Politeknik Negeri Sriwijaya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kebutuhan akan energi listrik yang terus meningkat dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL

I. PENDAHULUAN. minyak bumi memaksa manusia untuk mencari sumber-sumber energi alternatif.

ANALISIS KINERJA PHOTOVOLTAIC BERKEMAMPUAN 50 WATT DALAM BERBAGAI SUDUT PENEMPATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memanfaatkan energi cahaya matahari untuk menggerakan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki intensitas matahari yang tinggi pertahunnya. Potensi tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Pemecahan masalah

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya seperti bidang industri, perkantoran dan rumah tangga. Peralatan

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EFISIENSI PANEL SURYA UNTUK CATU DAYA LAMPU JALAN PADA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

I. PENDAHULUAN. dari efek rumah kaca (green house effect) yang menyebabkan global warming,

ANALISIS THERMAL KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR JENIS PLAT DATAR DENGAN PIPA SEJAJAR

SMART LIGHTING LED. SUTONO Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

1 PENDAHULUAN. sistem pengontrolan sangat pesat, sehingga manusia dapat meringankan

PERBANDINGAN KELUARAN PANEL SURYA DENGAN DAN TANPA SISTEM PENJEJAK

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pesatnya kemajuan dan perkembangan daerah - daerah di Indonesia, memicu

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan kebutuhan pokok bagi kegiatan sehari-hari,

PEMBERDAYAAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI ENERGI LISTRIK LAMPU PENGATUR LALU LINTAS

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI PERTANIAN PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS DC PADA SOLAR CELL

TUGAS KAPITA SELEKTA STREET LIGHTING

BAB I PENDAHULUAN. Energi matahari tersedia dalam jumlah yang sangat besar, tidak bersifat polutif, tidak

pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL

PENGGUNAAN TENAGA MATAHARI (SOLAR CELL) SEBAGAI SUMBER DAYA ALAT KOMPUTASI LAPORAN TUGAS AKHIR

PENGARUH JARAK LENSA KONVEKS TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL TENAGA SURYA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, baik itu pada bumi dan pada manusia secara tidak langsung [2].

Tugas Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Politeknik Negeri Sriwijaya

PERANCANGAN PROTOTIPE SISTEM PENJEJAK MATAHARI UNTUK MENGOPTIMALKAN PENYERAPAN ENERGI SURYA PADA SOLAR CELL

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

DAYA KELUARAN PANEL SURYA SILIKON POLI KRISTALIN PADA CUACA NORMAL DAN CUACA BERASAP DENGAN SUSUNAN ARRAY PARALEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lampu Emergency Otomatis Dengan Pengaturan Tingkat Intensitas Cahaya Menggunakan Smartphone Android

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

BAB I PENDAHULUAN. bahan bakar fosil sebagai bahan bakar pembangkitannya. meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus-menerus meningkat

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap

PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA

I. PENDAHULUAN. pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan aspek kehidupan yang kini menjadi sorotan manusia di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah yang banyak dihadapi oleh negara-negara di dunia

Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2.

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin menipisnya cadangan energi yang ada saat ini dan semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Deskripsi LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM YANG DITINGKATKAN

Makalah Seminar Kerja Praktek PROSES PENYIMPANAN ENERGI PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH

Gambar 1.1 Grafik Produksi Minyak Bumi Indonesia Tahun dan Prediksi Untuk Tahun

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

SIMPULAN UMUM 7.1. OPTIMISASI BIAYA KONSTRUKSI PENGERING ERK

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Penelitian Terkait

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

Analisis Desain Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Kapasitas 50 WP

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada daerah khatulistiwa sangat potensial untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu penerangan diperlukan oleh manusia untuk mengenali suatu obyek

PENINGKATAN DAYA KELUARAN SEL SURYA DENGAN PENAMBAHAN INTENSITAS BERKAS CAHAYA MATAHARI

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi. Kebutuhan tenaga listrik di suatu wilayah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap aspek kehidupan tidak lepas dari sarana-sarana penunjang kegiatan manusia, dimana setiap sarana membutuhkan energi untuk dapat bekerja. Pemanfaatan energi ini diiringi dengan usaha-usaha untuk mencari teknologi baru dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan yaitu sumber energi yang bisa habis secara alamiah. Energi terbarukan terdapat dalam beragam jenis, namun tidak semuanya bisa digunakan di daerah-daerah terpencil dan pedesaan. Tenaga surya, tenaga angin, biomassa dan tenaga air adalah teknologi yang paling sesuai untuk menyediakan energi di daerah terpencil dan pedesaan. Tenaga surya menjadi salah satu sumber energi terbarukan yang dapat memenuhi kebutuhan energi listrik masyarakat di Indonesia, karena Indonesia merupakan negara beriklim tropis dengan daerah khatulistiwa yang mendapatkan intensitas cahaya matahari lebih banyak daripada di daerah selain daerah tropis. Matahari juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi, sehingga dapat dimanfaatkan secara langsung berupa panas, maupun secara tidak langsung berupa cahaya. Cahaya merupakan bentuk lain dari energi yang terpancar dari matahari yang dapat dikonversi menjadi tenaga listrik menggunakan suatu perangkat yang disebut panel surya. Panel surya mengumpulkan energi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi dan mengubahnya menjadi energi listrik. Perubahan ini disebut efek fotovoltaik. Jumlah energi yang dihasilkan panel surya bergantung kepada tenaga surya yang tersedia, yang dipengaruhi oleh beberapa parameter diantaranya sudut matahari serta cuaca yang mempengaruhi intensitas cahaya matahari. Panel surya digunakan sebagai sumber energi listrik alternatif bagi peralatan yang membutuhkan energi listrik secara kontinyu, salah satunya telah diterapkan 1

