PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB I PENDAHULUAN. lain yang sering dihadapi guru-guru yaitu metode yang digunakan tidak

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

TITIK ARIYANI HALIMAH A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut BSNP 2006a (dalam Sufanti, 2010: 7) mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. menulis seperti membuat ikhtisar, menulis puisi, mencatat pelajaran, menulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X.1 ICT DAN X.3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan. Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Oleh SITI JULAEHA NIM A.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Supraini Rezkita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan

K BAB I PENDAHULUAN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI GEMOLONG 1 TAHUN AJARAN 2009/2010

PEMANFAATAN METODE KUNJUNGAN (FIELD TRIP) UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII-G SMP NEGERI I SAMBUNGMACAN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Badarudin Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh Po. Box. 202 Purwokerto ABSTRAK

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI KREATIVITAS MENGARANG SISWA: STUDI KASUS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses yang cukup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Memiliki bahasa adalah salah satu kemampuan spesial manusia.

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun Oleh: WIDAYATI A. 310050080 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Dengan bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan dikembangkan serta dapat dituntunkan kepada generasi-generasi mendatang. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakekatnya merupakan salah satu sarana mengupayakan pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia secara terarah. Maka dari itu melalui proses pengajaran bahasa diharapkan siswa mempunyai kemampuan yang memadai untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Dalam pengajaran atau proses belajar-mengajar guru memegang peran sebagai sutradara sekaligus aktor. Artinya, guru memegang tugas dan tanggung jawab merencanakan dan melaksanakan pengajaran di sekolah. Guru sebagai tenaga professional harus memiliki sejumlah kemampuan mengaplikasikan berbagai teori belajar dalam bidang pengajaran, kemampuan memilih dan menerapkan metode pengajaran yang efektif dan efisien, kemampuan melibatkan siswa berpartisipasi aktif dan kemampuan membuat suasana belajar yang menunjang tercapainya pendidikan. Pada prinsipnya tujuan akhir pengajaran bahasa adalah agar siswa terampil berbahasa yang meliputi: terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Dalam membicarakan pengajaran bahasa Indonesia tidak akan lepas dari kegiatan menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan dalam berbahasa. Melalui keterampilan menulis siswa dapat mengkomunikasikan gagasan, penghayatan, dan pengalamannya kedalam bentuk tulisan. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktek banyak dan teratur. Menulis adalah kemampuan seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran, pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang runtut, enak dibaca, dan dipahami oleh orang lain. Akhadiah (2002: 2) mengungkapkan bahwa menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta mengungkapkannya secara tersurat. Menulis adalah melahirkan pikiran seperti mengarang, membuat surat dengan tulisan ( KBBI 2001: 968). Pengajaran menulis di SMP dikenal empat jenis yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi. Tulisan narasi merupakan tulisan yang menceritakan suatu peristiwa yang tersusun secara teratur sehingga menimbulkan pengertianpengertian yang dapat merefleksi interprestasi penulisnya. Narasi adalah bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu (Keraf, 2001: 136). Menurut Semi (1990: 32) narasi adalah sebagai bentuk tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Sedangkan deskrepsi merupakan suatu bentuk tulisan yang berhubungan dengan pancaindera,

jadi seolah-olah melihat sendiri kejadian tersebut. Tulisan eksposisi merupakan tulisan yang bertujuan untuk memberi informasi tentang sesuatu sehingga dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang. Tulisan argumentasi merupakan tulisan yang bertujuan meyakinkan pembaca tentang kebenaran pendapat atau pernyataan penulis. Mengacu pada hakekat tulisan narasi di atas, keterampilan menulis narasi sangat penting bagi siswa, sebab dengan keterampilan menulis narasi siswa dapat menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dalam kehidupan sehari-hari. Pengajaran menulis ditujukan agar siswa mampu memahami dan dapat mengkomunikasikan ide/ gagasan dalam bentuk tulisan. Hal ini penting karena kemampuan menulis seseorang merupakan gambaran dari penguasaan bahasa yang digunakan. Cara guru mengajar mempengaruhi cara siswa belajar. Bila guru mengajar dengan memberikan banyak latihan, maka siswa belajar melalui pengalaman (Tarigan, 1987: 38). Namun, demikian pembelajaran menulis narasi pada siswa SMP Negeri 1 Nguter kelas VIIIB yang masih mengalami berbagai masalah. Hal itu dibuktikan dengan siswa masih mengalami kesulitan menuangkan idenya kedalam bentuk tulisan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar, misalnya dapat dilihat dari tugas karangan siswa. Pada umumnya siswa belum maksimal menceritakan secara runtut rangkaian peristiwa yang terjadi. Melihat kenyataan bahwa kemampuan menulis narasi siswa kelas VIIIB SMP Negeri I Nguter termasuk minim. Dari hasil tulisan mereka ide/ gagasan

