BAB I PENDAHULUAN. jika tingkat kesegaran jasmani seseorang buruk maka gairah hidup dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

I. PENDAHULUAN. Untuk mencapai kinerja (Performance) yang lebih baik dari seorang pemain

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam buku Coaching dan aspek aspek Psikologis dalam coaching

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sangat diperlukan, agar segala aktifitas sehari-hari dapat berjalan. dan efisien, tidak mudah terserang penyakit.

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa. menimbulkan kelelahan yang berlebihan. ( Muhajir : 2004 )

BAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pada akhirnya akan diperoleh jiwa dan raga yang sehat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas olahraga merupakan pilihan banyak orang untuk tetap

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun peradaban

BAB I PENDAHULUAN. jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Pendidikan

direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh latihan Senam Ayo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh Slameto ( 2010:83). Minat pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas olahraga merupakan pilihan banyak orang untuk tetap menjaga

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

makin berat sampai kelelahan, ukurannya disebut VO 2 max.

2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE

PENGARUH METODE LATIHAN DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN AEROB PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA PB PG MRICAN KEDIRI

METODE PEMBINAAN KEBUGARAN ATLIT *) Oleh: Eka Swasta Budayati (FIK UNY)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, terlebih dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Tingkat kebugaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas

II. TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas yang dilakukan bersifat pokok (karier) maupun aktifitas rileks

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang perlu diukur

2015 PERBANDINGAN METODE CONTINOUS TRAINING DAN INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN AEROBIK PADA ATLET SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. manusia sejak zaman Yunani kuno sampai dewasa ini. Gerakan-gerakan yang

P E N G E M B A N G A N E K T R A K U R I K U L E R O L A H R A G A S E K O L A H H E D I A R D I Y A N T O H E R M A W A N

KEBUGARAN JASMANI DAN LATIHAN KEBUGARAN JASMANI

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga di dunia pada saat ini semakin pesat, olahraga sangat

Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Fahmi Hasan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Khususnya atlet Taekwondo Putra junior Sibayak Club

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hasil yang diharapkan itu akan dicapai dalam masa yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat meningkatkan derajat kebugaran jasmani. Melalui olahraga diharapkan

dapat terwujud. Pendidikan jasmani di sekolah merupakan bagian integral aktivitas jasmani dipakai sebagai wahana atau pengalaman belajar, maka

BAB I PENDAHULUAN. Games, Asian Beach Game, dan Kejuaraan Dunia, Gerakan dasar pencak silat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Prestasi Indonesia pada Sea Games (Tahun ) (Sumber: Dikdik Zafar Sidik, 2010: 1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Menurut Irianto (2004: 2),

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari masyarakat yang sedang aktif dalam melakukan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan aktivitas kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari mulai bangun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu gerakan olah tubuh yang memberikan efek

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari masyarakat yang sedang aktif dalam melakukan pembangunan.

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen, karena itu diadakan pre-test atau tes awal sebelum kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Proses belajar pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini masyarakat telah menyadari akan perlunya

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan. Nasional RI No. 20 Tahun 2003 adalah sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. olahraga, ada yang berlari, berjalan, bersepeda, bermain sepak bola, atau

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

Disusun oleh : Rihandoyo A BAB I PENDAHULAUAN. A. Latar Belakang. Atlet-atlet juara yang mampu memperoleh prestasi tertinggi dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Randy Suwandi Yusuf, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Olahraga juga sebagai media pendidikan sudah pula diakui

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya diserap oleh sel dan dioksidasi untuk menghasilkan energi. Bahan

BAB I PENDAHULUAN. jasmani setiap individu berhak secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA PUTRI. Jurnal. Oleh. Ramandhani Ardi Pratiwi

PENERAPAN IPTEKS. Meningkatkan Kesegaran Jasmani Melalui Latihan Daya Tahan. Nurman Hasibuan

BAB I PENDAHULUAN. baik bila didukung dengan kebugaran jasmani yang baik.

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

KETAHANAN (ENDURANCE)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani adalah pendidikan yang menggunakan aktivitas sebagai

I. PENDAHULUAN. sehingga dengan mempelajari taekwondo, pikiran, jiwa dan raga kita secara

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan dan bergerak. Kebugaran jasmani yang dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembinaan kondisi fisik merupakan syarat mutlak untuk mencapai prestasi

PELATIHAN PROGRAM KEBUGARAN BAGI INSTRUKTUR FITNESS SE-KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. usaha penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.

NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

BAB I PENDAHULUAN. jasmani di sekolah adalah membantu siswa dalam peningkatan kesegaran Jasmani

TINGKAT KESEGARAN JASMANI ATLET UKM TENIS LAPANGAN UNY

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu. Berbagai jenis olahraga dari yang murah dan mudah dilakukan,

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam

BAB I PENDAHULUAN. membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial. Yang mana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adli Hakama, 2013

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik dengan baik untuk memacu semangat belajar.

