BAB IV ANALISIS DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Rasional. TNI di Desa Sambibulu Taman Sidoarjo

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI KECEMASAN SEORANG AYAH

BAB IV ANALISIS DATA. diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut : A. Analisis Bimbingan dan Konseling Islam dengan pendekatan

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis tentang bentuk-bentuk Disharmoni Keluarga yang terjadi di. Desa Mojorejo Pungging Mojokerto

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan BKI (Bimbingan dan Konseling Islam)

A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan. Terapi Rasional Emotif dalam Menangani Trauma Seorang Remaja

BAB IV ANALISIS PROSES DAN HASIL PELAKSANAAN TERAPI SABAR UNTUK MENGATASI STRES

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. Pada bab ke empat ini peneliti akan menguraikan analisis dari data

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah diperoleh data dari lapangan melalui wawancara, observasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Faktor-faktor yang melatar belakangi post power syndrome. seorang pensiunan tentara di Kelurahan Kemasan Krian

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENGATASI KEJENUHAN ISTRI MENGURUS

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF DALAM MENANGANI SIKAP EGOIS PADA SEORANG REMAJA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Remaja Terkena. Narkoba Di Desa Kandangsemangkon Paciran Lamongan

BAB IV ANALISIS TERAPI BEHAVIOR DENGAN TEKNIK MODELLING. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pada dasarnya komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tidak tahu kehidupan macam apa yang akan dihadapi nanti (Rini, 2008). Masa

BAB IV ANALISIS DATA. membandingkan kondisi klien sebelum dan sesudah dilakukannya proses konseling. Berikut ini

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis data tentangproses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK BIBLIOTERAPI DALAM MENANGANI FRUSTRASI

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI PERILAKU FIKSASI

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF PADA SEORANG IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Teknik Modelling

yang melihat bagaimana perilaku konseli secara langsung. Teknik analisa tingkah laku sebelum dan sesudah dilakukan proses bimbingan.

Lampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian ini peneliti menggunkan analisis deskriptif komparatif

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV HASL PENELITIAN DAN PEMBAHASN. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan diperoleh gambaran kecemasan

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis tentang Gejala Gejala Depresi Yang Di Tampakkan Seorang

BAB IV ANALISIS KONSELING KELUARGA BAGI LANSIA YANG MENGALAMI EMPTY NEST SYNDROME DI DESA KATERBAN NGANJUK

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENGATASI KESENJANGAN KOMUNIKASI SEORANG ADIK TERHADAP

BAB IV BKI DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF ANAK YANG TIDAK MENERIMA AYAH TIRINYA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat

BAB IV ANALISIS DATA A. ANALISIS TENTANG PENYEBAB-PENYEBAB SEORANG ANAK YANG. proses bimbingan dan konseling Islam menggunakan Non-Directive Permainan

BAB IV ANALISIS DATA. ketika melakukan observasi dan wawancara. dengan demikian dapat diketahui. untuk Menangani Anak Middle Child Syndrome. Tabel 4.

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM MELALUI KONSELING KARIR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA DI KELURAHAN SIWALANKERTO SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis dari proses pelaksanaan Family Therapy dalam Menangani. Wilayah Perumnas Sukomulyo Lamongan

BAB IV ANALISIS DATA. dari lapangan berdasarkan fokus permasalahan yang diteliti. Berikut dibawah ini merupakan analisis data tentang faktor, proses

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam untuk Meningkatkan Motivasi

BAB IV ANALISIS DATA. keefektifan dalam bimbingan dan konseling islam dengan terapi reward berbasis hobi

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. (Djarwanto, 1990)

I. PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat tertentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bila dihadapkan pada hal-hal yang baru maupun adanya sebuah konflik.

Menangani Kecemasan pada Korban Perkosaan. membandingkan data teori dengan data yang ada di lapangan.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Karir dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Tentang Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

BAB IV ANALISIS DATA. Belajar Siswa Di Mts Ma arif Driyorejo Gresik. lebih jelasnya lihat table di bawah ini:

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI RENDAH DIRI SEORANG SANTRI

BAB 2 Tinjauan Pustaka

BAB IV ANALISIS DATA TERAPI GROWTH MINDSET ( CAROL S. DWECK, PH.D.) DAN KETERAMPILAN ADAPTASI DIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 KECEMASAN SOSIAL FACEBOOKER A-2 HARGA DIRI

BAB IV ANALISIS DATA. C. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam dengan. Pemuda di Desa Putat Kec Kebomas Kab. Gresik).

