BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kacang tolo adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, teh berasal dari tanaman teh (Camellia sinensis). Teh Camellia

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa.

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

BAB I PENDAHULUAN. tropis terutama di Indonesia, tanaman nangka menghasilkan buah yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Astawan (2008), jambu biji merupakan buah yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang ada pada masa pemulihan dari sakit. Kerena yoghurt mengandung

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus)

penyakit kardiovaskuler (Santoso, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih

I. PENDAHULUAN. berbagai macam variasi, baik warna, bahan baku, maupun flavor. Bahan utama

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBUATAN SOYGHURT KAYA ANTIOKSIDAN dengan SUBSTITUSI EKSTRAK WORTEL (Daucus carrota) SKRIPSI

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada waluh. Secara umum waluh kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditambahkan dengan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Peneltian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Es krim adalah salah satu makanan kudapan berbahan dasar susu

BAB I PENDAHULUAN. banyak disukai oleh segala kalangan dari anak-anak, remaja maupun orang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, makanan yang dikonsumsi merupakan makanan yang sehat, dengan vegetarian. Makanan vegetarian saat ini mulai digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam susu dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Di dalam kehidupan sehari-hari,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dadih merupakan hasil olahan susu fermentasi yang berasal dari Sumatera Barat, Jambi dan Riau.

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal, contohnya adalah tanaman Muntingia calabura L atau talok.

SIFAT ORGANOLEPTIK, OVERRUN, DAN DAYA TERIMA ES KRIM YANG DIBUAT DARI CAMPURAN SUSU KEDELAI DAN SUSU SAPI DENGAN PERBANDINGAN YANG BERBEDA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan tempe. Tempe. karbohidrat dan mineral (Cahyadi, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak dan memiliki warna kuning keemasan. Pohon nanas sendiri dapat

BAB I PENDAHULUAN. Zat gizi dalam makanan yang telah dikenal adalah karbohidrat, lemak,

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan produk pangan menggunakan bahan baku kacang-kacangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan. penduduk yang mempunyai angka pertumbuhan yang tinggi sekitar 1.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Sejak dulu, masyarakat Indonesia terbiasa

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA TEMPE DENGAN BAHAN DASAR JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata)

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zat-zat dalam Susu Nilai Kandungan

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

SUBSTITUSI TEPUNG BIJI NANGKA PADA PEMBUATAN KUE BOLU KUKUS DITINJAU DARI KADAR KALSIUM, TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

I. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. maka perlu untuk segera dilakukan diversifikasi pangan. Upaya ini dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

BAB I PENDAHULUAN. (karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air) menjadi. ditemui, tetapi KVA tingkat subklinis, yaitu tingkat yang belum

BAB I PENDAHULUAN. baik di daerah tropis salah satunya yaitu tanaman munggur. Tanaman ini

kabar yang menyebutkan bahwa seringkali ditemukan bakso daging sapi yang permasalahan ini adalah berinovasi dengan bakso itu sendiri.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Biologi

BAB 1 PENDAHULUAN. namun WHO menetapkan remaja (adolescent) berusia antara tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden (Anak Sekolah Dasar)

BAB 1 PENDAHULUAN. biakan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Rasa asam

BAB I PENDAHULUAN. muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari

BAB I PENDAHULUAN. minuman, terutama bahan pemanis buatan. Di samping harganya murah,

PEMBUATAN SUSU DARI BIJI BUAH SAGA ( Adenanthera pavonina ) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI NUTRISI PROTEIN SUSU SAPI DAN SUSU KEDELAI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

