BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia melaksanakan privatisasi Bank Tabungan Negara (Bank BTN), salah satu bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia, melalui Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2009. Pencatatan saham IPO Bank BTN di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilakukan pada tanggal 17 Desember 2009 dengan melepas 2,36 miliar lembar saham atau setara dengan 27,08% dari total saham. Pemerintah Indonesia menetapkan harga penawaran saham Bank BTN sebesar Rp 800,- per lembar saham. Pada masa penawaran awal dari tanggal 9 Desember 2009 hingga 11 Desember 2009, saham IPO Bank BTN mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga dua kali. Hal tersebut membuktikan bahwa investor, baik dom estik maupun asing, memiliki minat yang tinggi terhadap saham Bank BTN. Tujuan dari pelaksanaan privatisasi Bank BTN melalui IPO yaitu untuk memperkokoh sumber pendanaan, bukan untuk menutupi APBN yang defisit. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kondisi B ank BTN layak untuk dijual dan penjualan sahamnya tidak dalam kondisi terpaksa. Megginson et al. (1994) menyatakan bahwa pada umumnya pemerintah melakukan privatisasi terhadap BUMN karena memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja operasi dan keuangan. Megginson et al. (1994) juga menjelaskan bahwa pemerintah mengharapkan privatisasi akan meningkatkan 1
2 profitabilitas dan efisiensi operasional BUMN, meningkatkan struktur dan belanja modal serta meningkatkan output. Bastian (2002) mengungkapkan bahwa motivasi setiap pemerintah untuk melakukan privatisasi adalah untuk meningkatkan efisiensi kinerja sektor publik seperti kinerja sektor swasta yang dinilai lebih efisien, serta motivasi lainnya seperti harapan terhadap laba, insentif yang lebih tinggi dan orientasi perusahaan sektor publik lebih mengarah kepada konsumen. Dengan pelaksanaan privatisasi melalui IPO terhadap Bank BTN, Pemerintah Indonesia tidak hanya mengharapkan kinerja keuangan dan operasional Bank BTN meningkat tetapi juga dapat meningkatkan perannya sebagai bank pembiayaan perumahan yang memiliki pangsa pasar besar di Indonesia dan mendukung visi Bank BTN sebagai bank yang terdepan dalam pembiayaan perumahan. Dalam mewujudkan harapan tersebut, sumber pendanaan yang kokoh menjadi suatu hal yang penting bagi Bank BTN dalam menjalankan kegiatan bisnis, meningkatan kinerja dan untuk bertahan dalam ketatnya persaingan dunia usaha serta bertahan dari distress. Namun ketersediaan sumber pendanaan juga dapat menjadi kendala. Sumber pendanaan bisa berasal dari dalam perusahaan (internal) dan dari luar perusahaan (eksternal). Pada umunya sumber pendanaan internal berasal dari laba ditahan yang dimiliki perusahaan. Sumber pendanaan eksternal dapat berupa hutang, penerbitan obligasi dan penawaran saham.
3 Sumber pendaanan dari pasar modal adalah pilihan alternatif ketika sumber pendanaan internal yang dimiliki dirasa tidak lagi mencukupi untuk menunjang kegiatan bisnis perusahaan. Killian et al. (2001) menyatakan bahwa perusahaan memanfaatkan pasar modal untuk melakukan go public karena membutuhkan dana untuk melakukan ekspansi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhannya. Namun dari sisi privatisasi, Bastian (2002) mengungkapan tidak ada satu pun metode privatisasi yang paling baik bagi BUMN, karena untuk menetukan metode privatisasi yang dinilai tepat bergantung pada faktor-faktor yang meliputi tujuan pemerintah, bobot yang diberikan pada masing-masing tujuan dan kondisi BUMN itu sendiri. Sumber pendanaan yang kokoh merupakan salah satu sarana bagi Bank BTN dalam mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pangsa pasar dalam pembiayaan perumahan di Indonesia dan mendukung tujuan industri perumahan dalam memenuhi kebutuhan rumah. Tujuan tersebut dilaksanakan berdasarkan amanat pasal 28H Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak memiliki tempat tinggal dan lingkungan hidup yang baik dan sehat. Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera saat ini bernama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) menyatakan bahwa masih terdapat kesenjangan atau backlog antara kebutuhan akan rumah dengan jumlah rumah yang ditawarkan (www.kompas.com). Sari (2010) menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan pembangunan perumahan di Indonesia dari tahun 2004 hingga tahun 2009 dinilai lamban yaitu sebesar 8,5%. Jumlah penduduk di Indonesia berdasarkan hasil Sensus Penduduk
