IKAN CUPANG SEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN BATIK KAIN PANJANG

dokumen-dokumen yang mirip
ALFABET SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA BATIK

PERAYAAN TRADISIONAL TABOT BENGKULU SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN BATIK LUKIS PENCIPTAAN. Lopika Derfengsi NIM

MOTIF MICROCONTROLLER PADA BUSANA HUMANE DALAM GAYA KONTEMPORER FUTURISTIS PENCIPTAAN. Vincentia Tunjung Sari NIM

VISUALISASI KALIGRAFI ARAB DALAM KARYA SENI BATIK TULIS SEBAGAI HIASAN DINDING PENCIPTAAN. Riza Fauzi ah NIM

PENGEMBANGAN MOTIF GURDHA DALAM KEBAYA MODIFIKASI

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta PENCIPTAAN

MOTIF PENYU HIJAU DALAM BUSANA KASUAL PENCIPTAAN. Wiwit Mulyani NIM PROGRAM STUDI D3 BATIK DAN FASHION JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA

BAB. III PROSES PENCIPTAAN. kriya tekstil berupa kain panjang, dalam hal ini data data yang dijadikan acuan

VISUALISASI KONSEP BULATAN DALAM PANDANGAN KOSMOLOGIS MELALUI RUPA INSTALASI KERAMIK

PENGEMBANGAN MOTIF PARIJOTO PADA BATIK KUDUS

TEKNIK BATIK ETCHING SEBAGAI MEDIA PERANCANGAN MOTIF TEKSTIL PADA T-SHIRT REMAJA PRIA TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

KAJIAN TEKNIK PRODUKSI BATIK DI PERUSAHAAN BATIK DANAR HADI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN DESAIN

STILISASI POSISI DUDUK CROSSED LEG

RANGKAIAN ELEKTRONIK DAN MOTIF KAWUNG SEBAGAI SUMBER PENCIPTAAN KAIN PANJANG

BAJAK LAUT SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN BUSANA KASUAL PENCIPTAAN. Oleh: Gitty Febrianti NIM

CERITA RAKYAT GUA SARANG BURUNG PALLAS BARUNI SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI BATIK PENCIPTAAN RINDU WIDYASMARA NIM

Perancangan Batik Dengan Sumber Inspirasi Cerita Rakyat dan Flora Fauna Indonesia

IKAN KOI SUMBER INSPIRASI KARYA SENI KRIYA LOGAM

MAKANAN HIDANGAN ISTIMEWA KAMPUNG (HIK) SEBAGAI INSPIRASI PERANCANGAN MOTIF BATIK MALAM DINGIN

VISUALISASI RASA SAKIT BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DALAM PENCIPTAAN KARYA KRIYA KULIT

PERANCANGAN MOTIF BATIK TULIS DENGAN INSPIRASI LINGKUNGAN DI KEPULAUAN SERIBU

RUMPUT LAUT DALAM BUSANA READY TO WEAR

EKSPLORASI BENTUK KUBUS DALAM KARYA KRIYA KAYU

PEMANFAATAN LIMBAH SPANDUK MMT SEBAGAI MATERIAL DALAM PERANCANGAN PRODUK TEKSTIL PELENGKAP INTERIOR SEBAGAI PARTISI

BAB III METODE PENCIPTAAN. Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik

TRANSFORMASI BENTUK DAUN MONSTERA SEBAGAI MOTIF BATIK DALAM BUSANA KASUAL

BATIK TULIS KONTEMPORER DI DESA KLIWONAN KABUPATEN SRAGEN

KRiYA TEKSTIL DAN BATIK 1 OLEH: TITY SOEGIARTY JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

PERANCANGAN MOTIF TERATAI SEBAGAI HIASAN TEPI PADA KAIN LURIK MELALUI TEKNIK BATIK LUKIS

KAJIAN PRODUK BATIK TEKNIK MALAM DINGIN DENGAN PENDEKATAN DESAIN

MODEL ATOM NIELS HENRIK DAVID BOHR DALAM PENCIPTAAN BUSANA PESTA MALAM

BAB I PENDAHULUAN. inspirasi untuk berkarya. Lahirnya suatu karya seni tidak hanya dilandasi oleh

BURUNG BANGAU DALAM BATIK SUTERA WARNA ALAMI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

KAJIAN DESAIN PRODUK BATIK LAWEYAN SEBAGAI HIASAN DINDING TAHUN

DEWI SINTA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN MOTIF DENGAN TEKNIK BATIK TULIS PADA KAIN SUTERA

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

TOKOH PETRUK SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI BATIK

BAB I PENDAHULUAN. indah, Noerdjito & Aswari dalam Tresnawati (2010: 1). Keindahan serta

CATUR SEBAGAI SUMBER INSPIRASI KARYA BATIK TULIS

ORNAMEN ARABESQUE SEBAGAI INSPIRASI BUSANA PESTA MALAM MUSLIM WANITA PENCIPTAAN. Marini Nurul Khoirunnisa NIM

DAFTAR ISI. Aan Sukmana, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

KEKAYAAN BAHARI INDONESIA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN BATIK GAYA DOODLE

TEKNIK SLASHQUILT PADA BLAZER SEBAGAI PAKAIAN KERJA UNTUK WANITA

MOTIF BATIK BURUNG KUAU DAN MOTIF KLASIK PADA BUSANA EVENING PENCIPTAAN. Atik Nasta ina Nafi ah NIM: PROGRAM STUDI D-3 BATIK DAN FASHION

PERANCANGAN MOTIF BATIK DENGAN SUMBER IDE KOLEKSI SITUS PURBAKALA SANGIRAN

RUPA DAN DESAIN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

VISUALISASI BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS SEBAGAI MOTIF BATIK PADA BUSANA COCKTAIL PENCIPTAAN. Nelli Yanti Manurung NIM

KOTA SEMARANG SEBAGAI SUMBER PENCIPTAAN KARYA SENI BATIK LUKIS

VISUALISASI SARANG LEBAH DENGAN TEKNIK BORDIR DAN BATIK PADA BUSANA PENGANTIN

TANAMAN KEDELAI SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN MOTIF BATIK UNTUK KAIN PANJANG

PERANCANGAN INTERIOR LOBBY, LOUNGE DAN RESTAURANT HOTEL COURTYARD MARRIOTT, UBUD, BALI

PENGEMBANGAN MOTIF PARIJOTO PADA BATIK KUDUS

TANAMAN INDIGOFERA TINCTORIA SEBAGAI INSPIRASI PERANCANGAN BATIK TULIS UNTUK PAKAIAN EKSKLUSIF WANITA

PENGEMBANGAN BATIK BANTEN DALAM PENCIPTAAN BUSANA PESTA MUSLIMAH PENCIPTAAN. Eva Purnama Sari UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

FLORA NASIONAL INDONESIA DALAM PENCIPTAAN MOTIF BATIK PADA KAIN PANJANG PENCIPTAAN. Feri Nur Fadilah NIM

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT MASAK (Sapi dan Kambing) DARI MAGETANDALAM VISUAL KARYA ESTETIS

KAJIAN DESAIN PRODUK BATIK TULIS DI KABUPATEN SUKOHARJO PADA ERA SEKARANG

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

PEMANFAATAN SERAT AGEL SEBAGAI BAHAN UTAMA DALAM PERANCANGAN PRODUK VERTICAL BLIND

EKSPLORASI ECO PRINTING UNTUK FESYEN WANITA

JURUSAN KRIYA SENI/TEKSTIL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

DESKRIPSI KARYA SENI KRIYA BERJUDUL: PRADA

PERANCANGAN BATIK DENGAN SUMBER IDE BAHARI DAN LINGKUNGAN RAJA AMPAT

PESONA KEBAYA ENCIM MODIFIKASI DALAM SENTUHAN MOTIF BATIK MEGA MENDUNG

BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK. i KATA PENGANTAR. ii UCAPAN TERIMA KASIH. iii DAFTAR ISI. viii DAFTAR GAMBAR

LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS) KRIYA TEKSTIL

SUGESTI GARIS DALAM LUKISAN

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna

BABI SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA KRIYA KERAMIK

BUNGA ANGGREK HITAM SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA BATIK PADA KAIN TENUN ULAP DOYO

PERANCANGAN IKAT CELUP TRADISI JAWA UNTUK PAKAIAN KERJA WANITA

PENCIPTAAN BATIK MEDAN

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. dalam pengembangan motif Batik Bakaran. Ada beberapa permasalahan dan

IMAJINASI TENTANG AYAM DALAM LUKISAN

PERANCANGAN MOTIF T-SHIRT EVENT CAPOEIRA SEBAGAI PENCITRAAN SENI BELA DIRI CAPOEIRA

Kajian Estetika Corak Batik Tegal di Kelurahan Bandung Kecamatan Tegal Selatan

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH SEMARANG

WAJAH WANITA SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA HALAMAN PENGESAHAN

PENERAPAN RAGAM HIAS RELIEF CANDI PRAMBANAN SEBAGAI PERANCANGAN MOTIF TEKSTIL UNTUK CINDERAMATA

EKSPLORASI MOTIF SEKAR JAGAD MENGGUNAKAN TEKNIK LASER CUTTING UNTUK BUSANA SEMI FORMAL

Kerajinan Batik Tulis

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan karya seni budaya bangsa Indonesia yang dikagumi dunia.

GORESAN ANAK-ANAK SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

ANTITESIS OBJEK DALAM SENI PATUNG

PERANCANGAN COFFEE TABLE BOOK PAYUNG TRADISIONAL JUWIRING KLATEN

PEMANFAATAN SERAT ALAM UNTUK PARTISI DAN TIRAI

Membuat Tekstil Dengan Teknik Rekalatar

PERANCANGAN INTERIOR GALERI, TOKO DAN CAFE SELASAR SUNARYO ART SPACE BANDUNG

PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GARPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT

EKSPLORASI TENGKORAK MANUSIA DALAM BENTUK KERAMIK

PERANCANGAN TEKSTIL SEBAGAI MEDIA BANTU PENYAMPAIAN MATERI PELAJARAN BAGI ANAK USIA DINI

JURUSAN KRIYA TEKSTIL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

TEMA KELUARGA DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS

PROSES PEMBELAJARAN BATIK TUTUP CELUP PADA SISWA KELAS XI JURUSAN DESAIN DAN PRODUKSI KRIYA TEKSTIL DI SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA PENGKAJIAN

PENGENALAN TEKNOLOGI DASAR (PTD)

SIMBOLISASI PERILAKU MANUSIA DALAM BENTUK BUNGLON

KAJIAN POLA BATIK MAGETAN

Transkripsi:

IKAN CUPANG SEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN BATIK KAIN PANJANG PENCIPTAAN Lailatul Luvita NIM 1111592022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2016

IKAN CUPANG SEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN BATIK KAIN PANJANG PENCIPTAAN Oleh: Lalatul Luvita NIM 1111592022 Tugas Akhir ini Diajukan kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1 dalam Bidang Kriya Seni 2016 ii

Tugas Akhir Kriya Seni berjudul: IKAN CUPANG SEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN BATIK KAIN PANJANG diajukan oleh Lailatul Luvita, NIM 1111592022, Program Studi S-1 Kriya Seni, Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, telah disetujui Tim Pembina Tugas Akhir pada tanggal 28 Januari 2016. Pembimbing I/Anggota (Sumino, S.Sn., MA) NIP: 19670615 199802 1 001 Pembimbing II/Anggota Isbandono Hariyanto, S.Sn., MA. NIP: 19741021 200501 1 002 Cognate/Anggota Drs.A.Zaenuri, M.Sn. NIP: 19520304 198303 1 002 Ketua Jurusan/Ketua Program Studi S-1 Kriya Seni/Anggota Mengetahui: Dekan Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta Arif Suharson, M.Sn. NIP: 19750622 200312 1 003 Dr. Suastiwi, M.Des. NIP: 19590802 198803 2 022 iii

Ku persembahkan untuk Ayah, Ibu, Keluarga dan Temantemanku yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan motivasi dalam kelangsungan proses belajar dan berkarya iv

Motto Tangan kanan tidak akan pernah terasa berat dibandingkan dengan tangan kiri v

PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam laporan Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Kesarjanaan di Suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak ada karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam laporan Tugas Akhir ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Yogyakarta, Pebruari 2016 Lailatul Luvita vi

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas lindungan dan rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar kesarjanaan S-1 Program Studi Kriya Tekstil, Fakultas Seni Rupa, Institu Seni Indonesia Yogyakarta. Penulis Berharap Dengan Terselesaikannya Tugas Akhir ini dapat menjadi salah satu kebahagiaan untuk orang tuadan keluarga. Penulis juga menyadari bahwa terselesaikannya Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karenanya dalam ksempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum, selaku Rektor Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 2. Dr. Suastiwi Triatmojo, M. Des, selaku Dekan Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 3. Arif Suharson, M.Sn., selaku Ketua Jurusan Kriya Seni, Ketua Program Studi Kriya Seni, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 4. Sumino, S.Sn., M.A. selaku dosen pembimbing 1. 5. Isbandono Hariyanto, S.Sn.,M.A. selaku dosen pembimbing 2. 6. Drs.A.Zaenuri, M.Sn. selaku Cognate. 7. Toyibah Kusumawati, S.Sn., M.Sn. selaku dosen wali. 8. Kedua orang tua yang selalu memberi motivasi untuk berkarya. 9. Semua teman-teman yang telah membantu dan mendukung selama proses belajar. vii

10. Serta semua pihak yang telah membantu sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Semoga Tuhan memberikan ganjaran yang setimpal atas bantuan dan kebaikan. Penyusun menyadari bahwa keterbatasan sebagai seorang manusia, maka dalam penyusunan ini tentu jauh dari sempurna. Semoga laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi dunia kriya, khususnya kriya tekstil dan dapat dikembangkan lebih lanjut. Yogyakarta, Pebruari 2016 Penulis viii

DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL LUAR... i HALAMAN JUDUL DALAM... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v PERNYATAAN KEASLIAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xvii INTISARI (ABSTRAK)... xvii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Penciptaan... 1 B. Rumusan Penciptaan... 3 C. Tujuan dan Manfaat... 3 D. Metode Pendekatan dan Penciptaan... 4 BAB II. KONSEP PENCIPTAAN... 8 A. Sumber Ide Penciptaan... 8 B. Landasan Teori... 13 BAB III. PROSES PENCIPTAAN... 24 A. Data Acuan... 24 B. Analisis Data... 36 C. Rancangan Karya... 38 D. Proses Perwujudan... 56 ix

1. Bahan dan Alat... 56 2. Teknik Pengerjaan... 69 3. Tahap Perwujudan... 70 E. Kalkulasi Biaya Pembuatan Karya... 74 BAB IV. TINJAUAN KARYA... 84 A. Tinjauan Umum... 84 B. Tinjauan Khusus... 86 BAB V. PENUTUP... 102 A. Kesimpulan... 102 B. Saran... 103 DAFTAR PUSTAKA... 105 LAMPIRAN... 107 A. Foto Poster Pameran... 108 B. Foto Situasi Pameran... 109 C. Katalogus... 111 D. Biodata... 113 E. CD... 114 x

DAFTAR TABEL Hal Tabel 1: Rekapitulasi Anggaran Biaya Pembuatan Karya Cupang ½ Bulan... 75 Tabel 2: Rekapitulasi Anggaran Biaya Pembuatan Karya Berjauhan... 76 Tabel 3: Rekapitulasi Anggaran Biaya Pembuatan Karya Bebas... 77 Tabel 4: Rekapitulasi Anggaran Biaya Pembuatan Karya Dalam Kotak... 78 Tabel 5: Rekapitulasi Anggaran Biaya Pembuatan Karya Terjaring... 79 Tabel 6: Rekapitulasi Anggaran Biaya Pembuatan Karya Buket Cupang... 80 Tabel 7: Rekapitulasi Anggaran Biaya Pembuatan Karya Dalam Botol... 81 Tabel 8: Rekapitulasi Anggaran Biaya Pembuatan Karya Setelah Bertarung... 82 Tabel 9: Rekapitulasi Anggaran Biaya Pembuatan Semua Karya... 83 xi

DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 1. Cupang Halfmoon 1... 10 Gambar 2. Cupang Halfmoon 1... 11 Gambar 3. Cupang Halfmoon 1... 11 Gambar 4. Cupang Halfmoon 1... 12 Gambar 5. Cupang Halfmoon 1... 12 Gambar 6. Struktur Bagan Kain Panjang... 22 Gambar 7. Struktur Bagan Kain Sarung Sudah Di Kembangkan... 23 Gambar 8. Cupang Halfmoon 1... 25 Gambar 9. Cupang Halfmoon 2... 25 Gambar 10. Cupang Plakat 1... 26 Gambar 11. Cupang Plakat 2... 26 Gambar 12. Cupang Serit 1... 27 Gambar 13. Cupang Serit 2... 27 Gambar 14. Cupang Serit 3... 28 Gambar 15. Beberapa Jenis Cupang 1... 28 Gambar 16. Beberapa Jenis Cupang 2... 29 Gambar 17. Beberapa Jenis Cupang 3... 29 Gambar 18. Kmpulan Cupang Betina... 30 Gambar 19. Giant Cupang... 30 xii

Gambar 20. Cupang Ekor Ganda... 31 Gambar 21. Batik Ikan Cupang 1... 31 Gambar 22. Motif Ayam Bekisar, Sumenep... 32 Gambar 23. Batik Ikan Cupang 2... 32 Gambar 24. Motif Batik Tembakau Pada Batik Jember... 33 Gambar 25. Motif Batik Tembakau Pada Batik Jember... 33 Gambar 26. Sarung Kelengan Buatan Lies Van Zulyen, Pekalongan... 34 Gambar 27. Batik Belanda Buatan Lies Van Zulyen, Pekalongan... 34 Gambar 28. Batik Motif Ikan Laut, Pacitan... 34 Gambar 29. Batik Motif Ikan Mas, Kediri... 35 Gambar 30. Batik Motif Iwak Mabrak-Mabrak, Pacitan... 35 Gambar 31. Cupang Serit... 37 Gambar 32. Sketsa Alternatif 1... 40 Gambar 33. Sketsa Alternatif 2... 40 Gambar 34. Sketsa Alternatif 3... 41 Gambar 35. Sketsa Alternatif 4... 41 Gambar 36. Sketsa Alternatif 5... 41 Gambar 37. Sketsa Alternatif 6... 42 Gambar 38. Sketsa Alternatif 7... 43 Gambar 39. Sketsa Alternatif 8... 43 Gambar 40. Sketsa Alternatif 9... 43 xiii

Gambar 41. Sketsa Terpilih 1... 44 Gambar 42. Sketsa Terpilih 2... 45 Gambar 43. Sketsa Terpilih 3... 46 Gambar 44. Sketsa Terpilih 4... 47 Gambar 45. Sketsa Terpilih 5... 48 Gambar 46. Sketsa Terpilih 6... 49 Gambar 47. Sketsa Terpilih 7... 50 Gambar 48. Sketsa Terpilih 8... 51 Gambar 49. Desain 1... 52 Gambar 50. Desain 2... 52 Gambar 51. Desain 3... 53 Gambar 52. Desain 4... 53 Gambar 53. Desain 5... 54 Gambar 54. Desain 6... 54 Gambar 55. Desain 7... 55 Gambar 56. Desain 8... 56 Gambar 57. Pensil, Penghapus, Dan Rautan... 57 Gambar 58. Drawing Pen... 57 Gambar 59. Pensil Warna... 58 Gambar 60. Kertas A4... 58 Gambar 61. Bak Air... 59 xiv

