UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN WAJO PAJAK REKLAME BUPATI WAJO,

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR dan BUPATI OGAN KOMERING ILIR MEMUTUSKAN:

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANOKWARI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR 06 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 28 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK

PERATURAN WALIKOTA CIMAHI NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PAJAK REKLAME

- 1 - QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI SIMELUE,

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2010 T E N T A N G PAJAK REKLAME PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN BAGIAN HUKUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BURU,

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA BANDA ACEH,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK REKLAME

BUPATI BANGKA TENGAH

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DENPASAR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON

BAB II BAHAN RUJUKAN. Masalah pajak adalah masalah negara dan setiap orang yang hidup dalam

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 S A L I N A N PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK REKLAME

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR,

LAPORAN KEGIATAN KAJIAN NILAI SEWA DAN TARIF PAJAK REKLAME DI KOTA DENPASAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGGAI,

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indo

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK REKLAME

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 5 TAHUN TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI,

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK REKLAME BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA TAHUN 2015 NOMOR 14 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 14 TAHUN 2015 PAJAK REKLAME

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAIRI NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 08 TAHUN 2010

BUPATI TELUK WONDAMA

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II TAPIN NOMOR : 10 TAHUN 1999 SERI A NO. SERI 04

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 41 TAHUN : 2005 SERI : B NOMOR : 18 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 41 TAHUN 2005 TENTANG PAJAK REKLAME

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2011 T E N T A N G PAJAK REKLAME

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

QANUN KABUPATEN ACEH SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 24 TAHUN 2001 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GARUT

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PEMERINTAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 14 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PAJAK REKLAME

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 22 TAHUN 2003

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN (Berita Resmi Kabupaten Sleman) Nomor: 4 Tahun 2011 Seri: C PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK REKLAME

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR : 12 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI,

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR dan BUPATI LUWU TIMUR MEMUTUSKAN :

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 19 TAHUN 2009

TAHUN NOMOR 04 TENTANG. Daerah. Reklame;

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANGGARAI BARAT,

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 05 TAHUN 2007

TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG PAJAK REKLAME

1 of 6 02/09/09 11:31

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN,

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR TAHUN 2010 NOMOR : 17

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 14 TAHUN 2003 SERI B NOMOR 6

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 08 Tahun 2004 Seri B PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR : 07 TAHUN 2006 PAJAK REKLAME

BUPATI KEEROM PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEEROM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEEROM,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan L

B U P A T I G O R O N T A L O

WALIKOTA LHOKSEUMAWE

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 19 TAHUN TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KOLAKA NOMOR : 4 TAHUN 1998 SERI: A NOMOR : 4

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 3 TAHUN 2009 T E N T A N G PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGGAI,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta)

LEMBARAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 15 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA. Nomor : 13 Tahun : 2010 Seri : B Nomor : 13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA NOMOR 13 TAHUN 2010

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 08 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

Transkripsi:

PAJAK REKLAME Tugas ini Diselesaikan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Pajak Daerah Dosen Pengampu : Redaktur Wau S.E., M.Ak Disusun Oleh : KELOMPOK V Daniel 1634030001 Rina Febriani 1634030017 Novrita 1434030027 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA 2017

KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa atas karunia- Nya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini dapat diselesaikan karena bantuan dan support pihak lain juga antara lain Redaktur Wau S.E., M.Ak selaku dosen pajak daerah, orang tua, teman, dan pihak lainnya yang turut membantu menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas tentang Pajak Reklame Dan penulis berusaha menyusun dengan baik, meskipun masih banyak kekurangan-kekurangan dari cara pengupasan materinya. Oleh karena itu, penulis menerima adanya kritik dan saran yang membangun dari pihak manapun demi perbaikan di masa yang akan datang. Mudah-mudahan makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang perpajakan, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi teman-teman di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Terima Kasih, Penulis. 1 P a j a k R e k l a m e

