GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2008 NOMOR 14 PERATURAN BUPATI KERINCI

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI TIDAK TETAP

BUPATI PACITAN RANCANGAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 47 TAHUN 2005 TENTANG PERJALANAN DINAS BUPATI BADUNG,

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

BUPATI POLEWALI MANDAR

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PERJALANAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 72 TAHUN 2005 TENTANG PERJALANAN DINAS

TENTANG PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI TIDAK TETAP WALIKOTA SURABAYA,

B U P A T I B U N G O

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KOTA BENGKULU

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR 7 TAHUN 2016

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 41 TAHUN 2015

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 07/PMK.05/2008 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 45/PMK.05/2007 TENTANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 17 TAHUN 2013 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BLITAR PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG

Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah ditetapkan dalam

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 27 TAHUN 2013

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 1 TAHUN 2015

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KEPALA DESA NITA KABUPATEN SIKKA PERATURAN KEPALA DESA NITA NOMOR 5 TAHUN 2015

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN TAHUN ANGGARAN 2016

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI JENEPONTO NOMOR 2 TAHUN TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG

- 1 - PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 99 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR : 06 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BERITA DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2007 NOMOR: 28 PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR: 28 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR :01 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PERJALANAN DINAS GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR KALI MANTAN SELATAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2015

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 6 TAHUN 2012

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI NOMOR : 46 TAHUN : 2000 SERI : D NO.40 GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR 191 TAHUN 2000

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 48 TAHUN 2007 TENTANG PERJALANAN DINAS

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PERJALANAN DINAS BAGI BUPATI/WAKIL BUPATI, PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, PEGAWAI NEGERI DAN PEGAWAI TIDAK TETAP

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PERJALANAN DINAS GUBERNUR BALI,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PERJALANAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI, DAN PEGAWAI TIDAK TETAP. Disusun Oleh : BAGIAN BINA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 9 SERI E

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG PERJALANAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG KUALIFIKASI JABATAN FUNGSIONAL UMUM

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2008 TENTANG PERJALANAN DINAS

TENTANG PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI TIDAK TETAP MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANDUNG BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG

5. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 2, 3, 10, dan 11 Tahun 1950;

BUPATI TANGGAMUS PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR : 34 TAHUN 2012 TENTANG

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara RI Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3041),

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

KOP NASKAH DINAS PERANGKAT DAERAH SURAT PERINTAH TUGAS NOMOR : Dasar :... MEMERINTAHKAN :

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa Pengelolaan Administrasi Perjalanan Dinas Dalam Negeri di Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah diatur dengan Peraturan Gubernur Daerah Ietimewa Yogyakarta Nomor 40 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2006; b. bahwa karena adanya penambahan materi jenis perjalanan dinas, maka Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 40 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2006 perlu disesuaikan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Administrasi Perjalanan Dinas di Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1955 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 827); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perudang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 2,3,10,dan 11 Tahun 1950; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2005 tentang Pedoman Perjalanan Dinas Luar Negeri bagi Pejabat/Pegawai di Lingkungan Departemen Dalam Negeri, Pemerintah Daerah dan Pimpinan serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 45/PMK.05/2007 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 07/PMK.05/2008; 9. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2007 Nomor 4) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2008 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 11); 10. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 5) ; 11. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 6); 12. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 7); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Gubernur adalah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. 3. Wakil Gubernur adalah Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari Pimpinan dan Anggota DPRD. 5. Staf Ahli Gubernur adalah Staf Ahli Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. 6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 7. Asisten adalah Asisten Sekretariat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 8. Pejabat yang berwenang adalah Pejabat yang diberi wewenang untuk memerintahkan perjalanan dinas dan menandatangani Surat Perintah Tugas (SPT)/Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) yakni Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, kecuali ditentukan lain dalam peraturan ini. 9. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 10. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat Kepala SKPD adalah Sekretaris Daerah, Sekretaris DPRD, Kepala Dinas, Inspektur, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Kepala Lembaga Teknis Daerah dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 11. Unit Pelaksana Teknis Dinas/Unit Pelaksana Teknis Lembaga Teknis Daerah yang selanjutnya disingkat UPTD/UPTLTD adalah unit pelaksana teknis pada dinas daerah dan unit pelaksana teknis pada lembaga teknis daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 12. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA/KPA adalah SKPD atau Unit Kerja di bawahnya yang ditetapkan sebagai PA/KPA. 13. Pegawai Negeri Sipil adalah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 14. Petugas adalah seseorang yang diberikan tugas untuk melaksanakan perjalanan dinas. 15. Perjalanan Dinas adalah perjalanan yang dilakukan Gubernur, Wakil Gubernur, Pegawai Negeri Sipil, Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan atau petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas dengan biaya yang dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah. 16. Lumpsum adalah uang yang dibayarkan sekaligus. 17. Biaya Riil adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan bukti pengeluaran yang sah. 18. Surat Perintah Tugas yang selanjutnya disingkat SPT adalah surat perintah tugas yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang untuk digunakan sebagai dasar pelaksanaan tugas. 19. Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah surat perintah dan pemberitahuan yang ditunjukkan kepada seseorang untuk melaksanakan perjalanan dinas serta pemberian fasilitas perjalanan dan pembiayaan. 20. Tempat Kedudukan adalah tempat kantor satuan kerja berada. 21. Tempat Tujuan adalah tempat/kota yang menjadi tujuan perjalanan dinas.