I. PENDAHULUAN. yang jumlah strainnya sangat banyak, serta mengandung alkohol 0,5-1,0% dan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini masalah pangan dan gizi menjadi permasalahan serius di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan adalah salah satu faktor kehidupan yang sangat penting untuk diperhatikan. Menurut data Puslitbang Gizi dan Makanan Depkes RI pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata 254 mg per hari, atau hanya seperempat dari standar internasional yaitu 1.000 hingga 1.200 mg per hari untuk dewasa. Padahal seharusnya pemenuhan asupan gizi untuk pembentukan tulang harus dimulai sejak dini, bahkan mulai sejak bayi dalam kandungan (Rachmawati, 2006). Dari data tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan kalsium anak-anak Indonesia masih belum terpenuhi secara optimal. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya asupan gizi khususnya kalsium bagi tubuh terutama untuk pertumbuhan tulang. Kalsium adalah mineral yang amat penting untuk membantu pembentukan tulang dan gigi pada anak. Kira-kira 99% kalsium terdapat di dalam jaringan keras yaitu pada tulang dan gigi, 1% kalsium terdapat dalam darah, dan jaringan lunak. Tanpa kalsium yang 1% ini, otot akan mengalami gangguan kontraksi, darah akan sulit membeku, transmisi saraf terganggu, dan sebagainya. Untuk memenuhi 1% kebutuhan ini, tubuh mengambilnya dari makanan yang dimakan atau dari tulang. Apabila makanan yang dimakan tidak dapat memenuhi kebutuhan, maka tubuh akan mengambilnya dari tulang, 1

2 sehingga tulang dapat dikatakan sebagai cadangan kalsium tubuh. Jika hal ini terjadi dalam kurun waktu yang lama, maka tulang akan mengalami pengeroposan (Astawan, 2008). Sumber makanan dan minuman yang mengandung kalsium tinggi dapat diperoleh baik dari panganan hewani maupun nabati misalnya susu dan produk olahannya, keju, kacang kedelai, salmon, kacang tanah, serta sayuran berdaun hijau (Wirakusumah, 2002). Persoalannya sekarang, banyak anak-anak bahkan orang dewasa yang tidak suka mengkonsumsi bahan-bahan makanan yang kaya akan kalsium tersebut terutama susu. Untuk itu, diperlukan makanan atau minuman inovatif yang dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium tubuh dan disukai anak-anak salah satunya adalah yoghurt. Yoghurt merupakan minuman menyegarkan, teksturnya menyerupai es krim tetapi rasanya sedikit asam, dibuat dari fermentasi bakteri asam laktat. Yoghurt di Indonesia umumnya merupakan yoghurt yang berasal dari susu sapi. Telah banyak produk yoghurt yang dikembangkan dari susu hewani namun hanya sedikit yoghurt yang dibuat dari susu nabati. Produk yoghurt dari susu nabati sangat berpotensi untuk dikembangkan selain karena kandungan gizi yang tinggi harga produk yoghurt nabati relatife lebih murah jika dibandingkan dengan yoghurt susu hewani (Setayana dkk, 2003). Biasanya yoghurt susu nabati yang banyak beredar dipasaran berasal dari kedelai, namun baru-baru ini terjadi krisis kedelai di Indonesia yang mengakibatkan harga kedelai naik (Indradewa, 2013). Oleh karena itu kita harus mencari bahan pengganti kedelai dan mempunyai kandungan kalsium

3 tinggi. Salah satu bahan makanan yang mengandung kalsium tinggi yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan yoghurt yaitu biji nangka. Biji nangka diketahui banyak mengandung karbohidrat, protein, dan energi yang tidak kalah besar dibanding buahnya, begitu juga kandungan mineralnya seperti kalsium dan fosfor yang cukup banyak. Hal ini mendorong pengolahan biji nangka dalam berbagai bentuk olahan (Anneahira, 2010). Biji nangka merupakan sumber karbohidrat (36,7 g/100 g), protein (4,2 g/100 g), dan energi (165 kkal/100 g), sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang potensial. Biji nangka juga merupakan sumber mineral yang baik. Kandungan mineral per 100 g biji nangka adalah fosfor (200 mg), kalsium (33 mg), dan besi (1,0 mg). Selain dapat dimakan dalam bentuk utuh, biji nangka juga dapat diolah menjadi berbagai makanan olahan salah satunya adalah yoghurt (Astawan, 2008). Biji nangka dapat diolah menjadi yoghurt karena kandungan karbohidratnya yang dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan asam laktat. Yoghurt biji nangka juga pernah diteliti oleh Novitasari (2012), mahasiswa Universitas Diponegoro dengan mengkombinasikan variasi sukrosa dan starter. Dalam pembuatan yoghurt bahan dasar terpenting salah satunya yaitu susu, starter bakteri, dan gula, selain itu juga dapat ditambahkan flavor untuk meningkatkan minat konsumen. Dalam penelitian ini akan mencoba membuat minuman olahan susu atau yoghurt yang berbahan dasar biji nangka dengan penambahan ekstrak kelopak bunga rosella dan sari kurma sebagai perlakuan.

4 Bunga rosella merupakan bunga yang dapat hidup dan berkembang di daratan Indonesia. Kelopak bunga rosella mengandung berbagai zat gizi yang baik bagi tubuh, selain dapat dimanfaatkan sebagai minuman seduh atau yang sekarang dikenal sebagai teh bunga rosella. Kandungan antosianin kelopak bunga rosella juga dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami yang menghasilkan warna merah. Dalam pembuatan yoghurt dapat ditambahkan buah sebagai flavor agar rasa asam dari yoghurt bisa disamarkan. Salah satu buah yang dapat dimanfaatkan sebagai flavor yaitu kurma. Buah kurma merupakan buah yang berasal dari timur tengah, mempunyai banyak macam diantaranya yaitu kurma ajwa, sukari, ambar dan lainnya. Selain terkenal dengan khasiatnya yang sangat istimewa, kurma juga mengandung gula yang tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pemanis alami makanan, akan tetapi masih belum banyak masyarakat yang memanfaatkan. Dari latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengkaji tentang Kandungan Kalsium dan Organoleptik Yoghurt Susu Biji Nangka dengan Penambahan Ekstrak Kelopak Bunga Rosella dan Sari Kurma. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut : 1. Subyek penelitian adalah esktrak kelopak bunga rosella dengan konsentrasi 20ml, 25ml, 30ml dan sari kurma dengan konsentrasi 5ml, 10ml, 15ml.

5 2. Obyek penelitian adalah yoghurt biji susu nangka. 3. Parameter yang diukur adalah kadar kalsium dan organoleptik yoghurt susu biji nangka dengan penambahan esktrak kelopak bunga rosella dan sari kurma. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan, yaitu: 1. Bagaimana kandungan kalsium yoghurt susu biji nangka yang ditambahkan esktrak kelopak bunga rosella dan sari kurma dengan konsentrasi yang berbeda? 2. Bagaimana organoleptik yoghurt susu biji nangka yang ditambahkan esktrak kelopak bunga rosella dan sari kurma dengan konsentasi yang berbeda? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui kandungan kalsium yoghurt susu biji nangka yang ditambahkan esktrak kelopak bunga rosella dan sari kurma dengan konsentrasi yang berbeda.

6 2. Mengetahui organoleptik yoghurt susu biji nangka yang ditambahkan esktrak kelopak bunga rosella dan sari kurma dengan konsentrasi yang berbeda. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi masyarakat a. Menambah pengetahuan dan informasi kepada masyarakat tentang keanekaragaman pangan melalui pengolahan yoghurt susu biji nangka. b. Hasil percobaan ini dapat dikembangkan sebagai usaha kecil yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. 2. Bagi Peneliti a. Menambah wawasan keilmuan dan pengalaman dalam penelitian khususnya pada pembuatan yoghurt susu biji nangka dengan penambahan ekstrak kelopak bunga rosella dan sari kurma. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Memberi sumbangan pemikiran dan dapat digunakan sebagai bahan masukan apabila melakukan penelitian sejenis. b. Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya.