MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENERAPAN MEDIA POP UP BOOK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS II SDN 1 WONOHARJO KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

PENERAPAN PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL (PWIM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG MELALUI MEDIA PANGGUNG BONEKA

3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

Kata Kunci: keterampilan berbicara, model Problem Based Learning (PBL). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI QAR (QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

PENGGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDS

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC)

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP JASA DAN PERANAN TOKOH-TOKOH KEMERDEKAAN

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY (SAVI)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

Wahyu Eko Saputro 1), Siti Istiyati 2), Peduk Rintayati 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

MEDIA PAPAN FLANEL JUMLAH KURANG BILANGAN BULAT (JURANG BILBUL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT

Transkripsi:

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION (CIRC) BERBASIS STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN Achmad Yusuf Udy Nugroho 1), H. Soegiyanto 2), Lies Lestari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: dipaseta@yahoo.com Abstract: The purpose of this research was to improve early reading skills of first grade students of SD N 01 Garangan in academic year of 2013/2014 with implementation of Cooperative Type CIRC Based SAS. The form of this research was Class Action Research. The research performed in two sycle, each cycle concist planing, implementing, observation and reflection. The subject of this research were the first grade students of SDN 1 Garangan in the academic year of 2013/2014 which consist of 21 students. The technique of collecting data in this research are document, observation, test and interview. The technique of data validity used is content validity. The techniques of analyzing data used is descriptive comparative. The conclusion of the research is implementation of Cooperative Type CIRC Based SAS can improve early reading skills of first grade students of SD N 01 Garangan in academic year of 2013/2014. Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SD N 01 Garangan tahun pelajaran 2013/2014 melalui penerapan model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis SAS. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua sikus, setiap siklus memiliki empat tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SD N 01 Garangan tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 21 siswa. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi, observasi, tes dan wawancara. Teknik validitas data yang digunakan adalah validitas isi. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif komparatif. Simpulan penelitian ini adalah penerapan model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis SAS dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SD N 01 Garangan tahun pelajaran 2013/2014. Kata kunci: keterampilan membaca permulaan, Kooperatif Tipe CIRC Berbasis SAS. Keterampilan dalam berbahasa terdiri dari keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan antara satu keterampilan dengan keterampilan yang lainnya. Siswa harus menguasai empat keterampilan tersebut dengan banyak berlatih agar terampil dalam berbahasa. Salah satu keterampilan berbahasa yang difokuskan pada penelitian ini adalah keterampilan membaca permulaan. Keterampilan membaca permulaan sangat penting untuk pondasi dan menunjang keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia dan pembelajaran lainnya. Menurut Hodgson (1960) membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Tarigan, 2008: 7). Keterampilan membaca tidak dapat dikuasai dengan tiba-tiba, karena tanpa melalui proses latihan yang banyak seseorang tidak akan terampil membaca dengan sendirinya. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Horrnsby (1984) bahwa belajar membaca memerlukan proses yang panjang, siswa baru bisa memahami makna suatu kata setelah sekitar 500 kata tersebut didengarkan kepada siswa (Abdurrahman, 1997: 201). Broughton (1978) juga menyatakn bahwa membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks, rumit, yang mencakup atau melibatkan serangkaian keterampilan kecil (Tarigan, 2008: 12). Siswa yang memiliki keterampilan membaca permulaan, akan lebih mudah dalam mempelajari keterampilan membaca tingkat lanjut dan tiga keterampilan bahasa Indonesia lainnya. Tetapi pada kenyataannya masih sering ditemukan beberapa permasalahan dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada keterampilan membaca. Terdapat beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran membaca. Siswa masih mengeja, belum lancar dan belum bisa membaca. Kendalakendala tersebut di temukan dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya keterampilan membaca 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

