α = 0.05 and intervals trust 95 %, he results of research by this attitude chi-square obtained the value of p = 0,123 meaning greater from ( α ) so that ho received it means there was no contact between attitude by the provision of the program and exclusive breastfeeding 2014 guava The keywords: attitudes, the nurses, granting exclusive progam breast-fed

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keberhasilan pembangunan kesehatan yang merupakan salah satu pedoman dalam Human Depelovment Index yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu Negara. Empat dari seluruh komitmen yang dicetuskan oleh Negara-negara PBB dalam Milineum Develovment Goals (MDGs) terkait erat dengan masalah kesehatan, terutama tentang kesehatan ibu dan anak merupakan unsur penting pembangunan, hal ini mengandung pengertian bahwa dari seorang ibu akan dilahirkan calon-calon penerus bangsa. Hingga saat ini Angka Kematian Ibu dan Anak masih menduduki peringkat tertinggi di Asia walaupun telah mengalami penurunan setiap tahunnya (MDG s), (Sanyoto,2006) Peningkatan kualitas manusia harus dimulai sedini mungkin yaitu sejak masih bayi, salah satu faktor yang memegang peranan penting adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI semaksimal mungkin merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi penerus dimassa depan. Kebijakan tentang ASI eksklusif dicerminkan dengan dicanangkan Gerakan Nasional Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu (GNPPASI). (Wikia,2013) Pemberian ASI eksklusif di Indonesia sampai saat ini sangat memprihatinkan, dimana masyarakat cenderung memberikan susu formula pada waktu bayi berumur sangat muda. Sehingga hal itu berakibat banyak balita kehilangan kesempatan memperoleh ASI eksklusif, lebih dari 5 juta balita menderita kurang gizi dan sekitar 1,7 juta balita mengalami gizi buruk. Atas dasar tersebut WHO merekomendasikan, semua bayi perlu mendapat kolostrum (ASI hari pertama dan kedua) untuk melawan infeksi dan mendapat ASI Eksklusif selama 6 bulan untuk menjamin kecukupan gizi bayi. Sejalan dengan hasil kajian WHO di atas, Mentri Kesehatan melalui Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No.450/MENKES/IV 2004 menetapkan perpanjangan pemberian ASI secara Eksklusif dari yang semula 4 bulan menjadi 6 bulan (Sanyoto, 2006). Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007-2008 pemberian ASI eksklusif pada bayi berumur 2 bulan hanya 64%. Prosentase ini menurun dengan jelas menjadi 45% pada bayi berumur 2-3 bulan dan 14% pada bayi berumur 4-5 bulan. Hanya 40% bayi mendapatkan ASI dalam satu jam kelahiran sedangkan pemberian ASI eksklusif di kota Surabaya dari 15.983 bayi berusia 6 bulan, hanya 3.302 bayi diantaranya yang mendapat ASI. Baru sekitar 20,66% bayi mendapat ASI secara eksklusif (Ririn, 2009). Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 menunjukkan pemberian ASI di Indonesia saat ini memprihatinkan, persentase bayi yang menyusu eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 15,3 %. Masalah utama penyebab rendahnya penggunaan ASI di Indonesia adalah faktor sosial budaya, kurangnya pengetahuan ibu hamil, keluarga dan masyarakat akan pentingnya ASI, serta jajaran kesehatan yang belum sepenuhnya mendukung Peningkatan Pemberian ASI (PP- ASI). Masalah ini diperparah dengan gencarnya promosi susu formula dan kurangnya dukungan dari masyarakat, termasuk institusi yang memperkerjakan perempuan yang belum memberikan tempat dan kesempatan bagi ibu menyusui di tempat kerja seperti ruang ASI (Riskesdes, 2010). Bidan mempunyai peranan yang sangat istimewa dalam menunjang pemberian ASI. Peran bidan dapat membantu ibu untuk memberikan ASI dengan baik dan mencegah masalah-masalah umum terjadi. Menurut survei yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2006 terdapat yang memberikan ASI Eksklusif 48,92% sedang tahun 2007 mengalami penurunan menjadi 27,64%. Data dari Dinas Kesehatan Banjarbaru tahun 2011 yang memberika ASI Ekslusif di Kota Banjarbaru sebesar 32,5%, pada tahun 2012 sebesar 62,5 %, di wilayah Puskesmas Jambu Burung tahun 2011 sebesar 50.7% dan pada

