LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2009 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2009

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 34 TAHUN 2000 SERI B NOMOR 13 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 19 TAHUN 2000 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2009 NOMOR 12

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2006 NOMOR 9

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANDUNG NOMOR 24 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI KABUPATEN CILACAP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2009 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2009

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2013

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2011 NOMOR 2

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 15 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR. 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 25 TAHUN 2001 TENTANG PAJAK RESTORAN

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 45 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 6 SERI C

PEMERINTAH KABUPATEN PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PARIAMAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 22 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 03 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT PENGINAPAN/PESANGGRAHAN/VILLA

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 2/C 2006 SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 07 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2011 NOMOR 4

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENERBITAN, PENGISIAN DAN PENYAMPAIAN SURAT KETETAPAN PAJAK DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2009 NOMOR 15

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2011 NOMOR 5

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2015

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG TEMPAT PEMAKAMAN UMUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 4 SERI C

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN DAERAH NOMOR 13 TAHUN 1999 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI SELATAN,

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI IZIN TRAYEK

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2014 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR 08 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUPANG NOMOR 4 TAHUN 2001

BUPATI TELUK WONDAMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 2 SERI C

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 4 TAHUN 2009 T E N T A N G

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG GARIS SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR : 3 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG. Tahun 2009 Nomor 4 Seri CA Nomor 13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

NO.2/C 19 AGUSTUS 2009 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI SERI C

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 2 Tahun 2002 Seri B PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 16 TAHUN 2012

IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KULON PROGO

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG

BUPATI MAGELANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR. TAHUN... TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PEMERINTAH KOTA PASURUAN

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya daerah Tingkat II Yogyakarta)

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI IZIN GANGGUAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR : 18 TAHUN 2004 SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PASAR

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 5 Tahun 2000 Seri B PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 5 SERI C

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN,

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2009 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI IZIN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan penataan dan penertiban bangunan-bangunan agar dapat mengikuti perkembangan perkotaan yang semakin pesat sekarang ini, maka peraturan tentang retribusi izin bangunan perlu ditinjau kembali; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Pekalongan mor 19 Tahun 2000 tentang Retribusi Izin Bangunan; Mengingat : 1. Undang-Undang mor 16 tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang mor 13 Tahun 1954 tentang Perubahan Atas Undang-Undang mor 16 dan 17 Tahun 1950 Pembentukan Kota-kota Besar dan Kota-kota Ketjil di Djawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 mor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia mor 551); 2. Undang-Undang mor 49 Tahun 1960 tentang Panitia Urusan Piutang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 mor 356, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia mor 2104); 3. Undang-Undang mor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 mor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia mor 3209); 4. Undang-Undang mor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 mor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia mor 3685), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang mor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang mor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 mor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia mor 4048);

5. Undang-Undang mor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 mor 47 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia mor 4286); 6. Undang-Undang mor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 mor 5 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia mor 4.355); 7. Undang-Undang mor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 mor 66 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia mor 4400); 8. Undang-Undang mor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 mor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia mor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang mor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang mor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 mor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia mor 4844); 9. Undang-Undang mor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 mor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia mor 4438); 10. Peraturan Pemerintah mor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang Undang mor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 mor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia mor 3258); 11. Peraturan Pemerintah mor 21 Tahun 1988 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan, Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan dan Kabupaten Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 mor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia mor 3381); 12. Peraturan Pemerintah mor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 mor 118, Tambahan Lembaran Negara mor 4138); 13. Peraturan Pemerintah mor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 mor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia mor 4575); 14. Peraturan Pemerintah mor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 mor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia mor 4578); 15. Peraturan Pemerintah mor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 mor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia mor 4737); 16. Peraturan Presiden mor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundangundangan;

17. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan mor 9 Tahun 1988 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan (Lembaran Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan mor 11 Tahun 1989 Seri D mor 4); 18. Peraturan Daerah Kota Pekalongan mor 19 Tahun 2000 tentang Retribusi Izin Bangunan (Lembaran Daerah Kota Pekalongan mor 34 Tahun 2000 Seri B mor 13); 19. Peraturan Daerah Kota Pekalongan mor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Pekalongan (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2008 mor 3); 20. Peraturan Daerah Kota Pekalongan mor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2008 mor 7). 21. Peraturan Daerah Kota Pekalongan mor 3 Tahun 2009 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2009 mor 3); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PEKALONGAN dan WALIKOTA PEKALONGAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI IZIN BANGUNAN PASAL I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kota Pekalongan mor 19 Tahun 2000 tentang Retribusi Izin Bangunan (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2000 mor 34 Seri B mor 13), diubah menjadi sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal 2 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 2 Dengan nama Retribusi Izin Bangunan dipungut retribusi sebagai pembayaran atas pemberian izin mendirikan/merubah dan menggunakan bangunan kepada orang pribadi atau badan. 2. Ketentuan Pasal 3 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 3 Obyek retribusi adalah pemberian izin mendirikan/merubah dan menggunakan bangunan.

3. Ketentuan Pasal 4 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 4 Subyek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh izin mendirikan/merubah dan menggunakan bangunan. 4. Ketentuan Pasal 8 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 8 (1) Tingkat penggunaan jasa izin mendirikan dan/atau perubahan/perbaikan bangunan diukur berdasarkan atas hasil perkalian faktor-faktor lokasi bangunan, status bangunan, jumlah tingkat bangunan, fungsi bangunan, kelas bangunan dan luas lantai bangunan, dikalikan tarif, dikalikan 1% (satu persen). (2) Faktor-faktor sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan bobot (koefisien). (3) Besarnya koefisien sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan sebagai berikut : a. Lokasi Bangunan Lokasi Bangunan 1 Bangunan dipinggir jalan arteri primer 2,00 2 Bangunan dipinggir jalan arteri sekunder 1,50 3 Bangunan dipinggir jalan kolektor 1,25 4 Bangunan dipinggir jalan antar lingkung- 1,00 an/lokal 5 Bangunan dipinggir jalan lingkungan 0,75 6 Bangunan dipinggir jalan setapak 0,50 b. Status Bangunan Status Bangunan 1 Bangunan Pemerintah 1,00 2 Bangunan Swasta 1,50 3 Bangunan Pribadi 1,25 c. Tingkat Bangunan Tingkat Bangunan 1 Bangunan 1 lantai 1,00 2 Bangunan 2 lantai 0,90 3 Bangunan 3 lantai 0,80 4 Bangunan 4 lantai 0,70 5 Bangunan 5 lantai 0,60 6 Bangunan 6 lantai atau lebih 0,50

d. Fungsi Bangunan Fungsi Bangunan 1 Bangunan rumah tinggal dan sejenisnya 1,00 2 Bangunan keagamaan 0,00 3 Bangunan perdagangan dan jasa 1,50 4 Bangunan Industri 1,40 5 Bangunan pergudangan 0,80 6 Bangunan perkantoran 0,80 7 Bangunan transportasi 0,80 8 Bangunan pelayanan umum 0,50 9 Bangunan Instalasi 0,60 10 Bangunan lain-lain 0,40 11 Bangunan khusus 0,60 e. Kelas Bangunan Kelas Bangunan 1 Bangunan Permanen mewah 2,00 2 Bangunan Permanen biasa 1,00 3 Bangunan semi permanen 0,75 4 Bangunan sementara 0,50 f. Luas Lantai Bangunan Luas Lantai Bangunan 1 Bangunan sampai dengan luas 100 m² 1,00 2 Bangunan dengan luas 101 s/d 500 m² 2,00 3 Bangunan dengan luas 501 s/d 1.000 m² 3,00 4 Bangunan dengan luas 1.000 m² atau lebih 4,00 (4) Tingkat penggunaan jasa dihitung sebagai perkalian koefisien sebagaimana dimaksud pada ayat (3). 5. Ketentuan BAB VI dan Pasal 9 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : BAB VI HARGA SATUAN BANGUNAN

Pasal 9 Harga satuan bangunan ditetapkan dengan Keputusan Walikota. 6. Ketentuan Pasal 10 ayat (3) dihapus, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 10 (1) Besarnya retribusi Izin Mendirikan Bangunan yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dengan tingkat penggunaan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4). (2) Perubahan penggunaan bangunan dikenakan biaya sebesar 30% (tiga puluh persen) dari biaya IMB. (3) Dihapus. 7. Ketentuan Pasal 11 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 11 Retribusi yang terutang dipungut di wilayah daerah tempat izin membangun/merubah dan menggunakan bangunan. 8. Ketentuan Pasal 12 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :. Pasal 12 Masa retribusi Izin adalah jangka waktunya sesuai dengan masa berlakunya izin. PASAL II Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Pekalongan. Ditetapkan di Pekalongan pada tanggal 21 Pebruari 2009 WALIKOTA PEKALONGAN Cap. ttd.- MOHAMAD BASYIR AHMAD Diundangkan di Pekalongan pada tanggal 21 Pebruari 2009 SEKRETARIS DAERAH KOTA PEKALONGAN LEMBARAN DAE M A S R O F, SH Pembina Utama Muda NIP. 19510919 198003 1 007