permulaan pada siswa kelas I SD N 01 Garang, Wonosegoro, Boyolali. Berdasarkan kegiatan pengumpulan informasi awal yang dilakukan peneliti di kelas I SD N 01 Garangan dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca permulaan siswa masih rendah, hal ini ditunjukkan dengan 42, 85% atau sebanyak 9 siswa medapat nilai diatas KKM, dengan batas KKM adalah 70. Sisanya sebanyak 12 (57, 1%) siswa mendapatkan nilai dibawah KKM. Hal ini merupakan dasar yang dapat dijadikan latar belakang upaya peningkatan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SD N 01 Garangan. Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya keterampilan membaca siswa adalah kurangnya variasi dan inovasi model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran membaca permulaan. Sehingga siswa kesulitan dalam belajar memahami hubungan simbol-simbol yang membentuk bahasa tulis dengan benar. Tarigan juga berpendapat bahwa membaca adalah keterampilan yang kompleks, rumit, dan mencakup atau melibatkan keterampilan pengenalan, korelasi, dan hubungan tanda baca dengan unsur linguistik (2008: 11). Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan penerapan model pembelajaran. Model pembelajaran menurut Trianto merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran yang mencakup tujuan, sintak, lingkungan, dan sistem pengelolaannya (2007: 6). Salah satu model yang dapat digunakan adalah model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis SAS. Menurut Trianto dalam implementasi model pembelajaran di lapangan, model pembelajaran dapat diterapkan secara sendiri-sendiri dan bisa juga merupakan gabungan dari beberapa model yang sesuai dengan sifat dan karakteristik dari materi yang akan dipelajari (2007: 12). Oleh karena itu peneliti menggintegrasikan model Kooperatif Tipe CIRC dengan metode SAS, karena keduanya sesuai dengan karakteristik materi yang akan disampaikan yaitu keterampilan membaca permulaan. Slavin menyatakan bahwa CIRC merupakan singkatan dari Cooperative Integrated Reading and Compotition. CIRC merupakan sebuah program yang komprehensif untuk mengajari pelajaran membaca dan menulis (2005: 200). Sedangkan menurut Slamet, SAS merupakan singkatan dari struktural analitik sintetik dan merupakan suatu pendekatan yang dikembangkan dalam kurikulum 1975, khususnya dalam pembelajaran bahasa (2008: 62). Kelebihan dari Kooperatif Tipe CIRC Berbasis SAS adalah memberikan kesempatan khusus pada siswa untuk belajar membaca lisan dan membantu memahami hubungan simbol bahasa tulis. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan Slavin, bahwa salah satu kelebihan model Kooperatif Tipe CIRC yaitu siswa lebih mendapatkan kesempetan untuk membaca secara lisan dan saling merespon dalam kegiatan membaca (2005: 201-204). Sedangkan Supriyadi menyatakan bahwa metode SAS dapat membantu siswa dalam membaca permulaan karena: (1) Metode ini menerapkan prinsip ilmu bahasa umum (linguistik); (2) Metode memperhitungkan pengalaman bahasa anak; (3) Metode ini menganut prinsip menemukan sendiri (inkuiri) (1997: 200). Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu: Apakah penerapan model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis SAS dapat meningkatkan keterampilan membaaca permulaan pada siswa kelas I SD Negeri I Garangan Wonosegoro Boyolali tahun pelajaran 2013/2014? Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan dengan menerapkan model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis SAS pada siswa kelas I SD N 01 Garangan tahun pelajaran 2013/2014. METODE Penelitian ini dilaksanan di SD N 01 Garangan tahun pelajaran 2013/2014 yang berlokasi di Desa Garangan Kecamatan wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SD N 01

Garangan tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dan memiliki empat tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, tes dan wawancara. Sedangkan teknik validitas data yang digunakan adalah validitas isi. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil nilai tes unjuk kerja membaca permulaan antara pra-siklus, silkus I dan siklus II. HASIL Berdasarkan hasil wawancara dan data nilai keterampilan membaca permulaan siswa yang didapatkan dari guru, pada kondisi awal menunjukkan bahwa keterampilan membaca permulaan siswa masih rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan data yang menunjukkan sebanyak 57, 1% atau 12 siswa mendapatkan nilai dibawah KKM sebesar 70 dengan nilai rata-rata 68,47 dan sisanya sebanyak 42, 85 % atau sebanyak 9 siswa mendapat nilai diatas 70. Distribusi data nilai keterampilan membaca permulaan semester I sebelum dilaksanakan tindakan dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Distribusi Nilai Keterampilan Membaca Permulaan Pra-Siklus 1 56-60 2 9, 52 2 61-65 8 38, 10 3 66-70 4 19, 05 4 71-75 2 9, 52 5 76-80 3 14, 24 6 81-85 2 9, 52 Nilai rata-rata = 68,48 Ketuntasan klasikal = (9/21)x100=42, 86% Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa sebanyak 9 siswa (42, 86%) telah mencapai batas KKM dan sebanyak 12 siswa (57, 1%) belum mencapai batas KKM dengan nilai rata-rata 68, 48. Atas dasar data dan informasi yang diperoleh pada pra-siklus, selanjutya dilakukan tindakan pada siklus I dengan menggunakan model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis SAS dalam pembelajaran tematik. Pembelajaran ini mengintegrasikan beberapa mata pelajaran. Mata pelajaran yang diintegrasikankan dalam pembelajaran ini adalah bahasa Indonesia, seni budaya keterampilan dan pendidikan kewarganegaraan. Data yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut: Tabel 2. Distribusi Nilai Keterampilan Membaca Permulaan Siklus I 1 66-69 5 23, 81 2 70-73 7 33, 33 3 74-77 3 14, 29 4 78-81 2 9, 52 5 82-85 2 9, 52 6 86-89 2 9, 52 Nilai rata-rata = 74, 55 Ketuntasan klasikal = (16/21)x100= 76, 19% Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa sebanyak 16 siswa (74, 55%) telah mencapai batas KKM dan 5 siswa (23, 81%) belum mencapai batas KKM dengan nilai rata-rata pada siklus I adalah 74, 55. Karena pada siklus I belum mencapai indikator kinerja yang ditentukan yaitu sebesar 95% siswa mendapatkan nilai keterampilan membaca permulaan, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II dengan diadakan perbaikan atas dasar siklus I. Distribusi nilai keterampilan membaca permulaan siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 3. Distribusi Nilai Keterampilan Membaca Permulaan Siklus II 1 70-73 5 23, 81 2 74-77 8 38, 10 3 78-81 2 9, 52 4 82-85 4 19, 05 5 86-89 1 4, 76 6 90-93 1 4, 76 Nilai rata-rata = 77, 79 Ketuntasan klsikal = (21/21)x100 = 100% Berdasarkan tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 21 siswa (100%) telah mencapai batas KKM dengan nilai rata-rata pada siklus II adalah 77, 79. Dengan pe-