BAB II PRINSIP, JENIS DAN SUBYEK PERJALANAN DINAS Pasal 2 (1) Perjalanan Dinas hanya dilakukan untuk melaksanakan pekerjaan yang sangat perlu bagi kepentingan Negara/Daerah dengan tetap memperhatikan prinsip efektivitas dan efisiensi. (2) Dalam rangka menerapkan prinsip efektivitas dan efisiensi sebagaimana dimaksud ayat (1) Perjalanan Dinas harus dilaksanakan secara riil, baik orang, waktu, tempat yang dituju maupun sasaran. (3) Seseorang yang melaksanakan perjalanan dinas hanya diperkenankan menerima satu biaya perjalanan dalam waktu yang bersamaan. Pasal 3 (1) Perjalanan dinas merupakan perjalanan dinas dari Tempat Kedudukan ke tempat tujuan dan kembali ke Tempat Kedudukan. (2) Jenis Perjalanan dinas dapat dibedakan sebagai berikut : a. Perjalanan dinas dalam daerah : 1) Perjalanan reguler berupa perjalanan ke tempat tujuan dengan jarak tempuh minimal 10 (sepuluh) km dari Tempat Kedudukan; 2) Perjalanan operasional dinas tetap berupa perjalanan dinas untuk tugas tertentu sebagaimana diatur dalam standar harga barang dan jasa; b. Perjalanan dinas luar daerah : 1) Luar Provinsi di dalam Pulau Jawa; 2) Luar Provinsi di luar Pulau Jawa; c. Perjalanan dinas ke luar negeri. (3) Perjalanan dinas ke luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) butir c dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. (4) Perjalanan dinas dilakukan dalam hal : a. melakukan konsultasi, kunjungan, studi banding, menghadiri acara, mengikuti pendidikan pelatihan dan atau acara yang sejenis. b. Perjalanan harus memperoleh pengobatan di luar Tempat Kedudukan berdasarkan surat keterangan dokter karena mendapat cedera pada waktu/karena melakukan tugas; c. Perjalanan ditugaskan mengikuti pendidikan dinas di luar Tempat Kedudukan; d. Perjalanan anggota keluarga yang akan menjemput jenazah dan atau mengantarkan jenazah ke tempat pemakaman seseorang yang meninggal dunia dalam melakukan perjalanan dinas. Pasal 4 Yang dapat melaksanakan perjalanan dinas jabatan adalah Gubernur, Wakil Gubernur, Staf Ahli Gubernur, Pegawai Negeri Sipil, Pimpinan DPRD, Anggota DPRD dan atau petugas yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang atau pejabat lain yang ditentukan dalam Peraturan ini.

