BAB I PENDAHULUAN. paripurna dalam bentuk layanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1 Jumlah Rumah Sakit di Indonesia

EFISIENSI RUMAH SAKIT DI SUKOHARJO DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kegiatan penting yang mendasar serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada saat ini dunia pemasaran berkembang begitu pesat. Setiap perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Semakin tinggi tingkat

; pesan yang menawarkan suaty produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Stasiun televisi pertama di Indonesia adalah TVRI (Televisi R

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan harapan produk dapat dilihat, dipahami dan dibeli oleh pembeli

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang. meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan. rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi persaingan bisnis semakin dinamis dan kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki Indonesia menjadikannya pasar yang cukup potensial bagi berbagai

prasarana, sumberdaya manusia, kefarmasian, dan peralatan. (2)

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik. serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan atau

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. retail. Khususnya penjualan pada produk sabun antiseptik, para penjual harus

BAB I PENDAHULUAN. perhatian masyarakat terutama untuk produk yang belum lama di pasaran.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian. Pada zaman modern saat ini, perkembangan dunia teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada calon pelanggan dan pelanggannya.

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Menurut Azwar (1996)

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap gaya hidup dan cara berfikir di kalangan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. sakit dalam bahasa inggris disebut hospital. Kata hospital berasal dalam

BAB I PENDAHULUAN. sakit jaringan, hingga rumah sakit yang berlabel internasional.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan manusia tidak terlepas dari ruang lingkup komunikasi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. telah berlangsung suatu iklim yang sangat kompetitif. Di mana hampir semua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan beberapa tahun terakhir masih

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lokal tetapi juga dengan perusahaan multinasional.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar.

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai macam produknya kepada masyarakat. Berkembangnya industri

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan zaman yang begitu pesat, diera globalisaasi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam bentuk Rumah Sakit kecil maupun besar yang ada di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sarjana sarjana terbaik yang dapat bersama-sama membangun

BAB 1 PENDAHULUAN. terus mengenalkan produknya kepada masyarakat seluas mungkin dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan konsumen. Sehingga memaksa perusahaan untuk selalu melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32

BAB 1 PE DAHULUA. Universitas Indonesia. Analisis hubungan bauran..., Tri Yuliana, FKM UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. yang profit maupun yang non profit, mempunyai tujuan yang ingin dicapai melalui

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam. yaitu salah satunya melalui persaingan merek.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat mulai menyukai menggunakan ramuan-ramuan tradisional daripada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan faktor fundamental yang harus dibangun. atas pelayanan kesehatan. Rumah sakit adalah bagian yang amat penting

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan produk yang sejenis di pasaran. Pasar yang berfungsi dengan


BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap aspek kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aspek

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, telah terjadi pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor industri,

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mencermati perkembangan dunia telekomunikasi di Indonesia yang. telepon seluler dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

1. PENDAHULUAN. Persaingan ini muncul karena semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bisnis berusaha untuk bersaing secara kompetitif dengan menghadirkan produkproduk

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Kebutuhan akan produk ini sudah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat serta

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis dalam menentukan besarnya biaya operasional perusahaan, karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang cukup mengenai produk tersebut. Komunikasi pemasaran

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. interconnection-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. konteks manusia sebagai makhluk sosial, maka komunikasi tidak saja sebagai alat

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

BAB I PENDAHULUAN. adanya kesempatan yang sama untuk dapat bekerja bagi setiap orang yang

Bab I. Pendahuluan. persaingan yang semakin ketat di dalam dunia kerja. mengkonsumsi produk-produk jasa yang timbul dari kebutuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang ingin tetap konsisten di pasar dituntut untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Industri pakaian di era modern ini mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mejanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi

BAB I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Setiap orang melakukan berbagai cara untuk memperoleh kesehatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang selalu mempunyai keinginan untuk sehat. Kini

BAB I PENDAHULUAN. berdampak semakin tingginya persaingan memperebutkan pangsa pasar pada