rolehan persentase ketuntasan klasikal keterampilan membaca permulaan pada siklus II sebesar 100% berarti sudah mencapai indikator kinerja sebesar 95%. Oleh karena itu peningkatan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SD N 1 Garangan menerapkan model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis SAS telah berhasil dan dapat dihentikan pada siklus ini. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil perbandingan setelah diadakan tindakan penerapan model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis SAS pada prasiklus, siklus I dan siklus II, maka dapat diketahui bahwa model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis SAS dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas I SD N 1 Garangan tahun pelajaran 2013/2014. Peningkatan terlihat dari nilai unjuk kerja keterampilan membaca pada kondisi awal siswa yang mencapai KKM hanya 42, 86% (9 siswa), siklus I yaitu pada penerapan model model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis SAS terjadi peningkatan persentase ketuntasan menjadi 76, 19% (16 siswa). Kemudian pada siklus II, dilakukan perbaikan atas dasar siklus I mengenai perencanaan maupun proses pembelajaran yang berlangsung. Pada siklus II terjadi peningkatan kembali menjadi 100% (21 siswa) tuntas melebihi KKM. Data per-bandingan nilai keterampilan membaca per-mulaan siswa dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini: Tabel 4. Perbandingan Nilai Keterampilan Membaca Permualaan No Keterangan Pra Siklus Siklus Siklus I II 1 Rata-rata nilai 68, 47 74, 54 77, 79 2 Ketuntasan Klasikal 42, 85 76, 19 100 Berdasarkan tabel 4 diatas, dapat diketahui bahwa model model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis SAS dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SD N 01 Garangan tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal persentase ketuntasan klasikal hanya 42, 85% (9 siswa) dengan nilai ratarata 68, 47 pada sikus I terjadi kenaikan persentase ketuntasan klasikal menjadi 76, 19% (16 siswa) dengan nilai rata-rata 74, 54. Pada siklus II persentase ketuntasan klasikal naik menjadi 100% (21 siswa) dengan nilai rata-rata 77, 79. Dalam penelitian ini semua siswa dapat mencapai nilai di atas KKM. Peningkatan keterampilan membaca permulaan siswa tersebut dikarenakan adanya partisipasi aktif dari siswa dalam kegiatan pembelajaran serta terjadinya pembelajaran yang aktif dan kreatif yang dilaksanakan dalam pembelajaran keterampilan membaca permulaan. Hal ini merupakan salah satu manfaat dari penerapanan model pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Berbasis SAS. Menurut Trianto manfaat umum model pembelajaran adalah untuk mempermudah guru di dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan (2007: 10). Penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Berbasis SAS dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa dalam pembelajaran keterampilan membaca permulaan karena model ini dapat membantu siswa dalam memahami hubungan hufur dan suku kata yang membentuk kata dan kaliman dalam bacaan sehingga siswa dapat membaca dengan benar. Siswa juga mendapatkan kesempatan yang lebih dalam belajar membaca secara lisan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Supriyadi bahwa metode SAS merupakan metode yang dianjurkan pemakaiannya di sekolah dasar oleh pemerintah karena menggunakan prinsip linguistik, inkuiri, dan relevansi bacaan terhadap pengalaman bahasa anak (1997: 200). Sedangkan Slavin berpendapat bahwa salah satu tujuan dari program CIRC adalah untuk jauh lebih meningkatkan kesempatan siswa untuk belajar membaca secara lisan dan menerima umpan balik dari kegiatan membaca tersebut (2005: 204). SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan menerapkan model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis SAS untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan sis-

wa kelas I SD N 01 Garangan dapat ditarik kesimpulan bahwa Penerapan model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis SAS dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SD N 01 Garangan tahun pelajaran 2013/2014. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono. (1997). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Slamet, St. Y. (2008). Dasar-dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar. Surakarta: UNS Press. Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. London: Allyn and Bacon. Supriyadi, dkk. (1997). Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta: UT. Tarigan, H. G. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung. Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.