BAB I PENDAHULUAN. Stres dalam belajar adalah perasaan yang dihadapi oleh seseorang ketika

BAB IV ANALISIS DATA 1. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, olahraga merupakan hal sangat penting bagi kesehatan tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. belajar sesungguhnya tidak ada pendidikan. Demikian pentingnya arti belajar,

BAB I PENDAHULUAN. lahan untuk bermukim. Beberapa diantara mereka akhirnya memilih untuk

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Konseling dengan Teknik Timing Of Event Models Untuk

BAB IV HASIL PENELITIDAN DAN PEMBAHASAN. yang sedang mengerjakan Skripsi. Kuesioner yang disebar sebanyak 80

BAB IV ANALISA DATA. Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. klien, ditemukan bahwa klien di usia yang ke- 60 sudah mengalami

BAB IV ANALISA DATA. 1. Analisis Tentang Faktor yang Mempengaruhi Seorang Siswa Pelaku. Bullying di Sekolah Al-Asyhar Sungonlegowo Bungah Gresik

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi maka konselor/peneliti melakukan analisis data. Analisis data

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian yang telah disampaikan dari Bab I sampai Bab IV, maka dapat

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi yang disajikan pada awal bab yang telah dipaparkan oleh

BAB V PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan cognitive

63 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI

BAB IV ANALISA DATA. konselor sekaligus peneliti. Analisa ini disajikan dalam bentuk penulisan analisa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa awal adalah bekerja dan berkarier. Hal ini berarti bahwa semua

Eni Yulianingsih F

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Secara umum pendidikan perguruan tinggi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. umum dan pola hidup. Penelitian Agoestina, (1982) di Bandung (dalam

LAMPIRAN A. Data Try Out A-1DATA TRY OUT KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS A-2DATA TRY OUT BERPIKIR POSITIF

Pertanyaan/Responden Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5 Keterangan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Wanita

BAB IV ANALISIS DATA. analisis sesuai dengan fokus penelitian kali ini yaitu sebagai berikut:

PETUNJUK PENGISIAN. #### Selamat Mengerjakan ####

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Self Regulation Untuk Menurunkan Tingkat Kecanduan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Bimbingan Dan Konseling.

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Stres pada Seorang Istri di Dusun Jabaran Desa Pohkecik Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto Pada bab ini akan dijelaskan analisis faktor-faktor yang menyebabkan konseli mengalami stres. Faktor-faktor ini diketahui pada saat proses konseling pada pertemuan pertama konselor dengan konseli. Dari pertemuan pertama tersebut, konselor mampu menganalisis faktor-faktor adanya stres yang dialami oleh konseli. Diantara faktor-faktor tersebut adalah: a. Faktor Ekonomi Faktor ekonomi mempunyai pengaruh yang besar dalam sebuah keluarga, khususnya bagi keluarga yang tidak menerima nafkah dari suami seperti keadaan konseli sekarang. Ketidak beradaan suami ini semakin membuat konseli menderita. Apalagi konseli harus menaggung cicilan sepeda motor yang belum lunas, menanggung biaya kehidupan keluarga, dan biaya pendidikan anak-anaknya. b. Faktor Psikologis Keberadaan suami yang sangat membuat konseli cemas dan takut, yakni di saat suami konseli tiba-tiba datang dan ingin mengambil sepeda motor milik konseli dengan paksa. Hal ini berbeda dengan yang 131

132 selama ini menjadi panutan yaitu, bahwa seorang suami seharusnya bertugas untuk mengayomi dan melindungi sang istri. c. Faktor Lingkungan Lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor penyebab stres yang dialami konseli yang selalu menekan konseli untuk melakukan apa yang tidak menjadi keinginan konseli, yakni menjual sepeda motor. Padahal sepeda motor itu sebagai sarana konseli untuk bekerja mencari rezeki. Berdasarkan ketiga faktor tersebut di atas, maka faktor-faktor penyebab stres yang dialami konseli juga dapat dikategorikan dalam faktor internal dan faktor eksternal. 1) Faktor Internal, merupakan faktor penyebab stres yang berasal dari dalam diri seseorang. Dalam kasus Anisa (konseli), faktor internal ini meliputi faktor psikologis yang dialami konseli, yakni konseli merasa cemas dan takut saat suaminya tiba-tiba datang menemuinya. Kecemasan dan ketakutan yang dialami konseli juga mengakibatkan konseli mengalami gangguan-gangguan psikis lainnya, seperti jantung berdebar-debar, sulit tidur, berkeringat dingin, dan lain-lain. 2) Faktor Eksternal, merupakan faktor penyebab stres yang berasal dari luar diri seseorang. Dalam kasus Anisa (konseli), faktor eksternal ini meliputi faktor ekonomi dan faktor lingkungan. Faktor ekonomi yang mengharuskan konseli menggantikan suami

