Kaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M

dokumen-dokumen yang mirip
KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KAIDAH FIQH. Semua hukum ilmu dan amal tidak sempurna kecuali dengan dua perkara: Terpenuhi syarat dan rukunnya serta tidak ada penghalangnya

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

MENANGGUNG AMANAT KETIKA ADA KERUSAKAN

BERDAKWAH. Inilah Jalanku. حفظ اهلل Oleh: Ustadz Abu Hafshah Abdurrahman al-buthoni. Publication: 1434 H_2013 M. BERDAKWAH Inilah Jalanku

KAIDAH FIQH PENGGABUNGAN HUKUMAN DAN KAFFAROH. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Penggabungan HUKUMAN dan KAFFAROH

AGAR KAMU LEBIH DICINTAI ALLAH

KAIDAH FIQH. Sebuah Ijtihad Tidak Bisa Dibatalkan Dengan Ijtihad Lain. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

KAIDAH FIQH. Sesuatu yang Diperbolehkan Oleh Syar'i Meniadakan Kewajiban Mengganti. Publication 1438 H_2016 M

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

KAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka

MASUK SURGA Karena MEMBUANG DURI

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Hadits-hadits Shohih Tentang

YAKIN TIDAK HILANG DENGAN KERAGUAN

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Kaidah Fiqh MENUTUP JALAN MENUJU KEMUNGKARAN. Publication: 1434 H_2013 M

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Kaidah Fiqh. Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan

Al-'Azhiim, Al-Majiid dan Al-Kabiir

Syarah Istighfar dan Taubat

Iman Kepada KITAB-KITAB

Hadits Lemah Tentang Keutamaan Surat Az-Zalzalah

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Kaidah Fiqh. Keadaan Darurat Tidak Menggugurkan Hak Orang Lain. Publication: 1435 H_2014 M DARURAT TIDAK MENGGUGURKAN HAK ORANG LAIN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

MENGGABUNGKAN IBADAH SEJENIS

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

GHARAR Dalam Transaksi KOMERSIAL

Hadits Palsu Tentang Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Berdzikir Dengan BIJI TASBIH حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Jagalah Lisan ك ب ع ا ي س ئ ىل

HOMOSEKS Dosa yang Lebih Besar Dari Zina

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

Oleh: M. Taufik. N.T

Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Keutamaan Membaca dan Merenungkan AYAT AL-KURSI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

(ALLAH MAHA MENANG DAN MAHA PENOLONG) خفظ اهلل Syaikh Prof. Dr. Abdur Razzaq bin Syaikh Abdul Muhsin al-abbad. Publication: 1434 H_2013 M

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

PUASA DI BULAN RAJAB

UNTUK KALANGAN SENDIRI

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa

PERAYAAN NATAL BERSAMA

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

SIFAT WUDHU NABI. 2. Kemudian berkumur-kumur (memasukkan air ke mulut lalu memutarnya di dalam dan kemudian membuangnya)

PUSAT DOWNLOAD EBOOK ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

TAFSIR SURAT اإلنفطار. (T e r b e l a h) Surat Makkiyah, Surat ke 82: 19 Ayat. Publication : 1437 H_2015 M. Tafsir Surat Al-Infithaar ( Terbelah )

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

LATIHAN MENERJEMAHKAN ANGKA DARI SATUAN SAMPAI JUTAAN

PEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA)

Oleh: Ustadz Sanusin Muhammad Yusuf حفظه هللا

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

Publication: 1435 H_2014 M. Beginilah Mencintai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Dengan Benar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Mengharap Perbaikan AGAMA & DUNIA. Publication: 1434 H_2013 M MENGHARAP PERBAIKAN AGAMA DAN DUNIA *

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

ب ص ى اهو اهر خ اهر خ ى

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

KAIDAH FIQH. Perantara Mempunyai Hukum Tujuannya. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1438 H_2017 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

ب ص ى اهو اهر خ اهر خ ى

Transkripsi:

Kaidah Fiqh ان ح ظ س ان ع ب اد اث ف األ ص م ان إ ب اح ت انع اد اث ف ان أ ص م و PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN Publication: 1434 H_2013 M KAIDAH FIQH: Pada Dasarnya Ibadah Itu Terlarang, Sedangkan Adat Itu Dibolehkan حفظ اهلل Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf Disalin dari Majalah al-furqon No.78, Ed.8 Th.ke-7_1429/2008 Download > 560 ebook Islam di www.ibnumajjah.wordpress.com

KAIDAH FIQH ان ح ظ س ان ع ب اد اث ف األ ص م ان إ ب اح ت انع اد اث ف ان أ ص م و PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN TAQDIM Syaikh as-sa'di زمح اهلل dalam al-qowa'id wal Ushul Jami'ah hlm. 30 menjelaskan bahwa ibadah adalah semua yang diperintahkan Alloh dan Rosul-Nya, baik perintah yang bersifat wajib ataupun sunnah. (Lihat pula Syarah Qowa'id زمح اهلل Sa'diyyah oleh Syaikh Abdul Muhsin az-zamil hlm. 65)

Yang dimaksud dengan ان ع ب اد اث (al-ibadah) di sini adalah ibadah mahdhoh yaitu ibadah yang tata cara dan aturannya sudah ditentukan oleh Alloh عص وجم dan Rosul-Nya. Sedangkan yang dimaksud dengan ان ع اد اث (al-'adah atau adat) di sini adalah ibadah ghoiru mahdhoh, yang biasa disebut sebagai mu'amalah. (bukan istilah adat istiadat yang kadang kala berhubungan dengan ritual kepercayaan) Jadi pada dasarnya segala sesuatu yang tidak diperintahkan, adalah adat. MAKNA KAIDAH Pada dasarnya kita tidak boleh mengamalkan atau mensyariatkan suatu amal ibadah kecuali ada dalilnya dari al-qur'an dan as-sunnah yang mensyariatkannya. Barangsiapa yang mensyariat-

kan sebuah ibadah tanpa dalil maka dia telah membuat perkara baru (bid'ah) dalam agama. Begitu pula sebaliknya, pada dasarnya semua bentuk adat adalah diperbolehkan, tidak boleh mengharamkan sedikitpun dari adat kecuali datang dalil dari al-qur'an dan as-sunnah yang mengharamkannya. Barangsiapa yang mengharamkan sebuah adat yang tidak diharamkan oleh Alloh سبحا و حعاىل dan Rosul-Nya, maka dia telah membuat sebuah bid'ah dalam agama. DALIL KAIDAH Dalam masalah ibadah, banyak ayat dan hadits yang menunjukkan hal ini, di antaranya firman Alloh: ب انه... أ ذ ن ى ي ا اند ي ن ه ى ش س ع ىا ش س ك اء ن ه ى أ و

Apakah mereka mempunyai sekutu yang mensyariatkan bagi mereka agama yang tidak diizinkan oleh Alloh? (QS. asy- Syuro[42]: 21) Rosululloh صهى اهلل عه وسهى bersabda: ز د ف ه ى أ ي س ا ع ه ن س ع ال ع م ي Barangsiapa yang melakukan amal perbuatan yang tidak ada contohnya dari kami, maka amal perbuatan tersebut tertolak. (HR. Muslim) Beliau صهى اهلل عه وسهى juga bersabda: و ي ح د ث اث و إ اك ى ا أل ي ى ز ف إ ك م ي ح د ث اث ب د ع ت ب د ع ت ض ال ن ت و ك م Hati-hatilah kalian dengan perkara yang baru, karena semua perkara yang baru (dalam

agama) adalah bid'ah, dan semua bid'ah adalah sesat. (Lihat ash-shohihah: 2735) Adapun dalam masalah adat (mu'amalah) juga banyak dalil yang menunjukkan kaidah tersebut, di antaranya: :عص وجم Firman Alloh... األز ض ج ع ا ف ي ا ن ك ى ان ر ي خ ه ك ى Dialah yang telah menciptakan semua yang ada di muka bumi untuk kalian. (QS. al- Baqoroh [2]: 29) Alloh سبحا و حعاىل berfirman: ي و انط ب اث ن ع ب اد أ خ س ج ان خ انه ش ت ح س و ي ل م ى و خ ان ص ت اند ا ان ح اة ف آي ىا ن ه ر ل م انس ش ق ان م اي ت...

Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan Alloh yang Dia keluarkan untuk hamba-hamba-nya, juga rezeki yang baik?" Katakanlah: "Itu semua untuk orang-orang yang beriman dalam kehidupan di dunia, dan hanya untuk mereka pada hari kiamat." (QS. al-a'rof [07]: 32) Juga hadits tentang mu'amalah: اهلل زض اندزداء أيب ع ع ز ف ع ان ح د هث ل ال : ي ا و ي ا ح س او ف هى ح س و و ي ا ح ه ال ف ه ى ك خ اب ف اهلل أ ح م اهلل ي ف الب ه ىا ع ف ى ف ه ى ع س ك ج ع اف خ ف إ اهلل ن ى ك س ا. ث ى ح ال ر ا ت س ا( ز ب ك )و ي ا ك ا Dari Abu Darda' زض اهلل ع secara marfu' Rosululloh صهى اهلل عه وسهى bersabda: "Apa yang dihalalkan oleh Alloh عص وجم dalam kitab-nya maka dia halal, dan apa yang di haramkan

berarti haram, sedangkan apa di diamkan oleh-nya berarti itu dimaafkan, maka,عص وجم terimalah apa yang dimaafkan oleh Alloh karena Dia tidak akan pernah lupa." Kemudian beliau membaca firman Alloh سبحا و حعاىل (yang artinya): "Dan tidak-lah Robb-mu lupa." (QS. Maryam [19]: 64) (HR. Bazzar dan Hakim زمح اهلل 2/375, Baihaqi 10/12. Imam Hakim berkata: "Sanad hadits ini shohih tapi tidak diriwayatkan oleh Bukhori Muslim." Perkataan.زمح اهلل beliau ini disepakati oleh adz-dzahabi Syaikh al-al-bani زمح اهلل menyatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana yang terdapat dalam Ghoyatul Marom no. 2. Lihat juga at- Ta'liqot ar-rodhiyah 3/24)

PENJELASAN DAN PENERAPAN KAIDAH Kaidah ibadah memberikan pengertian bahwa tidak boleh bagi seorangpun menjalankan ibadah kecuali ada dalil yang mencontohkannya. Dalam masalah ini, barangsiapa yang melakukan sebuah ibadah tertentu, maka dia yang dituntut untuk mendatangkan dalil, sedangkan yang tidak mensyariatkan maka tidak dituntut dalil karena dia berpegangan pada kaidah dasar. Contoh 1: Peringatan maulid Nabi Kita tanyakan kepada orang yang mengamalkannya: 'Apakah menurut kalian bahwa perayaan ini sebuah ibadah atau hanya mainmain saja?" Maka mereka akan menjawab: "Ini adalah sebuah ibadah yang mulia." Kalau begitu, datangkanlah kepada kami dalil atas perbuatan ini dari al-qur'an atau as-sunnah! Kalau ada dan shohih, maka kita terima dan kita amalkan,

namun kalau tidak ada dan memang dalam masalah ini tidak ada dalil, maka kita katakan bahwa peringatan ini haram, karena asal dari sebuah ibadah itu haram. Adapun kaidah adat dan mu'amalah memberikan sebuah pemahaman bahwa semua bentuk dan jenis adat dan mu'amalah hukum dasarnya adalah boleh. Maka barangsiapa yang mengharamkan atau memakruhkan sebuah adat, maka dia dituntut untuk mendatangkan dalil, baik dalil umum maupun khusus. Kalau dia mengharamkan dengan membawa dalil yang shohih, maka kita terima, namun kalau tidak ada maka boleh, karena hukum asal adat adalah boleh. Dan ini mencakup semua bentuk adat, baik dalam hal makanan, minuman, pekerjaan, pakaian, rumah, mu'amalah serta lainnya. Contoh 2 Kalau ada sebuah produk makanan baru, apakah boleh dimakan ataukah tidak.

Barangsiapa rnelarang memakannya, maka hendaklah dia membawakan dalil atas keharaman. Namun kalau tidak ada dalil, berarti makanan tersebut dihukumi halal, karena asal dari adat adalah boleh. KESIMPULAN Syaikh as-sa'di زمح اهلل berkata: "Ini adalah dua kaidah yang sangat besar manfaatnya, dengannya bisa diketahui bid'ah dalam ibadah dan adat, maka barangsiapa yang memerintahkan sebuah ibadah yang tidak ada contohnya, maka dia ahli bid'ah. Sebaliknya barangsiapa yang mengharamkan sebuah adat tanpa dalil, maka diapun seorang yang telah berbuat bid'ah." (al-qowa'id wal Ushul al-jami'ah hlm. 29). Wallohu a'lam.[]