BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian adalah perusahaan industri non barang konsumsi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis dan memperoleh jawaban atau hipotesis yang digunakan.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif. Ulum dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris

BAB III METODE PENELITIAN

METODA PENELITIAN. tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan, atau laporan tahunan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di atau dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. karena menggunakan data kuantitatif dengan pendekatan statistik

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laba/rugi Perusahaan makanan yang terdaftar di BEI (PT. Indofood Sukses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

DESAIN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan melalui internet financial reporting.

BAB 3 METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan tahun 2010-

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB III METODE PENELITIAN. September 2016 sampai dengan Februari pendukung yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia melalui internet ( Perusahaan yang. Efek Indonesia periode tahun

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan pengujian hipotesis untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan lengkap mengenai perusahaan yang sudah go public. Selain itu penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013, Waktu penelitian ini adalah dari 2014 sampai dengan 2015. B. Desain Penelitian Desain Penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal yang merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubugan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh aliran kas operasi dan perbedaan antara laba fiskal dengan laba akuntansi terhadap pertumbuhan laba. Dimana Pertumbuhan laba diukur menggunakan perubahan laba bersih (net income). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah permanent differences, temporary differences, arus kas operasi. Sedangkan variabel dependennya adalah pertumbuhan laba. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2011-2013. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dan penelitian ini menggunakan analisis regresi linear 44

45 berganda untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Menurut Lestari (2011) variabel dependen adalah variable yang menjadi fokus utama peneliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan berbagai macam variable seperti variabel dependen, variabel independen. Pertumbuhan laba bersih (net income) sebagai variabel dependen. Permanent differences, temporary differences, arus kas operasi sebagai variabel independen. Berikut ini adalah definisi operasional variabel masing masing : 1. Variabel Dependen Lestari (2011), variabel terikat dalam penelitian ini yaitu pertumbuhan laba. Pengukuran pertumbuhan laba menggunakan perubahan laba bersih (ΔNI). Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan laba periode sekarang dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi dengan laba pada periode sebelumnya. Menurut Jackson (2009) pertumbuhan laba bersih atau net income (ΔNI) dalam penelitian ini merupakan penghasilan atau laba sebelum pos luar biasa yang diperoleh dari laporan laba rugi perusahaan yang dirumuskan sebagai berikut: NI = NI NI ( ) NI i(t 1)

46 Dimana : ΔNIit NI = Pertumbuhan laba = Laba bersih perusahaan i pada tahun t NI ( ) = Laba bersih perusahaan i pada tahun t-1 2. Variabel Independen Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik secara positif maupun negatif. Variabel independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Permanent differences Permanent differences terjadi karena transaksi transaksi pendapatan dan biaya diakui menurut akuntansi komersial dan tidak diakui menurut fiskal. Sebagai contoh, bunga deposito diakui sebagai pendapatan dalam laba akuntansi, tetapi tidak diakui sebagai pendapatan dalam laba fiskal. Adapun Permanent differences lainnya yang terdapat pada Pasal 4 ayat (3) UU No. 36 Tahun 2008, Pasal 9 ayat (1) UU Nomor 36 Tahun 2008, dan Pasal 18, seperti: bantuan/sumbangan, harta hibah, warisan, penggantian atau imbalan, pembayaran dari perusahaan asuransi, deviden, iuran dana pensiun, biaya untuk kepentingan pribadi, pembentukan dana cadangan, dan pajak penghasilan. Book tax differences dan komponennya memiliki nilai yang relevan terhadap laba tahun pada tahun berjalan dan dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja masa depan dan menjelaskan ekuitas perusahaan (Tang,

47 2006). Menurut Rosanti (2013) permanent differences diperoleh dari jumlah permanent differences yang tersaji pada catatan atas laporan keuangan dibagi dengan total asset seperti yang djabarkan dibawah ini: Permanent Differences = Permanent Differences Total Aktiva b. Temporary differences Temporary differences terjadi karena perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan biaya antara pajak dengan akuntansi. Menurut Kiswara (2011) temporary diffirences terjadi karena suatu biaya atau penghasilan telah diakui menurut akuntansi komersial dan belum diakui menurut fiskal atau sebaliknya, seperti: 1. Penghasilan masuk perhitungan pajak sesudah laba akuntansi: a) Laba bruto penjualan angsuran, menurut akuntansi diakui dalam periode penjualan, sedangkan menurut pajak pada saat penerimaan uang. b) Laba bruto kontrak jangka panjang, menurut akuntansi diakui dengan metode persentase penyelesaian, sedangkan menurut pajak diakui dengan metode kontrak selesai. c) Pendapatan dari investasi saham, menurut akuntansi ada yang diakui dengan metode equity (dimana pengakuan atas kenaikan kepemilikan saham diakui setiap investee memperoleh laba, walaupun tidak dibagikan sebagai

48 deviden), sedangkan menurut pajak diakui berdasarkan nilai deviden yang diterima. 2. Biaya atau rugi perhitungan pajak sesudah laba akuntansi: a) Taksiran biaya garansi atau jaminan produk, menurut akuntansi diakui dalam periode berjalan, sedangkan menurut pajak pada saat dibayar. b) Taksiran kerugian kontrak pembelian, sediaan barang, kerugian piutang dan investasi jangka pendek, menurut akuntansi diakui dalam periode berjalan, sedangkan menurut pajak pada waktu realisasi. c) Taksiran rugi utang bersyarat (seperti litigasi), akuntansi mengakui pencadangan sedangkan pajak tidak mengakui sebelum terealisir. 3. Pendapatan pajak sebelum laba akuntansi: a) Sewa, bunga dan persekot, menurut akuntansi ditangguhkan mengacu pada periodenya, sedangkan pajak pada saat realisasi penerimaan uang. 4. Biaya atau rugi pajak sebelum laba akuntansi: a) Depresiasi, menurut akuntansi taksiran umur ekonomis relatif lebih panjang, sedangkan menurut pajak taksiran umur ekonomis relatif lebih pendek.

49 b) Biaya dalam konstruksi aktiva tetap (seperti pajak dan bunga), menurut akuntansi ditangguhkan, sedangkan menurut pajak diakui pada saat realisasi. Hal ini menyebabkan besarnya laba akuntansi lebih tinggi daripada laba fiskal atau sebaliknya. Perbedaan ini bersifat sementara karena akan tertutup pada periode sesudahnya. Temporary differences dalam penelitian ini diperoleh dari jumlah temporary differences yang terdapat pada catatan atas laporan keuangan dibagi dengan total aset (Brolin dan Rhoman 2014). Temporary Differences = Temporary Differences Total Aktiva c. Arus kas operasi/ako Menurut (Lestari 2011) Arus kas operasi sebagai proksi komponen laba permanen merupakan salah satu komponen nilai prediksi laba dalam menentukan persistensi laba, sehingga arus kas operasi dapat memberikan pengaruh terhadap laba yang akan datang. Besarnya jumlah arus kas operasi dapat dilihat pada laporan arus kas yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan diskala dengan total aktiva. AKO = Arus Kas Operasi Total Aktiva

50 D. Pengukuran Variabel Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran No Variabel Pengukuran Skala 1 Pertumbuhan Laba NI = NI NI ( ) NI i(t 1) 2 Permanent differences Permanet differences = 3 Temporary differences Temporary differences= Rasio Rasio Rasio 4 Arus Kas Operasi (AKO) AKO = Rasio Sumber : Tabel diolah sendiri E. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 2013. Pemilihan perusahaan manufaktur sebagai sampel karena perusahaan tersebut memiliki komponen dan perhitungan yang lebih rumit dalam menghitung laba perusahaan dibanding jenis perusahaan lainnya. Selain itu, perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki metode penghitungan persediaan (FIFO) sehingga perusahaan manufaktur dianggap dapat menggeneralisasikan karakteristik perusahaan yang dibutuhkan pada penelitian ini. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini termasuk dalam purposive sampling karena terlebih dahulu sudah di tentukan dengan kriteria yang akan diambil.

51 1. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang telah terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan keuangan auditan per 31 Desember secara konsisten dan lengkap dari tahun 2011 2013 dan tidak delisting dari BEI selama tahun amatan. 2. Perusahaan yang menjadi sampel harus memiliki komponen yang diperlukan sebagai variabel dalam regresi penelitian ini serta perusahaan yang tidak marger selama periode pengamatan 2011 2013. 3. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri harus memperoleh laba bersih positif selama periode pengamatan 2011 2013. Perusahaan harus memperoleh laba karena laba merupakan dari dasar pengenaan besarnya penghasilan kena pajak yang dikenakan oleh perusahaan. Selain itu, perusahaan tidak kena kompensasi pajak akibat rugi tahun sebelumnya karena dapat menutupi laba pada tahun bersangkutan. 4. Laporan keuangan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Dikarenakan penelitian dilakukan di Indonesia maka laporan keuangan yang di gunakan adalah yang dinyatakan dalam rupiah.

52 Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian No. Keterangan Jumlah Perusahaan 1 Total perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek 228 Indonesia pada tahun 2011-2013 2 Perusahaan yang di-delisting selama periode 2011-2013 (21) 3 Perusahaan manufaktur yang merger pada tahun 2011-2013 (9) 4 Perusahaan manufaktur yang mengalami rugi pada tahun 2011-2013 (48) 5 Perusahaan manufaktur yang tidak sesuai dengan kriteria lainya yang dibutuhkan untuk mendukung penelitian periode (36) 2011-2013 6. Laporan keuangan perusahaan dengan mata uang asing (24) 7 Total Perusahaan manufaktur yang digunakan sebagai sampel penelitian 90 Sumber : Tabel diolah sendiri F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun 2011 2013. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh, dikumpulkan, dan diolah pihak lain). Sumber data laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit tahun 2011 2013 yang diperoleh dari www.idx.co.id. Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh informasi - informasi serta data data yang diperlukan dengan cara mempelajari dan mengkalsifikasi dokumen - dokumen atau

53 bahan-bahan yang tertulis yang relevan, baik dari kepustakaan maupun pencarian melalui internet. G. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah dengan metode analisis regresi linear berganda: 1. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskriptifkan variabel-variabel dalam penelitian ini. Uji statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran umum atau karakteristik data yang digunakan dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah nilai rata-rata (mean), distribusi frekuensi, nilai minimum dan maksimum. 2. Uji Asumsi Klasik Untuk mengetahui apakah model regresi yang diperoleh dapat menghasilkan estimator linier yang BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) perlu dilakukan uji asumsi klasik. Dalam uji asumsi klasik ini model analisis yang digunakan akan menghasilkan estimator yang tidak bias apabila memenuhi beberapa asumsi klasik sebagai berikut: a) Uji Normalitas Tujuan dari uji ini adalah untuk menguji apakah model regresi, variabel independen, Permanent differences, Temporary differences, Arus Kas Operasi bebas serta variabel

54 dependen pertumbuhan laba, kedua - duanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Model distribusi data yang normal atau mendekati normal dikatakan model regresi yang baik. Normalitas data suatu data dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal plot, melihat histogram dari residualnya, atau menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov- Smirnov (K-S). Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas, dengan ketentuan: 1. Probabilitas > 0,05 : hipotesis diterima karena data berdistribusi secara normal 2. Probabilitas < 0,05 : hipotesis ditolak karena data tidak berdistribusi normal. Dengan penjelasan apabila nilai signifikansi Kolmogorov- Smirnov lebih besar dari 0,05, maka data residual terdistribusi normal, sebaliknya signifikansi Kolmogorov-Smirnov lebih kecil dari 0,05, maka data residual terdistribusi secara tidak normal Ghozali (2011). b) Uji Multikolinearitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi di antara variabel independen yaitu permanent differences, temporary differences, Arus Kas Operasi dalam model regresi tersebut. Model regresi yang baik seharusnya

55 tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika terdapat korelasi antara variabel independen, maka variabelvariabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen adalah nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance value atau variance inflation factor (VIF). Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan: 1. Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 2. Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. c. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedasitas atau tidak terjadi heteroskedasitas. Dalam uji

56 heteroskedastisitas digunakan uji Glejser yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil. Dasar pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas melalui uji Glejser dilakukan sebagai berikut: 1. Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi signifikan statistik, yang berarti data empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas. 2. Apabila probabilitas nilai test tidak signifikan statistik, maka berarti data empiris yang diestimasi tidak terdapat heteroskedastisitas. d) Uji Autokolerasi Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya) uji autokorelasi dalam penelitian ini mengunakan pengujian Durbin-Watson (DW). 3. Uji Kesesuaian Model a) Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai R 2 yang kecil menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen terbatas,

57 sebaliknya, nilai R 2 yang mendekati satu menandakan variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan oleh variabel dependen. b) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama sama terhadap variabel dependen. H0 yang diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol. Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol. Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan uji statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : 1. Jika tingkat signifikansi F yang diperoleh dari hasil pengolahan nilainya lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunakan yaitu sebesar 5 persen maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

58 2. Jika tingkat signifikansi F yang diperoleh dari hasil pengolahan nilainya lebih besar dari nilai signifikansi yang digunakan yaitu sebesar 5 persen maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 4. Pengujian Hipotesis a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada intinya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi Permanent differences, Temporary differences, Arus Kas Operasi terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara individual (parsial). Pengujian dilakukan dengan tingkat signifikansi 0,05 (α = 5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: 1) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis (Ha 1, Ha 2, Ha 3 ) diterima, berarti secara parsial variabel perbedaan Permanent differences, Temporary differences, Arus Kas Operasi berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.

59 2) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesis (H0 1, H0 2, H0 3 ) tidak dapat ditolak, berarti secara parsial variabel Permanent differences, Temporary differences, Arus Kas Operasi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. b. Analisi Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk membuktikan hipotesis sebagai jawaban sementara atau rumusan masalah yang ada bahwa diduga ada pengaruh signifikan dari variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam pengelolaan data penelitian menggunakan alat bantu berupa perangkat lunak statistik (statistic software) yang dikenal dengan SPSS. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda dengan menggunakan metode analisis Ordinary Least Square (OLS). Analisis ini digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh dua atau lebih variabel independen (explanatory) terhadap satu variabel dependen. Analisis linear berganda ini digunakan untuk menguji pengaruh aliran kas operasi dan book-tax differences yang diproksikan melalui Permanent differences, Temporary differences terhadap pertumbuhan laba. Model regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh Permanent differences, Temporary differences, Arus Kas Operasi terhadap pertumbuhan

60 laba perusahaan. Model regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : ΔNIit = β0 + β1temporerit + β2permanentit + β3akoit + εi Keterangan : β0 : Konstanta β1, β2, β3,... : Koefisien persamaan regresi populasi ΔNIit Temporerit Permanentit AKOit εi : Perubahan laba bersih perusahaan i pada tahun t : Temporary diffirences perusahaan i pada tahun t : Permanent differences perusahaan i pada tahun t : Arus kas operasi perusahaan i pada tahun t : error (Kesalahan Penggangu)