2 pada lampu jalan, yaitu lampu pengatur lalu lintas. Penggunaan panel surya sebagai catu daya lampu pengatur lalu lintas ini menyebabkan lampu tetap menyala siang, malam, mendung maupun hujan sekalipun karena energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya akan disimpan pada baterai dengan pengendalian oleh solar charger controller (SC controller). SC controller ini berfungsi untuk mengendalikan pengisian energi listrik pada baterai, jika baterai telah penuh, maka SC controller akan memutuskan pengisian listrik dari panel surya. Baterai berfungsi men-supply kebutuhan energi bagi lampu pada malam hari ketika panel surya tidak mendapatkan energi dari matahari. Biasanya panel surya diletakkan dengan posisi statis menghadap matahari, namun karena matahari bergerak membentuk sudut selalu berubah, maka dengan posisi panel surya yang statis itu tidak akan diperoleh energi listrik yang optimal. Untuk mengoptimalkan energi listrik yang dihasilkan oleh suatu panel surya, maka diperlukan usaha agar sinar matahari selalu jatuh tegak lurus pada permukaan panel surya. Salah satu ukuran keoptimalan panel surya adalah efisiensi. Efisiensi panel surya dilihat dari persentase besarnya energi listrik yang dihasilkan dibanding besar energi cahaya yang diterima. Laporan akhir ini menyelidiki efisiensi dari panel surya untuk catu daya pada lampu jalan yang dikelola oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Palembang. Penyelidikan dilakukan pada lampu lalu lintas yang terletak di simpang empat Bukit dengan menggunakan data operasi panel surya selama 2 jam sebagai data primer. 1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang akan dibahas dalam laporan akhir ini adalah: 1. Bagaimana besarnya nilai daya masukan dan daya keluaran panel surya untuk catu daya 2. Bagaimana besarnya efisiensi panel surya untuk catu daya lampu jalan.

3 3. Apa pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap efisiensi panel surya untuk catu daya 1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Tujuan penulisan Efisiensi Panel Surya untuk Catu Daya Lampu Jalan pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Palembang antara lain : 1. Untuk mengetahui besarnya nilai daya masukan dan daya keluaran panel surya untuk catu daya 2. Untuk mengetahui besarnya efisiensi panel surya untuk catu daya 3. Untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap efisiensi panel surya untuk catu daya 1.3.2 Manfaat Manfaat dari penulisan Efisiensi Panel Surya untuk Catu Daya Lampu Jalan pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Palembang antara lain : 1. Sebagai bahan acuan bagi mahasiswa bidang kelistrikan pada umumnya dalam menentukan efisiensi dari panel surya pada catu daya 2. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan penyedia fasilitas publik khususnya Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Palembang dalam pengoptimalan panel surya sebagai sumber energi alternatif yang digunakan pada

4 1.4 Batasan Masalah Dalam masalah ini, pembahasan akan dititik beratkan pada perhitungan besar daya masukan, daya keluaran dan efisiensi panel surya, serta menganalisa pengaruh intensitas cahaya terhadap efisiensi panel surya yang digunakan untuk catu daya lampu jalan pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Palembang. 1.5 Metodologi Penulisan Guna mendapatkan data yang diperlukan untuk membantu dalam penyusunan laporan akhir ini, penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut : 1. Metode Literature Metode yang dilakukan dengan cara membaca buku referensi yang berhubungan dengan pokok bahasan. 2. Metode Lapangan Metode yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung pada perusahaan atau instansi, yaitu Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Palembang. 3. Metode Konsultasi Melalui metode ini, penulis mengadakan tukar pendapat baik dengan dosen pembimbing maupun dengan teman guna mendapatkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang di bahas. 1.6 Sistematika Penulisan Agar mempermudah pemahaman isi laporan, maka disusunlah suatu sistematika pembahasan. Dalam penyusunan laporan akhir penulis mengelompokkan materi-materi yang ada menjadi beberapa bab, yaitu pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, pembahasan serta kesimpulan dan saran.

5 Bagian pendahuluan berisi tentang latar belakang pemilihan judul, tujuan dan manfaat, pembatasan masalah dan metode pengumpulan data. Bagian tinjauan pustaka membahas teori teori yang mendukung dan menunjang dalam laporan akhir mengenai efisiensi panel surya untuk catu daya Bagian metodologi penelitian berisi mengenai gambaran umum tempat penelitian, peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitian, serta tahaptahap penelitian. Adapun tempat penelitian yang dimaksud adalah Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Palembang. Bagian pembahasan berisi tentang perhitungan nilai efisiensi panel surya untuk catu daya lampu jalan agar dapat mengetahui manfaat penggunaan panel surya sebagai sumber listrik alternatif untuk catu daya Bagian terakhir, yakni kesimpulan dan saran, mengemukakan kesimpulan dan saran yang didapat dari hasil keseluruhan pembahasan laporan akhir.