BAB 1 PENDAHULUAN. dimiliki oleh seseorang, baik itu orang dewasa maupun anak-anak.

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh suatu fungsi alat-alat tubuh yang dapat bekerja dengan normal dan

Syaranamual Jusak: Circuit Training dalam Meningkatkan Kebugaran

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesegaran Jasmani adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki kemampuan melakukan suatu aktivitas dengan baik tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Kesegaran jasmani merupakan suatu dasar untuk dapat melakukan aktivitas hidup termasuk mengajar. Semakin tinggi kesegaran jasmani seseorang biasanya akan semakin mudah seseorang tersebut melakukan aktivitas. Sebaliknya jika tingkat kesegaran jasmani seseorang buruk maka gairah hidup dan penampilannya akan kurang sebab faal tubuhnya tidak bekerja dengan baik. Sumosardjono (1992 : 27) menyatakan bahwa : Kegiatan olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena kegiatan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat meningkatkan kebugaran jasmani. Dengan berolahraga dapat menciptakan rasa nasionalisme dan menumbuhkan rasa keimanan, meningkatkan harkat dan martabat bangsa selain itu dengan berolahraga dapat meningkatkan serta menyehatkan sistem kerja organ-organ tubuh, meningkatkan metabolisme tubuh sehingga pada akhirnya akan diperoleh jiwa dan raga yang sehat. Menurut Parahita (2009 : 144) menyatakan bahwa : Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran Kalori) dan merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam 1

2 melakukan tugasnya. Upaya kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan atau olahraga untuk meningkatkan derajat kebugaran dan kesehatan seseorang. Seseorang yang mempunyai dasar Kebugaran Jasmani yang baik, dan perkembangan badan yang kuat melalui aktifitas jasmani, akan lebih memiliki pandangan keingintahuan sebab mempunyai semangat hidup yang lebih besar dan tingkat tenaganya yang tinggi. Seorang yang memiliki tingkat Kebugaran Jasmani yang tinggi atau tingkat kondisi tubuh yang prima akan dapat melakukan aktivitas yang lama dengan beban yang cukup, tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik, maka diharapkan seorang siswa memiliki tingkat kebugaran jasmani yang tinggi. Untuk itu siswa perlu melakukan aktivitas fisik yang baik dan teratur. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Kebugaran Jasmani adalah kemampuan tubuh untuk dapat melakukan pekerjaan sehari-hari, serta masih memiliki tenaga untuk menikmati waktu senggang serta keadaan yang lebih ekstrim tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih dapat menikmati hidup serta terhindar dari penyakit. Dalam upaya meningkatkan Kebugaran Jasmani masyarakat, pemerintah saat ini telah menerapkan jam krida olahragan. Jam krida olahraga sebagaimana dimaksudkan berlaku untuk anggota PNS, ABRI, Badan Usaha Milik Negara, pelajar, dan mahasiswa. Pada jam krida olahraga tersebut ditetapkan senam kebugaran jasmani sebagai salah satu sarana maningkatkan kebugaran jasmani (dalam Jumadin, 1998 :4).

3 Untuk mencapai tingkat Kesegaran Jasmani yang baik perlu dilakukan latihan-latihan fisik. Aktifitas fisik (physical conditioning) memegang peranan penting untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani. Melalui latihan fisik yang teratur dan berkesinambungan, seseorang akan memiliki tingkat kesegaran jasmani yang tinggi sehingga akan dapat melakukan tugas sehari-harinya dengan baik. Kemampuan kerja fisiknya akan semakin baik, sehingga hasil kerjanya semakin produktif. Ada beberapa latihan fisik meningkatkan kesegaran jasmani (dalam Jumadin, 1998 : 1) antara lain aerobik, adult physical program, Senam Kesegaran Jasmani, lari terus menerus, Circuit Training, fartlek program, interval training, jogging program. Seperti halnya di SMA Negeri 1 Berastagi untuk meningkatkan Kesegaran Jasmani yang baik pada siswa ataupun guru-guru, di sekolah ini dilakukan Senam Kesegaran Jasmani. Senam ini dilakukan setiap satu kali dalam seminggu yaitu pada hari Jumat. Senam ini dimulai pukul 07.15 WIB pagi kemudian dilanjutkan dengan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya. Namun setelah peneliti melakukan observasi pada 20 Mei 2012, maka berdasarkan keterangan dari beberapa guru di sekolah ini diperoleh bahwa tingkat Kesegaran Jasmani siswasiswa di sekolah ini belum baik. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan belajar mengajar dimana siswa-siswa masih merasa kurang bergairah dalam melaksanakan aktifitas belajar mengajarnya. Jadi perlu adanya program lain untuk meningkatkan Kesegaran Jasmani siswa putra SMA Negeri 1 Berastagi. Seperti