Gambar 62. Mangkuk Plastik... 59 Gambar 63. Pines... 60 Gambar 64. Spanram... 60 Gambar 65. Kompor Batik... 61 Gambar 66. Canting... 61 Gambar 67. Panci... 62 Gambar 68. Spons... 62 Gambar 69. Kuas... 63 Gambar 70. Gawangan... 63 Gambar 71. Kursi... 64 Gambar 72. Wajan... 64 Gambar 73. Sarung Tangan... 65 Gambar 74. Kain Primisima... 65 Gambar 75. Lilin Malam... 66 Gambar 76. Lilin Parafin... 66 Gambar 77. Pewarna Remasol... 67 Gambar 78.Waterglas... 67 Gambar 79.Soda Abu... 68 Gambar 80. Manotek... 68 Gambar 81. Pindah Pola... 70 Gambar 82. Pembatikan.... 71 xv

Gambar 83. Colet Warna... 71 Gambar 84. Penembokan... 72 Gambar 85. Pewarnaan... 73 Gambar 86. Fiksasi... 73 Gambar 87. Pelorodan... 74 Gambar 88. Karya 1... 86 Gambar 89. Karya 2... 88 Gambar 90. Karya 3... 90 Gambar 91. Karya 4... 92 Gambar 92. Karya 5... 94 Gambar 93. Karya 6... 96 Gambar 94. Karya 7... 98 Gambar 95. Karya 8... 100 xvi

DAFTAR LAMPIRAN Hal Foto Poster Pameran... 107 Display Pameran... 108 Suasana Pameran... 109 Katalogus... 111 Biodata... 113 CD... 114 xvii

INTISARI Kain dengan motif ikan cupang sudah banyak diproduksi di daerah Jawa Barat khususnya di Cirebon dengan teknik print. Dalam proses pembuatannya batik print belum bisa disebut sebagai batik, karena batik tidak bisa disebut batik tanpa adanya perintang warna menggunakan lilin. Maka batik motif ikan cupang tersebut dinamakan tekstil motif batik. Disini penulis ingin memperlihatkan bagaimana hidup ikan cupang, cara ikan cupang bergerak dalam visualisasi batik kain panjang. Serta mengeksplor kehidupan disekitar ikan cupang guna mengasah tingkat kreativitas dalam mengolah objek ikan cupang dengan cara memperhatikan prinsip dasar seni rupa, seperti: kompisisi, proporsi, kesatuan, keseimbangan, keselarasan, penekanan, kontras, dan, gradasi. Metode yang digunakan dalam karya ini adalah metode eksplorasi dan pengembangan bentuk. Dalam metode eksplorasi dilakukan pengamatan secara langsung kehidupan ikan cupang dengan pengumpulan studi pustaka, serta dengan menggunakan metode pendekatan estetis dari The Liang Gie. Mengembangkan imajinasi guna mendapatkan ide-ide kreatif terkait dengan desain karya tekstil yang akan dibuat dan divisualisasikan dalam bentuk karya. Dalam penciptaan karya dilakukan dengan cara penggubahan bentuk ikan cupang tanpa mengurangi ciri khas yang apa pada ikan tersebut. Penciptaan ini dilakukan dengan tahapan pembuatan sketsa yang dipindah keatas permukaan kain. Proses pembuatan karya seni batik ini menggunakan teknik batik lorodan, serta teknik coletan warna. Tantangan terbesar dalam pembuatan karya ini yaitu pada proses pewarnaan, karena menggunakan teknik coletan dengan resiko mbeleber namun semua masih dapat diatasi dengan baik. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan penutupan warna yang sesuai hingga warna yang mbeleber mempunyai warna yang lebih indah meskipun sempat terjadi kesalahan Kata kunci: Ikan Cupang, Batik, Kain Panjang xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan suatu karya seni sendiri tidak terlepas daripengaruh berbagai hal, seperti kekaguman, keindahan, kesenangan akan suatu angan-angan dan sebagainya. Menciptakan sebuah karya seni merupakan aktivitas yang didalamnya terkandung hal-hal yang bersifat kejiwaan dalam menanggapi suatu hal yang ada di lingkungan sekitar, yang kemudian divisualisasikan dalam suatu karya seni. Begitu halnya dengan kekaguman penulis akan keindahan ikan cupang dikala beraktifitas. Ikan cupang merupakan salah satu ikan hias yang hidup di air tawar yang habitatnya berasal dari beberapa negara di Asia Tenggara, seperti di Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Ikan cupang disebut jugabetta fish. Pada habitat aslinya ikan cupang ini hidup disungai-sungai. Dalam bukunya Onny Untung dan Bambang Eka Perkasa (2000:11) Di alam, cupang hidup di air bening yang mengalir perlahan dalam suasana sejuk, tak heran kalau cupang banyak dijumpai hidup berkoloni atau berkelompok di sungai yang dinaungi pepohonan rindang. Ikan cupang merupakan ikan yang bersifat agresif khususnya ikan cupang adu. Bambang Eka Perkasa (2000:1) menjelaskan, Cupang yang termasuk dalam keluarga Bettta memang memiliki sifat dasar yang agresif sehingga antara janta dewasa 1

