BAB II KAJIAN TEORI. A. Perancangan

dokumen-dokumen yang mirip
Marketing Communication Management

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan dalam segala

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB II KAJIAN TEORI. A. Perancangan. mendapat awalan per dar akhiran an. Perancangan menurut Kamus Besar Bahasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Sumber : BPS di internet

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pemasaran merupakan ilmu dan seni yang mengatur tentang sistem

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia teknologi yang kian hari kian berkembang, menciptakan berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, umum (Monle dan Johnson, 2007: 3).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia terkenal dengan pariwisatanya yang menawarkan keindahan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 1, Edisi Februari 2012 (ISSN : )

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Ya-Hui Wang dan Cing-Fen Tsai dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB V PENUTUP. 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention

BAB II LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. menjadi sasaran dan penyesuaian kegiatan perusahaan sedemikian rupa sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek

BAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkembang dan mendapatkan laba, serta dapat memberikan kepuasan pada. konsumen jika menginginkan usahanya tetap berjalan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Tjiptono (2006: 2), pemasaran memiliki definisi :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengkombinasikan fungsi-fungsi dan menggunakan keahlian mereka agar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar produsen semakin ketat mengingat banyaknya produk

II. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6):

BAB I PENDAHULUAN. faktor penentu keberhasilan program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen Pemasaran, mendefinisikan Pemasaran adalah suatu proses. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer

BAB I PENDAHULUAN. keputusan pembelian. Sehingga pemberian merek (branding) sebenarnya merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh secara signifikan terhadap dimensi citra merek yang secara tidak

BAB II TINJAUAN UMUM RESTORAN. Sudah menjadi kebiasaan pengusaha bahwa untuk menjual barang-barang

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran kini tak lagi sekedar sarana promosi. Didalamnya mencakup upaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi

BAB II KAJIAN TEORI. orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Perancangan. Perancangan atau perencanaan menurut para ahli:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

IPLEMENTASI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (PERIKLANAN) Oleh : A.A.Sg. intan Pradnyanita

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi

PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi. digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. perusahaan harus memiliki nilai keunikan tersendiri dimata konsumennya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Keller (2011:9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. Promosi atau promotion yang dalam dekade terakhir ini sering disebut juga

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas un tuk menciptakan,

Template Standar Powerpoint

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan Kata perancangan berasal dari kata benda rancang, yang kemudian mendapat awalan per dar akhiran an. Perancangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu proses pemecahan masalah yang disertai dengan pemikiran kreatif guna mencapai hasil yang optimal (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 1139). Sedangkan menurut Al-Bahra Al-Jamudin (2005: 51) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif pemecahan masalah. Perancangan dalam komunikasi visual dapat diartikan sebagai penuangan ide, gagasan, konsep perancangan ke dalam wujud yang komunikatif terhadap kebutuhan tertentu dari pihak tertentu atau atas inisiatif sendiri. B. Tinjauan Brand Identity 1. Merek (Brand) Merek merupakan sebuah nama atau symbol seperti logo, merek dagang, kemasan dan masih banyak yang lainnya yang digunakan untuk membedakan antara produk satu dengan produk yang lain. Selain itu merek juga digunakan untuk melindungi sebuah produk agar tidak ada pemalsuan dan pembajakan. Menurut Kotler dan Amstrong (1999:245), Brand is name, term, sign, symbol, or design, or a combination of these intended to identify the goods or services of one seller or group of seller and to differentiate them from those of competitors. (Merek adalah sebuah nama, istilah, simbol, atau desain ataupun 7

8 kombinasi dari keduanya, yang dimaksudkan untuk menandakan barang/pelayanan satu penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakan mereka dari kompetitor-kompetitor yang ada). Merek terbaik akan memberikan jaminan kualitas. Namun pemberian nama atau merek pada suatu produk hendaknya tidak hanya merupakan suatu simbol, karena merek memiliki enam tingkat pengertian : 1. Atribut Produk Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu, seperti halnya kualitas, gengsi, nilai jual kembali, desain dan lain-lain. 2. Manfaat Merek tidak hanya serangkaian atribut. Pelanggan tidak membeli atribut, tetapi mereka membeli manfaat. Atribut diberikan untuk dikembangkan menjadi manfaat fungsional dan emosional. 3. Nilai Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produk kepada pembeli atau penggunanya. 4. Budaya Merek juga mewakili budaya tertentu, yang dapat menggambarkan image dari pengguna. 5. Kepribadian Merek juga mencerminkan kepribadian tertentu. Sering kali produk tertentu mengunakan kepribadian orang yang terkenal untuk mendongkrak atau menopang merek produknya.

