BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perubahan iklim merupakan realitas yang diangkat sebagai isu global yang akhir-akhir ini telah menjadi realitas dan isu lokal. Penelitian yang paling mencengangkan pada dekade terakhir adalah temuan Intergovernmental Panel for Climate Change (IPCC) yang menunjukkan bahwa dampak aktivitas manusia modern dari pembakaran bahan bakar bakar fosil berdampak pada pemanasan global yang berpengaruh terhadap perubahan iklim dunia (IPCC, 2007). Perubahan iklim bukanlah mitos. Beberapa penelitian secara akademis telah membuktikan bahwa perubahan iklim memang telah terjadi. Perubahan iklim kemudian memberikan dampaknya kepada perubahan alam. Terutama adalah perubahan musim, yang biasanya teratur dan diperkirakan oleh manusia, sekarang menjadi tidak tentu dan bersifat sporadis. Perubahan musim ini tentu saja berdampak kepada masyarakat, khususnya kelompok masyarakat yang mengandalkan hidupnya kepada alam. Petani tradisional dalam konteks ini merupakan kelompok yang sangat terpengaruh dari proses perubahan iklim ini. Petani lokal tradisional adalah kelompok petani yang sangat mengandalkan kepada pengalaman dan pengetahuan lokal (local knowledge) tentang bagaimana memahami alamnya. Selama ini dipahami pengetahuan lokal para petani tradisional tidaklah berusaha untuk merubah alam sesuai dengan kehendak manusia dengan tujuan ekonomi dengan menggunakan teknologi modern, namun lebih kepada bagaimana menyesuaikan teknologi sesuai dengan alam. Dalam pemahaman ini maka 1
Petani Menyiasati Musim Adaptasi Petani Padi Menghadapi Genangan Air Pada Puncak Hujan sebenarnya pengetahuan tradisional menjadi jembatan atau wahana yang menghubungkan antara alam dan ekonomi berusaha untuk menyesuaikan dengan alam. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa dalam merespon atau menanggapi perubahan musim, petani telah bertindak aktif dengan membuat habitus baru. Adaptasi disini diartikan tidak bersifat pasif, hanya menerima atau nrimo tetapi bertindak aktif dengan pengetahuan dan pengalaman tradisional yang dipunyai, dan merubahnya menjadi kekuatan baru. Penelitian ini juga berusaha untuk melihat apa dan bagaimana tanggapan petani tradisional dalam memahami situasi atas perubahan musim seperti diceritakan diatas, dimana tanggapan ini akan diwujudkan dalam tindakan dan pengetahuan baru. Tindakan dan pengetahuan baru ini kemudian menciptakan habitus baru bagi petani dimana sebelumnya mereka tidak mengenalinya. Dan peran pemimpin mempunyai posisi yang kuat dalam menggerakan perubahan tersebut. Masalah Penelitian Dalam perdebatan tentang adaptasi petani dalam menanggapi perubahan iklim, banyak dipersepsikan bersifat pasif 1. Makna adaptasi lebih banyak dipahami sebagai sesuatu yang pasif dalam menanggapi perubahan. Adapatasi dalam konteks ini bisa diartikan bahwa petani telah bertindak aktif dalam merespon perubahan musim, dengan menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang dipunyainya, dan kemudian membentuk habitus baru dalam merespon perubahan musim. 1 Pemaknaan adaptasi oleh W. A. Gerungan (1991: 55) diterjamahkan sebagai penyesuaian pribadi terhadap lingkungan. Penyesuaian tersebut bisa diartikan sebagai upaya mengubah diri untuk disesuaikan dengan lingkungan (pasif) atau merubah lingkungan sesuai dngan keinganan individu atau kelompok sosial (aktif). 2
Pendahuluan Dalam penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2009, 2010) menyebutkan bahwa keputusan petani memulai musim tanam tidak hanya didasarkan pada informasi prakiraan musim tetapi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal petani, seperti: kepemimpinan, kelembagaan petani, pasar, dan sistem sosial yang terbangun dari struktur petani itu sendiri pada satu hamparan (agro-ecosystem). Dapat dikatakan bahwa sesungguhnya petani mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang dapat dijadikan untuk bertindak dalam merespon perubahan musim. Pengetahuan dan pengalaman tersebut, merupakan kemampuan petani untuk beradaptasi menyesuaikan diri dengan perubahan musim yang ada. Adaptasi dalam konteks ini bisa dipahami dalam konteks seperti apa yang diungkapkan oleh Gidden (1995:6) sebagai gerakan para agen untuk merubah struktur sosial dalam menghadapi perubahan musim. Peran pemimpin dalam hal ini menjadi sangat krusial. Berkaitan dengan hal tersebut peneliti mengajukan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana tanggapan petani padi menghadapi genangan air pada puncak hujan? 2. Apa kondisi yang memengaruhi tanggapan petani padi menghadapi genangan air pada puncak hujan? 3. Bagaimana tindakan petani tersebut bernisbah dengan pembangunan berkelanjutan? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran sosial petani padi dalam memastikan tanggapan petani padi menyiasati ketidakpastian musim yang dialaminya. Secara spesifik, penelitian ini difokuskan pada: pertama, mendapatkan gambaran atas pengetahuan petani dan bentuk penyesuaian terhadap ketidakpastian iklim dari tindakan petani dalam mempertahankan sumber penghidupannya. Kedua, melakukan analisa hubungan antara tanggapan petani 3
Petani Menyiasati Musim Adaptasi Petani Padi Menghadapi Genangan Air Pada Puncak Hujan terhadap perubahan iklim dan risiko bencana dalam konteks pembangunan berkelanjutan Penelitian ini memberi manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya teori adaptasi dan modal sosial dalam perubahan sosial pada kelembagaan petani khususnya dan pertanian pada umumnya di Indonesia dengan berfokus pada tanggapan dan tindakan petani menghadapi genangan air pada puncak hujan pada studi kasus hamparan Kelompok Tani Sido Makmur Desa Baturejo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menggali prasyarat penting dalam adaptasi petani padi menghadapi genangan air pada puncak hujan atau pada cuaca ekstrim, mengenali tanggapan, keputusan, dan menentukan kebutuhan petani petani dalam menghadapi risiko iklim. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu: manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama berkaitan dengan teori dan konsep adaptasi dan pengurangan risiko bencana dengan menggunakan teori modal dan tindakan Bourdieu dalam pengembangan program pembangunan bagi petani padi khususnya di Desa Baturejo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah atau wilayah yang lain. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menemukenali prasayarat petani dalam menghadapi risiko iklim dan bencana hydrometeorologis khususnya bencana banjir dan mengarusutamakannya pada perencanaan pembangunan bidang pertanian padi 4
Pendahuluan di Desa Baturejo. Sedangkan bagi penelitian lebih lanjut diharapkan memicu penelitian sejenis dengan studi kasus pada kelompok rentan terhadap dampak perubahan iklim. Bagi peneliti, peneliti ini memberikan pembelajaran dalam penggunaan konsep dan teori adaptasi perubahan iklim serta implementasi metodologi penelitian dalam penelitian kualitatif. Batasan Penelitian Peneliti membatasi penelitian pada bentuk, pengaruh dan prasyarat tanggapan petani padi menghadapi puncak hujan dengan menggunakan teori dan dan konsep adaptasi perubahan iklim dan risiko bencana dan analisa modal dan tindakan. 5