2 selalu terjadi perkelahian. Sifat agresif tersebut dimiliki beberapa spesies Betta dari alam diantaranya Betta Imbellis (Slugger s Betta),Betta Smaragdina (Emerald Betta), Betta Coccina (Claret Betta), dan Betta Foerschi (Purple Saphire Betta). Ikan cupang ini merupakan spesies ikan yang kuat Dalam bukunya Onny Untung dan Bambang Eka Perkasa (2000:11) menjelaskan bahwa: Kesanggupan tersebut dimungkinkan karena cupang memiliki rongga labirin yang terletak diatas insang. Fungsi rongga labirin ibarat paru-paru pada manusia. Itulah sebabnya cupang dan kerabatnya dapat tetap hidup walaupun kadar oksigennya terlarut di air sedikit. Bentuk tubuh ikan cupang bervariasi mulai dari yang berbentuk pipih hingga yang berbentuk silinder. Sisik dari ikan cupang ini umumnya besar dan kasar serta bagian pangkal ekornya terlihat lebar. Ikan cupang ini memilikimata yang terletak cenderung horizontal dengan bibirnya dan memiliki jumlah sirip yang lengkap. Secara kasat mata perbedaan ikan jantan dan betina dapat dibedakan dari warna siripnya. Cupang jantan memiliki warna dan sirip yang lebih menarik dibandingkan dengan ikan cupang betina. Selain itu, cupang jantan memiliki ukuran tubuh lebih panjang dan ramping dibanding dengan cupang betina. Kain dengan motif ikan cupang sudah banyak diproduksi di daerah Jawa Barat khususnya di Cirebon dengan teknik print. Dalam proses pembuatannya batik print belum bisa disebut sebagai batik,karena batik tidak bisa disebut batik tanpa adanya perintang warna menggunakan lilin. Maka batik motif ikan cupang tersebut dinamakan tekstil motif batik. Disini penulis ingin memperlihatkan bagaimana hidup ikan cupang, cara ikan cupang bergerak dalam visualisasi batik kain panjang. Serta

3 mengeksplor kehidupan disekitar ikan cupang guna mengasah tingkat kreativitas dalam mengolah objek ikan cupang dengan cara memperhatikan prinsip dasar seni rupa, seperti: kompisisi, proporsi, kesatuan, keseimbangan, keselarasan, penekanan, kontras, dan, gradasi. Dalam pembuatan karya seni sendiri membutuhkan kreativitas dan inovasi yang tinggi agar karya yang dihasilkan tidak memiliki kesamaan atau kemiripan dengan karya yang sudah ada. Proses penciptaannya sendiri pun membutuhkan waktu yang cukup lama dan harus melalui masa percobaan dan penelitian terlebih dahulu agar dapat tercipta karya seni yang indah dan memiliki ciri khas dengan senimannya. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkap oleh Soedarso SP (1990:1), seni adalah segala macam bentuk keindahan yang diciptakan manusia, maksudnya seni merupakan suatu bentuk keindahan yang dapat mendatangkan kenikmatan. B. Rumusan Penciptaan 1. Bagaimana membuat desainbatik tulis dengan motif ikan cupang yang baik? 2. Apa yang membedakan motif batik ikan cupang yang akan dibuat dengan motif ikan cupang yang sudah ada? C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan a. Ingin menampilkan motif ikan cupang dalam bentuk kain panjang.

