I. PENDAHULUAN. erat dan mempengaruhi aspek perkembangan yang lain. Pada usia sekolah

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam cabang olahraga atletik, nomor lompat merupakan nomor lomba

BAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

BAB I PENDAHULUAN. mother of sport. Semua negara di dunia memasukkan atletik sebagai cabang

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI. SMK Negeri 1 Kediri

Oleh Hendri Mulyadi Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Rokania

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Atletik merupakan aktifitas jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan

Lompat Jauh. A. Pengertian Lompat Jauh

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pliometrik merupakan salah satu bentuk latihan yang sudah tidak asing lagi bagi dunia olahraga.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

KAJIAN PUSTAKA. pendidikan jasmani, salah satu diantaranya Engkos Kosasih (1995 : 2)

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan.

SKRIPSI. Disusun Oleh : NUR AMINSYAH RAMADHAN NPM:

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Dalam pelaksanaannya,lompat jauh

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan tubuh tetap dalam keadaan sehat. Olahraga juga bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses kehidupan manusia selalu membawa anggota tubuhnya kesetiap tempat untuk bergerak sambil

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlombakan baik di tingkat regional maupun nasional, karena atletik

ARTIKEL SKRIPSI ALVIAN RIZKI ANGGRIAWAN NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui olahraga. Budaya olahraga harus terus di kembangkan guna

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik jasmani maupun rohani dan merupakan dasar pembentukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pencapaian prestasi lompat jauh, dibutuhkan pembinaan yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat kualitatif dan kuantitatif juga merupakan hasil dari proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Proses latihan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Melalui olahraga akan dapat ditingkatkan kekuatan keterampilan kerja, kesegaran jasmani

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN DAYALEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Banyak ahli pendidikan jasmani yang menjelaskan tentang pengertian

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah atletik. Menurut Yoyo Bahagia (2000:7) Atletik merupakan cabang

BAB I PENDAHULUAN. tantangan alam seperti banjir (Kasiyo, 1980: 11). Lebih lanjut dijelaskan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga karena

BAB II HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MENGGUNAKAN ALAT BANTU BAN BEKAS DAN KARDUS A. Pengertian Lompat Jauh

SKRIPSI. Disusun Oleh : SULASTRI NPM:

1. PENDAHULUAN. Lompat kangkang merupakan unsur keterampilan gerak manipulatif karena,

BAB II KAJIAN TEORITIK

I. PENDAHULUAN. Sejak jaman olimpiade kuno sampai dengan olimpiade modern, tujuan pelompat jauh dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional. Salah satu diantaranya adalah

Pengaruh Latihan Pliometrik antara Box Jump dan Leaps terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Kelas XI Geomatika SMK Negeri 1 Bireun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengacu pada. kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan. Sasaran pembelajaran ditunjukan bukan hanya mengembangkan keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. kejuaraan atletik. Pelaksanaan lompat dalam perlombaan atletik memerlukan

BAB II KAJIAN TEORI. baik (Djumidar A. Widya, 2004: 65). kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MELALUI LATIHAN BARRIER HOPS (LOMPAT RINTANGAN) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I MOJOROTO TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Yan Indra Siregar. Abstrak

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN II MOJOROTO SKRIPSI

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : MINARDI

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2016

PENGARUH LONCAT KATAK DAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh JODIEKA PERMADI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh : Arif Nur Setyawan A BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini, gerakan-gerakan yang terkandung didalam olehraga atletik adalah gerakan yang biasa

I. PENDAHULUAN. dalam proses belajar melatih harus selalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan

I. PENDAHULUAN. Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Internasional. Untuk dapat dan menjunjung tinggi nama baik negara kita

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data kemampuan lompat jauh gaya jongkok

Lompat jangkit ( Triple Jump ) 1

BAB II KAJIAN TEORI. diantaranya dalam kamus olahraga, menurut Syarifudin (1985: 62) lompat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. olahraga atletik maka atletik terbagi dalam 4 nomor pokok, yaitu: nomor lari,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah pendidikan yang mengaktualisasikan potensipotensi

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MURID SD INPRES NO. 132 BUTTALE LENG KABUPATEN JENEPONTO

I. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ayunan. Terdapat berbagai macam lari, misalnya: sprint (lari cepat), lari

2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah. Tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yanag signifikan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan bahkan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul betul

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

I. PENDAHULUAN. dengan perkembangan jaman. Sehubungan dengan hal itu peningkatan kualitas. agar kualitas manusia yang diharapkan dapat terwujud.