4 2010 yaitu 237,6 juta jiwa dengan perkembangan penduduk sebesar 1,49% per tahun. Kemenpera menyatakan bahwa jum lah permintaan rumah setiap tahunnya sebesar 800.000 unit, sedangkan rata-rata rumah yang dibangun hanya 400.000 unit per tahun sehingga total backlog kebutuhan akan rumah pada tahun 2010 sebesar 8,6 juta unit. Menurut Tim Penyusun (2011), kontribusi KPR terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia pada tahun 2011 hanya sebesar 4,13% dan dinilai tetap rendah jika dibandingkan dengan negara Asia lainnya seperti Malaysia 31,61%, Thailand 14,40% dan Filipina 4,81%. Suparwoko (2013) menjelaskan rendahnya investasi dalam sektor perumahan di Indonesia disebabkan sebagian masyarakat Indonesia masih memiliki penghasilan yang rendah, terutama masyarakat yang tinggal di perkotaan. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya, permasalahan yang timbul adalah apakah privatisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia terhadap Bank BTN mempengaruhi kinerja keuangan dan operasionalnya seca ra efektif dan efisien, serta apakah privatisasi mendukung peran Bank BTN sebagai bank pembiayaan perumahan di Indonesia. Untuk menjawab permasalahan yang ada maka diperlukan penilaian kinerja terhadap Bank BTN antara sebelum dan sesudah privatisasi. Penilaian kinerja akan memberikan gambaran untuk mengetahui apakah pelaksanaan privatisasi
5 terhadap Bank BTN memiliki pengaruh yang efektif terhadap kinerja keuangan dan operasionalnya. 1.3. Pertanyaan Penelitian Dari rumusan masalah di atas, maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah kinerja keuangan dan operasional Bank BTN antara sebelum dan sesudah privatisasi melalui IPO mengalami perbedaan yang signifikan jika dilihat dari tingkat profitabilitas? 2. Apakah kinerja keuangan dan operasional Bank BTN antara sebelum dan sesudah privatisasi melalui IPO mengalami perbedaan yang signifikan jika dilihat dari tingkat efisiensi operasi? 3. Apakah kinerja keuangan dan operasional Bank BTN antara sebelum dan sesudah privatisasi melalui IPO mengalami perbedaan yang signifikan jika dilihat dari tingkat leverage? 4. Apakah kinerja keuangan dan operasional Bank BTN antara sebelum dan sesudah privatisasi melalui IPO mengalami perbedaan yang signifikan jika dilihat dari dari tingkat pembayaran dividen? 1.4. Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan yaitu sebagai berikut:
6 1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kinerja keuangan dan operasional Bank BTN sebelum dan sesudah privatisasi melalui IPO jika dilihat dari tingkat profitabiltas. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kinerja keuangan dan operasional Bank BTN sebelum dan sesudah privatisasi melalui IPO jika dilihat dari tingkat efisiensi operasi. 3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kinerja keuangan dan operasional Bank BTN sebelum dan sesudah privatisasi melalui IPO jika dilihat dari tingkat leverage. 4. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kinerja keuangan dan operasional Bank BTN sebelum dan sesudah privatisasi melalui IPO jika dilihat dari tingkat pembayaran dividen. 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi pihak-pihak sebagai berikut : 1. Bagi Bank BTN, penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi tambahan mengenai kinerja keuangan dan operasionalnya sebelum dan sesudah privatisasi melalui IPO. 2. Bagi Pemerintah Indonesia, hasil penelitian ini dapat memberikan bukti empiris dan bahan evaluasi mengenai kinerja keuangan dan operasional
7 Bank BTN sebelum dan sesudah privatisasi melalui IPO serta sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan kebijakan privatisasi BUMN lainnya. 3. Bagi para investor atau calon investor, sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi di Bank BTN dan sebagai referensi informasi tambahan yang dibutuhkan. 4. Bagi civitas akademik, hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai rasio-rasio pengukuran kinerja keuangan dan operasional pada BUMN yang melakukan privatisasi melalui IPO. 1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini dibagi atas lima bab yaitu: 1. Pendahuluan Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. 2. Tinjauan Pustaka Bab ini menjelaskan teori-teori dan penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian saat ini, pengembangan hipotesis dan kerangka berpikir.
8 3. Metodologi Penelitian Bab ini berisi tentang data penelitian yang meliputi jenis dan sumber data, metode dan teknik analisis data dan definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian. 4. Analisis dan Pembahasan Bab ini membahas mengenai gambaran umum objek penelitian, data hasil penelitian disertai analisis dan pembahasan hasil penelitian. 5. Penutup Bab ini menyajikan kesimpulan, keterbatasan dan saran yang diberikan dari hasil penelitian yang diperoleh.