BAB I PENDAHULUAN. hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum air dan sekitar tiga perempat bagian tubuh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bagus dan sehat. Kualitas air meliputi sifat air dengan segala komponen yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air

BAB I PENDAHULUAN. transportasi baik di sungai maupun di laut. Air juga dipergunakan untuk. meningkatkan kualitas hidup manusia (Arya W., 2001).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dan semua makhluk hidup butuh air. Air merupakan material

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga tidak akan ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Ada tiga

BAB I PENDAHULUAN. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. minyak ikan paus, dan lain-lain (Wikipedia 2013).

I. PENDAHULUAN. makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Akses terhadap air

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan. Bagi

PENDAHULUAN. Latar Belakang. meningkat. Peningkatan tersebut disebabkan karena banyak industri yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN % air. Transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan zat penting kedua untuk hidup setelah oksigen. Setiap

UCAPAN TERIMA KASIH. Penulis

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

Mengapa Air Sangat Penting?

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hampir semua orang mengenal alpukat karena buah ini dapat ditemukan

STUDI PEMBUATAN ARANG AKTIF DARI TIGA JENIS ARANG PRODUK AGROFORESTRY DESA NGLANGGERAN, PATUK, GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. areal Hutan Tanaman Indusrti (HTI) telah banyak digunakan sebagai bahan baku kayu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA KOMPOSIT ARANG KAYU DAN ARANG SEKAM PADI PADA REKAYASA FILTER AIR

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian

KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA I IDENTIFIKASI AIR TERCEMAR

BAB I PENDAHULUAN. demikian, masyarakat akan memakai air yang kurang atau tidak bersih yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air bersih merupakan sumber kehidupan yang sangat vital bagi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. keperluaan air minum sangatlah sedikit. Dari total jumlah air yang ada, hanya

I. PENDAHULUAN. kacang kedelai yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain

tidak bernilai ekonomi adalah limbah. Limbah yang dihasilkan ada dua macam yaitu limbah padat dan limbah cair. Sarana laboratorium di SMK Santo

BAB I PENDAHULUAN. dan tumbuhan yaitu sebagai media pengangkutan zat-zat makanan, sumber energi

Uji Kinerja Alat Penjerap Warna dan ph Air Gambut Menggunakan Arang Aktif Tempurung Kelapa Suhendra a *, Winda Apriani a, Ellys Mei Sundari a

BAB I PENDAHULUAN. industri berat maupun yang berupa industri ringan (Sugiharto, 2008). Sragen

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air

BAB I PENDAHULUAN. gas/uap. Maka dari itu, bumi merupaka satu-satunya planet dalam Tata Surya. yang memiliki kehidupan (Kodoatie, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-harinya yang memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. kecil yang tidak dapat mcngendap dengan sendirinya. Sehingga

cair (Djarwati et al., 1993) dan 0,114 ton onggok (Chardialani, 2008). Ciptadi dan

BAB I PENDAHULUAN. tempe gembus, kerupuk ampas tahu, pakan ternak, dan diolah menjadi tepung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

KUALITAS NATA DE CASSAVA LIMBAH CAIR TAPIOKA DENGAN PENAMBAHAN GULA PASIR DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA

Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata Kunci: arang aktif, tempurung kelapa, kayu meranti, COD.

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. supaya dapat dimanfaatkan oleh semua makhluk hidup. Namun akhir-akhir ini. (Ferri) dan ion Fe 2+ (Ferro) dengan jumlah yang tinggi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri tahu mempunyai dampak positif yaitu sebagai sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

kini dipercaya dapat memberantas berbagai macam penyakit degeneratif.

dengan kemiringan yang cukup landai yaitu 2 % dan untuk panjang aliran permukaan

PRAKARYA. by F. Denie Wahana

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang

PENURUNAN KADAR BESI (FE) PADA AIR SUMUR SECARA PNEUMATIC SYSTEM ABSTRAK

Pemanfaatan Kulit Singkong sebagai Bahan Baku Karbon Aktif

BAB I PENDAHULUAN. yang mau tidak mau menambah pengotoran atau pencemaran air (Sutrisno dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh manusia itu sendiri (Mulia, 2005). fungsi tersebut dengan sempurna. Konsumsi air rata-rata setiap orang adalah

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari air. Pada tubuh orang dewasa, sekitar % berat badan terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Tanah merupakan salah satu faktor yang sangat berperan penting dalam bidang

Uji Model Fisik Water Treatment Bentuk Pipa dengan Media Aerasi Baling-Baling

BAB I PENDAHULUAN. memasak, mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya. Secara biologis air

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber daya alam yang paling penting bagi kehidupan manusia

Hasil uji laboratorium: Pencemaran Limbah di Karangjompo, Tirto, Kabupaten Pekalongan Oleh: Amat Zuhri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

24/05/2013. Produksi Bersih (sebuah pengantar) PENDAHULUAN. Produksi Bersih (PB) PB Merupakan pendekatan yang cost-effective