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI... 2 BAB 1 PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang Masalah... 3 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan... 3 1.4 Sistematika Penulisan... 3 BAB 2 PEMBAHASAN... 4 2.1 Pengertian Pajak Reklame... 4 2.2 Dasar Hukum Pemungutan Pajak Reklame... 4 2.3 Subjek, Objek, dan Wajib Pajak Reklame... 4 2.4 Dasar Pengenaan Pajak, Tarif dan Cara Perhitungannya... 7 2.5 Masa Pajak, Sistem Pemungutan, Saat Terutang Pajak, Cara Perhitungan, STPD serta Pengurangan dan Keringanan Pajak 11 2.6 Sanksi dan Ketentuan Pidana... 12 BAB 3 PENUTUP... 13 3.1 Kesimpulan... 13 3.2 Saran... 13 DAFTAR PUSTAKA... 14 2 P a j a k R e k l a m e

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, reklame menjadi media promosi yang paling digemari bagi pengusaha diberbagai daerah, hal ini dikarenakan reklame masih menjadi cara yang efektif untuk tujuan memperkenalkan atau mempromosikan barang, jasa, orang atau badan yang dapat diketahui oleh khalayak umum. Namun sayangnya, tidak semua orang mengetahui bagaimana cara perhitungan pajak reklame serta tarif keseluruhan untuk memasang reklame tersebut. Oleh sebab itu Pada makalah ini akan dibahas lebih jauh tentang pajak reklame dan cara perhitungannya. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas maka diperlukan sub-pokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa itu pajak reklame? 2. Siapa saja yang termasuk subjek dan objek pajak reklame? 3. Berapa besar tarif untuk pajak reklame? 4. Bagaimana cara perhitungan pajak reklame? 5. Apa sanksi bagi wajib pajak yang tidak taat aturan pajak reklame? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pajak Daerah dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang salah satu pajak daerah yaitu pajak reklame. 1.4 Sistematika Penulisan Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab pembahasan, dan bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas: latar belakang, rumusan makalah, tujuan dan manfaat penulisan, serta sistematika penulisan. Sedangkan bab pembahasan dibagi berdasarkan sub-bab yang berkaitan dengan peran permasalahan umum. Terakhir, bab penutup terdiri atas kesimpulan dan saran. 3 P a j a k R e k l a m e

BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pajak Reklame Pajak Reklame adalah pajak yang dipungut atas semua penyelenggaraan reklame. Sedangkan pengertian reklame itu sendiri adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang bentuk dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan, atau untuk menarik perhatian umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan dan/atau dinikmati oleh umum. Secara garis besar reklame dibedakan menjadi dua jenis yaitu Reklame Produk dan Reklame Non-Produk. Reklame Produk adalah reklame yang berisi tentang suatu barang atau jasa dimana tujuan reklame tersebut semata-mata untuk keperluan promosi, sedangkan Reklame Non Produk adalah jenis reklame yang semata-mata memuat nama perusahaan/badan/nama profesi atau usaha, termasuk juga logo, simbol atau identitas badan/perusahaan dan usaha yang dapat diketahui oleh khalayak umum. 2.2 Dasar Hukum Pemungutan Pajak Reklame Dasar hukum pemungutan Pajak Hotel pada suatu kebupaten atau kota diatur dalam : 1. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 yang merupakan perubahan atas Undang- Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah. 3. Peraturan daerah Kabupaten/kota yang mengatur tentang Pajak Reklame. Seperti Perda provinsi DKI Jakarta No. 12 Tahun 2011 tentang pajak reklame. 4. Keputusan Bupati/walikota yang mengatur tentang Pajak reklame sebagai aturan pelaksanaan peraturan daerah tentang Pajak reklame pada kabupaten/kota dimaksud. 2.3 Subjek, Objek, dan Wajib Pajak Reklame 2.3.1 Subjek Pajak Reklame Subjek Pajak Reklame adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan reklame. 4 P a j a k R e k l a m e