4 b. Menambah kekayaan motif batik ikan cupang khas Indonesia.. c. Menunjukkan perbedaan antara batik bermotif ikan cupang dengan kain print bermotif ikan cupang. 2. Manfaat a. Karya seni yang dihasilkan dapat dinikmati dan sebagai referensi bagi pelaku seni, maupun masyarakat pada umumnya. b. Dengan terciptanya karya tersebut diharapkan dapat mendorong berkembangnya seni batik di Indonesia. c. Memberikan nuansa baru terhadap perkembangan seni kriya. D. Metode pendekatan dan Penciptaan 1. Pendekatan Estetis Pendekatan ini berisikan dan berdasarkan uraian-urain estetis yang selanjutnya divisualisasikan dalam bentuk karya. Dengan melakukan pengamatan terlebih dahulu dan menguraikannya dalam bentuk tulisan tentang ikan cupang sehingga dapat dijadikan sebagai konsep dalam pembuatan karya seni tekstil. Dalam hal ini, penulis menggunakan teori bentuk estetis The Liang Gie sebagai salah satu metode pendekatan yang mencakup tentang bagaimana suatu desain dapat dikatakan memiliki nilai estetis. 2. Metode penciptaan a. Eksperimen

5 Melalui percobaan-percobaan atau eksperimen sebelum dan selama proses perwujudan karya melalui eksplorasi bentuk, gaya, dan teknik. b. Perancangan 1) Pembuatan sketsa alternatif Untuk menghasilkan karya dalam pengerjaan Tugas Akhir ini dilakukan pembuatan beberapa sketsa alternatif guna mengolah ide dan bentuk dalam karya yang akan dibuat sehingga banyak didapatkan sketsa pilihan. 2) Pemilihan sketsa Pemilihan desain yang merupakan langkah untuk mencari desain terbaik yang nantinya akan di visualisasikan dalam bentuk karya kain panjang dengan mempertimbangkan aspek bentuk, garis, komposisi, warna, teknik serta bahan. c. Perwujudan 1) Pemilihan bahan baku Pemilihan bahan baku sangat menentukan kelancaran dalam pengerjaan karya, karena dengan memilih media dan bahan yang berkualitas dapat mengurangi kendala dalam pembuatan karya. Bahan utama yang dibuat dalam pembuatan karya ini adalah kain katun primsisima dan pewarna sintetis remasol. 2) Teknik pengerjaan

6 Pengerjaan karya ini menggunakan teknik batik tulis yakni: pindah pola, nyanting, nembok, pewarnaan, dan melorod. Teknik ini digunakan untuk mewujudkan sketsa terpilih agar menghasilkan perwujudan karya yang diinginkan. 3) Finishing Finishing dalam proses pembuatan karya ini dilakukan dengan menjahit kain setelah melalui proses pembatikan. 3. Pengumpulan Data a. Studi pustaka Metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui media cetak dan elektronik seperti: 1) Buku Mengumpulkan data melalui buku tentang ikan cupang dan batik. 2) Elektronik Melalui webtografi dan serial televisi Upin & Ipin dalam serial ini ikan cupang dikenal dengan ikan laga (Malaysia). b. Observasi Mengamati objek ikan cupang secara langsung dengan cara mendatangi penjual ikan yaitu pak Ahmad di pasar ikan hias pasti Jl.Bantul dan toko ikan di pasar Ngasem, Yogyakarta. Selain itu juga melakukan pengamatan pada akuarium pribadi yang digunakan sebagai acuan data

7 c. Wawancara Dengan bertanya secara langsung pada penjual ikan cupang (pak Ahmad, pasar ikan hias pasti, Bantul) serta kepada peternak ikan cupang (pak Supri, Tulung Agung) untuk menggali lebih dalam obyek ikan cupang.