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap kompetisi didalamnya. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman yang berjalan semakin cepat ditandai dengan era globalisasi telah membawa dampak ke berbagai bidang. Salah satu dampak yang muncul akibat adanya globalisasi adalah semakin ketatnya persaingan dalam dunia usaha. Hal ini mengharuskan semua perusahaan untuk mempunyai strategi agar dapat tetap bertahan dan mengikuti persaingan. Setiap perusahaan berlombalomba untuk membangun maupun mempertahankan eksistensinya ditengah ketatnya persaingan. Tak terkecuali dengan perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelayanan kesehatan (Rumah Sakit). Dalam undang-undang No. 44 Tahun 2009 dinyatakan bahwa Rumah Sakit adalah institusi yang menyelenggarakan layanan kesehatan perorangan secara paripurna dalam bentuk layanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1 Rumah Sakit merupakan suatu lembaga pelayanan jasa kesehatan dan sekaligus sebagai suatu unit usaha (baik pemerintah maupun swasta), dimana perusahaan ini adalah perusahaan yang memasarkan produk tidak nyata/berwujud yang tidak dapat kita lihat atau raba melainkan hanya dapat kita rasakan saja. Lembaga kesehatan ini dari waktu ke waktu semakin lama akan semakin berkembang, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Pelayanan Rumah Sakit saat ini tidak terlepas dari perkembangan ekonomi masyarakat. Hal ini tercermin dari perubahan yang terjadi pada fungsi klasik Rumah Sakit yang semula hanya 1 Supriyadi Setiawan. Loyalitas Pelanggan Jasa. PT Penerbit IPB Press: Bogor. 2011 Hal. 6 1

2 hanya untuk proses penyembuhan penyakit melalui kegiatan pemeriksaan oleh dokter baik rawat jalan maupun rawat inap, kini bergeser ke arah pelayanan yang lebih komprehensif meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Dewasa ini Rumah Sakit telah berkembang menjadi organisasi semibisnis. Karena itu Rumah Sakit harus bersifat Sosioekonomik. Dengan cara bagaimanapun, Rumah sakit harus dapat meningkatkan pendapatannya untuk menutup pengeluarannya. Saat ini Rumah Sakit tidak banyak menerima bantuan/subsidi, terutama dari Pemerintah. Maka, Rumah Sakit memerlukan pemasaran. Pemasaran Rumah Sakit sesungguhnya merupakan mekanisme pemberian informasi kepada calon konsumen/pasien, agar konsumen memahami produk dan dapat mengambil keputusan yang prudent tentang layanan yang akan dikonsumsinya. Dalam hal pemasaran, dahulu sangat jarang kita temukan suatu Rumah Sakit yang melakukan kegiatan promosi di media massa. Sekarang, Rumah Sakit besar di Jakarta dan beberapa Rumah Sakit swasta lain di Ibukota Propinsi benar-benar memanfaatkan media cetak, radio, dan televisi sebagai sarana promosi mereka. Fenomena ini menunjukkan bahwa persaingan usaha telah merambah hingga ke jasa kesehatan, khususnya bisnis rumah sakit swasta. Dewasa ini memang hampir tidak ada produk yang beredar dipasar tanpa adanya produk kompetitor, termasuk juga jasa kesehatan seperti Rumah Sakit. Persaingan ketat telah mendorong Rumah Sakit yang ada mau tidak mau saling berlomba untuk menjadi yang terbaik, terutama Rumah Sakit Swasta yang ada di kota besar. Semua itu dalam rangka meningkatkan Brand Awareness

3 konsumen terhadap keberadaan Rumah Sakit, target yang selalu ingin dicapai oleh setiap perusahaan. Sekarang, terutama di kota-kota besar, arsitektur dan interior rumah sakit sudah menyerupai hotel dengan kebersihan, keindahan, dan kenyamanan sebagai bagian dari daya tarik Rumah Sakit. Selain senioritas dokter dan faktor lokasi, kualitas pelayanan dan tingkat kenyamanan Rumah Sakit juga kini sudah menjadi pertimbangan pasien saat membutuhkan pelayanan medis. Menurut data kementrian kesehatan tahun 2009, jumlah Rumah Sakit di Indonesia ada 1.334 Buah, terdiri dari 655 Rumah Sakit pemerintah dan sisanya Rumah Sakit milik swasta. Dilihat dari lokasi geografisnya, sekitar 50% rumah sakit di Indonesia berlokasi di pulau Jawa dengan konsentrasi tertinggi terdapat di propinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan DKI Jakarta (Direktori Persi 2009). 2 Masyarakat kini cenderung lebih kritis dalam membaca dan menghadapi situasi yang ada disekitarnya. Tak dapat dipungkiri, dengan adanya persaingan yang semakin ketat, maka manajemen rumah sakit dituntut untuk terus meningkatkan mutu pelayanannya dari semua aspek, termasuk salah satunya adalah kegiatan pemasaran. Menurut Kotler seperti yang dikutip oleh Nirwana, proses konsumsi jasa (service consumtion process) merupakan bagian aktivitas yang menuntun terjadinya proses keputusan konsumsi. Proses ini diawali adanya perhatian (attention) terhadap keberadaan jasa. Setelah melalui proses perhatian kemungkinan tertarik (interest) terhadap jasa. Dan ditindak lanjuti oleh keputusan 2 Ibid. Hal 7

4 (decision). Proses keputusan untuk melakukan pembelian membuat adanya tindakan (action) terhadap jasa yang ditawarkan. 3 Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk menarik perhatian pelanggan dengan kegiatan komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan arus informasi tentang produk dari pemasar sampai kepada konsumen. Pemasar menggunakan iklan, pemasaran langsung, publisitas, promosi penjualan, dan penjualan langsung, untuk memberikan informasi yang mereka harapkan dapat mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen 4. Marketing communication juga dapat dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dengan menggunakan berbagai media, dengan harapan agar komunikasi dapat menghasilkan tiga tahap perubahan, yaitu perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan yang dikehendaki. 5 Komunikasi pemasaran memegang peranan penting bagi perusahaan karena tanpa komunikasi konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Komunikasi pemasaran juga secara berhati-hati dan penuh perhitungan dalam menyusun rencana komunikasi perusahaan. Dengan strategi komunikasi pemasaran yang baik diharapkan juga dapat mewujudkan mimpi sebuah perusahaan menjadi kenyataan yaitu produk/jasanya 3 Nirwana. Pemasaran. Alta Pustaka. Malang. 2012 hal 51 4 Machfoedz, Mahmud. Komunikasi Pemasaran Modern. Cakra Ilmu: Yogyakarta. 2010 hal 16 5 Kennedy, John E dan Soemanagara, R. Dermawan. Marketing Communication Taktik & Strategi. Bhuana Ilmu Populer: Jakarta, 2009 hal 5

5 dapat dikenal dan laku di pasaran. Suatu komunikasi pemasaran yang dikatakan berhasil yaitu apabila pesan yang disampaikan kepada khalayak dapat diterima dengan baik dan dimengerti oleh target sasaran serta khalayak aware terhadap merek sebuah produk/jasa untuk kemudian menggunakan produk/jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Agar komunikasi pemasaran berjalan secara efektif maka diperlukan suatu strategi komunikasi pemasaran terpadu dalam melakukan kegiatan komunikasi pemasaran agar produk atau jasa yang ditawarkan dapat lebih dikenal oleh khalayak. Brand Awareness adalah ukuran kekuatan eksistensi merek dibenak khlayak, untuk meningkatkan brand awareness diperlukan strategi komunikasi yang tepat untuk mendapatkan kapling istimewa di benak para calon konsumen. Brand awareness adalah kemampuan merek untuk muncul kedalam benak ketika sedang memikirkan kategori produk tertentu. 6 Kemampuan masyarakat dalam mengingat sebuah merek tergantung bagaimana perusahaan itu menanamkan brand terhadap merek perusahaan mereka dibenak masyarakat dengan berbagai serangkaian promosi yang mereka lakukan. Inovasi dan pelayanan-pelayanan yang baru hendaknya dapat diinformasikan kepada pelanggannya, agar pelanggannya merasa diperhatikan dan dapat terus mengetahui perkembangan yang terjadi, sehingga mereka akan tetap menjadi pelanggan dikemudian hari. Setiap rumah sakit berusaha untuk merebut pangsa pasar dalam mencapai target penjualan. Sehubungan dengan hal itu maka rumah sakit terlebih dahulu harus mengetahui karakteristik pasar dan struktur pasar yang dihadapi. Jadi strategi komunikasi pemasaran merupakan hal yang sangat penting 6 Terence A. Shimp, Periklanan dan Promosi (Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu), Jakarta. Erlangga, 2003, Hal 11

6 dalam mencapai tujuan perusahaan untuk meningkatkan brand awareness agar pelanggan dapat terus menggunakan jasa pelayanan yang diberikan oleh sebuah intitusi pelayanan kesehatan. Rumah Sakit Meilia merupakan institusi pelayanan kesehatan juga memerlukan strategi komunikasi pemasaran. Persaingan bisnis pelayanan kesehatan di wilayah Cibubur-Cileungsi sangatlah ketat. Berdasarkan pengamatan penulis, di sekitar Rumah Sakit Meilia, terdapat beberapa rumah sakit lain yang letaknya cukup berdekatan, sekitar 1 km dari Rumah Sakit Meilia terdapat Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Cibubur, dan 1,5 km dari Rumah Sakit Meilia juga terdapat Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur. Sedangkan untuk wilayah Cileungsi ada Rumah Sakit Kenari, Rumah Sakit M.H Thamrin, Rumah Sakit Jati Sampurna. Rumah Sakit Meilia yang beroperasional pada tahun 2006, masih terbilang pada fase pertumbuhan ini perlu melakukan berbagai upaya dalam kegiatan pemasaran agar dapat lebih diterima oleh khalayak. Apabila strategi pemasaran yang dilakukan kurang tepat tentu akan berdampak pada kurangnya brand awareness khalayak terhadap Rumah Sakit Meilia sebagai penyedia pelayanan kesehatan di wilayah Cibubur yang juga dapat menyebabkan pelanggan akan berpindah ke jasa pelayanan kesehatan yang lain. Bila dilihat dari bangunan fisik yang mewah dan megah, masyarakat cenderung beranggapan bahwa Rumah Sakit Meilia merupakan Rumah Sakit yang memiliki tarif yang mahal, selain itu dengan adanya Rumah Sakit lain yang baru beroperasional juga memberikan dampak terhadap menurunnya jumlah kunjungan pasien. Hal ini terlihat dari data yang diperoleh bahwa tahun 2012 terjadi penurunan sebesar 7% dari total kunjungan

7 tahun 2011 sebanyak 3623 pasien (RS Meilia 2012). Oleh karena itu disinilah diperlukan peranan strategi komunikasi pemasaran untuk meningkatkan brand awareness bagi Rumah Sakit Meilia. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Rumah Sakit Meilia untuk meningkatkan brand awareness agar masyarakat semakin mengenal Rumah Sakit Meilia. 1.2 Perumusan Masalah Berpangkal dari uraian diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana strategi komunikasi pemasaran Rumah Sakit Meilia dalam meningkatkan brand awareness periode 2012?. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi komunikasi pemasaran Rumah Sakit Meilia dalam meningkatkan brand awareness periode 2012. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan, baik itu manfaat akademis dan manfaat praktis. a. Manfaat akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih untuk pengetahuan dalam bidang ilmu komunikasi, dan dapat menjadi referensi

8 selanjutnya bagi peneliti lain yang ingin meneliti tentang pentingnya peranan strategi komunikasi pemasaran RS Meilia dalam meningkatkan brand awareness. b. Manfaat praktis Manfaat praktis bagi peneliti adalah dapat memberikan pengetahuan baru dan menambah wawasan peneliti tentang strategi komunikasi RS Meilia dalam meningkatkan brand awareness. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh RS Meilia di waktu yang akan datang.