2.3.2 Objek Pajak Reklame 1. Objek Pajak Reklame adalah semua penyelenggaraan reklame. 2. Objek pajak sebagaimana dimaksud pada angka (1), meliputi: a. reklame papan/billboard/videotron/megatron dan sejenisnya adalah penyelenggaraan reklame yang menggunakan layar monitor untuk menayangkan iklan baik berupa gambar, rekaman video yang ditayangkan dalam bentuk Compact Disc, Digital Video Disc dan sejenisnya, atau tulisan dalam bentuk apapun yang dapat berubah-ubah secara terprogram dan difungsikan dengan tenaga listrik atau tenaga lainnya. b. reklame kain adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan bahan kain, termasuk kertas, plastik, karet atau bahan lain yang sejenis dengan itu. c. reklame melekat/stiker adalah reklame yang berbentuk lembaran lepas, diselenggarakan dengan cara disebarkan, diberikan atau dapat diminta untuk ditempelkan, dilekatkan, dipasang dan digantungkan pada suatu benda dengan ketentuan luasnya tidak lebih dari 200 cm2 (dua ratus centimeter persegi) per lembar. d. reklame selebaran adalah reklame yang berbentuk lembaran lepas, diselenggarakan dengan cara disebarkan, diberikan atau dapat diminta dengan ketentuan tidak untuk ditempelkan, dilekatkan, dipasang dan digantungkan pada suatu benda lain : e. reklame berjalan adalah reklame yang ditempatkan atau ditempelkan pada kendaraan yang diselenggarakan dengan mempergunakan kendaraan atau dengan cara dibawa oleh orang. f. reklame udara adalah reklame yang diselenggarakan di udara dengan menggunakan gas, laser, pesawat udara atau alat lain yang sejenis. g. reklame apung adalah reklame yang diselenggarakan dengan cara terapung di permukaan air. h. reklame suara adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan katakata yang diucapkan atau dengan suara yang ditimbulkan dari atau oleh perantaraan alat. i. reklame film/slide adalah reklame yang diselenggarakan dengan cara menggunakan klise berupa kaca atau film, atau bahan-bahan yang sejenis, sebagai 5 P a j a k R e k l a m e

alat untuk diproyeksikan dan/atau dipancarkan pada layar atau benda lain di dalam ruangan. j. reklame peragaan adalah reklame yang diselenggarakan dengan cara memperagakan suatu barang dengan atau tanpa disertai suara. 3. Tidak termasuk sebagai objek Pajak Reklame adalah: a. reklame yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah; b. penyelenggaraan reklame melalui internet, televise, radio, warta harian, warta mingguan, warta bulanan, dan sejenisnya; c. label/merek produk yang melekat pada barang yang diperdagangkan, yang berfungsi untuk membedakan dari produk sejenis lainnya; d. nama pengenal usaha atau profesi yang dipasang melekat pada bangunan tempat usaha atau profesi diselenggarakan dengan ketentuan yang mengatur nama pengenal usaha atau profesi tersebut yang luasnya tidak melebihi 1 m² (satu meter persegi), ketinggian maksimum 15 (lima belas meter dengan jumlah reklame terpasang tidak lebih dari 1 (satu) buah; e. penyelenggaraan reklame yang semata-mata memuat nama tempat ibadah dan tempat panti asuhan; f. penyelenggaraan reklame yang semata-mata mengenai pemilikan dan/atau peruntukan tanah, dengan ketentuan luasnya tidak melebihi 1 m² (satu meter persegi) dan diselenggarakan di atas tanah tersebut kecuali reklame produk; g. diselenggarakan oleh perwakilan diplomatic, perwakilan konsulat, perwakilan PBB serta badan-badan khususnya badan-badan atau lembaga organisasi internasional pada lokasi badan-badan dimaksud. 2.3.3 Wajib Pajak Reklame 1. Wajib Pajak Reklame adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan reklame. 2. Dalam hal reklame diselenggarakan sendiri secara langsung oleh orang pribadi atau badan, Wajib Pajak Reklame adalah orang pribadi atau badan tersebut. 3. Dalam hal reklame diselenggarakan melalui pihak ketiga, pihak ketiga tersebut menjadi Wajib Pajak Reklame. 6 P a j a k R e k l a m e

