Gusti Kumala Dewi*, Eneng Yuli Santika**

dokumen-dokumen yang mirip
*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan sukses di masa depan, demikian juga setiap bangsa menginginkan

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

Hubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan manusia Indonesia.

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

Sri Janatri* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

GAMBARAN KARAKTERISTIK KELUARGA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DAN BURUK DI KELURAHAN LANDASAN ULIN TENGAH KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF 6-11 BULAN DIKELURAHAN KARUWISI UTARA KOTA MAKASSAR

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

HUBUNGAN PENDAPATAN, PENYAKIT INFEKSI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS GLUGUR DARAT TAHUN 2014

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Status Gizi pada Anak Usia Bawah Dua Tahun yang Diberi Susu Formula Di Daerah Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir 2015


PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK GIZI KURANG DAN GIZI BURUK PADA BALITA DESA BAN KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM OKTOBER 2013

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

HUBUNGAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 7 BULAN (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya 2015)

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

BAB I PENDAHULUAN. energi protein (KEP), gangguan akibat kekurangan yodium. berlanjut hingga dewasa, sehingga tidak mampu tumbuh dan berkembang secara

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SUHUFIL ULA NIM:

Kata Kunci : Riwayat Pemberian ASI Eksklusif, Stunting, Anak Usia Bulan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN PERSEPSI DAN PRAKTEK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 0-6 BULAN DI KABUPATEN KAMPAR RIAU

GAMBARAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA TANGKUP KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM BALI 2014

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN TENAGA

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PENDAHULUAN Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan bayi (Arisman,

Nisa khoiriah INTISARI

ABSTRAK. Annisa Denada Rochman, Pembimbing I : Dani dr., M.Kes. Pembimbing II : Budi Widyarto Lana dr., MH.

PROFIL STATUS GIZI ANAK BATITA (DI BAWAH 3 TAHUN) DITINJAU DARI BERAT BADAN/TINGGI BADAN DI KELURAHAN PADANG BESI KOTA PADANG

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

BAB 1 : PENDAHULUAN. tidak dapat ditanggulangi dengan pendekatan medis dan pelayanan masyarakat saja. Banyak

E-Jurnal Obstretika. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDAPATAN KELUARGA IBU NIFAS DAN STATUS GIZI BAYI DI WILAYAH SUDIANG RAYA KECAMATAN BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR

PERBEDAAN TINGKAT KONSUMSI DAN STATUS GIZI ANTARA BAYI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN NON ASI EKSKLUSIF

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

Putri, et al, Hubungan Antara Faktor Ibu dan Inisiasi Menyusu Dini dengan Pemberian ASI... Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat 2

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

KARYA ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BARATAN KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN SETABELAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEHADIRAN IBU DI KELAS IBU HAMIL DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

BAB I PENDAHULUAN. Selama usia sekolah, pertumbuhan tetap terjadi walau tidak secepat

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

PERBEDAAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN YANG ASI EKSLUSIF DAN NON EKSLUSIF

ANALISIS PERILAKU IBU MENYUSUI DI KELURAHAN PAROPO KECAMATAN PANAKUKKANG KOTA MAKASSAR. * Ignata Apolonia B * Dosen tetap Prodi Kebidanan Sandi Karsa

Eko Heryanto Dosen Program Studi S.1 Kesehatan Masyarakat STIKES Al-Ma arif Baturaja ABSTRAK

BAB 5 PEMBAHASAN. selama periode 10 Juni-10 Juli 2014 terdapat 96 bayi atau 85,7% Hasil ini masih lebih rendah daripada penelitian yang dilakukan oleh

225 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014,

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda dari orang dewasa (Soetjiningsih, 2004). Gizi merupakan

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI USIA 6 12 BULAN. Di Desa Jimbe Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo ANAN A

INFOKES, VOL. 4 NO. 1 Februari 2014 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

FREKUENSI KONSELING GIZI, PENGETAHUAN GIZI IBU DAN PERUBAHAN BERAT ENERGI PROTEIN (KEP) DI KLINIK GIZI PUSKESMAS KUNCIRAN, KOTA TANGERANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BAYI DI KELURAHAN BIRA KOTA MAKASSAR TAHUN 2010

