BAB I PENDAHULUAN. diberikannya akal kepada manusia. Dengan akal itulah manusia dapat berpikir sesuai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB I PENDAHULUAN. sehingga harus terjadi interaksi antarsesama manusia untuk memenuhi kebutuhan yang mereka

UNTUK KALANGAN SENDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at. manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang lengkap dan bersifat universal, berisikan ajaran-ajaran

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

KLONING FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000. Tentang KLONING

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN PADA PNPM MP DI DESA IMA AN KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK STUDI ANALISIS KOMPILASI HUKUM


Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENARIKAN KEMBALI HIBAH BERSYARAT DI DUSUN MOYORUTI DESA BRENGKOK KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV. A. Analisis terhadap Sistem Bagi Hasil Pengelolaan Ladang Pesanggem Antara

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan sesuai dengan ketentuan agama dan peraturan perundang-undangan yang

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam adalah agama yang universal. Segala sesuatunya telah

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang hidup dizaman sekarang, harus memiliki

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pendapat Hukum Para Ulama di Kota Banjarmasin Tentang Ihdad di

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat

BAB I PENDAHULUAN. dunia, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. Al-dunyā mażra ah al-akhirat

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

BAB V ANALISIS. 1. Pendapat ulama yang Melarang Keluar Rumah dan Berhias Bagi Wanita Karier.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan matematika dalam pembelajaran mampu meningkatkan sumber

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

STUDI ANALISIS TERHADAP PASAL 105 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG PEMELIHARAAN ANAK YANG BELUM/SUDAH MUMAYYIZ

BAB I PENDAHULUAN. berikannya sebuah kelebihan tersebut manusia tidak hanya diam. Akan tetapi. wajib melaksanakan segala perintah dan larangan Allah.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. manusia adalah perubahan. Sekedar contoh, dalam sejarah manusia telah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. negara akan dapat memasuki era globalisasi ini dengan tegas dan jelas apabila

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ini. Salah satu jalan dalam mengarungi kehidupan adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas baik jasmaniah

BAB I PENDAHULUAN. dipatuhi tetapi juga tauhid, akhlak dan muamalah, misalnya ketika seseorang ingin

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

Kaidah Fiqh. Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN FIQIH MATERI POKOK KETENTUAN QURBAN DENGAN MENGGUNAKAN CARD SORT

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahfud Junaedi. Ilmu Pendidikan Islam Filsafat dan pengembangan. (Semarang : Rasail. 2010).

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan sempurna dibandingkan dengan makhluk Allah yang lain. Diantara kesempurnaannya adalah dengan diberikannya akal kepada manusia. Dengan akal itulah manusia dapat berpikir sesuai dengan apa yang dipikirkannya, baik itu berpikir tentang dirinya ataupun yang berhubungan dengan manusia lainnya. Karena manusia tidak hidup sendiri. Setiap manusia diberikan akal berbeda-beda dan keahlian yang beda pula. Oleh karena itu setiap manusia memerlukan bantuan orang lain, baik itu dalam masalah kebutuhan primer maupun sekunder. Islam mengajarkan kepada umatnya agar mereka berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan berusaha sebaik-baiknya, tetapi perlu diingat usaha yang dianjurkan dan diperintahkan oleh agama Islam adalah usaha yang halal yang sesuai dengan kaidah syara atau hukum fiqih di dalam Islam. Memang kebanyakan ahli fiqih telah menetapkan kaidah bahwa hukum asal segala sesuatu dalam bidang material dan antara sesama manusia (mu amalat) adalah boleh, karena pada dasarnya dalam hal-hal yang sifatnya bermanfaat bagi manusia hukumnya adalah boleh dimanfaatkan kecuali apabila ada dalil yang menunjukkan bahwa sesuatu itu terlarang. Seperti disebutkan dalam kaidah usul fiqih.(al-ashl fi al-assya al-ibahah) 1 1 Nasrun Haroen, Usul Fiqih I, (Ciputat: PT Logos Wacana Ilmu, 1996 ) h. 137 1