2.4 Dasar Pengenaan Pajak, Tarif dan Cara Perhitungannya. 2.4.1 Dasar Pengenaan Pajak 1. Dasar pengenaan Pajak Reklame adalah Nilai Sewa Reklame (NSR). 2. NSR sebagaimana dimaksud pada angka (1), diatur sebagai berikut: a. Reklame yang diselenggarakan oleh pihak ketiga, NSR ditetapkan berdasarkan Nilai kontrak reklame. b. Reklame yang diselenggarakan sendiri, NSR dihitung dengan memperhatikan faktor-faktor: 1. jenis; 2. bahan yang digunakan; 3. lokasi penempatan; 4. waktu; 5. jangka waktu penyelenggaraan; 6. jumlah, dan 7. ukuran media reklame. c. Dalam hal NSR sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak diketahui dan/atau dianggap tidak wajar, NSR ditetapkan dengan menggunakan faktor-faktor sebagaimana dimaksud pada huruf b. d. Lokasi penempatan adalah lokasi peletakan reklame menurut kelas jalan yang dirinci sebagai berikut: 1. Protokol A; 2. Protokol B; 3. Protokol C; 4. Ekonomi Kelas I; 5. Ekonomi Kelas II; 6. Ekonomi Kelas III; 7. Lingkungan. 7 P a j a k R e k l a m e

3. Besaran Nilai kelas Jalan ditetapkan dalam table Hasil Perhitungan Nilai Sewa Reklame sebagai berikut: a. Hasil Perhitungan Nilai Sewa Reklame (NSR) Non Produk No. Lokasi Ukuran Jangka Waktu Ketinggian Reklame NSR (Rp) 1. Protokol A 1 M 2 1 Hari s.d 15 Meter 25.000 2. Protokol B 1 M 2 1 Hari s.d 15 Meter 20.000 3. Protokol C 1 M 2 1 Hari s.d 15 Meter 15.000 4. Ekonomi Kelas I 1 M 2 1 Hari s.d 15 Meter 10.000 5. Ekonomi Kelas II 1 M 2 1 Hari s.d 15 Meter 5.000 6. Ekonomi Kelas III 1 M 2 1 Hari s.d 15 Meter 3.000 7. Lingkungan 1 M 2 1 Hari s.d 15 Meter 2.000 b. Hasil Perhitungan Nilai Sewa Reklame Produk No. Lokasi Ukuran Jangka Waktu Ketinggian Reklame NSR (Rp) 1. Protokol A 1 M 2 1 Hari s.d 15 Meter 125.000 2. Protokol B 1 M 2 1 Hari s.d 15 Meter 100.000 3. Protokol C 1 M 2 1 Hari s.d 15 Meter 75.000 4. Ekonomi Kelas I 1 M 2 1 Hari s.d 15 Meter 50.000 5. Ekonomi Kelas II 1 M 2 1 Hari s.d 15 Meter 25.000 6. Ekonomi Kelas III 1 M 2 1 Hari s.d 15 Meter 15.000 7. Lingkungan 1 M 2 1 Hari s.d 15 Meter 10.000 8 P a j a k R e k l a m e

c. Hasil perhitungan NSR untuk reklame Light Emitting Diode (LED) dan sejenisnya HASIL PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME (NSR) NSR NSR BERDASARKAN DURASI 30 DETIK/TAYANG/HARI PADA MASING- Lokasi No Penempatan/ MASING PENGELOMPOKKAN (CLUSTER) UKURAN LUAS BIDANG REKLAME/LAYAR Ukuran di atas 8 di atas di atas di atas di atas 24 s.d 8 m 2 m 2 s.d 16 m 2 s.d 32 s.d 50 50 s.d s.d 32 m 2 di atas 100 m Durasi/Tayangan 2 16 m 2 24 m 2 m 2 100 m 2 1 Protokol A 10.000 12.500 15.000 17.500 20.000 22.500 25.000 30 detik 2 Protokol B 8.000 10.000 12.000 14.000 16.000 18.000 20.000 30 detik 3 Protokol C 6.000 7.500 9.000 10.500 12.000 13.500 15.000 30 detik 4 Ekonomi 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000 10.000 30 detik Kelas I 5 Ekonomi 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 4.500 5.000 30 detik Kelas II 6 Ekonomi Kelas III 1.500 1.750 2.000 2.250 2.500 2.750 3.000 30 detik 7 Lingkungan 800 1.000 1.200 1.400 1.600 1.800 2.000 30 detik d. NSR untuk setiap penambahan luas bidang reklame Light Emitting Diode (LED) dan sejenisnya setiap 100 m2 (seratus meter persegi) kedua dan seterusnya dikenakan tambahan 25% (dua puluh lima persen) dari hasil perhitungan NSR. e. Hasil perhitungan NSR untuk jenis reklame lainnya ditetapkan sebagai berikut: 1. reklame melekat : Rp 1.000,00/cm2 (seribu rupiah per centimeter persegi) (sekurangkurangnya Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) setiap kali penyelenggaraan. 2. reklame selebaran : Rp 10.000,00/lembar (sepuluh ribu rupiah per lembar) sekurangkurangnya Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) setiap kali penyelenggaraan. 3. reklame berjalan/kendaraan : Rp 50.000,00/m2/hari (lima puluh ribu rupiah) per meter persegi per hari. 4. reklame udara : Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah) untuk paling lama 1 (satu) bulan penayangan. 9 P a j a k R e k l a m e