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BAYI UMUR 6-12 BULAN DI POSYANDU DAHLIA DESA BANGBAYANG TAHUN 2015 Gusti Kumala Dewi*, Eneng Yuli Santika** *Staf Pengajar Program Studi Ilmu Gizi STIKes Binawan **Alumni Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Respati Indonesia Email korespodensi: gdewi85@gmail.com ABSTRAK Pendahuluan: Status gizi baik terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi yang digunakan secara efisien dan status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat esensial. ASI eksklusif adalah makanan terbaik yang harus diberikan kepada bayi, dengan pemberian ASI ekslusif diharapkan bayi memiliki status gizi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara karakteristik responden dalam pemberian ASI Ekslusif dengan status gizi bayi umur 6-12 bulan di Posyandu Bangbayang tahun 2015. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, dilakukan pada bulan Agustus dengan populasi sasaran adalah ibu yang memiliki bayi umur 6-12 bulan, dan sampel penelitian sebanyak 72 responden. Hasil; variabel yang berhubungan dengan status gizi bayi umur 6-12 bulan adalah pendidikan dan pengetahuan, sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah umur, pekerjaan, sikap ASI, dan tindakan ASI. Diskusi; Posyandu Dahlia Desa Bangbayang sebaiknya meningkatkan frekuensi penyuluhan dan konseling setiap kegiatan, menambahkan materi penyuluhan tentang ASI ekslusif. Kata Kunci: Karakteristik Responden, Pemberian ASI Eksklusif, dan Status Gizi ABSTRACT Introduction: Good nutritional status occurs when the body gets the nutrients are used efficiently and malnutrition status occurs when the body experiences a deficiency of one or more substances essential. Exclusive breastfeeding is the best food to be given to the baby, the baby of exclusive breastfeeding is expected to have a good nutritional status. This study aims to clarify the relationship between the characteristics of the respondents in exclusive breastfeeding in the nutritional status of infants aged 6-12 months in Posyandu Dahlia Desa Bangbayang 2015. Methods: This study used a cross-sectional approach, carried out in August with the target population are mothers with babies aged 6-12 months, and the samples are 72 respondents. Result: Variables related to the nutritional status of infants aged 6-12 months are education and knowledge, while unrelated variables were age, occupation, the attitude of ASI, and ASI action. Discussion: IHC Dahlia Village BANGBAJANG to increase the frequency of counseling and counseling each activity, adding material about exclusive breastfeeding counseling. Keywords: Characteristics of respondents, exclusive breastfeeding, and nutritional status HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BAYI UMUR 6-12 BULAN DI POSYANDU DAHLIA DESA BANGBAYANG TAHUN 2015 Page 78