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Available online Pengaruh Ukuran Butiran Dan Ketebalan Lapisan Pasir Terhadap Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Selama dua dasawarsa terakhir, pembangunan ekonomi Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lebih cepat meninggal karena kekurangan air dari pada kekurangan

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau kegiatan wajib melakukan pengolahan limbah hasil usaha dan/atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan banyak tumbuh di Indonesia, diantaranya di Pulau Jawa, Madura, Sulawesi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak bermanfaat lagi (Sri Moertinah, 2010:104). Limbah dapat dihasilkan dari

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS

Jurnal Einstein 2 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online

I. PENDAHULUAN. akumulatif dalam sistem biologis (Quek dkk., 1998). Menurut Sutrisno dkk. (1996), konsentrasi Cu 2,5 3,0 ppm dalam badan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tambah kecuali sekedar mempermudah sistem pembuangan. adalah mengolah masukan (input) menjadi keluaran (ouput).

I. PENDAHULUAN. mengimpor minyak dari Timur Tengah (Antara News, 2011). Hal ini. mengakibatkan krisis energi yang sangat hebat.

ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO

Pembuatan Pupuk Organik. Samijan BPTP Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. air di kota besar di Indonesia, telah menunjukkan gejala yang cukup serius,

CARA MEMBUAT KOMPOS OLEH: SUPRAYITNO THL-TBPP BP3K KECAMATAN WONOTIRTO

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia di bumi, air sangat penting bagi pemeliharaan bentuk kehidupan. Tidak seorang pun dapat bertahan hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum air dan sekitar tiga perempat bagian tubuh kita terdiri dari air. Kualitas air yang baik dan sehat dilihat dari parameter air yaitu terdiri dari parameter biologis, parameter fisika dan parameter kimia. Parameter kimia air yaitu terdiri dari ph, BOD, COD dan berbagai kandungan logam lainnya. Kualitas parameter air tergantung dari sumber air itu sendiri, dalam kehidupan seharihari air yang digunakan berasal dari berbagai sumber seperti yang berasal dari perusahaan air minum (PAM), dari sumur gali, dari program penyediaan air bersih yang diprogramkan pemerintah hingga berasal dari pegunungan lansung. Air yang bersumber dari sumur suntik maupun sumur gali pada saat ini banyak digunakan oleh sebagian masyarakat kualitas air sumur memiliki kadar logam yang bisa berbahaya bagi kesehatan bila terpapar dalam jangka panjang dan dengan jumlah di atas ambang batas. Di dalam sumur terdapat kadar logam berat yang terkandung didalamnya, hal ini berdasarkan dari penelitian-penelitian sebelumnya yang sudah pernah dilakukan. Kadar logam yang lazim terkandung dalam air sumur salah satunya kadar logam Zat Besi (Fe). Air dalam kesehatan merupakan hal yang sangat penting, selain bermanfaat bagi manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan, air juga merupakan media sarang dan

penularan penyakit. Air kotor merupakan tempat yang nyaman berkembang biak berbagai bakteri dan virus penyebab penyakit (Fikriah, 2013). Pencemaran air oleh zat besi dalam air tanah secara makroskopis dapat ditentukan dengan tanda air agak coklat dan berbau, banyak terdapat endapan berwarna coklat pada dasar bak penampung air, menimbulkan noda-noda coklat pada pakian yang berwarna putih. Sehingga air yang mengandung kadar besi yang tinggi menimbulkan keengganan untuk dikonsumsi karena kurang etetis, dari segi fisik dapat dilihat bahwa air sumur yang ada dirumah kontrakan X tesebut keruh, selain itu air tersebut juga menimbulkan endapan pada bak penampung air yang Dari survey pemeriksaan awal oleh peneliti terhadap kandungan Fe pada air tersebut, didapat hasil pemeriksaan untuk kadar Fe sebesar 3,00 mg/l. Dari hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan bahwa kandungan Fe pada air sumur tersebut tidak memenuhi syarat karena telah melewati baku mutu kualitas air yang ditentukan dalam Pemenkes RI No.416/Menkes/per/IX/1990 tentang persyaratan kualitas air minum yaitu batas maksimal kadar Fe sebesar 1 mg/l. Ubi kayu banyak dijual dipasaran tradisional yang dapat dibuat tepung tapioka dan sebagai bahan pembuat kue, limbah padat yang dihasilkan dari ubi kayu jika tidak dikelola dengan baik sebelum dibuang ke badan air akan mengakibatkan gangguan kesehatan seperti timbulnya penyakit gatal-gatal, badan air menjadi keruh dan berbau, membunuh kehidupan biota-biota yang ada di air serta merusak keindahan karena bau busuk dan pemandangan yang tidak sedap dipandang mata.