5. reklame apung : Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah) untuk paling lama 1 (satu) bulan penayangan. 6. reklame suara : Rp 5.000,00/30 detik (lima ribu rupiah per tiga puluh detik) bagian waktu yang kurang dari 30 (tiga puluh) detik dihitung menjadi 30 (tiga puluh) detik. 7. reklame file/slide :Rp 10.000,00/30 detik (sepuluh ribu rupiah per tiga puluh detik), bagian waktu yang kurang dari 30 (tiga puluh) detik dihitung menjadi 30 (tiga puluh) detik. 8. reklame peragaan : Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) per setiap penyelenggaraan f. Untuk penyelenggaraan reklame di dalam ruangan (indoor) dihitung dan ditetapkan sebesar 50% dari NSR. g. Untuk penyelenggaraan reklame rokok dan minuman beralkohol dikenakan tambahan pajak sebesar 25% dari hasil perihutungan NSR. h. Untuk setiap penambahan ketinggian sampai dengan 15 meter, dikenakan tambahan pajak sebesar 20% dari Hasil Perhitungan NSR. 2.4.2 Tarif Pajak Reklame Tarif Pajak Reklame ditetapkan paling besar 25% (dua puluh lima persen) dan tarif ini ditetapkan dengan peraturan daerah. 2.4.3 Cara Perhitungan 1. Besaran Pokok Pajak Reklame yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak yaitu 25% dengan dasar pengenaan pajak yaitu Nilai Sewa Reklame (NSR). PAJAK REKLAME = TARIF PAJAK X DASAR PENGENAAN PAJAK (NSR) PAJAK REKLAME = UKURAN X TARIF X MASA TAYANG X NSR 2. Hasil Perhitungan NSR sebagaimana dimaksud dalam dasar pengenaan pajak ditetapkan dengan Peraturan Gubernur. Contoh : Perusahaan A ingin memasang Baliho ukuran 3 X 6 meter di area Kuningan (Protokol A) sebanyak 6 buah selama 7 hari maka perhitungannya adalah sebagai berikut Pajak Reklame = 18 m x 6 buah x 125.000 x 7 hari x 25% = Rp. 23.625.000 10 P a j a k R e k l a m e

2.5 Masa Pajak, Sistem Pemungutan, Saat Terutang Pajak, Cara Perhitungan, STPD serta Pengurangan dan Keringanan Pajak 2.5.1 Masa Pajak Masa Pajak Reklame adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan 1 (satu) bulan takwim. 2.5.2 Sistem Pemungutan Sistem pemungutan pada pajak reklame adalah official assessment system yaitu pengenaan pajak yang dibayar oleh wajib pajak setelah terlebih dahulu ditetapkan oleh gubernur atau pejabat yang ditunjuk melalui SKPD. 2.5.3 Saat Terutang Pajak Pajak terutang dalam masa pajak terjadi pada saat penyelenggaraan reklame atau diterbitkan Surat Ketetapan Pajak daerah (SKPD). 2.5.4 Tata Cara Pembayaran Pajak Wajib Pajak Menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) ke Seksi Pajak Bidang Pendapatan Dinas PPKAD (Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) Petugas Seksi Pajak Membuat Nota Perhitungan dan menetapkan pajak terutang dengan SKPD dan ditanda tangani oleh Kepala Bidang/Kepala Seksi Pajak Petugas Seksi Pajak membuatkan SSPD (Surat Setoran Pajak Daerah) Wajib Pajak Membayar Pajak Daerah dengan SKPD dilampiri SSPD ke Bank. Jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja saat terutang pajak. 2.5.5 Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD) Bupati dapat menerbitkan STPD jika: 1. pajak dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar; 2. Dari hasil penelitian SPTPD terdapat kekurangan pembayaran sebagai akibat salah tulis dan/atau salah hitung. 11 P a j a k R e k l a m e