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses hidup manusia adalah proses berkembang, manusia akan terus berkembang, berubah dipengaruhi oleh pengalaman sepanjang hayatnya. Perkembangan anak bersifat terpadu. Perkembangan yang satu berkaitan erat dan mempengaruhi aspek perkembangan yang lain. Pada usia sekolah dasar perkembangan fisik harus merupakan kepedulian guru. Pada usia sekolah dasar perkembangan fisik akan amat erat kaitannya dengan perkembangan kognitif. Melalui aktivitas fisik mereka mampu menghayati konsep- konsep yang belum dikenalnya. Pendidikan pada dasarnya merupakan rekontruksi aneka pengalaman dan peristiwa yang dialami individu agar segala sesuatu yang baru menjadi lebih terarah dan bermakna. Menurut Sukintaka (2008:4) pendidikan jasmani merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan melalui aktivitas jasmani yang dikelola secara sistematis untuk membentuk manusia Indonesia yang seutuhnya.

2 Menurut Lutan (2000:1) bahwa pendidikan jasmani di sekolah merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan dan mempunyai peranan yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Namun, perolehan keterampilan dan perkembangan lain yang berisi jasmani itu juga sekaligus sebagai tujuan. Melalui pendidikan jasmani, siswa disosialisasikan ke dalam aktivitas jasmani termasuk keterampilan gerak. Gerak adalah suatu kebutuhan manusia yang sangat penting untuk merangsang perkembangan dan pertumbuhan. Oleh karena itu tidaklah mengherankan apabila banyak yang meyakini dan mengatakan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan menyeluruh dan sekaligus memiliki potensi yang strategis untuk melatih gerak dasar siswa, salah satunya gerak dasar lompat jauh. Lompat jauh merupakan salah satu cabang atletik yang sangat menarik dan memerlukan konsentrasi. Pada dasarnya lompat jauh adalah olahraga yang menuntut grakan disaat sang atlet melakukan lompatan setelah diawali dengan berlari sehingga menghasilkan lompatan yang sangat jauh, Pemenang nya di tentukan seberapa jauh hasil lompatan. Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara kecpatan (speed), kekuatan (stenght), kelenturan (plexibility), Dan Ketepatan (akcuration),

3 Kecepatan (speed) adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesenambungan dalam bentuk yang sama dalam sesingkat singkatnya Kekuatan (stenght) adalah kemampuan dalam menggunakan gaya dalam mengangkat atau menahan sesuatu beban. Kelenturan (plexibility) adalah kemampuan tubuh untuk melakukan latihan-latihan dengan amplitudo gerakan yanga besar atau luas. Ketepatan (akcuration) adalah kemampauan seseorang untuk mengarahkan suatu gerak kesuatu seranga sesuai dengan tujuan. Lompat jauh dilakukan di kolam yang berisikan pasir, yang berukuran panjang bak lompat 9 meter, lebar bak lompatan 2,95 meter, lebar tempat pendaratan 2,75 meter, panjang lintasan hingga papan tumpuan 45 meter, lebar lintasan 1,72 meter, lebar papan tumpu 30 cm, tebal papan tumpu 10 cm, dan jarak papan tumpuan dari bak lompatan 1 meter. (Feri Kurniawan, 2011:25) Olahraga lompat jauh merupakan salah satu pelajaran penjaskes yang diajarkan mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah umum bahkan perguruan tinggi. Namun tidak sedikit diantara mereka yang merasakan bahwa pelajaran lompat jauh sulit dipelajari dan dipahami, sehingga siswa berusaha mempelajari dan melakukan permainan lompat jauh,kecepatan lari dan daya ledak otot tungkai sangat dibutuhkan oleh pelompat jauh,maka pembelajaran lompat jauh perlu adanya penataan dari berbagai segi antara lain dalam kaitannya dengan pengetahuan gerak dasar

4 siswa, cara belajar siswa, motivasi belajar siswa dan juga kesiapan yangbersangkutan sebelum mengikutiproses pembelajaran. Menciptakan kegiatan pembelajaran yang mampu mengembangkan aktivitas dan hasil belajar yang maksimal merupakan sebagian tugas pengajar.tetapi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya hasil keterampilan lompat adalah motivasi belajar siswa, (Dimyati dan Mudjiono, 2002:90,) Oleh karena itu, jika guru ingin meningkatkan hasil belajar yang lebih baik pada lompat jauh, maka guru perlu melakukan inovasi salah satunya yaitu Dengan adanya berbagai macam bentuk-bentuk latihan lompat jauh yang tujuannya untuk memacu atau merangsang tolakan kaki agar kuat sehingga menghasilkan lompatan melambung tinggi,tujuannya adalah untuk membantu dan memudahkan siswa untuk lebih mudah dalam melakukan gerak dasar lompatan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin mengadakan penelitian yang berjudul : Hubungan antara kecepatan lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat, lompat jauh pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Lemong Pesisir Barat 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, beberapa masalah yang bisa diidentifikasi adalah sebagai berikut :