tahun 2012 terjadi peningkatan menjadi 56,9 % (SKDDKB, 2012). Pencapaian tersebut dirasakan masih sangat rendah sekali bila dibandingkan dengan target yang diharapkan yaitu 80% bayi yang mendapat ASI eksklusif. Salah satu faktor yang berpengaruh pada rendahnya pemberian ASI eksklusif adalah rendahnya pengetahuan ibu tentang manfaat ASI bagi bayi dan manfaat menyusui bagi ibu, pelayanan kesehatan, petugas promosi susu formula dan ibu bekerja. Peran bidan cukup sentral dalam mensosialisasikan pemberian ASI eksklusif ini. Sebagai bagian dari tenaga kesehatan, bidan diwajibkan memberikan pemahaman tentang pemberian ASI eksklusif. Berdasarkan data pendahuluan dari hasil wawancara dengan beberapa bidan dan petugas Gizi Puskesmas Jambu Burung didapatkan data bahwa dari 10 orang ibu yang memiliki bayi 6-12 bulan yang memberikan ASI Eksklusif hanya 7 orang dan sisanya 3 orang tidak memberikan ASI Eksklusif. Pada tahun 2013 ditargetkan sebesar 75% yang memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Jambu Burung.Berdasarkan obsevasi pendahuluan pada 5 orang bidan praktik mandiri, didapatkan 3 orang yang melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), dan 2 orang tidak melakukan, karena begitu bayi lahir langsung diberi madu oleh keluarganya dan bidan hanya melakukan pertolongan persalinan hanya seorang diri, sehingga bidan tidak bisa melakukan IMD. Sesuai dengan pernyataan bidan di atas, dapat disimpulkan bahwa masih terdapat beberapa bidan yang belum sepenuhnya memberikan inisiasi menyusu dini pada bayi baru lahir secara tepat dan masih menunda proses inisiasi menyusu dini pada 1 jam pertama kelahiran bayi. METODELOGI PENELITIAN Jenis penelitian adalah observasional yang bersifat analitik dengan rancangan cross sectional.populasi dan sampel penelitianladalah seluruh bidan yang berada diwilayah kerja puskesmas Jambu Burung berjumlah 30 orang Data dikumpulkan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Rancangan pengolahan dengan Analisa univariat dan Analisa bivariat dengan menggunakan uji statistikuji Chi Squere untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan nilai kemaknaan α = 0,05 dan interval kepercayaan 95 %, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Sikap Bidan Terhadap Dukungan Program ASI Eksklusif Tabel 1.Distribusi Frekuensi Sikap Responden Terhadap Dukungan Program ASI Eksklusif Tahun 2014 No Sikap Jumlah Presentase (%) 1 Positif 17 56,67 2 Negatif 13 43.33 Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel 4.1 jumlah respondennya sebanyak 30 orang diketahui sebagian besar responden mempunyai sikap positif terhadap dukungan Program ASI Eksklusif yaitu sebanyak 17 responden (56,67%) dan sisanya 13 responden (43,43 %) mempunyai sikap yang negatif. 1. Peran Bidan Terhadap Dukungan Program ASI Eksklusif Tabel 2. Distribusi Frekuensi Peran Responden Terhadap Dukungan Program ASI Eksklusif Tahun 2014 No Peran Jumlah Presentase (%) 1 Baik 18 60 2 Cukup 12 40 3 Kurang 0 0 Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui dari 30 responden sebanyak 12 responden (40 %) mempunyai peran cukup terhadap dukungan program ASI Eksklusif, yang mempunyai peran baik sebanyak 18 responden (60 %). 2. Program ASI Eksklusif