2 Oleh karena itu Islam mengadakan aturan-aturan bagi keperluan untuk membatasi keinginan-keinginan hingga memungkinkan manusia memperoleh maksudnya tanpa memberi mudharat kepada orang lain. Dalam ladang muamalat banyak sarana yang dapat digunakan manusia untuk mencapai kemaslahatan dirinya maupun orang lain, salah satu sarana yang digunakan adalah melalui ijarah atau upah mengupah. Dalam Islam ada dua jenis ijarah baik seseorang menyerahkan manfaat dari barang milik kepada orang lain sebagai imbalannya sejumlah uang yang disebut sewa seperti praktik penyewaan rumah atau seseorang menyewakan dirinya sendiri dalam istilah fiqih menjadi ajir yang akan mendapat imbalan dari pekerjaan khusus yang dikerjakannya. 2 Ijarah berarti upah-mengupah yang disyari atkan berdasarkan al-qur an surah al-baqarah ayat 233 yaitu: (البقره )٢٣٣ Artinya : Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan Ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan. 3 2 Murtadha Muthahari dan A.Bagir, Pengantar Ushul Fiqih, (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1993), h. 29. 3 Departemen Agama RI, Al-Qur an danterjemahnya, (Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur an) h. 57

3 Di dalam hadits Nabi Saw juga disebutkan mengenai diperbolehkanya ijarah atau upah-mengupah yaitu: ح د ث ن ا أ ب و ب ك ر ب ن أ ب ش ي ب ة ح د ث ن ا ع ف ان ب ن م س ل م و ح د ث ن ا إ س ح ق ب ن إ ب ر اى يم أ خ ب ر ن ا ال م خ ز وم ي ك ل ه ا ع ن و ى ي ب ح د ث ن ا اب ن ط او س ع ن أ ب يو ع ن اب ن ع ب اس أ ن ر س ول الل و ص ل ى الل و ع ل ي و و س ل م اح ت ج م و أ ع ط ى ا ل ج ام أ ج ر ه و اس ت ع ط )رواه املسليم( 4 Artinya: Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar Bin Abi Syaibah, telah menceritakan kepada kami Affan Bin Muslim, dan telah menceritakan kepada kami Ishak Bin Ibrahim, telah menghabarkan kepada kami Al- Makhzumi Dari Wahaib, telah menceritakan kepada kami Ibnu Thawus dari ayahnya, dari ibnu abbas ra. Beliau berkata, Nabi Saw telah berbekam dan memberikan upah pada tukang bekam itu. 5 Pada dasarnya kegiatan upah-mengupah dibolehkan asalkan sesuai dengan syari at Islam, tetapi apabila upah mengupah berupa jasa, dalam hal ini jasa pijat yang pasiennya berlainan jenis yang berarti bersentuhannya antara laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrimnya yang tidak diperbolehkan oleh agama, berarti telah bertolong-tolongan dalam berbuat yang telah dilarang oleh agama. Firman Allah dalam surah al-maidah ayat 2, yaitu: (الماي ده ٢( Artinya : Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. 4 Abi Husain Muslim, Jamiul Shahih Muslim, (Bairut: Darul Fiqr, t.th ) jilid VI, h. 39 349. 5 Ahmad Sunarto dkk, Terjemah Shahih Bukhari, (Semarang: Asy-Syifa, 1993), jilid III h.

4 Memang saat ini upah-mengupah telah merambah dalam sarana kehidupan, salah satunya upah-mengupah dalam hal jasa pijat, di Kota Banjarmasin banyak yang menawarkan jasa pijat tersebut baik itu berupa panti-panti pijat maupun yang dilakukan perorangan, mereka melakukan atau menawarkan jasa tersebut kepada orang yang membutuhkan jasa pijat mereka, tetapi dilihat dari praktiknya antara pemijat dan pasiennya itu berlainan jenis kelamin atau bukan muhrim. Al-Qur an menerangkan tentang yang demikian seperti yang disebutkan di dalam Surah Al-Isra ayat 32 sebagai berikut: )االسراء )٣٢ Artinya: Dan janganlah kamu mendekati zina, Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. 6 Keberadaan fakta dilapangan ada ulama yang berbeda persepsi tentang upah jasa pijat yang pasiennya berlainan jenis kelamin, Ulama tersebut adalah H. Mahran Yasin, alamat Jl Pangeran Antasari Gg X, beliau membolehkan jasa tersebut karena memang niatnya untuk menolong seperti dokter yang mengobati pasiennya yang tidak akan menimbulkan efek samping. Jadi kalau menitik beratkan kepada niat si pemijat hal tersebut dibolehkan. Sedangkan menurut ulama yang bernama Drs. H. Abdulkadir Munsyi, Dip. Ad.Ed, alamat beliau Jl. Samudera II No. 12 Rt. 20 Beruntung Jaya Banjarmasin, beliau mengharamkannya, apapun alasannya karena dapat menimbulkan rangsangan 6 Departemen Agama RI, al-quran dan Terjemahnya.