5 1. Masih kurangnya kecepatan lari saat melakukan gerakan lompat jauh pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Lemong Pesisir Barat. 2. Masih kurangnya daya ledak otot tungkai saat melakukan lompat jauh pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Lemong Pesisir Barat. 3. Masih kurangnya hasil lompat jauh pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Lemong Pesisir Barat. 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, untuk memudahkan penelitian perlu pembatasan, adapun pembatasan masalah tersebut adalah hanya ingin mengetahui seberapa besar hubungan antara kecepatan lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Lemong Pesisir Barat. 1.4 Rumusan Masalah 1. Adakah hubungan antara kecepatan lari 30 meter dengan hasil lompat jauh pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Lemong Pesisir Barat? 2. Adakah hubungan antara daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Lemong Pesisir Barat? 3. Adakah hubunganya antara kecepatan lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Lemong Pesisir Barat.?

6 1.5 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini penelitian mempunyai tujuan yaitu: 1. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan kecepatan lari 30 meter dengan hasil lompat jauh pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Lemong Pesisir Barat. 2. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh pada siswa VIII SMP Negeri 2 Lemong Pesisir Barat. 3. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara kecepatan lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Lemong Pesisir Barat. 1.6 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Untuk menegetahui seberapa besar hubungan antara kecepatan lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh. 2. Bagi siswa Sebagai salah satu pembelajaran untuk meningkatan kecepatan lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat. Manfaat bagi siswa dengan melihat kajian ini diharapkan para siswa sadar akan pentingnya kecepatan lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai dan berusaha meningkatkan latihan yang berkenaan dengan unsur tersebut.

7 3. Bagi guru pendidikan jasmani Sebagai langkah awal bagi pengembangan dan peningkatan proses belajar untuk meningkatkan hasil lompat. 4. Bagi Program Studi Penjaskes Sebagai salah satu acuan dalam bahan pengkajian dan analisis Ilmu Biomekanik terhadap kecepatan lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian 1. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di lapangan lopat jauh VIII SMP Negeri 2 Lemong Pesisir Barat. 2. Objek penelitian yang diamati adalah tes kecepatan lari 30 dan daya ledak otot tungkai. 3. Subjek penelitian yang diamati adalah siswa laki-laki kelas VIII SMP Negeri 2 Lemong Pesisir Barat. yang mengambil mata pelajaran Penjaskes pada materi lompat jauh. 1.8 Difinisi oprasional variable 1.8.1 Korelasi Di dalam kamus umum Bahasa Indonesia, W.J.S. Poerwadarminta (1982:562), mengartikan korelasi atau hubungan sebagai keadaan berhubungan atau dihubungkan Sedangkan menurut Winarno Surahmad (1980 : 83)korelasi adalah hubungan antara dua variabel atau lebih dinyatakan dengan angka atau grafis. Yang dimaksud dengan korelasi dalam penelitian ini adalah hubungan antara

8 kecepatan lari 30 meter dan daya ledak otot tungaki dengan hasil lompat jauh. 1.8.2 Kecepatan lari Kecepatan lari adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan kesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (M. Sajoto 1995 : 9). Sedangkan menurut Dangsina Moeloek dan Arjadino Tjokro (1984 :7), kecepatan lari didefinisikan sebagai laju gerak dapat berlaku untuk tubuh secara keseluruhan atau bagian tubuh. Yang dimaksud kecepatan dalam penelitian ini adalah kecepatan lari. 1.8.3 Daya ledak otot tungkai Daya ledak atau explosive power adalah kemampuan otot atau sekelompok otot seseorang untuk dapat mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya (M.Sajoto, 1995:8). Yang dimaksud daya ledak otot tungkai dalam penelitian ini adalah kemampuan jaringan tubuh berupa otot yang berada di sepanjang tungkai untuk menghasilkan daya ledak. 1.8.4 Hasil lompat Hasil lompatan menurut Poerwadarminto (1984 : 682) adalah angka yang di peroleh siswa yang telah berhasil menuntasakan konsep

9 kosepa belajar yang sesuai dengan criteria tertentu. (Aip Syarifuddin, 1992 : 90), kemudian menurut Yusuf Adisasmita (1992 : 64) mengatakan hasil lompatan pada lompat jauh adalah salah satu angka yang diperoleh siswa setelah melakukan lompatan. 1.8.5 Lompat jauh Aip Syarifuddin (1992 : 90) Lompat jauh adalah sebagai suatu bentuk gerakan melompat, mengangkat kaki keatas kedepan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin diudara (melayang diudara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.