BAB III ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS Pasal 5 (1) Seseorang yang ditunjuk untuk melaksanakan perjalanan dinas diberikan SPT dan SPPD yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. (2) Contoh bentuk SPT dan SPPD adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan ini. (3) Penandatanganan SPT dan SPPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sebagai berikut : a. Gubernur, Wakil Gubernur, Staf Ahli Gubernur, Pegawai Negeri Sipil, Pimpinan DPRD, Anggota DPRD dan atau petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan perjalanan dinas diberikan SPT dan SPPD; b. Untuk Gubernur/Wakil Gubernur, Staf Ahli Gubernur dan Sekretaris Daerah, SPT dan SPPD ditandatangani oleh Gubernur; c. Dalam hal Gubernur berhalangan, SPT dan SPPD ditandatangani oleh Wakil Gubernur atas nama Gubernur; d. Untuk Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD, SPT dan SPPD ditandatangani oleh Ketua DPRD; e. Dalam hal Ketua DPRD berhalangan, SPT dan SPPD ditandatangani oleh salah satu Wakil Ketua atas nama Ketua DPRD; f. Untuk Inspektur, Sekretaris DPRD, Staf Ahli dan Asisten di lingkungan Sekretariat Daerah, SPT dan SPPD ditandatangani oleh Sekretaris Daerah; g. Dalam hal Sekretaris Daerah berhalangan, SPT dan SPPD ditandatangani oleh Asisten Administrasi Umum atas nama Sekretaris Daerah; h. Untuk Kepala Bappeda, Lembaga Teknis Daerah, Kepala satuan Polisi Pamong Praja dan Kepala Dinas, SPT ditandatangani oleh Sekretaris Daerah sedangkan SPPD ditandatangani oleh Asisten Sekretariat Daerah sesuai bidangnya. i. Kepala Biro di lingkungan Sekretariat Daerah yang akan melakukan perjalanan dinas, SPT dan SPPD ditandatangani oleh Asisten Sekretariat Daerah sesuai bidangnya; j. Kepala bagian, Kepala Sub Bagian, Pejabat Fungsional Tertentu dan Pejabat Fungsional Umum pada Sekretariat Daerah yang akan melakukan perjalanan dinas, SPT dan SPPD ditandatangani oleh Kepala Biro masing-masing selaku KPA; k. Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, Pejabat Fungsional Tertentu dan Pejabat Fungsional Umum pada Sekretariat DPRD yang akan melakukan perjalanan dinas, SPT dan SPPD ditandatangani oleh Sekretaris DPRD selaku PA. l. Kepala Bidang, Kepala Sub Bidang, Kepala Seksi, Pejabat Fungsional Tertentu dan Staf pada Dinas Daerah, Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja yang akan melakukan perjalanan dinas, SPT dan SPPD ditandatangani oleh Kepala SKPD selaku PA. m. Kepala UPTD/UPTLTD yang telah ditetapkan sebagai KPA yang akan melakukan perjalanan dinas luar daerah, SPT dan SPPD ditandatangani oleh Kepala SKPD masing-masing selaku PA, sedangkan untuk perjalanan dalam daerah SPT dan SPPD ditandatangani oleh Kepala UPTD/UPTLTD masing-masing selaku KPA. n. Kepala UPTD/UPTLTD yang belum ditetapkan sebagai KPA yang akan melakukan perjalanan dinas luar daerah, SPT dan SPPD ditandatangani oleh Kepala SKPD selaku PA, sedangkan untuk perjalanan dinas dalam daerah SPT dan SKPD ditandatangani oleh Kepala UPTD/UPTLTD atas nama Kepala SKPD. o. Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian, Pejabat Fungsional Tertentu dan Pejabat Fungsional Umum pada UPTD/UPTLTD yang telah ditetapkan sebagai KPA yang akan melakukan perjalanan, SPT dan SPPD ditandatangani oleh Kepala UPTD/UPTLTD selaku KPA sedangkan yang belum ditetapkan sebagai KPA ditandatangani oleh Kepala UPTD/UPTLTD atas nama Kepala SKPD.