4 yang telah dikemukakan sebelumnya selain Senam Kesegaran Jasmani, Circuit Training juga dapat meningkatkan tingkat Kesegaran Jasmani seseorang. Circuit Training adalah suatu sistem latihan kondisi fisik yang dapat memperbaiki secara serempak fitness keseluruhan dari tubuh, yaitu komponen komponen power, daya tahan, kecepatan, fleksibilitas, kelincahan, daya tahan, keseimbangan, kelentukan dan komponen fisik lainnya. Menurut Fox (dalam Jumadin, 1998 : 5) menyatakan bahwa: Circuit training dapat dipakai untuk perbaikan kekuatan otot, daya tahan, kelentukan dan daya tahan kardiovasculer. Harsono (1988 : 227) menyatakan bahwa: Circuit training didasarkan pada asumsi bahwa seseorang akan dapat memperkembangkan kekuatannya, daya tahannya, kelincahannya, total fitnessnya dengan jalan melakukan sebanyak mungkin pekerjaan dalam jangka waktu tertentu atau melakukan suatu jumlah pekerjaan atau latihan dalam jangka waktu yang sesingkat-singkatnya. Menurut Jumadin (1998 : 6) menyatakan bahwa: Program latihan Cicuit Training dapat dirancang dan dilaksanakan dalam bermacam-macam cara latihan yang dipilih pada stasiun-stasiun yang disusun dalam sebuah pola khusus baik dalam ruangan maupun di lapangan, yang memungkinkan sejumlah orang yang ikut berlatih. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat kita jelaskan bahwa latihan Circuit Training merupakan salah satu bentuk latihan yang bertujuan untuk meningkatkan Kesegaran Jasmani atau kondisi seseorang. Program latihan Circut Training dirancang sedemikian rupa sehingga melibatkan komponenkomponen Kesegaran Jasmani. Seperti yang dikemukakan Harsono (1988 : 228) bahwa: Bentuk latihan haruslah dipilih sesuia dengan otot-otot apa dan unsurunsur fisik apa yang ingin kita kembangkan.

5 Menurut pendapat beberapa ahli, terdapat beberapa cara untuk meningkatkan Kebugaran Jasmani. Cara-cara tersebut antara lain ialah melalui Aerobik, Adult physical fitness program, lari terus menerus, Circuit Training, fartlek program, interval training dan jogging program COBIN, 1974. (dalam Jumadin, 1998 : 1). Di negara maju telah dikembangkan Circuit Training (CT) untuk meningkatkan Kebugaran Jasmani anak sekolah sedangkan Indonesia adalah Senam Kesegaran Jasmani (SKJ). Oleh karena itu akan timbul suatu pertanyaan apakah SKJ ini dapat dilestarikan kemanfaatannya atau adakah cara lain sebagai tandingan yang lebih baik (dalam Jumadin, 1998 : 2). Dari latar belakang tersebut, peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Perbedaan pengaruh Circuit Training dengan Senam Kesegaran Jasmani 2004 terhadap peningkatan Kebugaran Jasmani pada siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah tingkat kebugaran jasmani siswa putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012?, Apakah yang dimaksud dengan Circuit Training? Apakah yang dimaksud dengan Senam Kesegaran Jasmani 2004? Apakah melalui Circuit Training dapat meningkatkan Kebugaran Jasmani siswa? Apakah melalui Senam Kesegaran Jasmani 2004 dapat meningkatkan Kebugaran Jasmani siswa? Manakah yang lebih berpengaruh antara Circuit Training Dengan

6 Senam Kesegaran Jasmani 2004 Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani pada siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012. C. Pembatasan Masalah Untuk lebih mengarahkan peneliti ini sehingga terfokus dan spesifik maka masalah dibatasi pada Perbedaan Pengaruh Circuit Training Dengan Senam Kesegaran jasmani 2004 Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel adalah : 1. Variabel bebas I : adalah Circuit Training 2. Variabel bebas II : adalah Senam Kesegaran Jasmani 2004, 3. Variabel terikat : adalah Peningkatan Kebugaran Jasmani D. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah Pengaruh Circuit Training Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012? 2. Bagaimanakah Pengaruh Senam Kesegaran Jasmani 2004 Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012?

7 3. Manakah yang lebih berpengaruh antara Circuit Training Dengan Senam Kesegaran Jasmani 2004 Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Pengaruh Circuit training Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012. 2. Pengaruh Senam Kesegaran Jasmani 2004 Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012. 3. Manakah yang lebih berpengaruh antara Circuit Training dengan Senam Kesegaran Jasmani 2004 Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012. F. ManfaatPenelitian Penelitian ini diharapkan akan dapat bermanfaat untuk : 1. Sebagai bahan pertimbangan untuk pihak sekolah SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012 dalam meningkatkan Kebugaran Jasmani siswa. 2. Sebagai bahan masukan kepada guru-guru di SMA Negeri 1 Berastagi untuk mengembangkan Kebugaran Jasmani siswa.

8 3. Sebagai bahan informasi dan pustaka untuk para peniliti-peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian. 4. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti.