KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T

dokumen-dokumen yang mirip
3. SINYAL DIGITAL KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T. Sinyal Digital. atau PERIODIK DAN NON PERIODIK. n = log2 L

Input. Message. Input. Tranducer. Speech, Music Pressure etc FOUND DOG FOUND DOG FOUND DOG

Tujuan dari Bab ini:

Komunikasi Data POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA. Lecturer: Sesi 5 Data dan Sinyal. Jurusan Teknik Komputer Program Studi D3 Teknik Komputer

KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi. Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng

SINYAL. Adri Priadana ilkomadri.com

Jaringan Komputer. Transmisi Data

Bab 3. Transmisi Data

TRANSMISI ANALOG DAN TRANSMISI TRANSMI DIGIT SI AL DIGIT

Data and Computer BAB 3

KONSEP DAN TERMINOLOGI ==Terminologi==

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

Dasar Sinyal S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015

Teknik MULTIPLEXING. Rijal Fadilah S.Si Program Studi Teknik Informatika STMIK Balikpapan Semester Genap 2010/2011

BAB II DIGITISASI DAN TRANSMISI SUARA. 16Hz 20 khz, yang dikenal sebagai frekwensi audio. Suara menghasilkan

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN

KONSEP DASAR TELEKOMUNIKASI DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI (DTG1E3)

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2012 Yuyun Siti Rohmah, ST., MT

Mengetahui macam-macam derau dalam sistem telekomunikasi. Memahami persamaan derau dalam sistem telekomunikasi. Mengetahui pengaruh derau dalam

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Telekomunikasi: penyampaian informasi atau hubungan antara satu titik dengan titik yang lainnya yang berjarak jauh. Pengantar Telekomunikasi

Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto,

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2014 YUYUN SITI ROHMAH, ST., MT

Terminolog1 (1) Transmitter Penerima Media. Media guide. Media unguide. e.g. twisted pair, serat optik. e.g. udara, air, hampa udara

Komunikasi Data Kuliah 3 Transmisi Data

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

ANALISIS KINERJA MODULASI ASK PADA KANAL ADDITIVE WHITE GAUSSIAN NOISE (AWGN)

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

Transmisi Data. Media Transmisi Sumber/ Tujuan

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.

Modulasi Digital. Levy Olivia Nur, MT

B A B III SINYAL DAN MODULASI

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan

DATA ANALOG KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T. Transmisi Analog (Analog Transmission) Data Analog Sinyal Analog DATA ANALOG

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. 7. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016

Dasar Sistem Transmisi

Rijal Fadilah. Transmisi Data

Gambar 2.1 Perangkat UniTrain-I dan MCLS-modular yang digunakan dalam Digital Signal Processing (Lucas-Nulle, 2012)

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM. menjadi tiga bit (tribit) serial yang diumpankan ke pembelah bit (bit splitter)

ANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS

1. Adaptive Delta Modulation (ADM) Prinsip yang mendasari semua algoritma ADM adalah sebagai berikut:

TUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA Desain Sistem PLC 1 Arah Dosen: Bp. Binsar Wibawa

Layer ini berhubungan dengan transmisi dari aliran bit yang tidak terstruktur melalui medium fisik; berhubungan

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Receiver [1]

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

Noise. Lohman Liyanto Untoro

BAB II NOISE. Dalam sistem komunikasi, keberhasilan penyampaian informasi dari pengirim

KOMUNIKASI DATA. SUDIRMAN S.Kom Website :

BAB 4 MODULASI DAN DEMODULASI. Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan mengenai sistem modulasi-demodulasi

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

BAB III PENGGUNAAN SAW FILTER SEBAGAI FILTER SINYAL IF

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

Kelebihan pada sinyal sistem digital Signal digital memiliki kelebihan dibanding signal analog; yang meliputi :

Rangkuman Komunikasi Data

William Stallings Data and Computer Communications 7 th Edition. Bagian 3 Transmisi data

Sistem Transmisi Modulasi & Multiplexing

BAB II DASAR TEORI. sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda.

SISTEM KOMUNIKASI CDMA Rr. Rizka Kartika Dewanti, TE Tito Maulana, TE Ashif Aminulloh, TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang

BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI

Pertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK. Dahlan Abdullah Website :

BAB II LANDASAN TEORI

PENGANTAR TEORI INFORMASI

TINJAUAN PUSTAKA. dengan mencari spectrum holes. Spectrum holes dapat dicari dengan

Pengukuran Teknik STT Mandala 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rijal Fadilah. Transmisi Data

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER KANAL ADAPTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SATO

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS

TEKNIK KOMUNIKASI SERAT OPTIK SI STEM KOMUNIKASI O P TIK V S KO NVENSIONAL O LEH : H ASANAH P UTRI

Dasar- dasar Penyiaran

TRANSMISI DATA. KONSEP TIME-DOMAIN Suatu sinyal s(t) continuous jika : lim s(t) = s(a) - 1 -

BAB II LANDASAN TEORI

FUNDAMENTAL OF WIRELESS NETWORKS & COMMUNICATION SYSTEM

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

Media Transmisi Jaringan. Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

BAB II CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (CDMA) CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu teknik

2.1. KONSEP PENGUATAN DAYA (LOSS DAN DECIBELL)

DASAR TELEKOMUNIKASI. Kholistianingsih, S.T., M.Eng

SISTEM KOMUNIKASI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015

BAB II DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori Teknologi Radio Over Fiber

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Bab ini membahas tentang pengujian alat yang dibuat, adapun tujuan

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T. Konversi Data Digital ke Sinyal Digital. Karakteristik Line Coding. Tujuan Line Coding

MULTIPLEXING. Frequency-division Multiplexing (FDM)

KOMUNIKASI DATA. 25/03/2010 Komunikasi Data/JK 1

OPERATIONAL AMPLIFIERS

BAB II POWER CONTROL CDMA PADA KANAL FADING RAYLEIGH

JOBSHEET 9 BAND PASS FILTER

KOMUNIKASI DATA Teknik Pengkodean Sinyal. Fery Antony, ST Universitas IGM

BAB II TEORI DASAR. Propagasi gelombang adalah suatu proses perambatan gelombang. elektromagnetik dengan media ruang hampa. Antenna pemancar memang

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan

KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T

Transkripsi:

KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER 3 GANJIL 2017/2018 DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T

Sinyal Digital Selain diwakili oleh sinyal analog, informasi juga dapat diwakili oleh sinyal digital. Sebagai contoh, 1 sebagai tegangan positif dan 0 sebagai tegangan negatif. Sebuah sinyal digital dapat memiliki lebih dari dua level, dalam hal ini data dapat dikirim lebih dari 1 bit untuk setiap levelnya. Pada gambar dibawah menunjukan dua sinyal, gambar pertama dengan dua level dan gambar yang kedua dengan empat level. 2

L = 2 n atau n = log2 L dimana : L = jumlah level n = jumlah bit 3

Contoh soal 1 Sebuah sinyal digital diwakili sebanyak 8 level. Hitung berapa jumlah bit yang dapat dihasilkan dengan menggunakan rumus diatas? Jawab: Banyaknya jumlah bit tiap level = log 2 8 = 3 bit Maka tiap level sinyal akan dapat mewakili sebanyak 3 bit 4

Bit Rate Istilah lain dari banyaknya bit yang dikirimkan dalam satu detik adalah bit rate (bukan frekuensi). Bit rate biasa digunakan untuk menggambarkan sinyal digital. Bit rate adalah jumlah bit yang dikirim dalam 1 detik, dinyatakan dalam bit per detik (bps). 5

Panjang Bit (Bit Length) Jika kita menggunakan konsep panjang gelombang pada sinyal analog yaitu jarak tiap siklus yang ditempati didalam medium transmisi, maka kita juga dapat mendefinisikan hal yang sama untuk sinyal digital, yaitu Panjang bit. Panjang bit (Bit length) adalah jarak yang menempati satu bit pada media transmisi. 6

Sinyal Digital sebagai Sinyal Komposit Analisis Fourier dapat digunakan untuk menguraikan sinyal digital. Jika sinyal digital periodik, sinyal yang diurai memiliki domain frekuensi dengan representasi bandwidth yang tak terbatas dan frekuensi diskrit. Jika sinyal digital non periodik, sinyal yang diurai masih memiliki bandwidth yang tak terbatas, tetapi frekuensinya kontinyu Sinyal Digital Periodik Sinyal Digital Non Periodik 7

Transmisi Sinyal Digital Bagaimana kita bisa mengirim sinyal digital dari titik A ke titik B? Kita dapat mengirimkan sinyal digital dengan menggunakan salah satu dari dua pendekatan yang berbeda: Transmisi baseband atau Transmisi broadband (menggunakan modulasi). 8

Transmisi Baseband Transmisi baseband artinya mengirimkan sinyal digital kedalam kanal transmisi tanpa mengubah bentuk dari sinyal digital kedalam sinyal analog. Transmisi baseband diperlukan jika kita menggunakan kanal Low pass, yaitu kanal dengan bandwidth dimulai dari nol. Cara ini digunakan apabila kita memiliki medium dengan bandwidth yang hanya memiliki satu kanal. Contohnya adalah bandwidt h keseluruhan dari kabel yang menghubungkan dua komputer terdiri dari satu kanal 9

Kanal Low Pass dengan Bandwidth Lebar Kanal Low Pass dengan Bandwidth Sempit 10

Transmisi Broadband (Menggunakan Modulasi) Transmisi broadband atau modulasi berarti mengubah sinyal digital ke analog sinyal untuk transmisi. Modulasi memungkinkan kita untuk menggunakan kanal bandpass dengan bandwidth yang tidak dimulai dari nol. Jenis saluran lebih banyak tersedia dibandingkan kanal low-pass. 11

Sinyal digital dikonversi ke sinyal analog komposit. Dengan menggunakan sinyal analog frekuensi tunggal disebut sinyal carrier maka amplituda dari carrier telah diubah agar terlihat seperti digital sinyal. Hasilnya, bagaimanapun, bukanlah sinyal frekuensi tunggal, itu adalah sinyal komposit, (lebih detail pada bab modulasi). Pada penerima, sinyal analog yang diterima diubah menjadi digital, dan hasilnya merupakan replika dari apa yang telah dikirim. Jika saluran yang tersedia adalah saluran bandpass, maka kita tidak bisa mengirim sinyal digital langsung ke kanal, kita perlu mengkonversi sinyal digital ke sinyal analog sebelum transmisi. 12

Sebuah contoh dari transmisi broadband menggunakan modulasi adalah pengiriman data komputer melalui jaringan telepon, Dirancang untuk membawa suara (sinyal analog) dengan bandwidth terbatas (frekuensi antara 0 dan 4 khz). 13

Blok Diagram Sistem Komunikasi Input Message Message signal Analog Digital Transmitted Signal Received Signal Output Signal Output Message Input Tranducer Transmitter Channel Receiver Output Tranducer Carrier loudspeaker Speech, Music Pressure etc. Proses : Modulation Multiplexing Tambahan Noise, Interferensi dan gangguan lainnya Proses : Demultiplexing Demodulation 14

Gangguan Transmisi Sinyal merambat melalui media transmisi dari pengirim menuju ke penerima. Selama melalui proses rambatan tersebut sinyal akan mengalami penurunan energi dan juga menerima gangguan eksternal. Gangguan akibat penurunan energi disebut dengan Atenuasi. Sementara itu gangguan dari luar dapat disebabkan oleh adanya distorsi dan derau (noise). 15

Atenuasi Sesuai dengan hukum Termodinamika II, tidak mungkin tidak ada energi yang terbuang selama sebuah sistem melakukan proses. Demikian pula halnya dengan sinyal yang merambat melalui media transmisi, secara natural pasti akan mengalami kehilangan energi akibat adanya gesekan elektron dengan media (terbuang menjadi energi panas). Hal ini menyebabkan adanya penurunan daya sinyal pada sisi penerima (Ptujuan) jika dibandingkan dengan daya yang dikirimkan oleh sisi pengirim (Psumber). Kedua daya diukur dalam satuan watt. Penurunan daya inilah dalam komunikasi data disebut dengan istilah atenuasi yang diukur dalam satuan desibel (db). 16

Atenuasi didefinisikan dengan rumusan : 17

Gain = penguatan, atau dikatakan sebagai perbandingan output dan input dimana output lebih besar daripada input. Attenuation = redaman, dikatakan sebagai perbandingan output dan input dimana output lebih kecil daripada input. Decibel (db): satuan ukuran yang dipakai untuk menyatakan Gain dan Attenuation. 18

Gangguan akibat adanya atenuasi ini dapat diatasi dengan menambahkan peralatan yang disebut dengan repeater di antara sisi pengirim dan sisi penerima. Repeater atau Amplifier bertugas untuk menguatkan kembali sinyal yang telah kehilangan daya tersebut. Tanpa adanya repeater, maka sinyal tidak akan dapat dideteksi dengan baik oleh peralatan di sisi penerima. 19

Repeater 20

Gain (G) output A v = = input V V out in output A p = = input P P out in Amplifier V in Input signal V out output signal V in =1mV 5mV 15mV V out =60mV A = gain = V V out in A 1 = 5 A 2 = 3 A 3 = 4 A T = A 1 x A 2 x A 3 = 5 x 3 x 4 = 60 21

Contoh Soal 1 What is the voltage gain of an amplifier that produces an output of 750 mv for a 30μV input? Answer: A v V 750 10 30 10 3 out = = 6 Vin = 25.000 22

Cascade Three cascaded amplifiers have power gain of 5, 2, and 17. The input power is 40 mw. What is the output power? A A P A 1 = 5 A 2 = 2 A 3 = 17 p p out = = A 1 P P out in A 2 A 3 therefore = 170(40 10 = 5 2 17 = 170 3 P out = ) = 6.8W A p P in 23

Loss (L) V in R 1 =200Ω" output attenuatio n A = = input V out = V & $ % R in & $ % R 1 R2 + R 2 R 2 =100Ω" A = = = 0. 3333 1 R + R 2 #! " 2 100 300 #! " V V out in V in Loss stage Loss circuit Loss component A 1 =0,2 A 2 =0,9 A 3 =0,06 A T = A 1 x A 2 x A 3 = 0.2 X 0.9 x 0.06 = 0.0108 V out = A T V in = 0.0324 = 32.4 mv Vout 24

V in R 1 =750Ω" R 2 =250Ω" V out = V in A 2 = 4 A A 1 1 250 = (750 + 250) = 250 1000 = 0,25 A T = A A 1 2 = 0,25(4) = 1 V in = 1.5 V Loss stage 0.15V 1.5V Loss 0.45V stage V out = 6.75 V A 1 = 0.1 A 2 = 10 A 3 = 0.3 A 4 = 15 A T = A 1 A 2 A 3 A 4 = (0.1)(10)(0.3)(15) = 4.5 25

db (decibel) 26

decibels db db db V = 20 log V I = 20 log I P = 10 log P out in out in out in (1) (2) (3) It is common for electronic circuits and systems to have extremely high gains or attenuations, often in excess of 1 million. Dengan mengubah angka di atas menjadi decibel (db) akan membuatnya terkesan menjadi lebih kecil dan mudah digunakan. Formula (1) untuk menyatakan penguatan (gain) atau redaman (attenuation) tegangan dari suatu rangkaian. Formula (2) untuk penguatan atau redaman arus Formula (3) untuk penguatan atau redaman daya 27

A 1 =15dB A 2 = - 20dB A 3 = 35dB Loss stage A T = A 1 + A 2 + A 3 A T = 15 20 + 35 = 30 db 28

29

Contoh Soal Access Point dengan standar 802.11b yang mempunyai penguatan 13dB untuk jarak 200 meter, maka kalau kita gunakan antena 15dB (total 28dB) rumusannya menjadi : 13 + 3 db jaraknya menjadi 400 meter 16 + 3 db jaraknya menjadi 800 meter 19 + 3 db jaraknya menjadi 1,6 km 22 + 3 db jaraknya menjadi 3,2 km 25 + 3 db jaraknya menjadi 6,4 km 30

Distorsi Distorsi mengakibatkan adanya perubahan bentuk sinyal di sisi penerima sehingga peralatan pada sisi penerima tidak dapat mendeteksi sinyal dengan benar. Salah satu penyebab distorsi adalah adanya berbagai macam filter di sepanjang jalur komunikasi antara pengirim dan penerima. Bahkan media transmisi sendiri dapat berfungsi sebagai filter. Karena tidak ada filter yang bersifat ideal, maka sinyal yang melewatinya pasti akan terdistorsi. Salah satu jenis distorsi yang secara dominan mengganggu komunikasi data terutama dalam komunikasi nirkabel disebut dengan istilah Inter-Symbol Interference (ISI). 31

32

Noise (Derau) Derau dapat dikategorikan ke dalam beberapa macam, yaitu 1. thermal noise, 2. induced noise, 3. crosstalk, dan 4. impulse noise. 33

Thermal noise secara natural terjadi akibat adanya gesekan elektron dalam media. Induced noise berasal dari perangkat-perangkat lain di sekitar jalur komunikasi, misalnya adanya medan listrik di sekitar media komunikasi. Crosstalk terjadi akibat saling pengaruh antara media kabel. Tidak jarang saat anda berbicara melalui pesawat telepon, pada saat bersamaan anda mendengar pembicaraan orang lain. Inilah yang disebut dengan crosstalk. Impulse noise merupakan derau dengan energi sangat tinggi tetapi berlangsung dalam waktu cukup singkat. Misalnya, energi yang berasal dari petir yang menjalar melalui media komunikasi dapat digolongkan sebagai impulse noise. 34

Signal To Noise Ratio (SNR) Perbandingan antara daya dari sinyal asli dan daya dari derau disebut dengan Signal-to-Noise Ratio (SNR). Yang mana Ps adalah daya rata-rata sinyal dalam satuan Watt dan PN adalah daya rata-rata dari derau dalam satuan Watt. Apabila nilai daya rata-rata dari derau cukup besar dibandingkan dengan daya rata-rata dari sinyal, maka SNR akan bernilai kecil. Daya rata-rata derau yang besar ini adalah kondisi yang tidak diinginkan. Nilai SNR dapat dinaikkan dengan cara memperbesar daya rata-rata dari sinyal. 35

Keterbatasan Kecepatan Data (Data Rate Limits) Hal penting yang perlu diperhitungkan didalam komunikasi data adalah seberapa cepat kita dalam mengirimkan data didalam bit per second melalui kanal. Kecepatan data (data rate) tergantung pada tiga faktor berikut: 1. Besarnya bandwidth yang tersedia 2. Level sinyal yang kita gunakan 3. Kualitas dari kanal (terhadap besarnya noise) 36

Teorema Nyquist dan Shannon Ada 2 formula teoritis yang dikembangkan untuk menghitung data rate, yang pertama oleh Nyquist untuk kanal noiseless dan yang kedua oleh Shannon untuk kanal noisy. 37

Kanal Noiseless : Nyquist Bit Rate Untuk kanal noiseless, untuk mendapatkan bit rate yang maksimal, Nyquist mempunyai formula sebagaimana berikut: Bit Rate adalah banyaknya jumlah bit dalam satu detiknya (bps), Bandwidth adalah bandwidth dari sebuah kanal dan L adalah jumlah level sinyal yang digunakan untuk merepresentasi data. Bila kita memberi Bandwidth yang spesifik maka kita bisa mendapatkan bit rate yang kita inginkan dengan meningkatkan jumlah tingkatan sinyalnya. Meskipun teorinya dapat demikian namun pada prakteknya tidak begitu karena terdapat batasan/limit. 38

Contoh Soal Sebuah kanal noiseless memiliki bandwidth sebesar 3000Hz, dengan mengirimkan sinyal sebanyak 2 level. Berapa bit rate yang didapatkan? Jawab: Bit Rate = 2 x Bandwidth x log 2 L = 2 x 3000 x log 2 2 = 6000 bps = 6 Kbps 39

Kanal Noisy : Shannon Capacity Dalam kenyataannya, kita tidak bisa mendapatkan noiseless channel karena didalam kanal selalu terdapat noise atau noisy. Claude Shannon memiliki formula yang disebut Shannon Capacity untuk menentukan data rate tertinggi untuk sebuah noisy Channel. bandwidth adalah bandwidth dari sebuah kanal, SNR adalah rata-rata sinyal dibanding rata-rata noise, capacity adalah kapasitas dari sebuah kanal dalam bit per detik. 40

Contoh Soal Sebuah telepon normalnya memiliki bandwith 3000 Hz (300 sampai 3300 Hz) dan biasanya SNR-nya 3162. Berapa kapasitas dalam sebuah kanalnya? Jawab : Kapasitas = Bandwidth X log 2 (1 + SNR) = 3000 X log 2 (1 + 3162) Kapasitas = 3000 X 11.62 = 34.860 bps. Bahwa bit rate tertinggi untuk telepon adalah 34,86 kbps. Apabila kita ingin mengirim data lebih cepat dari ini, kita dapat menaikkan bandwidth atau memperbaiki Rasio Signal terhadap Noise nya (SNR) 41