p. Kepala Kantor Perwakilan Daerah pada Badan Kerjasama dan Penanaman Modal, apabila akan melakukan perjalanan dinas, SPT dan SPPD ditandatangani oleh Kepala Kantor Perwakilan Daerah atas nama Kepala Badan Kerjasama dan Penanaman Modal Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. q. Untuk petugas, SPT dan SPPD ditandatangani oleh serendah-rendahnya oleh Pengguna Anggaran. BAB IV BIAYA PERJALANAN DINAS Pasal 6 (1) Biaya perjalanan dinas dibebankan pada anggaran SKPD yang mempunyai kegiatan. (2) Gubernur, Wakil Gubernur, Staf Ahli Gubernur, Pegawai Negeri Sipil, Pimpinan DPRD, Anggota DPRD dan atau petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan perjalanan dinas diberikan biaya perjalanan dinas secara lumpsum yang terdiri dari : a. uang makan; b. uang saku; c. transport lokal; d. biaya penginapan; dan e. biaya transport perjalanan. (3) Biaya transport perjalanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) butir e bagi Gubernur, Wakil Gubernur, Staf Ahli, Pegawai Negeri Sipil, Pimpinan DPRD, Anggota DPRD dan atau petugas yang diberikan fasilitas sarana transportasi pesawat terbang diberikan biaya secara riil. (4) Bagi Gubernur,, Wakil Gubernur, Pimpinan DPRD, Anggota DPRD, dan Sekretaris Daerah, selain diberikan biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) juga diberikan uang representasi yang besarannya diatur dalam Standar Harga Barang dan Jasa. (5) Perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4) butir d, selain biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) juga diberikan biaya pengurusan jenazah meliputi : a. biaya pengurusan dan pemetian; dan b. biaya angkutan jenazah. (6) Biaya pengurusan dan pemetian serta biaya angkutan jenazah sebagaimana dimaksud pada ayat (5), dengan tarif sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini. (7) Uang harian, biaya transport pegawai/keluarga, dan biaya penginapan sebanyakbanyaknya 4 (empat) orang, untuk perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4) butir d. (8) Uang perjalanan dinas untuk petugas diberikan setara dengan Golongan III atau menurut tingkat pendidikan/kepatutan/petugas yang bersangkutan. (9) Biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diatur dalam Peraturan yang mengatur tentang Standar Harga Barang dan Jasa

BAB V Fasilitas transportasi Pasal 7 (1) Untuk Gubernur, Wakil Gubernur, Pimpinan DPRD dan atau Anggota DPRD diberikan fasilitas transportasi dengan pesawat terbang kelas eksekutif. (2) Untuk Staf Ahli Gubernur, Sekretaris Daerah, pejabat eselon II, pejabat fungsional golongan IV/e dan IV/d diberikan fasilitas transportasi dengan pesawat terbang kelas ekonomi. (3) Perjalanan ke luar Pulau Jawa bagi Pegawai Negeri, dan atau petugas diberikan fasilitas transportasi pesawat terbang kelas ekonomi. (4) Untuk perjalanan dinas ke luar provinsi dalam Pulau Jawa bagi pejabat eselon III, eselon IV, pejabat fungsional golongan IV/c ke bawah, Pejabat Fungsional Umum dan petugas diberikan fasilitas transportasi dengan kereta api kelas eksekutif. (5) Untuk perjalanan dinas ke luar provinsi dalam Pulau Jawa bagi petugas atas dasar pertimbangan kepatutan dapat diberikan fasilitas transportasi pesawat terbang dengan kelas menurut tingkat pendidikan/kepatutan/petugas yang bersangkutan. (6) Apabila perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan dengan menggunakan fasilitas transportasi kereta api diberikan fasilitas kereta api sesuai dengan keadaan atau kedudukannya dan biaya diberikan sesuai dengan tarif yang berlaku. (7) Pelaksanaan perjalanan dinas ke luar Provinsi dengan menggunakan fasilitas kendaraan dinas tidak diberikan biaya tiket dan biaya angkutan lokal. (8) Untuk perjalanan dinas ke luar Provinsi dengan menggunakan fasilitas kendaraan dinas dan sudah direncanakan sebelumnya maka bahan bakar sudah termasuk direncanakan dalam Dokumen Anggaran. (9) Perjalanan dinas dengan menggunakan kendaraan dinas yang belum direncanakan dalam Dokumen Anggaran, biaya tiket transportasi dan angkutan lokal diperhitungkan sebagai pengganti bahan bakar kendaraan dinas. BAB VI LAMA PERJALANAN DINAS Pasal 8 (1) Lama perjalanan Dinas ditetapkan sebagai berikut : a. Lama perjalanan dinas ke luar daerah di luar Jawa maksimal 4 (empat) hari; b. Lama perjalanan dinas ke luar daerah di dalam Jawa maksimal 2 (dua) hari; c. Lama perjalan dinas di dalam Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 1 (satu) hari; d. Lama perjalanan dinas ke luar negeri disesuaikan dengan kebutuhan; e. Lama perjalanan dinas Gubernur, Wakil Gubernur, Staf Ahli Gubernur, Pimpinan DPRD, Anggota DPRD, dan atau Sekretaris Daerah, disesuaikan kebutuhan. (2) Lama perjalanan dinas untuk pendamping kunjungan kerja Gubernur, Wakil Gubernur, Pimpinan dan Anggota DPRD disesuaikan kebutuhan. (3) Lama perjalanan dinas atas dasar undangan, dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam undangan.