133 untuk mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan hidupnya, membiayai pendidikan sekolah anak-anaknya, dan membayar cicilan sepeda motor yang belum lunas. Sementara dari lingkungan keluarga, konseli merasa tertekan karena terus menerus diminta untuk menjual sepeda motornya yang selama ini menjadi kendaraan yang memudahkannya menuju tempat kerjanya. Dukungan keluarga sangatlah diperlukan bagi seseorang yang sedang mengalami suatu permasalahan di dalam hidupnya. Namun dalam hal ini konseli masih kurang memahami maksud dari saudarasudara yang ingin membantunya. Bantuan yang dimaksudkan diberikan untuk konseli, semakin membuat konseli semakin tertekan. Konseli kurang memahami maksud dari saudara-saudaranya yang menyuruh untuk menjual sepeda motornya demi kebaikan konseli. Hal ini dikarenakan konseli masih belum bisa berfikir secara jernih dan positif. Konseli masih larut dalam emosi dan perasaan tertekan yang menyebabkan dirinya stres sehingga mempersulit konseli untuk memperoleh ketenangan, berfikir secara jernih, dan memutuskan langkah apa yang harus ia lakukan dulu untuk melanjutkan kehidupannya. Adanya faktor stres yang dialami oleh konseli diatas, berakibat pada konseli beberapa hal, yaitu :

134 a. Sensitif (mudah emosi dan tersinggung) b. Cemas (khawatir) c. Sulit tidur d. Takut e. Jantung berdebar-debar f. Berkeringat dingin g. Sulit Berkonsentrasi h. Pusing i. Sering terburu-buru melakukan sesuatu B. Analisis Data Proses Bimbingan Dan Konseling Islam dengan Islamic Transcendental Meditation dalam Mengatasi Stres Seorang Istri di Dusun Jabaran Desa Pohkecik Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto. Analisis data disini berhubungan dengan proses yang telah dilakukan konselor dalam menangani permasalahan konseli, yakni terdiri dari beberapa tahapan yang telah dilakukan dalam proses konseling. Tahapan-tahapan tersebut diantara lain: 1. Tahap Awal Konseling Pada tahap awal konselor mulai mengidentifikasikan masalah konseli dan mendefinisikan masalah bersama konseli.tahapan ini mencakup langkah identifikasi dan diagnosis masalah dalam sebuah proses konseling

135 Langkah identifikasi ini dimaksudkan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi konseli beserta gejala-gejala yang nampak pada diri konseli, seperti kecemasan dan ketakutan yang dialami konseli. Setelah mengidentifikasi masalah, barulah dapat ditetapkan diagnosis permasalahan yang dialami konseli. Permasalahan yang dihadapi konseli sudah terlihat jelas pada tahap awal konseling, yakni konseli yang mengalami stres karena ulah suaminya yang sering menganggu kehidupan konseli. Mengganggu kehidupan konseli disini dapat dilihat dari ulah suami konseli yang tiba-tiba datang menemui konseli, tanpa alasan yang jelas memancing pertengkaran diantara mereka berdua. Sehingga dari pertengkaran itulah seringkali suami konseli berniat untuk mengambil sepeda motor milik konseli. Melihat kondisi konseli yang seperti itu, saudara-saudara konseli menginginkan agar konseli menjual sepeda motornya agar tidak membahayakan konseli. Namun konseli tidak menginginkannya, karena hanya dengan sepeda motor itulah konseli dapat bekerja memenuhi kebutuhan hidupnya. 2. Tahap Tengah Pada tahap ini mencakup langkah prognosa dan pemberian bantuan (treatment) dalam proses konseling. Dalam langkah prognosis ini, konselor melakukan perencanaan mengenai jenis dan bentuk bantuan apa yang akan diberikan kepada konseli. Sehingga dalam langkah

136 pemberian bantuan, perencanaan yang tadi telah dibuat akan direalisasikan untuk memberikan bantuan kepada konseli untuk menghadapi permasalahan yang dialami. 1 Dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang konseli alami, dari awal memang sudah direncanakan untuk membantu konseli mengatasi stres yang dialaminya dengan menggunakan teknik Islamic Transcendental Meditation dan teknik tersebut juga telah direalisasikan. Konselor menggunakan teknik Islamic Transcendental Meditation dengan tujuan agar konseli dapat lebih tenang dan mampu menetapkan jalan yang terbaik bagi dirinya. 3. Tahap Akhir Dalam tahap ini merupakan langkah evaluasi (follow up) dalam proses konseling. Dalam penelitian ini, evaluasi dilakukan oleh konselor pada setiap akhir pertemuan selama proses konseling dilakukan. Dari proses konseling yang telah dilakukan, konseli telah menunjukkan perubahan yang semakin hari semakin membaik. Konseli secara perlahan sudah dapat mengontrol emosinya dan memperoleh ketenangan diri, sehingga konseli mampu merencanakan, memutuskan serta mengevaluasi yang sudah menjadi keputusannya. Konseli mampu mengambil keputusan atas dasar kemampuannya sendiri dan mengambil suatu keputusan sesuai dengan kemampuannya dan keinginannya. 1 Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), hal. 30-31

137 C. Analisis Data hasil proses Bimbingan Dan Konseling Islam dengan Islamic Transcendental Meditation dalam Mengatasi Stres Seorang Istri di Dusun Jabaran Desa Pohkecik Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto Pada bab ini akan dijelaskan hasil dari proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Islamic Transcendental Meditation dalam mengatasi stres yang dialami oleh Anisa (konseli). Tingkat keberhasilan proses Bimbingan dan Konseling dengan Islamic Transcendental Meditation nantinya dapat dijelaskan melalui tabel di bawah ini. Berdasarkan proses konseling yang telah dilakukan, terdapat perubahan pada diri konseli pada saat sebelum dan setelah melaksanakan proses konseling. Perubahan-perubahan tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 4. 1 Kondisi Konseli Sebelum dan Sesudah Proses Konseling No. Kondisi Konseli 1 Cemas (khawatir) Sebelum Setelah Ya Tidak Ya Tidak 2 Takut 3 Berkeringat dingin 4 Jantung berdebar - debar 5 Sensitif

138 6 Sulit (Emosional) berkonsentrasi 7 Pusing 8 Sulit tidur 9 Sering terburu buru melakukan sesuatu Berdasarkan tabel di atas, konselor dapat melihat tingkat keberhasilah atau kegagalan penggunaan teknik Spiritual Transcendental Meditation dalam proses konseling. Untuk melihat tingkat keberhasilan atau kegagalan tersebut, konselor berpedoman pada prosentase perubahan perilaku dengan standart uji sebagai berikut: a. > 70% atau 70% sampai dengan 100% (dikategorikan berhasil) b. 60% sampai dengan 70% (dikategorikan cukup berhasil) c. <60% (dikategorikan kurang berhasil) Dari tabel di atas dapat diketahui ada 9 gejala stres yang dialami konseli sebelum proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Islamic Transcendental Meditation yang akan dianalisis berdasarkan tabel diatas dengan melihat perubahan sesudah proses tersebut. Dari hasil tabel di atas dapat diketahui bahwa:

139 1. Gejala yang tidak dilakukan : 7 point 2. Gejala yang masih dilakukan : 2 point 7/9 x 100% = 78% 2/9 x 100% = 22% Berdasarkan prosentase dari hasil di atas dapat diketahui bahwa hasil proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Islamic Transcendental Meditation dalam mengatasi stres seorang istri di Dusun Jabaran Desa Pohkecik Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto dikategorikan berhasil. Hal itu dapat dilihat dari perhitungan prosentase adalah 78% dengan standart uji >70 atau 70% sampai dengan 100% (dikategorikan berhasil). Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pemberian Bimbingan dan Konseling Islam dengan Islamic Transcendental Meditation yang dilakukan konselor dapat dikatakan berhasil karena pada awalnya ada 9 gejala yang dialami konseli sebelum proses Islamic Transcendental Meditation akan tetapi sesudah proses konseling 7 dari 9 gejala itu tidak lagi dialami oleh konseli dan 2 gejala yang masih dialami oleh konseli.