2.5.6 Pengurangan dan Keringanan Pajak Bupati berdasarkan permohonan Wajib Pajak dapat memberikan pengurangan dan keringanan pajak, dalam hal: 1. terjadi suatu bencana; 2. pemberian stimulus kepada masyarakat/wajib Pajak dengan memperhatikan kemampuan Wajib Pajak; 3. usaha pengentasan kemiskinan; 4. usaha peningkatan perekonomian masyarakat; dan 5. terdapat alasan lain dari Wajib Pajak yang dapat dipertanggung jawabkan. 2.6 Sanksi dan Ketentuan Pidana 2.6.1 Sanksi 1. Pihak pemesan reklame dan/atau pihak ketiga, yang menyampaikan Nilai Kontrak Reklame yang tidak benar atau tidak sesuai dengan Nilai Kontrak Reklame yang sebenarnya seperti mengurangi atau memalsukan Nilai Kontrak Reklame yang berakibat terdapatnya kerugian Pajak Daerah dikenakan sanksi administrasi dan sanksi pidana di bidang perpajakan atau sanksi pidana sesuai peraturan perundang-undangan. 2. Sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berupa kenaikan sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari Pajak Reklame yang kurang dibayar ditambah dengan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan yang dihitung sejak tanggal Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) Pajak Reklame pertama kali diterbitkan. 3. Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dengan cara menerbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD). 2.6.2 Ketentuan Pidana 1. Wajib pajak yang karena kealpaannya tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan daerah dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar. 2. Wajib pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan daerah dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 tahun atau denda paling banyak 4 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar. 12 P a j a k R e k l a m e

BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Pajak Reklame adalah pajak yang dipungut atas semua penyelenggaraan reklame. 2. Subjek Pajak Reklame adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan reklame. 3. Objek Pajak Reklame adalah semua penyelenggaraan reklame. 4. Wajib Pajak Reklame adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan reklame. 5. Dasar pengenaan Pajak Reklame adalah Nilai Sewa Reklame (NSR). 6. Tarif Pajak Reklame ditetapkan paling besar 25% 7. Cara perhitungan pajak reklame adalah dengan cara mengalikan tarif pajak yaitu 25% dengan dasar pengenaan pajak yaitu Nilai Sewa Reklame (NSR). 8. Masa Pajak Reklame adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan 1 (satu) bulan takwim. 9. Sistem pemungutan pada pajak reklame adalah official assessment system 10. Pajak terutang dalam masa pajak terjadi pada saat penyelenggaraan reklame atau diterbitkan Surat Keteapan Pajak daerah (SKPD). 11. Jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja saat terutang pajak. 12. Bupati dapat memberikan pengurangan dan keringanan pajak, dalam hal terdapat alasan dari Wajib Pajak yang dapat dipertanggung jawabkan. 13. Bupati dapat menerbitkan STPD jika pajak dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar; 14. Sanksi bagi wajib pajak yang tidak patuh terhadap pajak reklame maka dikenakan sanksi administrasi dan sanksi pidana. 3.2 Saran Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi para pembaca tentang pajak reklame. 13 P a j a k R e k l a m e

DAFTAR PUSTAKA http://bprd.jakarta.go.id/pajak-reklame/ https://www.cermati.com/artikel/pajak-reklame-apa-itu-dan-bagaimana-perhitungannya http://konsultanreklame.com/tarif-harga-pajak-reklame-terbaru-tahun-2017-2018/ http://ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=15502 https://zulkiflisasaja.wordpress.com/2014/04/03/pajak-reklame/ 14 P a j a k R e k l a m e