(4) Masing-masing selama-lamanya 3 (tiga) hari untuk perjalanan sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 huruf d, di tempat penjemputan dan di tempat pemakaman jenazah dalam hal jenazah tersebut tidak dimakamkan di Tempat Kedudukan almarhum/almarhumah yang bersangkutan; BAB VII PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PERJALANAN DINAS JABATAN Pasal 9 Pengelolaan administrasi perjalanan dinas dilaksanakan dengan tata cara sebagai berikut : a. SPT dan SPPD dibuat rangkap 3 (tiga); b. SPT dan SPPD sebagaimana dimaksud pada huruf a ditandatangani oleh pejabat yang berwenang; c. SPPD dinyatakan sah apabila ditandatangani oleh pejabat atau pegawai dan stempel instansi/lembaga di tempat tujuan; d. Dalam hal sebagaimana dimaksud huruf c tidak terpenuhi maka SPPD dimintakan pengesahan kepada pejabat atau pegawai pada instansi pemerintah setempat; e. Gubernur, Wakil Gubernur, Staf Ahli Gubernur, Pegawai Negeri Sipil, Pimpinan DPRD, Anggota DPRD, dan atau petugas yang diberi tugas melakukan perjalanan dinas dengan diberikan fasilitas angkutan pesawat harus melampirkan tiket dan boardingpass; f. Bentuk/format SPT dan SPPD sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini. Pasal 10 (1) Dalam hal waktu pelaksanaan perjalanan dinas kurang dari jumlah hari yang ditetapkan dalam SPT dan SPPD, maka Gubernur, Wakil Gubernur, Staf Ahli Gubernur, Pegawai Negeri Sipil, Pimpinan DPRD, Anggota DPRD, dan atau petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas perjalanan dinas wajib menyetorkan kembali kelebihan uang harian, biaya penginapan, dan biaya transport lokal yang telah diterimanya. (2) Dalam hal waktu pelaksanaan perjalanan dinas melebihi dari jumlah hari yang ditetapkan dalam SPT dan SPPD, kelebihan hari perjalanan diberikan tambahan biaya perjalanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pasal 11 Seseorang yang telah selesai melaksanakan perjalanan dinas wajib menyerahkan laporan tertulis selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender kepada pejabat yang memberikan perintah perjalanan dinas dengan melampirkan : a. SPT; b. SPPD yang telah disahkan; c. Rincian penerimaan uang yang sudah ditandatangani; d. Laporan tertulis hasil pelaksanaan perjalanan dinas; e. Jadwal acara kunjungan bagi pendampingan kunjungan Dewan. Pasal 12 Perjalanan Dinas yang dibiayai dari pihak lain harus dengan ijin Pejabat yang berwenang.

Pasal 13 Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 40 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Administrasi Perjalanan Dinas Dalam Negeri di Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2006 tentang Perubahan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 40 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Administrasi Perjalanan Dinas Dalam Negeri di Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dinyatakan tidak berlaku; BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ditetapkan di Yogyakarta pada tanggal 3 Agustus 2009 GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, Ttd Diundangkan di Yogyakarta pada tanggal 3 Agustus 2009 HAMENGKU BUWONO X SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, ttd TRI HARJUN ISMAJI 19510603 198103 1 003 BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2009 NOMOR 31

LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 31 TAHUN 2009 TANGGAL 3 AGUSTUS 2009 PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS/BADAN................. Alamat:.................. Telepon............ SURAT PERINTAH TUGAS Nomor:..../..../SPT/... Diberikan kepada Saudara : No Nama NIP Pangkat/Gol. Jabatan Tujuan tugas : Lama tugas : Hari, tanggal : s.d Keperluan : Demikian Surat Perintah Tugas ini untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Yogyakarta, KEPALA DINAS/BADAN.............

KOP NASKAH DINAS SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS (SPPD) Pejabat yang berwenang memberi perintah Nama pegawai yang diperintahkan a. Pangkat/Golongan b. Jabatan a. b. Maksud perjalanan dinas Alat angkutan yang dipergunakan a. Tempat berangkat b. Tempat tujuan a. Lamanya perjalanan dinas b. Tanggal berangkat c. Tanggal kembali Pembebanan anggaran a. Instansi b. Mata anggaran a. Yogyakarta b. a. Yogyakarta b. c. a. b. Keterangan lain-lain Dikeluarkan di Yogyakarta Pada tanggal : Tanda tangan pemegang KEPALA DINAS/BADAN............

I. SPPD Nomor : Berangkat dari : (tempat kedudukan) : Pada tanggal : Ke : KEPALA DINAS/BADAN............... II. Tiba di : Berangkat dari : Pada tanggal : Ke : Kepala : Pada tanggal : Kepala III. Tiba di : Berangkat dari : Pada tanggal : Ke : Kepala : Pada tanggal : Kepala IV. Tiba kembali di Yogyakarta Pada tanggal : Telah diperiksa dengan keterangan bahwa perjalanan tersebut di atas benar dilakukan atas perintahnya dan semata-mata untuk kepentingan jabatan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya KEPALA DINAS/BADAN.......... V. Catatan Lain-lain : VI. PERHATIAN : Pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba, serta bendaharawan bertanggungjawab berdasarkan peraturan-peraturan Keuangan Negara apabila negara menderita rugi akibat kesalahan, kelalaian, dan kealpaannya.

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SEKRETARIAT DAERAH Komplek Kepatihan Danurejan Telpon (0274) 562811 Yogyakarta SURAT PERINTAH TUGAS NOMOR......./... /SPT/... Diberikan kepada saudara : NO NAMA NIP Pangkat/Gol. Jabatan Tujuan tugas : Lama tugas :............ hari, tanggal........... s/d............ Keperluan : Demikian surat perintah tugas ini untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Yogyakarta, Sekretaris Daerah NIP

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SEKRETARIAT DAERAH Kepatihan, Danurejan, Yogyakarta Telepon : (0274) 562812 SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS (SPPD) Pejabat yang berwenang memberi perintah Nama pegawai yang diperintahkan a. Pangkat/Golongan b. Jabatan a. b. Maksud perjalanan dinas Alat angkutan yang dipergunakan a. Tempat berangkat b. Tempat tujuan a. Lamanya perjalanan dinas b. Tanggal berangkat c. Tanggal kembali Pembebanan anggaran a. Instansi b. Mata anggaran a. Yogyakarta b. a. Yogyakarta b. c. a. b. Keterangan lain-lain Dikeluarkan di Yogyakarta Pada tanggal : SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Tanda tangan pemegang

I. SPPD Nomor : Berangkat dari : (tempat kedudukan) : Pada tanggal : Ke : SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA II. Tiba di : Berangkat dari : Pada tanggal : Ke : Kepala : Pada tanggal : Kepala III. Tiba di : Berangkat dari : Pada tanggal : Ke : Kepala : Pada tanggal : Kepala IV. Tiba kembali di Yogyakarta Pada tanggal : Telah diperiksa dengan keterangan bahwa perjalanan tersebut di atas benar dilakukan atas perintahnya dan semata-mata untuk kepentingan jabatan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA V. Catatan Lain-lain : VI. PERHATIAN : Pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba, serta bendaharawan bertanggungjawab berdasarkan peraturan-peraturan Keuangan Negara apabila negara menderita rugi akibat kesalahan, kelalaian, dan kealpaannya. GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ttd HAMENGKU BUWONO X

LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 31 TAHUN 2009 TANGGAL 3 AGUSTUS 2009 TARIF BIAYA PENGURUSAN DAN PEMETIAN JENAZAH 1 Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD 2 PNS Golongan IV atau yang disetarakan Rp. 4.500.000,- Rp. 4.000.000,- 3 PNS Golongan III Rp. 3.500.000,- 4 Golongan I dan II Rp. 3.000.000,- 5 Biaya angkutan jenazah Menurut tarif yang berlaku dan alat angkut yang digunakan GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ttd HAMENGKU BUWONO X