NOMOR PENJELASAN ATAS I. UMUM PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN Tujuan Pembangunan Nasional adalah untuk mewujudkan kesejahteraan umum yang pada hakekatnya pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia yang menekankan pada keseimbangan pembangunan, kemakmuran lahiriah dan batiniah, dalam suatu masyarakat Indonesia yang maju dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila. Pembangunan gedung merupakan salah satu wujud fisik pemanfaatan ruang, oleh karena itu dalam pengaturan pembangunan gedung tetap mengacu pada pengaturan penataan ruang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Maksud dan tujuan pengaturan tersebut dilandasi oleh asas kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan, dan keserasian bangunan gedung dengan lingkungannya, bagi kepentingan masyarakat yang berperikemanusiaan dan berkeadilan. Bahwa dengan pembangunan fisik Kota Pekalongan yang makin meningkat sebagai akibat dari pertambahan penduduk yang menuntut ketersediaan sarana prasarana penunjang, maka Pemerintah Kota Pekalongan mempunyai kewajiban untuk meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan pembangunan kota yang sehat dan terarah sesuai Rencanana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) dan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK), maka dalam Peraturan Daerah ini diatur ketentuan tentang Izin Mendirikan Bangunan beserta Retribusi Izin Mendirikan Bangunan. Perubahan/revisi terhadap Perda tentang Retribusi IMB dilakukan mengingat perlunya penyesuaian terhadap Peraturan yang ada, diantaranya adalah Undang- Undang mor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Peraturan Pemerintah mor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang mor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum mor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. Disamping itu, revisi ini juga dilakukan agar dapat mengakomodasi perkembangan yang terjadi, khususnya berkaitan dengan satuan harga bangunan yang tiap tahunnya selalu berubah/fluktuatif. Dengan ditetapkan Peraturan daerah ini diharapkan akan memberikan landasan hukum, sekaligus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di bidang perizinan bangunan, pengawasan dan ketertiban terhadap bangunan yang berada di Wilayah Kota Pekalongan. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL 1. Perubahan Pasal 2 : Cukup jelas 2. Perubahan Pasal 3 : Cukup jelas 3. Perubahan Pasal 4 : Cukup jelas

NO 4. Perubahan Pasal 8 Ayat (1) : Cukup jelas Ayat (2) : Cukup jelas Ayat (3) Huruf e bangunan menurut Kelas Bangunan ditentukan oleh spesifikasi penggunaan bahan bangunan dengan kriteria sebagai berikut : URAIAN KLASIFIKASI SPESIFIKASI Permanen Mewah Permanen Biasa Semi Permanen Sementara A Bahan Bangunan 1 Penutup lantai Marmer/Granit, Keramik Khusus/Istimewa Keramik Tegel Abu-abu, Plester Tanah/Urugan 2 Bahan Dinding Bata Diplester dikombinasi dengan bahan lain (keramik, batu alam, dsb) Bata diplester penuh 3 Penutup Plafond Gypsum, Harflex, Eternit, Triplek, Harflex, Kayu lapis 4 Penutup Atap Genteng Keramik, Glazuur, Genteng Acrylic, Aluminium Pres/ Jatiwangi 5 Kusen dan Daun Kayu jati, Kayu Kayu Kalimantan atau Pintu Dimelamin/duco sejenis Dicat/Diplitur B. Struktur Bangunan 6 Struktur Utama Beton Bertulang, Bergaristengah 12 mm atau lebih Beton Bertulang, Bergaristengah antara (8-10) mm. Kayu Kalimantan atau sejenis Bata/Batako Kombinasi Kayu Anyaman Bambu Genteng Progok (Kualitas Rendah) Kayu Biasa Dicat Kayu Glugu atau Kayu Kualitas Rendah- Sedang Papan Kayu Kualitas rendah, Gedek, Tripleks Bahan sederhana, Tidak pakai Rumbia, Seng Kayu Biasa Kualitas rendah Bambu, Kayu Kualitas Rendah Ayat (4) : Cukup jelas 5. Perubahan Pasal 9 : Cukup jelas 6. Perubahan Pasal 10 : Cukup jelas 7. Perubahan Pasal 11 : Cukup jelas 8. Perubahan Pasal 12 : Cukup jelas