9 6. Pemakai Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut. Kebanyakan pemakai adalah orang-orang yang menghargai nilai budaya dan kepribadian produk tersebut. Hal seperti inilah yang memunculkan suatu loyalitas konsumen terhadap suatu merek. Dapat disimpulkan merek itu berkaitan dengan cara konsumen merasa dan membeli barang-barang. Bukan sekadar sebuah karakteristik barang-barang tertentu. 2. Branding Branding merupakan sebuah kata yang diambil dari kata brand yang berarti merek sedangkan untuk branding itu sendiri memiliki arti kumpulan kegiatan komunikasi yang dilakukan perusahaan dalam rangka proses membangun dan membesarkan brand. Branding bukan hanya tentang memenangkan hati target pasar yang ada agar memilih suatu brand, tetapi lebih penting lagi supaya pelanggan bisa melihat merek tersebut sebagai satu-satunya yang terbaik yang mampu memberikan solusi untuk mereka. Tujuan Branding : 1. Mampu menyampaikan pesan dengan jelas 2. Memastikan kredibilitas suatu brand 3. Mampu menghubungkan target pasar atau konsumen secara emosional 4. Mampu menggerakkan atau memotivasi konsumen 5. Memastikan terciptanya kesetiaan pelanggan

10 Menurut penulis branding adalah suatu proses atau sebuah aktivitas untuk memperkenalkan sebuah brand yang dibangun oleh suatu perusahaan untuk memperkenalkan kepada masyarakat umum dengan tujuan untuk membuat sebuah citra atau image yang baik. 3. Brand Identity Identitas merek adalah seperangkat asosiasi merek yang unik identitas mereka adalah seperangkat asosiasi merek yang unik yang diciptakan oleh para penyusun strategi merek. Asosiasi-asosiasi ini mencerminkan kedudukan suatu merek dan merupakan suatu janji kepada pelanggan dari anggota organisasi. Identitas merek akan membantu kemantapan hubungan diantara merek dan pelanggan melalui proposisi nilai yang melibatkan manfaat fungsional, manfaat emosional atau ekspresi diri. (Kotler & Keller, 2006:261) David A. Aaker dan Erich (2002:43) menyatakan bahwa brand identity terbentuk dari dua puluh dimensi yang digabung menjadi empat, yaitu brand as product, brand as organization, brand as person, dan brand as symbol. a. Brand as Product Asosiasi yang berhubungan dengan produk tetap penting sebagai bagian dari identitas merek, atribut secara langsung berhubungan dengan pembelian atau penggunaan produk yang dapat memberikan keuntungan fungsional maupun emosional bagi konsumen. Atribut yang berhubungan dengan sebuah produk dapat menciptakan proporsi nilai melalui penawaran yang lebih baik.

11 b. Brand as Organization Brand as organization memfokuskan pandangannya pada attributes of the organization dari pada terhadap produk atau jasa. Organization atributes meliputi suatu inovasi, peningkatan kualitas, perhatian terhadap lingkungan yang diciptakan oleh orang, budaya, nilai maupun program dari perusahaan. c. Brand as Person Brand as person memberikan kesan yang lebih menarik terhadap brand identity, karena brand as person diasumsikan seperti halnya manusia. Pribadi merek dapat menciptakan merek yang kuat dengan berbagai cara. Pertama, membantu menciptakan manfaat ekspresi diri sebagai sarana konsumen untuk mengeksperesikan kepribadiannya. Kedua, sifat-sifat manusiawi mempengaruhi hubungan antar konsumen dan merek. Ketiga, pribadi merek dapat mengkomunikasikan atribut produk dan memberikan sumbangan bagi manfaat fungsional. d. Brand as Symbol Simbol yang kuat dapat memberikan keeratan dan struktur bagi sebuah identitas serta mempermudah produk untuk dikenal dan diingat. Kehadiran simbol dapat merupakan kunci pengembangan produk untuk dikenal dan diingat. Kehadiran simbol dapat merupakan kunci pengembangan merek. Simbol terdiri atas citra visual, metafora, dan kebesaran merek. Simbol yang melibatkan pencitraan visual memudahkan untuk diingat dan memiliki kekuatan. Simbol akan sangat bermakna jika bermetafora dengan karakteristik simbol yang menampilkan manfaat fungsional, emosional, atau ekspresi diri. Simbol yang kuat akan membantu strategi merek.