masih meloncat-loncat. Siswa memang secara umum mampu menulis, namun mereka kurang memiliki ekspresi gagasan yang berkesinambungan dan belum mempunyai urutan logis dengan menggunakan kosakata dan tata bahasa atau kaidah bahasa yang digunakan sehingga tidak dapat menceritakan peristiwa yang dieksprsikan secara jelas. Akibatnya nilai keterampilan menulis narasi siswa SMP Negeri I Nguter kelas VIIIB masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas untuk mata pelajaran bahasa Indonesia menulis narasi. Menurut hasil pengamatan peneliti rendahnya kualitas pembelajaran menulis narasi di kelas VIIIB SMP Negeri I Nguter tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) Siswa kurang mengidentifikasi ide dan mengorganisasikan tulisan narasi sehingga kemampuan menulis narasi siswa rendah, (2) Siswa kesulitan dalam menuangkan idenya kedalam bentuk tulisan yang utuh, (3) Siswa tidak tertarik menceritakan pengalaman atau suatu peristiwa melalui tulisan sehingga alur pemikiran melompat-lompat, (4) Kurangnya kemampuan siswa dalam menentukan topik menulis narasi, (5) Kurangnya kemampuan mengembangkan paragraf, (6) Guru kesulitan dalam membangkitkan minat belajar siswa, (7) Guru kesulitan menentukan metode atau cara yang tepat untuk menyampaikan meteri menulis narasi. Menurut Tarigan (1987 :186) pembelajaran mengarang belum terlaksana dengan baik di sekolah. Kelemahannya terletak pada cara guru mengajar. Umumnya kurang variasi, kurang merangsang, dan kurang pula dalam frekuensi. Pembahasan karangan siswa kurang dilaksanakan oleh guru. Murid sendiri

menganggap tidak penting atau belum mengetahui peranan mengarang bagi kelanjutan studi mereka. Untuk mencari solusi yang tepat untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menuangkan idenya dalam bentuk tulisan narasi sehingga kemampuan dan motivasi siswa untuk menulis meningkat. Kemudian ditemukan alternatif pemecahan yaitu dengan menggunakan media lagu. Penggunaan media ini dimaksudkan agar siswa mampu menuangkan ide/ gagasan secara logis dalam bentuk tulisan narasi. Mulai dari peristiwa awal hingga akhir menggunakan bahasa yang baik dan benar, serta penguasaan kosa kata yang cukup. Dengan media ini diharapkan siswa memuli dari rasa senang dan tertarik sehingga hasil tulisan mereka dapat meningkat menjadi lebih baik. Media lagu merupakan suatu media audio yang berisi yakni berupa alunan syair untuk merangsang daya pikir siswa agar mampu menuangkan ide, gagasan dalam bentuk tulisan narasi. Kerumitan bahan yang akan disampaikan dapat diatasi dengan bantuan media. Media dapat membantu guru ketika menemui kesulitan dalam menjelaskan sesuatu dengan kata-kata atau kalimat tertentu. Dengan memanfaatkan media lagu sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis narasi yang masih tergolong rendah, siswa dipengaruhi melalui penggunaan syair-syair dalam lagu tersebut, sehingga terinspirasi menuangkan gagasannya secara runtut dan sistematis sesuai peristiwa yang terjadi.

B. Pembatasan Masalah Mencegah adanya kekaburan masalah dan untuk mengarahkan penelitian ini agar lebih intensif dan efisien dengan tujuan yang ingin dicapai, diperlukan pembatasan masalah. Penelitian ini dibatasi pada kemampuan siswa dalam menuangkan ide / gagasannya ke dalam bentuk tulisan narasi. C. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah dapat diidentifikasikan permasalahan yang muncul yakni sebagai berikut: 1. Apakah dengan media lagu dapat meningkatkan kemampuan belajar menulis narasi siswa? 2. Bagaimana perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis narasi dengan media lagu? 3. Bagaimana persepsi dan kesan siswa terhadap pemanfaatan media lagu untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, adapun tujuan dari penelitian ini yakni sebagai berikut: a) Tujuan Umum Untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa kelas VIIIB SMP Negeri I Nguter.

b) Tujuan Khusus 1. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan belajar menulis narasi siswa. 2. Mendeskripsikan perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran menulis narasi dengan media lagu. 3. Mendeskripsikan persepsi dan kesan siswa terhadap pemanfaatan media lagu untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi. E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis a. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai media alternative bagi guru di sekolah lain dalam mengerjakan materi menulis narasi agar lebih mudah bagi siswa. b. Bagi pihak-pihak yang terkait dengan pengajaran bahsa Indonesia khususnya menulis, dapat dipakai sebagai pengetahuan untuk kelayakan pengajaran bahasa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Guru dapat sumbangsih pengalaman untuk menggunakan media lagu dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran menulis narasi agar dapat meningkatkan kualitas di kelas.

b. Bagi Siswa. Siswa menjadi termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran menulis narasi dan siswa lebih mudah menuangkan ide/gagasan melalui pemanfaatan media lagu. c. Bagi Peneliti Peneliti dapat membuktikan bahwa dengan menggunakan media lagu dalam pembelajaran menulis narasi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menulis narasi.