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI IZIN BANGUNAN I. PENJELASAN UMUM Bahwa dengan Undang-Undang mor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, pajak daerah dan retribusi daerah merupakan sumber pendapatan daerah, agar daerah dapat mengurus dan mengatur rumah tangganya sendiri. Sumber pendapatan daerah tersebut diharapkan mampu menjadi sumber pembiayaan bagi penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan ketentuan/landasan hukum yang dapat memebrikan pedoman dan arahan bagi daerah khususnya pemerintah daerah kota Pekalongan dalam hal pemungutan retribusi, maka untuk dapat memungut retribusi dimaksud perlu diatur dengan Peraturan Daerah. II. Pasal 1 s/d 9 PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 10 ayat (1) : Cukup jelas : Contoh : Perhitungan retribusi yang terutang Perhitungan biaya retribusi izin mendirikan bangunan permanen untuk tempat tinggal di jalan protokol adalah tingkat penggunaan jasa dikalikan dengan tarif, sebagai berikut : - Lokasi Bangunan : 2,00 - Bangunan swasta : 1,50 - Tingkat bangunan : 1,00 - Guna bangunan : 1,00 - Kelas bangunan : 1,00 - Luas bangunan 100 m2 : 1,00 Setelah faktor faktor diatas dikalikan, maka Tingkat penggunaan jasa = 3,00 Jadi : Retribusi IMB untuk rumah tinggal di Jalan Protokol adalah : 3,00 x Rp. 500.000 x 1% = Rp 15.000-/m2 Pasal 10 ayat (2) : Contoh penghitungan retribusi Perubahan penggunaan (IPB) bangunan rumah tinggal menjadi toko : 30% x Rp.15.000-/m2 =

Rp. 5.000,-/m2 Pasal 10 ayat (3) s/d pasal 12 : Cukup jelas Pasal 13 : Yang dimaksud dengan dokumen lain yang dipersamakan antara lain, berupa kwitansi, nota dlsb. Pasal 14 s/d 15 : Cukup jelas Pasal 16 ayat (1) : Yang dimaksud tidak dapat diborongkan adalah bahwa seluruh proses kegiatan pemungutan retribusi tidak dapat diserahkan kepada pihak ketiga. Namun dalam pengertian ini bukan berarti bahwa Pemerintah Daerah tidak dapat bekerja sama dengan pihak ketiga. Dengan sangat selektif dalam pemungutan retribusi. Pemerintah Daerah dapat bekerja sama dengan badan-badan tertentu yang karena professionalismenya layak dipercaya untuk ikut melaksanakan sebagian tugas pemungutan jenis retribusi secara lebih efisien. Kegiatan pemungutan retribusi yang tidak dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga adalah kegiatan perhitungan besarnya retribusi terutama pengawasan penyetoran retribusi dan penagihan retribusi. Pasal 16 ayat (2) s/d Pasal 31 : Cukup jelas

(1) Besarnya tariff retribusi ditetapkan sebagai berikut : a. mendirikan bangunan : Rp. 500.000,-/m2 b. perbaikan / perubahan bangunan : Rp. 300.000,-/m c. pendirian bangunan los tertutup : Rp. 300.000,-/m2 d. pendirian bangunan los terbuka : Rp. 250.000,-/m2 e. pagar pekarangan / pagar bumi dan tanggul / turap : Rp. 50.000,-/m2 f. bangsal kerja / turap : Rp. 80.000,-/m2 g. perkerasan jalan : Rp. 110.000,-/m2 h. kolam renang : Rp. 230.000,-/m2 i. jembatan jalan (komplek) : Rp. 1.250.000,-/m2 j. jembatan penyeberangan : Rp. 1.250.000,-/m2 k. jembatan lift (untuk service kendaraan) : Rp. 1.250.000,-/m2 l. menara telekomunikasi : Rp. 2.500..000,-/m2 m. menara bakar (cerobong asap) : Rp. 500.000,-/m2 n. menara air : Rp. 500.000,-/m2 o. papan reklame : Rp. 1.300.000,-/m2 p. monumen : Rp. 1.300.000,-/m2 q. gapuro / gardu jaga : Rp. 1.000.000,-/m2 r. gardu listrik : Rp. 3.000.000,-/m2 s. pondasi mesin : Rp. 3.000.000,-/m2 t. instalasi pompa bahan bakar : Rp. 4.000.000,-/m2 u. cungkup (bangunan diatas makam): Rp. 500.000,-/m2 v. saluran air bak terbuka /tertutup : Rp. 50.000,-/m2