PENDAHULUAN Masalah gizi pada hakikatny adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait (Moehji, 2009). Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada umumnya masih didominasi oleh masalah Kurang Energi Protein ( KEP), masalah anemi gizi, masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), masalah kurang vitamin A (KVA), dan masalah obesitas terutama di kota-kota besar (Moehji, 2009). Salah satu upaya untuk menekan kekurangan gizi pada balita adalah dengan memberikan ASI ekslusif. Pemberian ASI eksklusif dapat mencegah terjadinya gizi buruk dan merupakan langkah awal dalam mencegah gizi buruk (Roesli, 2000). Berdasarkan laporan yang dikeluarkan UNICEF tahun 2013 satu dari empat balita secara global terhambat pertumbuhannya karena kekurangan gizi pada periode penting pertumbuhan. Diperkirakan 80% balita dengan tinggi badan di bawah rata-rata (pendek) hidup di 14 negara. Menurut hasil UNICEF-WHO-The word Join Child Malnutrition Estimates 2012, diperkirakan 165 juta anak usia dibawah lima tahun di dunia mengalami stunting, hal ini mengurangi penurunan dibandingkan dengan sebanyak 253 juta tahun 1990. Tingkat prevalensi stunting cukup tinggi dikalangan anak dibawah lima tahun terdapat 36% di Afrika dan 27% di Asia dan belum diakui sebagai masalah kesehatan masyarakat (www.unicef.org). Menurut World Health Organization (WHO), Indonesia tergolong sebagai Negara dengan status kekurangan gizi balita yang tinggi pada tahun 2004 yaitu sebesar 28,47% (Depkes, 2006 dalam Hasmini Nurdin, 2012). Gambaran status gizi balita di Indonesia yang disajikan dalam hasil Riskesdas (2010) menunjukkan bahwa secara nasional prevalensi berat kurang pada tahun 2010 adalah 17,9% yang terdiri dari 4,9% gizi buruk dan 13% gizi kurang. Bila dibandingkan dengan sasaran MDG (Millenium Development Goal) tahun 2015 yaitu 15,5% maka prevalensi berat kurang harus diturunkan minimal sebesar 2,4% dalam periode 2011-2015. Secara keseluruhan, semua provinsi di Indonesia masih memiliki prevalensi berat kurang diatas batas non- public health problem menurut WHO sebesar 10% (Kemenkes RI, 2010). Berdasarkan Puskesmas Gekbrong tahun 2012 bahwa status gizi berdasarkan BB/U diantaranya sangat kurang 0,2%, gizi kurang 14%, gizi baik 84,5%, dan gizi lebih 1,4%. Sedangkan pada tahun 2014 didapatkan status gizi sangat kurang 1,4%, gizi kurang 13,1%, gizi normal 84,2%, dan gizi lebih 1,4%. Adapun data status gizi berdasarkan BB/U di Posyandu Dahlia Desa Bangbayang yang didapatkan dari Puskesmas Gekbrong tahun 2012 diantaranya 16,5% mengalami status gizi kurang, 80,9% gizi baik, dan 2,6% gizi lebih. Sedangkan status gizi berdasarkan BB/U pada tahun 2014 didapatkan gizi sangat kurang sebanyak 1,3%, gizi kurang 11,1%, gizi baik 85,4%, dan gizi lebih 2,2% (Data Puskesmas Gekbrong). Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara karakteristik responden dalam pemberian ASI eksklusif dengan status gizi bayi umur 6-12 bulan di Posyandu Dahlia Desa Bangbayang tahun 2015. Ada empat variabel yang diduga berhubungan dengan status gizi bayi 6-12 bulan berdasarkan BB/U yaitu karakteristik responden (umur, pendidikan, dan pekerjaan), pengetahuan tentang ASI eksklusif, Sikap tentang ASI eksklusif, dan tindakan pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi berupa gambaran status gizi bayi serta mengetahui hubungan karakteristik responden dalam pemberian ASI ekslusif dengan status gizi bayi umur 6-12 bulan, sehingga menjadi masukan dalam perencanaan gizi dimasa yang akan datang. BAHAN DAN METODE Penelitian non eksperimental dengan menggunakan desain penelitian cross sectional ini dilakukan di Posyandu Dahlia Desa Bangbayang yang merupakan Posyandu binaan Puskesmas Gekbrong pada bulan Agustus 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi umur 6-12 bulan di Posyandu Dahlia Desa HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BAYI UMUR 6-12 BULAN DI POSYANDU DAHLIA DESA BANGBAYANG TAHUN 2015 Page 79

Bangbayang periode Januari-Juni 2012 berjumlah 72 orang. Keseluruhan total populasi (72 orang) yang berada di Posyandu Dahlia Desa Bangbayang diambil sebagai responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dengan yang dibagikan dan diisi oleh responden tanpa melalui proses wawancara. Analisis data menggunakan analisis univariat untuk menggambarkan dari setiap variabel yaitu pemberian ASI eksklusif dan status gizi bayi. Hasil Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa status gizi bayi 6-12 bulan berdasarkan BB/U baik (76,4%). berdasarkan variabel penyebabnya, dari karakteristik responden didapatkan bahwa sebagian besar ibu berusia dewasa (69,4%), berpendidikan rendah (81,9%), dan hampir separuh dari ibu Analisis bivariat untuk melihat hubungan variabel independen ( Karakteristik responden, pengetahuan tentang ASI eksklusif, sikap terhadap ASI eksklusif, dan tindakan pemberian ASI eksklusif) dengan variabel dependen yaitu status gizi bayi 6-12 bulan berdasarkan BB/U, dengan menggunakan uji statistik chi-square, kemaknaan diukur dengan menggunakan derajat kemaknaan (nilai p value <0,05). tidak bekerja (59,7). Hampir separuh dari ibu memiliki pengetahuan yang tinggi (54,2%) tentang ASI ekslusif, sikap yang positif (62,5%) terhadap ASI eksklusif, dan memiliki tidakan yang baik (68,1%) dalam pemberian ASI eksklusif (Lihat Tabel 1). Tabel 1. Distribusi Responden Menurut Karakteristik Responden, Pengetahuan, Sikap, Tindakan, dan Status Gizi Bayi 6-12 Bulan Berdasarkan Indeks BB/U Umur ibu Variabel Kategori (%) Pendidikan ibu Pekerjaan ibu Pengetahuan ibu tentang ASI Sikap ibu terhadap ASI Tindakan ibu dalam pemberian ASI Status gizi bayi Dewasa muda Dewasa Rendah Tinggi Tidak bekerja Bekerja Rendah Tinggi Negatif Positif Buruk Baik Kurang Baik 30,6% 69,4% 81,9% 18,1% 59,7% 40,3% 45,8% 54,2% 37,5% 62,5% 31,9% 68,1% 23,6% 76,4% HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BAYI UMUR 6-12 BULAN DI POSYANDU DAHLIA DESA BANGBAYANG TAHUN 2015 Page 80

Analisis Bivariat Analisis bivariat menujukkan bahwa dari enam variabel hanya ada dua variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan status gizi bayi 6-12 bulan berdasarkan BB/U yaitu pendidikan (p-value = 0,030), dan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif (p- valu = 0,009) dengan OR =5,688 artinya ibu yang memiliki pengetahuan tinggi mempunyai peluang 5,6 kali memiliki bayi dengan status gizi baik dibandingkan ibu yang pengetahuannya rendah. Sedangkan empat variabel yang tidak berhubungan signifikan diantaranya adalah umur ibu (p-value = 0,165), pekerjaan ibu (p-value = 0,184), Sikap ibu terhadap ASI (p-value = 1,000), dan tindakan pemberian ASI (p-value = 0,218) (Lihat Tabel 2). Tabel 2. Hubungan Antara Variabel Karakteristik responden, Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Pemberian ASI Dengan Status Gizi Bayi 6-12 Bulan Berdasarkan Indeks BB/U Variabel Yang Diteliti Umur - Dewasa Muda - Dewasa Pendidikan - Rendah - Tinggi Pekerjaan - Tidak bekerja - Bekerja Pengetahuan - Rendah - Tinggi Sikap - Negatif - Positif Tindakan - Buruk - Baik OR (95% CI) P-Value 2,603 (0,842-8,052) 0,165 2,708 (0,784-9,359) 5,688 (1,6-19,8) - 0,030** 0,184 0,009* 0,883 (0,284-2,744) 1,000 2,370 (0,722-7,280) 0,218 Keterangan: * Memakai Continuity Correction ** memakai Fisher s Exact Test Pembahasan Penilaian status gizi yang digunakan dalam penelitian ini adalah indeks antropometri yaitu berat badan meurut umur (BB/U). Status gizi merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu (Moehji, 2009). Indeks berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitive terhadap perubahan-perubahan yang mendadak. Berat badan adalah parameter antropometri yang labil. Dalam keadaan normal, keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat badan akan bertambah mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan abnormal, terdapat dua kemungkinan perkembangan barat badan, yaitu dapat berkembang lebih cepat atau lebih lambat dengan keadaan normal. Mengingat karakteristik berat badan yang labil maka penggunaan indeks BB/U lebih menggambarkan status seseorang saat ini. Kelebihan dalam penggunaan indeks BB/U sebagai parameter yaitu dapat dengan mudah dan cepat dimengerti oleh masyarakat umum, sensitive untuk melihat perubahan status gizi dalam jangka waktu yang pendek dan dapat mendeteksi kegemukan (Supariasa, 2001). Berdasarkan data hasil penelitian menunujukkan bahwa gambaran status gizi bayi umur 6-12 bulan di Posyandu Desa Bangbayang tahun 2015 menujukkan gizi baik. Hasil penelitian ini hampir sesuai dengan penelitian Hasmini Nurdin tahun 2012 di Puskesmas Perawatan MKB Lompoe Kota Parepare sama-sama menunjukkan gizi baik pada bayi usia 6-12 bulan. Berdasarkan hasil bivariat menjukkan ada dua variabel yang mempengaruhi status gizi bayi usia 6-12 bulan berdasarkan BB/U, yaitu pendidikan dan pengetahuan. Menurut Euis (201 4) pendidikan merupakan aktivitas proses belajar mengajar yang memberikan tambahan pengetahuan, mempengaruhi HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BAYI UMUR 6-12 BULAN DI POSYANDU DAHLIA DESA BANGBAYANG TAHUN 2015 Page 81