12 Apabila simbol yang digunakan perusahaan sesuai dengan karakteristik dari pelanggan, maka akan memberikan nilai functional dan emotional. Identitas dari persahaan seperti slogan, simbol, jingle, dan lain-lain harus dapat menciptakan pengalaman sehingga akan dapat mempermudah dalam pembentukan brand identity. C. Promosi 1. Pengertian Promosi Promosi berasal dari kata promvere (latin) atau promotion (Inggris). Promosi merupakan salah satu strategi dari perusahaan untuk berkomunikasi dengan pasar. Betapapun bagusnya suatu produk/jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen, bila konsumen tidak pernah mengetahui produk tersebet, maka tidak mungkin konsumen akan membeli produk tersebut. Promosi pada hakekatnya adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan/mengkomunikasikan suatu produk/jasa kepada sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan, dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya, sehingga akan mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang/konsumen bertindak. Adapun definisi promosi menurut E.Jerome Mc. Carthy (2006: 318) promotion is communication information between seller and buyer to influence attitude and behavior. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah promosi suatu informasi komunikasi antara penjual dan pembeli untuk mempengaruhi sikap dan kelakuan. Menurut Basu Swasta (2002: 237), promosi diartikan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat

13 untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Promosi dapat disimpulkan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan guna mengkomunikasikan produk atau pun jasa secara satu arah kepada pasar untuk menginformasikan keunggulan, kegunaan, sekaligus eksistensinya dengan tujuan mempengaruhi pasar yang mengarah pada hasil akhir pembelian ataupun penggunaannya oleh konsumen. 2. Fungsi Promosi Menurut Terence A. Shimp (2000: 7) promosi memiliki lima fungsi yang sangat penting bagi suatu perusahaan/lembaga. Kelima fungsi tersebut dijabarkan sebagai berikut : a. Informing (memberi informasi) Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa. Promosi menampilkan peran informasi bernilai lainnya, baik untuk merek yang diiklankan maupun konsumennya dengan mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek yang telah ada. b. Persuading (membujuk) Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan permintaan bagi

14 keseluruhan kategori produk. Promosi lebih sering diupayakan untuk membangun permintaan sekunder, yakni permintaan bagi merek perusahaan yang spesifik. c. Reminding (mengingatkan) Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk dan jasa yang diiklankan, dampak promosi di masa lalu memungkinkan merek pengiklan hadir di benak konsumen. d. Adding value (memberikan nilai tambah) Periklanan memberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing. e. Assisting (mendampingi) Periklanan merupakan salah satu alat promosi. Promosi membantu perwakilan penjualan. Iklan mengawasi proses penjualan produk-produk perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang prospektif. Upaya, waktu, dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih sedikit waktu yang diperlukan untuk memberi informasi. Promosi sangat diperlukan dalam dunia usaha. Fungsi promosi juga memiliki tujuan untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor karena fungsi tersebut lebih ditunjukkan kepada konsumen. Kegiatan promosi dilakukan oleh penjual untuk menarik perhatian para pembeli sehingga pembeli yang sudah tertarik berminat untuk membeli barang dagangannya. Macam-macam bentuk promosi yang akan diterapkan antara lain:

15 a. Advertising (Periklanan) Definisi dari advertising adalah suatu bentuk dorongan yang tidak bersifat untuk meningkatkan permintaan atas suatu barang, jasa atau lembaga penjualan melalui surat-surat langsung atau memakai media sebagai media perbandingan. b. Sales Promotion (Promosi Penjualan) Pengertian sales promotion (promosi penjualan) banyak dikemukakan oleh para ahli. Belch and Belch (2009) memberikan pengertian sales promotion sebagai aktivitas promosi yang memberikan keuntungan pada penjualan dan dapat meningkatkan volume penjualan dengan segera, sedangkan Kotler mengartikan sales promotion sebagai insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu produk atau jasa. c. Publicity (Publisitas) Publicity (publisitas) adalah usaha untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara non personal yang bersifat komersial tentang produk tersebut di media cetak, media elektronik, maupun hasil wawancara yang ditampilkan dalam media tersebut. Cara ini sangat baik untuk memperkenalkan perusahaan atau produk yang dihasilkan karena publisitas dapat mencapai pembeli yang potensial. Berdasarkan definisi atau gagasan di atas, dapat disimpulkan bahwa promosi adalah suatu proses komunikasi yang dilakukan oleh penjual atau suatu perusahaan terhadap para calon konsumen atau kliennya, agar mereka dapat mengenal, mengetahui, dan mengingat akan keadaan produk yang telah dipromosikan. Penyampai promosi harus mengetahui target audience yang akan dicapai dan respon apa yang diinginkan konsumen. Pesan yang diberikan melalui media komunikasi yang efektif dan efisien akan bermanfaat bagi audience dan

16 penyampai pesan itu sendiri. Harapannya adalah timbul suatu respon yang positif atau awareness. (http://alrasyidonline.blogspot.co.id/2012/08/jenis-kegiatanpromosi.html diunduh pada 4/9/16 pukul 20.49) D. Media Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Pengertian media secara khusus dapat diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Ditinjau dari segi bahasa, media diartikan sebagai perantara (informasi), penengah, wadah, atau wahana (Pius dan Dahlan, 2001 : 448). Dalam ilmu komunikasi, media merupakan unsur yang sangat penting yaitu sebagai saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan (Uchjana, 2000 : 18). Kesimpulannya adalah media sebagai perantara untuk penyampai pesan kepada target penerima pesan, dapat berupa visual maupun verbal. Media merupakan kata jamak dari medium, yaitu sarana untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu dengan bentuk yang bervariasi. Kategori dan sarana media dilipih untuk mempromosikan produk dengan tujuan membangun ekuitas jangka panjang suatu merek. Perencanaan media meliputi proses penyusunan rencana penjadwalan yang menunjukkan bagaimana waktu dan ruang periklanan akan mencapai tujuan pemasaran. Rencana yang perlu dilakukan dalam menentukan strategi media yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

17 1. Memilih Audiens Sasaran Tahap awal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi audiens dengan tepat untuk mendapatkan exposure, yaitu calon-calon pembeli yang dihadapkan pada iklan. Kondisi geografis, demografis, dan psikologi secara khusus digabungkan untuk tujuan mendefinisikan sasaran audiens merupakan salah satu pertimbangan yang harus dipikirkan. 2. Menspesifikasikan Tujuan Media Ada lima tujuan yang merupakan dasar perencanaan media: a. Jangkauan Menggambarkan jumlah pelanggan sasaran yang menerima pesan pemasang iklan satu kali atau lebih selama periode waktu empat minggu. Semakin bervariasi media yang digunakan maka semakin besar pula kesempatan suatu pesan iklan sampai kepada orang-orang yang menggunakan berbagai media yang berbeda. b. Frekuensi Frekuensi adalah perkiraan seberapa seringnya iklan akan ditayangkan sehingga dapat mencapai target audiens dan target market. Dalam mengiklankan produk juga perlu diperhatikan jarak waktu penayangan iklan, hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan audiens yang menyaksikan iklan dan harus dipikirkan agar audiens juga tidak melupakan iklan.

18 c. Bobot Bobot merupakan total penayangan iklan selama satu masa tertentu untuk mencapai tujuan jangkauan dan frekuensi. d. Kontinuitas Kontinuitas meliputi cara yang dilakukan dalam mengalokasikan selama ditayangkan suatu kampanye periklanan. Selain memikirkan frekuensi penayangan iklan, pertimbangan mengenai jadwal yang tidak terkonsentrasi juga harus diperhitungkan. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi exposure yang berlebihan selama masa tayang iklan dan tidak ditayangkannya iklan pada waktu lainnya. e. Biaya Mengeluarkan biaya secara efisien agar efektif sehingga biaya yang lain bisa dialokasikan untuk memenuhi tujuan lainnya. 3. Memilih Kategori Media dan Sarana Memilih jenis media yang digunakan mengacu pada point a dan b, sebab media yang digunakan akan percuma apabila tidak mengetahui arah dan gambaran pasar yang sedang terjadi.