5 nafsu, sebab tidak ada hijab atau lapik antara pemijat dan pasiennya, beliau menitik beratkan kepada timbulnya nafsu. Dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap persepsi ulama tentang upah-mengupah jasa pijat, melalui penelitian yang hasilnya nanti akan dijadikan karya ilmiah berbentuk skripsi dengan judul PERSEPSI ULAMA KOTA BANJARMASIN TENTANG UPAH- MENGUPAH JASA PIJAT YANG PASIENNYA BERLAINAN JENIS KELAMIN. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang diteliti dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi ulama Kota Banjarmasin tentang upah-mengupah jasa pijat yang pasiennya berlainan jenis kelamin di Kota Banjarmasin? 2. Apa saja alasan yang mendasari persepsi ulama Kota Banjarmasin tentang upah-mengupah jasa pijat yang pasiennya berlainan jenis kelamin? C. Tujuan Penelitian Sesuai rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Persepsi ulama Kota Banjarmasin terhadap alasan-alasan yang mendasari persepsi ulama Kota Banjarmasin terhadap upah-mengupah jasa pijat yang pasiennya berlainan jenis kelamin.

6 2. alasan-alasan apa saja yang melatarbelakangi persepsi ulama Kota Banjarmasin terhadap upah-mengupah jasa pijat yang pasiennya berlainan jenis kelamin. D. Signifikansi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai: 1. Bahan masukan dan informasi bagi para pembaca tentang persepsi ulama Kota Banjarmasin tentang upah-mengupah jasa pijat yang pasiennya berlainan jenis kelamin. 2. Bahan acuan bagi peneliti lain yang ingin meneliti masalah-masalah ini dari aspek yang lain dan bahan referensi bagi kalangan akademik. 3. Bahan pustaka bagi kepustakaan Fakultas Syari ah khususnya dan perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin umumnya. E. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap judul penelitian ini, maka penulis memberikan definisi operasional sebagai berikut: 1. Persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari suatu serapan. 7 persepsi bisa juga berarti daya penglihatan, daya tangkap penglihatan. 8 Dalam kesempatan lain persepsi diartikan sebagai pengalaman tentang 7 Depdikbut, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, 1989), h. 759. 8 Hornby, dkk, Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta: Pustaka Ilmu, 1984), h. 235

7 obyek peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan-pesan. 9 2. Ulama adalah orang yang ahli dalam pengetahuan agama Islam, orang yang pandai dalam agama Islam dan alim. Maksud ulama menurut penulis adalah seseorang yang memenuhi kriteria sebagai berikut: a) Terdaftar sebagai ulama di kantor Departemen Agama Kota Banjarmasin. b) Bertempat tinggal di wilayah Kota Banjarmasin c) Dilihat dari segi usia, 40 tahun keatas d) Dilihat dari segi pendidikan, pondok pesantren, Sarjana Muda, S1, S2 dan S3 e) Dilihat dari segi pekerjaan, PNS, pensiunan PNS, swasta, dan dosen 3. Upah menurut bahasa yaitu Ijarah atau Imbalan. Sedangkan menurut istilah adalah suatu akad yang berisi penukaran manfaat sesuatu dengan jalan memberikan imbalan dalam jumlah tertentu. 10 Upah yang dimaksud disini adalah imbalan yang diberikan pasien kepada tukang pijat karena jasa atas pemijatan atau pekerjaannya tersebut. 4. Pijat adalah upaya pengobatan dengan mengurut jaringan tubuh. Pijat sudah sejak lama dikenal sebagai cara untuk mengurangi gejala berbagai penyakit dan rudapausa. Tindakan ini dapat mengurangi kelelahan dan kekakuan otot. Melalui efeknya pada otot, peredaran darah dan getah 9 Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), h. 102. 10 Sudarsono, Pokok-pokok Hukum Islam, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h. 422