proses berpikir secara sistematis. Pendidikan yang tinggi berkaitan dengan kemudahan memperoleh atau mencari informasi tentang gizi bagi bayi mereka. Selanjutnya adalah pendidikan, hasil akhir analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang dignifikan dengan status gizi pada bayi usia 6-12 bulan berdasarkan BB/U. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Harmini Nurdin (201 2) yang menyebutkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi bayi berdasarkan BB/U dengan p-value 0,027. Sebagian besar ibu yang mempunyai pengetahuan baik yang mempunyai pengetahuan baik mengenai ASI eksklusif memiliki bayi dengan status gizi normal, tetapi dibalik itu masih asa ibu yang mempunyai pengetahuan kurang baik mengenai ASI eksklusif mempunyai bayi dengan status gizi normal. Hal ini dimungkinkan karena banyak pengetahuan lain yang dimiliki ibu misalnya pemeliharaan gizi pada masa prenatal, pengawasan tumbuh kembang anak sejak lair dan pengetahuan tentang gizi (Moehji, 2003). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan hal ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu objek. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengindraan yang paling baik untuk mengetahui suatu objek adalah indra penglihatan dan indra pendengaran. Menurut Green (1980) dalam Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa salah satu faktor yang menentukan atau membentuk perilaku seseorang adalah pengetahun. Begitupula dengan tindakan dan keputusan yang diambil ibu dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Tanpa adanya pengetahuan ibu yang cukup baik tentang ASI eksklusif, maka kemungkinan ibu tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya, yang nantinya akan mempengaruhi status gizi bayinya. KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan Status gizi bayi umur 6-12 bulan sebagian besar memiliki status yang baik. Sebagian besar responden termasuk dalam kategori dewasa, berpendidikan rendah, dan tidak Ibu bekerja. Hampir separuh responden memiliki pengetahuan yang tinggi, sikap yang positif tentang ASI eksklusif, dan tindakan yang baik dalam pemberian ASI eksklusif. Variabel yang behubungan dengan status gizi bayi umur 6-12 bulan adalah pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif, dan variabel yang tidak berhubungan signifikan adalah umur, pekerjaan, sikap ibu terhadap ASI eksklusif, dan tindakan ibu dalam pemberian ASI eksklusif. Saran Disarankan kepada Posyandu Dahlia agar pada saat penyuluhan memberikan materi pengetahuan tentang ASI seperti pentingnya kolostrum diberikan pada bayi, kandungan yang terdapat dalam ASI, keunggulan bayi yang diberikan ASI, dan faktor yang dapat menghambat keluarnya ASI. KEPUSTAKAAN Euis, A. (2014). Hubungan Faktor Internal dan Eksternal Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Kecamatan Majalaya Kabupaten Karawang Tahun 2014. Tesis. Universitas Respati Indonesia. Jakarta. Hasmini, N. (2014). Hubungan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif Dengan Status Gizi Bayi Umur 6-12 Bulan Di Puskesmas Perawatan MKB Lompoe Kota Pare-Pare Tahun 2012. Tesis. Universitas Indonesia. Depok. Kementrian Kesehatan RI (2010). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Moehji. S. (2002). Pengetahuan Dasar Ilmu Gizi 1. Jakarta: Papas Sinar Sinanti. Moehji. S. ( 2007). Ilmu Gizi 2. Jakarta: Papas Sinar Sinanti. Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Roesli, Utami. (2000). Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya. Supariasa, D. N. ( 2001). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. UNICEF, (2013). Kemajuan Global Menunjukkan Bahwa Jumalah Balita Pendek Bisa Dikurangi. Dikutip dari www.unicef.org/indonesia/id/html. HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BAYI UMUR 6-12 BULAN DI POSYANDU DAHLIA DESA BANGBAYANG TAHUN 2015 Page 82