BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2010 sampai dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Agustus 2015 dan bertempat di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Aktivitas Air, Total Bakteri Dan Drip Loss

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh penambahan limbah kubis fermentasi dalam

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penambahan bentonit pada proses Pelleting

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang total koloni bakteri, nilai ph dan kadar air daging sapi di

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Persiapan Bahan Baku

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei Juni Di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

3 METODOLOGI 3.1 WAKTU DAN TEMPAT 3.2 BAHAN DAN ALAT 3.3 TAHAPAN PENELITIAN Pengambilan Bahan Baku Analisis Bahan Baku

III. BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan vermicomposting dilakukan di rumah plastik FP Unila. Perhitungan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga bulan Oktober 2014 dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP)

BAB III MATERI DAN METODE. Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Analisis sampel dilaksanakan

METODE Lokasi dan Waktu Materi

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan dan alat uji coliform yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan November 2009, di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian uji organoleptik dilaksanakan di kampus Universitas Negeri Gorontalo,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 di. Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro, Semarang.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul kadar air, total mikroba dan kesukaan telur

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

BAB III MATERI DAN METODE. Penilitian dilaksanakan selama bulan Mei sampai Juli 2017 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

SUBSTITUSI EKSTRAK AMPAS TEBU TERHADAP LAJU KEASAMAN DAN PRODUKSI ALKOHOL PADA PROSES PEMBUATAN BIOETHANOL BERBAHAN DASAR WHEY

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni September 2015 di Laboratorium

bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian pengaruh penyimpanan dan jenis bahan pengemas terhadap

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Pertanian dan

Setelah dingin disimpan di tempat yang bersih dan kering.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

BAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

BAB III MATERI DAN METODE

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 2, 2012, p Online at :

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1) Bahan utama adalah daging kelinci sebanyak 1 kilogram yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

MATERI DAN METODE. Prosedur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Juli 2015 di Laboratorium Daya dan

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Pembinaan dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Rekayasa

MATERI DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Kombinasi Susu dengan Air Kelapa

BAB III METODE PENELITIAN. Faktor I adalah variasi konsentrasi kitosan yang terdiri dari 4 taraf meliputi:

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada lahan alang-alang di Kelurahan Segalamider,

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Metode Penelitian Sampel

III. MATERI DAN METODE

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

UJI KUALITAS MIKROBIOLOGI MAKANAN BERDASARKAN ANGKA LEMPENG TOTAL KOLONI BAKTERI

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Sentral bagian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

3. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Bahan dan Alat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April Penelitian

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Uji Pembentukan Biogas dari Sampah Pasar Dengan Penambahan Kotoran Ayam

Transkripsi:

14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2010 sampai dengan Februari 2011 bertempat di Laboratorium Ilmu Ternak Perah Sapi Perah, Laboratorium Ilmu Makanan Ternak, Laboratorium Fisiologi dan Biokimia Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro, Semarang serta Laboratorium Ilmu Tanah, Universitas Sebelas Maret, Solo. 3.1. Materi Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah feses sapi potong sebagai bahan utama dan serbuk gergaji sebagai bahan tambahan pada bahan isian digester biogas, serta air sebagai pengencer. Serbuk gergaji yang digunakan berasal kayu kelapa atau glugu. Kadar bahan kering (BK) dan C/N rasio feses sapi dan serbuk gergaji dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Kadar BK dan C/N Rasio Feses Sapi dan Serbuk Gergaji Bahan BK C/N ---------------------- (%) ----------------------- Feses sapi 21,67 22,41 Serbuk gergaji 82,50 57,06 Alat yang digunakan adalah 8 buah rangkaiaan digester yang terbuat dari toples plastik kapasitas 750 ml, selang plastik bening berdiameter 1 cm panjang + 70 cm, lem pipa, malam, tutup suntikan, nampan, ember plastik, termometer. Botol kapasitas 250 300 ml sebagai tempat untuk menampung slury agar dapat dilakukan analisis total bakteri dan keasaman (ph), serta ph indikator untuk

15 analisis keasaman. Inkubator, otoklaf, quebec colony counter, vaccum jar, food server, timbangan analitik, cawan petri, pipet ukur, tabung reaksi, alumunium foil, pembakar bunsen, magnetic stirrer, dan gelas ukur untuk perlengkapan analisis total bakteri. 3.2. Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi rancangan percobaan, prosedur penelitian, pengujian variabel dan analisis data. Tahap produser penelitian meliputi penyiapan materi dan pelaksanaan penelitian. Tahap pengujian variabel meliputi pengujian total bakteri anaerob, penggamatan produksi gas dan kecepatan produksi gas. 3.2.1. Rancangan percobaan Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan tersebut adalah T 0 (kontrol) berupa feses sapi dan T 1 (perlakuan) berupa feses sapi dan serbuk gergaji. 3.2.2. Prosedur penelitian 3.2.2.1. Persiapan penelitian. Penyiapan materi penelitian berupa feses sapi dan serbuk gergaji dilakukan untuk mengetahui data-data yang diperlukan untuk menunjang kegiatan penelitian. Data yang perlu diketahui adalah kadar bahan kering (BK) dan rasio C:N dari feses sapi potong sebagai bahan baku serta serbuk

16 gergaji sebagai bahan tambahan. Selanjutnya, pembuatan unit biogas model digester bacth feeding dengan penangkap gas sistem tetap (fixed). Bahan utama dalam pembuatan dua unit digester biogas ini yaitu toples kapasitas 750 ml sebagai tabung pencerna dan gelas ukur kapasitas 1 liter sebagai tabung penangkap gas. 3.2.2.2. Pelaksanaan penelitian. Pada tahap awal pelaksanaan penelitian terlebih dahulu harus menghitung komposisi feses dan serbuk gergaji serta air sebagai bahan pengencer. Pada uji rasio C:N bahan baku diperoleh hasil 57,06 : 1 (serbuk gergaji) dan 22,41 : 1 (feses sapi potong) sehingga untuk menghasilkan rasio C:N optimum 27:1 pada T 1 dibutuhkan 144 g feses sapi potong dan 6 g serbuk gergaji serta 300 g air sebagai pengencer. Perhitungan komposisi bahan dapat dilihat pada Lampiran 7. Pengisian bahan digester dilakukan dilakukan 1 kali saja tanpa adanya pengisian ulang ataupun pengisian kontiyu (berulang ulang). Digester yang digunakan pada penelitian ini berupa digester bacth feeding dengan penampung gas model tetap (fixed) menggunakan dua unit digester biogas (Ilustrasi 2). Satu unit digester pertama sebagai tabung pencerna dan satu unit digester kedua sebagai tabung penangkap gas. Setelah proses pengisian selesai dilakukan, dilanjutkan dengan melakukan pengamatan terhadap hasil pengukuran produksi gas dan kecepatan produksi gas pada tabung penangkap gas selama + 28 hari pada waktu yang telah ditentukan hingga proses pembentukan biogas berhenti. Selama proses pengamatan terhadap produksi gas dan kecepatan produksi gas dilakukan juga pengamatan terhadap perubahan

17 suhu yang terjadi dengan cara mencatat perubahan skala alat termometer pada tabung pencerna. Keterangan : 1. Selang penghubung digester dengan penampung gas 2. Termometer 3. Sisa ruang digester 4. Slury 5. Produksi gas yang dihasilkan 6. Air Ilustrasi 2. Model Digester Batch Feeding dengan Penangkap Gas Sistem Tetap (Fixed) Selain itu, dalam pelaksanaan penelitian ini dilakukan juga analisis proksimat dan uji total bakteri anaerob. Analisis proksimat dilakukan terhadap bahan isian sebelum terjadi proses pembentukan biogas dan setelah proses pembentukan biogas terhenti. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrien yang dimanfaatkan oleh bakteri metanogenik selama proses pembentukan biogas. Sementara itu, uji total bakteri anaerob dilakukan setiap seminggu sekali terhadap bahan isian yang disimpan pada botol bekas kapasitas 250 300 ml, sehingga ada 4 kali pengujian total bakteri anaerob dalam pengujian ini (setiap

18 tabung pencerna tersedia 4 buah botol). Selanjutnya dilakukan analisis di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia Fakultas Peternakan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui total bakteri anaerob yang sangat berpengaruh terhadap produksi gas ataupun kecepatan produksi gas selama proses pembentukan biogas sedang berlangsung hingga terhenti. 3.2.3. Variabel penelitian Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah total bakteri anaerob, produksi gas dan kecepatan produksi gas. Selain variabel utama yang diamati juga terdapat data pendukung dalam penelitian ini. Data pendukung yang digunakan dalam penelitian ini yaitu nilai ph sebelum dilakukan uji total bakteri anaerob, kandungan nutrien bahan isian pada awal pengisian digester, temperatur pada digester pencerna, dan kandungan nutrien pada bahan isian setelah proses pembentukan biogas selama 28 hari. Nilai ph diukur dengan menggunakan ph indikator. Kandungan nutrien bahan isian sebelum dan setelah proses pembentukan biogas berhenti diketahui melalui analisis proksimat. Temperatur pada digester pencerna diukur dengan menggunakan termometer. Total bakteri anaerob ditetapkan dengan menghitung total bakteri anaerob pada slury. Jumlah bakteri anaerob diukur dengan menggunakan metode Total Plate Count (TPC) modifikasi (Fardiaz, 1989). Pengamatan dilakukan dengan menghitung total bakteri anaerob (mencerminkan total bakteri methanogenik). Pengujian jumlah bakteri anaerob dilakukan dengan menggunakan metode TPC, yaitu terlebih dahulu melakukan pengenceran dengan perbandingan 1:10 (5 g

19 dalam 45 ml), kemudian dilakukan pengenceran sebanyak 3 kali dengan perbandingan 1:9, masing masing pengenceran dimasukkan sebanyak 1 ml kedalam tabung yang telah berisi aquades. Selanjutnya dari masing masing pengenceran diambil dengan pipet sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam cawan petri. Kemudian kedalam cawan tersebut dimasukkan agar cair steril yang telah didinginkan hingga suhu 47 50ºC sebanyak 15 20 ml. Selama penuangan medium tutup cawan tidak boleh dibuka terlalu lebar untuk menghindari kontaminasi dari luar. Segera setelah penuangan cawan petri digerakkan dengan hati hati untuk menyebarkan sel-sel mikroorganisme secara merata, yaitu dengan gerakan melingkar atau gerakan seperti angka delapan. Setelah itu dimasukkan ke dalam tabung vacum (vaccum jar) dan dilanjutkan dengan inkubasi di incubator pada suhu 37ºC selama 24 48 jam. Setelah akhir masa inkubasi koloni yang terbentuk dihitung. Setiap koloni yang dianggap berasal dari satu sel yang membelah menjadi banyak sel, meskipun mungkin juga berasal dari lebih dari satu sel yang letaknya berdekatan. Perhitungan jumlah bakteri anaerob dilakukan dengan metode Standard Plate Count (SPC) yang menjelaskan mengenai cara menghitung koloni pada cawan serta cara memilih data yang ada untuk menghitung jumlah koloni di dalam suatu contoh. Caranya sebagai berikut: cawan yang dipilih dan dihitung adalah yang mengandung jumlah bakteri antara 30 dan 300; beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan suatu kumpulan koloni yang besar dimana jumlah koloninya diragukan; dapat dihitung sebagai satu koloni; suatu deretan (rantai) koloni yang terlihat sebagai suatu garis tebal dapat dihitung sebagai satu

20 koloni. Menurut Fardiaz (1989) jumlah koloni per ml dihitung menggunakan rumus: Jumlah koloni per ml = jumlah koloni per cawan x 1....(1) faktor pengenceran Produksi gas diukur selama + 28 hari (hingga proses pembentukan biogas berhenti) dengan mengamati dan mengukur skala penurunan volume air yang terdapat pada gelas ukur sebagai tabung penangkap gas. Penurunan volume air ini akibat adanya tekanan gas yang dihasilkan dari proses fermentasi secara anaerob pada tabung pencerna. Pengukuran dilakukan dengan melakukan perhitungan antara kondisi atau penurunan volume air skala awal dengan penurunan volume air skala setelahnya pada waktu yang telah ditentukan. Penurunan air pada tabung penangkap gas diukur menggunakan skala yang terdapat pada gelas ukur. Dari skala tersebut nantinya dapat diketahui produksi gas yang dihasilkan. Kecepatan produksi gas terhitung mulai dari memasukan bahan isian kedalam tabung pencerna hingga akhir proses pembentukan biogas berhenti. Pengukuran kecepatan produksi gas dilakukan melalui pengamatan terhadap skala awal penurunan volume air dari tabung penangkap gas akibat adanya tekanan gas tabung pencerna hingga pada skala akhir tidak mengalami perubahan skala (konstan). 3.2.4. Analisis data Penelitian ini menggunakan uji analisis t test (Sudjana 2005). Hasil rerata variabel dari masing-masing perlakuan diamati dan dibandingkan secara kuantitatif untuk kemudian hasil yang diperoleh dibahas dengan data atau

21 informasi pustaka. Uji parsial (uji t) dilakukan untuk mengetahui pengaruh variable independent secara individu (parsial) terhadap variable dependent. Adapun langkah-langkah dalam melakukan uji t adalah: 1. Merumuskan hipotesis. Hipotesis yang diajukan adalah : H 0 = Dalam waktu 28 hari, penambahan serbuk gergaji tidak berpengaruh terhadap variabel penelitian (produksi gas, jumlah bakteri anaerob, laju produksi gas) yang dilakukan. H 1 = Dalam waktu 28 hari, penambahan serbuk gergaji berpengaruh terhadap variabel penelitian (produksi gas, jumlah bakteri anaerob, laju produksi gas) yang dilakukan. 2. Mengambil keputusan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Jika t hitung t tabel maka : H 0 = (Dalam waktu 28 hari, penambahan serbuk gergaji tidak berpengaruh terhadap variabel penelitian) diterima. H 1 = (Dalam waktu 28 hari, penambahan serbuk gergaji berpengaruh terhadap variabel penelitian) ditolak. Jika t hitung > t tabel hitung maka : H 0 = (Dalam waktu 28 hari, penambahan serbuk gergaji tidak berpengaruh terhadap variabel penelitian) ditolak. H 1 = (Dalam waktu 28 hari, penambahan serbuk gergaji berpengaruh terhadap variabel penelitian) diterima.