8 bening serta sistem syaraf. Pijat juga bersifat menenangkan, sehingga mengurangi ketegangan dan kecemasan untuk sementara waktu 11. Pijat ini bersifat tradisional yaitu praktiknya dirumah si tukang pijat maupun dipanggil datang kerumah yang ingin dipijat. Dan pijat tersebut dalam kondisi tertentu seperti keselio, patah tulang, struk. Dan melakukan pijatan tersebut dengan tangan situkang pijat itu sendiri tidak dibantu dengan alat refleksi ataupun alat lainnya. F. Kajian Pustaka Dari judul-judul skripsi sebelumnya penulis menemukan adanya penelitian sebelumnya yang membahas masalah ini yaitu dari segi praktik pijat yang pasiennya berlainan jenis di pekapuran laut, yang telah diteliti oleh Tamiah, Nim. 09701141950, dia menitikberatkan kepada masalah praktik yang dilakukan oleh jasa pijat yang pasiennya berlainan jenis yang terjadi di masyarakat pekapuran laut. Dari sini penulis ingin meneliti dari segi persepsinya, penulis akan angkat tentang persepsi ulama di Kota Banjarmasin yang penulis tuangkan dalam bentuk karya ilmiah atau skripsi yang berjudul Persepsi Ulama Kota Banjarmasin Tentang Upah-Mengupah Jasa Pijat Yang Pasiennya Berlainan Jenis Kelamin yang ingin di teliti dari segi hukum menurut para ulama Kota Banjarmasin. G. Sistematika Penulisan Dalam penulisan skripsi ini terdiri dari V bab, dengan sistematika sebagai penulisan sebagai berikut: 11 Ensiklopedi Nasional Indonesia jilid 13, ( Jakarta: PT Cipta Adi Pustaka, 1990 ) h. 231

9 Bab I pendahuluan, yang merupakan gambaran umum tentang permasalahan yang menjadi tulisan dari isi skripsi, memuat latar belakang masalah, yang didalamnya akan dikemukakan tentang ketentuan Ijarah dalam Islam, beserta perbedaan persepsi Ulama Kota Banjarmasin tentang upah-mengupah jasa pijat yang pasiennya berlainan jenis kelamin. Dilanjutkan dengan rumusan masalah, di dalamnya dirumuskan mengenai bagaimana persepsi ulama Kota Banjarmasin tentang status hukum upah-mengupah jasa pijat yang pasiennya berlainan jenis kelamin dan alasan yang menjadi dasar persepsi tersebut. Selanjutnya adalah tujuan penelitian yang berguna agar lebih terarah penelitian ini, dilanjutkan dengan signifikasi penelitian yaitu manfaat dari penelitian yang dilakukan. Kemudian dilanjutkan dengan definisi operasional, di dalamnya didefinisikan beberapa istilah yang digunakan dalam judul skripsi ini. Berikutnya adalah kajian pustaka, yang di dalamnya menjelaskan perbedaan penelitian dengan penelitian sebelumnya, dan terakhir adalah sistematika penulisan yang merupakan aturan dalam penulisan penelitian ini. Bab II landasan teoritis tentang ketentuan hukum Islam yang meliputi pengertian ijarah, dasar hukum ijarah, rukun dan syarat ijarah, subjek dan objek ijarah, macam-macam ijarah, kebijakan-kebijakan ijarah, berakhirnya akad ijarah serta pendapat para ulama tentang upah-mengupah (ijarah). Bab III berisikan metode penelitian yang berfungsi sebagai alat instrumen penggalian data dalam melaksanakan penelitian, yang memuat jenis, sifat dan lokasi penelitian, populasi dan sampel, responden penelitian, tahapan penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan dan analisis data.

10 Bab IV laporan hasil penelitian yang berfungsi untuk menggambarkan persepsi ulama Kota Banjarmasin tentang upah-mengupah jasa pijat yang pasiennya berlainan jenis kelamin beserta alasan yang mendasari persepsi tersebut dan kemudian untuk mempermudah pembaca dalam memahami hasil penelitian maka dibuatlah rekapitulasi data dalam bentuk tabel, yang memuat identitas responden, persepsi ulama Kota Banjarmasin tentang upah-mengupah jasa pijat yang pasiennya berlainan jenis kelamin, penyajian data dalam bentuk tabel dan analisis data. Bab V merupakan penutup yang berfungsi untuk menarik suatu simpulan umum dari analisis penelitian. Dan bab ini juga memuat saran-saran.