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Program ASI Eksklusif di Puskesmas Jambu Burung Tahun 2014. No Program Jumlah Presentase (%) 1 Mendukung 21 70 2 Tidak mendukung 9 30 Jumlah 30 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 30 responden sebanyak 9 responden (30 %) tidak mendukung program ASI Eksklusif dan yang mendukung program ASI Eksklusif sebanyak 21 responden (70 %) 3. Tabulasi Silang Sikap Bidan Dalam Mendukung Program ASI Esklusif. Tabel 4.Tabulasi Silang Sikap Bidan Terhadap Dukungan Program ASI Eksklusif Wilayah Kerja Puskesmas Jambu Burung Tahun 2014. Program Mendukung Tidak Mendukung Total Sikap N % N % N % Positif 14 46,7 3 10,0 17 56,7 Negatif 7 23,3 6 20,0 13 43,3 Total 21 70,0 9 30,0 30 100 Pada tabel tabulasi silang didapatkan 17 responden (56,7 %) yang bersikap positif dan yang mendukung sebanyak 14 orang (46,7%) dan yang bersikap negatif sebanyak 13 orang (43,3%) 7 orang (23,3 %) yang mendukung Program ASI Eksklusif dan sisanya 6 orang tidak mendukung program ASI Eksklusif.Hasil uji Chi-Square pada (α) 0,05 didapatkan nilai p = 0,123 berarti lebih besar dari (α) sehingga Ho diterima, atinya tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap bidan terhadap dukungan program ASI Eksklusif Tabel 5 Tabulasi Silang Peran Bidan Terhadap Dukungan Program ASI Eksklusif di Puskesmas Jambu Burung Tahun 2014 Program Mendukung Tidak Mendukung Total Sikap N % N % N % Baik 76 56,7 1 3,3 18 60 Cukup 4 13,3 8 26,7 12 40 Kurang 0 0 0 0 0 0 Total 21 70,0 9 30,0 0 100 dari 18 orang (60%) yang memiliki peran baik terdapat 17 orang (56,7%) yang mendukung program ASI Eksklusif dan 1 orang (3,3%) tidak mendukung. Dari 12 orang (40%) yang memiliki peran cukup dimana sebanyak 4 orang (13,3 %) yang mendukung Program ASI Eksklusif dan sisanya 8 orang (26,7%) tidak mendukung Program ASI Eksklusif. Hasil uji Chi-Square pada (α) 0,05 didapatkan nilai p = 0,001 atau lebih kecil dari (α) sehingga Ho ditolak, artinya ada hubungan antara peran bidan terhadap dukungan program ASI Eksklusif. B. Pembahasan 1. Sikap Bidan Terhadap Dukungan Program ASI Eksklusif. Responden yang sikapnya positif 17 orang (56,7%),14 orang (46,7%) mendukung program ASI Eksklusif dan 3 orang (10,0%) tidak mendukung program ASI Eksklisif. Dari kategori negatif berjumlah 13 orang (43,3%) yang terdiri dari 7 orang (23,3%) mendukung Program ASI Eksklusif dan 6 orang (20,0%) yang tidak mendukung Program ASI Eksklusif. Menurut Green (1980), perilaku dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu faktor predisposisi (Predisposing Factor), faktor-faktor pemungkin (Enambling Factor) dan faktor-faktor penguat (Reinforcing Factor). Sikap termasuk salah satu faktor predisposisi yang mempengaruhi perubahan perilaku seseorang, tetapi pada hasil penelitian ini di dapatkan tidak ada hubungan antara sikap bidan terhadap dukungan Program ASI Eksklusif. Hal ini mungkin dikarenakan adanya faktor lain yang mempengaruhi sikap seseorang seperti pendidikan, umur, pengalaman dan kepercayaan. Proses terbentuknya sikap juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kualitas panca indra seseorang dalam mengidentifikasi stimulus (peka/tidak), tingkat kesadaran seseorang dalam mengekspresikan pesan, dan kematangan berfikir seseorang dalam menganalisis pesan. (Mahendratto, 2007). sikap dan perilaku seseorang kemungkinan saling berkaitan tergantung pada faktor lain, yang bersifat

irasional. Sebagai contoh seorang bidan mengganggap penting Program ASI Eksklusif belum tentu menjalankannya. Menurut Jones Lancet (2003) dan Edmond (2006), angka ibu menyusui di Indonesia masih rendah dikarenakan faktor sosial budaya yang belum mengetahui akan pentingnya ASI, persaingan dengan publikasi susu formula di berbagai media juga menjadi penghambat karena para ibu berfikir ada susu yang bisa menggantikan seluruh nutisi yang terkandung dalam ASI. (Lancet, 2007). Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara sikap bidan dalam mendukung program ASI Eksklusif, karena bidan sudah menerima dan merespon program tersebut sehingga kemungkinan yang mempengaruhi program ASI Eksklusif adalah publikasi atau promosi susu formula. 