Limbah padat ubi kayu berupa kulit singkong, ampas basah dan ampas kering. Selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal di masyarakat. Kulit singkong biasanya dijadikan sebagai makanan ternak, bahan kompos untuk tanaman dan selebihnya dibuang ke TPA karena mengandung Cyanogenic glucosides yang dapat meracuni hewan ternak. Sebenarnya limbah kulit singkong, ampas basah, dan ampas kering ini dapat dimanfaatkan menjadi produk karbon aktif, semua jenis ubi kayu dapat dijadikan karbon aktif. Proses pembuatan karbon aktif dari limbah padat ubi kayu ini sangat sederhana yakni proses aktivasi dan karbonisasi. Karbon aktif memiliki manfaat yang sangat banyak, misalkan sebagai pembersih air, pemurnian gas, industri gula, pengolahan limbah cair, dan lain sebagainya. Penyaringan merupakan salah satu cara pemisahan zat baik berupa cairan maupan gas, proses penyaringan dapat dilakukan secara sederhana dengan menggunakan kerikil, pasir maupun karbon aktif, dalam menurunakn kadar logam berbahaya dalam air misalnya kadar Kadnium (Cd), Mangan (Mn), Timbal (Pb) Zat Besi (Fe) dll. Karbon aktif merupakan senyawa karbon amorph, yang dapat dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon atau dari arang yang diperlakukan dengan cara khusus untuk mendapatkan permukaan yang lebih luas. Karbon aktif bisa dibuat dari tongkol jagung, ampas penggilingan tebu, tempurung kelapa, sekam padi, serbuk gergaji, kayu keras, dan limbah padat ubi kayu. Luas permukaan karbon aktif berkisar antara 300-3500 m2/gram dan ini berhubungan dengan struktur pori internal yang menyebabkan arang aktif mempunyai sifat sebagai adsorben. Karbon aktif dapat

mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif, tergantung pada besar atau volume pori-pori dan luas permukaan. Untuk mengurangi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh adanya zat besi dalam jumlah yang berlebih dalam air sumur suntik, maka harus dilakukan usahausaha penurunannya sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan, salah satu yang dapat dilakuakn untuk menurunkan kadar Fe pada air sumur suntik yaitu dengan menggunakan bebrapa bahan baku yang mudah di temui bahkan biasa dari limbah yang sudah tidak digunakan, penggunaan limbah seperti limbah padat ubi kayu juga biasa dilakukan. Pada penelitian Jannati (2010) tentang arang aktif dari limbah ubi kayu dalam menurunkan kadar logam berat, dalam penelitian tersebut arang dari limbah padat ubi kayu memiliki masing-masing dosis untuk masing-masing sampel dangan tujuan melihat apakah dosis arang ini memiliki pengaruh terhadap penurunan kadar logam, setelah dilakukan perlakuan maka terbukti bahwa dosis arang limbah padat ubi kayu memiliki pengaruh terhadap penurunan kadar logam berat dalam air. Berdasarkan uraian dari latar belakang yang menjelaskan tentang manfaat limbah padat ubi kayu dalam menurunkan kadar Fe dalam air sumur suntik maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul Efektifitas Limbah Padat Ubi Kayu sebagai Karbon Aktif pada Saringan dalam Menurunkan Kadar Zat Besi (Fe) Air Sumur Suntik

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Kandungan Fe pada air sumur suntik di rumah Kelurahan Bengawan Solo sebesar 3,00 mg/l tidak memenuhi syarat air bersih. Kadar Fe yang ditetapkan oleh Permenkes No 416 Tahun 1990 sebesar 1 mg/l. 2. Limbah padat ubi kayu merupakan limbah yang sudah tidak dipakai dan dapat mencemari lingkungan. 3. Pemanfaatan limbah padat ubi kayu saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal dimasyrakat 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian identifikasi masalah maka dirumuskan masalah apakah arang limbah padat ubi kayu efektif dalam menurunkan kadar zat besi (Fe) pada air sumur suntik. 1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui efektifitas saringan menggunakan arang aktif limbah padat ubi kayu dalam menurunkan kadar Fe pada air sumur suntik. 1.4.2 Tujuan Khusus 1. Untuk menganalisis kadar Fe dalam air sesudah melewati saringan menggunakan karbon aktif limbah padat ubi kayu dangan ketebalan 10 cm. 2. Untuk menganalisis kadar Fe dalam air sesudah melewati saringan menggunakan karbon aktif limbah padat ubi kayu dangan ketebalan 15 cm.

3. Untuk menganalisis kadar Fe dalam air sesudah melewati saringan menggunakan karbon aktif limbah padat ubi kayu dangan ketebalan 20 cm. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat teoritis Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca dan penulis dalam menurunkan kadar Fe pada air sumur suntik sehingga masyarakat dapat memperoleh air yang bersih dan sehat. 1.5.2 Mafaat praktis Sebagai rujukan bagi pemilik kontrakan untuk lebih memperhatikan kondisi kualitas air yang digunakan dalam hal penyediaan air bersih.