2. Peran Bidan Terhadap Dukungan Program ASI Eksklusif Peran bidan terhadap dukungan Program ASI Eksklusif didapatkan gambaran sebanyak 18 orang (60,0%) yang dikategorikan baik dimana yang mendukung program ASI Eksklusif sebanyak 17 orang (56,7%) dan 1 orang (3,3%) yang tidak mendukung program ASI Eksklusif. Sebanyak 12 orang (40,0 %) responden yang di kategorikan cukup yang tediri atas 4 0rang (13,3 %) yang mendukung program ASI Eksklusif dan 8 orang (26,7 %) yang tidak mendukung program ASI Eksklusif. Program ASI Eksklusif di pengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor penentu. Peran merupakan salah satu faktor penentu yang mempengaruhi program ASI Eksklusif. Pada acara peringatan pekan ASI sedunia tahun 2007 di istana negara, mengatakan permasalahan yang mengakibatkan masih rendahnya penggunaan ASI di Indonesia adalah faktor sosial budaya, kurangnya pengetahuan akan pentingnya ASI Esklusif, gencarnya promosi susu formula dan kurangnya dukungan dari masyarakat termasuk institusi. Oleh karena itu, keberhasilan ibu menyusui juga di tentukan oleh dukungan yang terus menerus dari suami, keluarga, petugas kesehatan dan masyarakat untuk terus menyusui bayinya. (Yudhoyono, 2007). Menurut Rulina Suradi, mengemukakan beberapa rumah sakit memberikan susu formula pada bayi yang baru lahir sebelum ibunya mampu memproduksi ASI, hal itu menyebabkan bayi tidak terbiasa mengisap ASI dari puting susu ibunya dan akhirnya tidak mau lagi mengkonsumsi ASI, hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurcholish Madjid, diketahui berbagai kenakalan produsen susu formula dan makanan pendamping bayi diantaranya, melakukan promosi dalam berbagai bentuk kepada sarana kesehatan serta tenaga kesehatan baik dokter maupun bidan untuk turut serta memasarkan produk mereka. Ada yang diberi intensif bulanan hingga ada yang disponsori untuk naik haji.(lukman, 2005). Penelitian menggambarkan bahwa ada hubungan antara peran bidan terhadap dukungan program ASI Eksklusif dikarenakan gencarnya promosi susu formula tidak lepas dari peran bidan itu sendiri menjadi orang yang langsung berhubungan dengan bayi sehingga peran bidan hendaknya tidak menganjurkan ibu memberikan susu formula kepada bayinya pada awal kelahiran melainkan menganjurkan ibu untuk menyusui anaknya secara Eksklusif hingga bayi berusia enam bulan. 3. Program ASI Eksklusif Peran bidan sangat mempengaruhi terhadap dukungan Program ASI Eksklusif, semakin baik peran bidan maka semakin bagus pula tingkat pencapaian Program ASI Eksklusif, baik melalui penyuluhan mengenai pentingnya ASI Eksklusif ataupun berbagai kesempatan lainnya seperti kelas Ibu hamil maupun kegiatan posyandu dan kegiatan lainnya..pada penelitian ini dapat diketahui adanya hubungan peran bidan terhadap dukungan program ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Jambu Burung Kabupaten Banjar Tahun 2014.

Kesimpulan Tidak ada hubungan sikap bidan terhadap program pemberian ASI Eksklusif P = 0,123. Ada hubungan peran bidan terhadap program pemberian ASI Eksklusif. P = 0,001. Saran Bidan harus ikut berperan dalam menjalankan program pemberian ASI eksklusif, dan Bidan hendaknya melakukan Inisiasi menyusu Dini pada setiap ibu yang melahirkan DAFTAR PUSTAKA Sanyoto.2006. Dien Besar. Turun Jumlah Bayi Menikmati ASI Eksklusif 1. Ririn Nur Febriani, 2009.Riset SDKI Tahun 2007-2008. 2. Riskesdes, 2010.Cakupan Pemberian ASI di Indonesia. 3. Vivian Nanny Lia Dewi, 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas,Yogyakarta : Salemba Medika. 4. (http:// id.wikipedia.orang/wiki/sikap.com. Diakses 23 juni 2013) 5. Seksi Kesehatan Dasar Dinkes Kota Banjarbaru. 2011-2012. Asi Eksklusif. 6. (http:// Asuh.wikia.com/wiki/manfaat_Asi. Diakses 23 juni 2013) 7. Karmila. 2008. Hubungan Sikap dan Peran Bidan dalam Program ASI Eksklusif Di Kecamatan Martapura. 8. Karmila, 2008. Hubungan sikap dan peran bidan terhadap keberhasilan ASI Eksklusif Di kecamatan Martapura. 9. Propil Dinas Kesehatan kota Banjarbaru Tahun 2011-2012 10. (http:// www.pencapaian target ASI Eks.com. Diakses 15 juni 2013) 11. (http:// healt.detik.com.air Susu Ibu. Diakses 29 Juni 2013) 12. (http:// www.google.com/pencapaian target ASI Ekslusif WHO. Diakses 24 Juni 2013) 13. (http://peran bidan_asi_eksklusif.com. Diakses 20 Juni 2013)