Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

dokumen-dokumen yang mirip
Asmarita 1, Sehatta Saragih 2, Zuhri D 3 Contact :

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS X MIA 2 MAN 2 MODEL PEKANBARU MELALUI PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

Lestaria Meri, Atma Murni, Syofni No Hp :

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X 2 SMA NEGERI 1 TANAH MERAH

Wiwin Crisdayanti 1, Sakur 2, Rini Dian Anggraini 3 Contact :

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMPS CENDANA PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII 4 SMPN 11 PEKANBARU

Program Studi Pendidikan Matematika

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X MIPA2 SMA BABUSSALAM PEKANBARU

PENERAPAN PEMBELAJARAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 4 PEKANBARU

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Monica Eka Yulianda 1, Atma Murni 2, Jalinus 3 Contact :

Rika Aprilia 1, Yenita Roza 2, Rini Dian Anggraini 3 No.

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

Wirma Niasari *), Susda Heleni, Titi Solfitri **) Keyword : Cooperative Learning, Two Stay Two Stray, Learning Achievement

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS SMP NEGERI 4 SIAK HULU

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

Oleh: Riza Pratiwi Sehatta Saragih Titi Solfitri ABSTRACT

Maya Anggraini 1, Putri Yuanita 2, Atma Murni 3 No.

Rusdel Syam, Rini Dian Anggraini, Jalinus No. HP.

Anita Lidya Hastuti Nauli*) Armis**) Titi Solfitri ***)

Abstract: This research is based on the low of students math achievement at

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

Eka Mayani 1 H. Zuhri D 2 Sehatta Saragih 3 Kampus Bina Widya Km Simpang Baru Pekanbaru Telp. (0761) Abstract

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII 4 SMP Negeri 5 PEKANBARU

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII B SMP BEER SEBA PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SDN 112 PEKANBARU

Sudarmono 1, Rini Dian Anggraini 2, Sehatta Saragih 3 No.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Bambang Irawadi*), Yenita Roza, Zuhri**) ( )

PENERAPAN PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E (LC 5E) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 1 SMA NEGERI 2 KUANTAN HILIR

Asari* Rini Dian Anggraini ** Zuhri D *** Key word : cooperative learning, STAD, mathematics learning outcomes

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX D SMP NEGERI 10 TAPUNG

Aryanita 1 * Syofni ** Sehatta Saragih ***

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

Siti Nasuha 1, Jalinus 2, Rini Dian Anggraini 3 Hp.

Darmawati*), Titi Solfitri **), Yenita Roza**) Key word: Cooperative Learning, STAD, Learning Achievement

Lucia Helen Dewi Ariani * ), Japet Ginting,Yenita Roza ** ) ( )

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE

Faculty of Teacher Training and Education Mathematic and Sains Education Major Mathematic Education Study Program Riau University

Nur Rahmi, Suhermi, Atma Murni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA 1 MAN 1 PEKANBARU MELALUI PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 6E

Manah Kibtiyah 1 Sehatta Saragih 2 Suhermi 3 Kampus Bina Widya Km Simpang Baru Pekanbaru Telp. (0761)63266

Dwi Astuti 1, Titi Solfitri 2, Susda Heleni 3 Kontak :

Restu Putri Islami* Syofni ** Putri Yuanita ***

Budiarti 1 Zuhri.D 2 Sehatta Saragih 3 Jl. HR. Soebrantas Km 12,5 Pekanbaru Telp. (0761)

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA 1 SMA NEGERI 8 PEKANBARU

Oleh: Mutiara Rizky Ilzanorha Syofni Titi Solfitri ABSTRACT

Ermiwati*) Putri Yuanita**) Syofni **) Key word : Cooperative Learning, Think Pair Square, Learning Achievement

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 5E (LC 5E) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 8 SMA NEGERI 2 SIAK HULU

Lilia Mutiara *) Susda Heleni dan Kartini **) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

Oleh: Windi Prastiwi Japet Ginting Sakur ABSTRACT

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OTENTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 4 SMP NEGERI 17 PEKANBARU

Tatik Lestari, Syofni, Kartini No Hp :

Faculty of Teacher Training and Education Mathematic and Sains Education Major Mathematic Education Study Program Riau University

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII A SMP AN-NAMIROH PEKANBARU

Keywords: Mathematics Learning Outcomes, Cooperative Learning, Numbered Heads, Classroom Action Research.

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP AN NAMIROH PEKANBARU

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THREE STAY ONE STRAY DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE THINK PAIR SQUARE (TPS) TO IMPROVE MATHEMATICS ACHIEVEMENT GRADE X AP 1 SMK PGRI PEKANBARU

THE APLICATION OF THE INQUIRY LEARNING MODEL TO IMPROVE MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENTS OF CLASS VII A SMPIT AZ-ZUHRA PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Nurlaily, Susda Heleni,Kartini Phone Number:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR METEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 65 PRTANI TP.

Faculty of Teacher Training and Education Mathematic and Sains Education Major Mathematic Education Study Program Riau University

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

Rokiah Syafitri 1 Sehatta Saragih 2 Suhermi 3 Kampus Bina Widya Km Simpang Baru Pekanbaru Telp. (0761) Abstract

Ati*, Zuhri D **, Putri Yuanita**) Key word : Cooperative Learning, Numbered Heads Together, Learning Achievement

PENERAPAN QUICK ON THE DRAW DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MIA 3 SMAN 10 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 005 SEGATI KEC. LANGGAM T.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 013 GANTING KECAMATAN SALO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII.2 SMPN 3 BANGKINANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS IIIB SDN 001 SALO

Siti Kulala 1 Rini Dian Anggraini 2 Yenita Roza 3 Kampus Bina Widya Km Simpang Baru Pekanbaru Telp. (0761)63266

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 025 BAGANSIAPIAPI

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPIT AL-FITYAH PEKANBAU

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Libarti 1 Sehatta Saragih 2 Suhermi 3 Kampus Bina Widya Km.12.5 Simpang Baru Pekanbaru Telp. (0761)63266

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO IMPROVE MATHEMATICAL OF PROBLEM SOLVING SKILLS OF STUDENTS CLASS VIII1 SMP BHAYANGKARI PEKANBARU

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Transkripsi:

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VIIA 3 MTS DARUL HIKMAH PEKANBARU Mentari Tiara Putri 1, Rini Dian Anggraini 2, Sehatta Saragih 3 Ayie_imuutz16@yahoo.co.id, dianrini62@yahoo.com, ssehatta@yahoo.com No.Hp : 082386285765 Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstract: This research is based on the low yield of learning mathematics in class VIIA 3 MTs Darul Hikmah Pekanbaru, there are 7 of 25 students who achieved the Minimum Mastery Criteria or 28% for linear equations and inequalities of one variable. The type of this research is classroom action research. The purpose of this research is to improve the learning process and improve communication skills by applying mathematical models of cooperative learning Student Teams-Achievement Divisions (STAD). The subject of this research were the students in class VIIA 3 MTs Darul Hikmah Pekanbaru at the first semester of academic year 2014/2015. The instruments of data collection in this research were observation sheets and mathematical understanding tests. The observation sheets were analyzed in qualitative descriptive. The qualitative descriptive showed that there is the improvement of learning process after the action on the first and second cycles. The result showed that there is an increase the mathematical understanding of students with the score N-gain is 0,63 in the first cycle and 0,76 in the second cycle at medium classification. The conclusion of this research is the implementation of cooperative Student Teams-Achievement Divisions (STAD) to improve mathematical communication graders understanding of students in class VIIA 3 MTs Darul Hikmah Pekanbaru in the first semester of academic year 2014/2015. Key Word : Mathematical communication skills, cooperative learning Student Teams Achievement Divisions (STAD)

2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VIIA 3 MTS DARUL HIKMAH PEKANBARU Mentari Tiara Putri 1, Rini Dian Anggraini 2, Sehatta Saragih 3 Ayie_imuutz16@yahoo.co.id, dianrini62@yahoo.com, ssehatta@yahoo.com No.Hp : 082386285765 Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas VIIA 3 MTs Darul Hikmah Pekanbaru, bahwa hanya 7 orang dari 25 siswa yang mencapai KKM dengan persentasi ketercapaian 28% pada materi persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Subjek penelitian ini adalah siswa VIIA 3 MTs Darul Hikmah Pekanbaru pada semester ganjil tahun 2014 / 2015. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar pengamatan yang bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan tes kemampuan komunikasi matematis yang bertujuan untuk meningkatkan komunikasi matematika. Lembar pengamatan dianalisis secara deskriptif kualitatif, sedangkan tes kemampuan komunikasi matematis dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Dari analisis kualitatif diperoleh simpulan bahwa terdapat perbaikan proses pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan skor N-gain siswa sebesar 0,63 dengan klasifikasi sedang pada siklus pertama dan 0,76 dengan klasifikasi sedang pada siklus kedua. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan komunikasi matematika siswa kelas VIIA 3 MTs Darul Hikmah Pekanbaru pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015. Kata kunci : Kemampuan Komunikasi Matematis, Pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD)

3 PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika sejak dini. Oleh karena itu, mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang diberikan pada setiap jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar (Depdiknas, 2006). Adapun tujuan pembelajaran matematika agar peserta didik memiliki kemampuan, yaitu : (1) Memahami konsep matematika; (2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; (3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; (5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan (Permendiknas No. 22 Tahun 2006). Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut maka dalam kegiatan pembelajaran perlu adanya strategi pembelajaran sehingga pembelajaran matematika dapat dipahami dengan baik. Dengan demikian pembelajaran matematika harus memberikan perhatian pada kemampuan siswa mengkomunikasikan gagasannya dalam memahami konsep. Hal ini dapat membantu siswa untuk dapat menyelesaikan masalah yang ada. Partisipasi ini berhubungan erat dengan kemampuan komunikasi matematis siswa. Menurut Sumarmo (2004) kemampuan matematis merupakan kecakapan siswa dalam mengungkapkan ide-ide matematika secara lisan, tertulis, gambar, diagram, menggunakan benda nyata, atau menggunakan simbol matematika. Namun, karena karakteristik matematika yang sarat dengan istilah dan simbol, maka tidak jarang ada siswa yang mampu memahaminya dengan baik tetapi tidak mengerti apa maksud dari informasi tersebut. Oleh karenanya kemampuan komunikasi matematis perlu dikembangkan dalam diri siswa. Namun pada kenyataannya tujuan pembelajaran matematika tersebut tidak mudah dicapai oleh siswa. Berdasarkan data yang diperoleh melalui hasil belajar yang diperoleh siswa kelas VIIA 3 MTs Darul Hikmah Pekanbaru pada semester ganjil tahun 2014 / 2015 Kompetensi Dasar 3.1 membuat model matematika dari masalah yang berkaitan persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel yang di peroleh bahwa hanya 7 orang dari 25 siswa yang mencapai KKM dengan persentasi ketercapaian 28%. Permasalah pembelajaran matematika yang perlu diperbaiki adalah siswa kesulitan dalam membuat model matematika, sehingga siswa kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Dalam proses pembelajaran guru telah melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa, seperti memberikan soal latihan yang berkaitan dengan penerapan persamaan linier satu variabel dalam kehidupan sehari-hari. Soal latihan tersebut, kurang dipahami oleh siswa. Dari soal latihan yang memuat indikator komunikasi tersebut guru dan siswa telah membahas bersama, tetapi siswa hanya diam dan kurang memberikan respon yang baik dikarenakan siswa kurang begitu paham dengan soal tersebut dan siswa kurang memahami dengan pemodelan matematika. Jika soal yang diberikan oleh guru berbeda dari yang dicontohkan siswa kebinggungan dalam menyelesaikan soal tersebut. Guru

juga pernah membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil kemudian tiap kelompok diminta untuk mendiskusikan materi pembelajaran pada hari itu. Tetapi pada kenyataan di kelas, siswa masih kurang mampu menyelesaikan soal-soal dengan menggunakan komunikasi matematis. Hal ini menunjukkan kurangnya kemampuan komunikasi matematis siswa. Salah satu model Pembelajaran Kooperatif yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa adalah model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD). Menurut Slavin (1995) pembelajaran Kooperatif Tipe STAD meliputi suasana yang kondusif, hubungan yang akrab, pemasukan informasi, aktivitas dan demokrasi. Slavin (1995) mengatakan bahwa dengan menggunakan pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pembelajaran akan lebih menyenangkan, komunikasi siswa akan meningkat, dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan, Sehingga dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa. Menurut Slavin (2005) pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran, dimana siswa belajar dalam kelompok yang heterogen. Siswa diharapkan saling membantu, saling berdiskusi, dan saling berargumentasi untuk mengasah kemampuan yang mereka miliki dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masingmasing. Berdasarkan uraian diatas, peneliti diharapkan dapat memperbaiki proses pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap komunikasi matematika siswa. Peneliti melakukan perbaikan proses pembelajaran dengan menggunakan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan komunikasi matematika siswa. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Apakah penerapan pembelajaran Koperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan komunikasi matematika siswa kelas VIIA 3 MTs Darul Hikmah Pekanbaru pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 pada kompetensi dasar 6.2 (1) Mengindentifikasi sifat-sifat persegipanjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat dan layang-layang dan kompetensi dasar 6.3 (2) Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan komunikasi matematika siswa kelas VIIA 3 MTs Darul Hikmah Pekanbaru semester genap tahun pelajaran 2014/2015 melalui penerapan pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) 4 METODE PENELITIAN Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yang bekerjasama dengan guru matematika yang mengajar di kelas VIIA 3 MTs Darul Hikmah Pekanbaru. Pelaksanaan penelitian adalah pada semester genap pada tahun ajaran 2014/2015. Suharsimi Arikunto (2008) mengemukakan bahwa setiap siklus terdiri dari empat tahap (perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi).pada pelaksanaannya penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Tindakan yang dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas pada penelitian ini adalah penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIA 3 MTs Darul Hikmah

Pekanbaru tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 25 orang. Instrumen penelitian ini adalah perangkat pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Perangkat pembelajaran terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa(lks). Instrumen pengumpul data terdiri dari lembar observasi, tes kemamapuan awal komunikasi matematika dan tes komunikasi matematis. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Observasi mengarahkan aktifitas belajar siswa sebelum proses pembelajaran dengan proses pembelajaran yang berlangsung. Teknik Tes Data digunakan untuk menganalisa data tentang kemampuan komunikasi matematis. Data tentang aktifitas guru dan siswa dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif naratif untuk menemukan kelemahan atau kekurangan pelaksanaan pembelajaran. Kelemahan atau kekurangan tersebut kemudian dijadikan dasar perbaikan proses pembelajaran pada siklus berikutnya, sehingga pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Data Kemampuan komunikasi Matematis Siswa dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa. Pengolahan data kemampuan komunikasi matematis siswa dilakukan dengan tahap berikut. 1) Memberikan skor jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban dan pedoman penskoran yang digunakan. 2) Membuat tabel skor kemampuan awal matematis dan skor komunikasi matematis siswa pada siklus pertama dan siklus kedua. 3) Menentukan skor peningkatan kemampuan komunikasi matematis dengan rumus N- gain ternormalisasi Hake. Menurut Meltzer dalam buku Rostina Sundayana (2014), gain ternormalisasi (N-gain) ini diperkenalkan oleh Hake dan secara sederhana merupakan gain absolut dibagi dengan gain maksimum yang mungkin (ideal), yaitu: 5 Dalam penelitian ini skor awal kemampuan komunikasi matematis adalah skor dasar kemampuan komunikasi matematis sebelum tindakan dan skor kemampuan komunikasi matematis siklus pertama dan siklus kedua adalah skor kemampuan komunikasi matematis yang diperoleh setelah dilakukan tindakan pada siklus pertama dan siklus kedua. Hasil perhitungan rata-rata N-gain kemampuan komunikasi matematis, kemudian diinterpretasi dengan menggunakan klasifikasi dari Hake dalam buku Rostina Sundayana (2014) berikut. Tabel 3.2 Klasifikasi N-gain Menurut Hake dalam buku Rostina Sundayana (2014) Nilai N-gain (g) Klasifikasi Tinggi Sedang Rendah

6 Kriteria Keberhasilan Tindakan Wina Sanjaya (2011) mengatakan bahwa PTK dikatakan berhasil jika masalah yang dikaji semakin mengerucut atau melalui tindakan setiap siklus masalah semakin terpecahkan. Keadaan tersebut terjadi apabila terdapat perbaikan proses pembelajaran setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan komunikasi matematika siswa. Kriteria keberhasilan tindakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. Terjadinya perbaikan proses pembelajaran. Perbaikan proses pembelajaran dilakukan berdasarkan hasil refleksi terhadap proses pembelajaran yang diperoleh melalui lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa. Perbaikan proses pembelajaran terjadi jika penyimpulan pada analisa data aktivitas guru dan aktivitas siswa masing-masing setiap aspeknya mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Peningkatan kemampuan komunikasi siswa Kemampuan komunikasi matematis siswa dikatakan meningkat jika hasil perhitungan klasifikasi rata-rata N-gain kemampuan komunikasi matematis peserta didik lebih dari 0 (nol) (Rostina Sundayana, 2014). HASIL DAN PEMBAHASAN Pada siklus I dilaksanakan tiga kali pertemuan dan satu kali ulangan harian. Pada siklus I yaitu dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga, masih terdapat kelemahan-kelemahan pada proses pembelajaran yang diterapkan. Adapun kelemahankelemahan tersebut yaitu, peneliti belum bisa mengatur waktu dengan baik, diskusi kelompok belum berjalan dengan baik hal ini ditandai dengan adanya siswa yang tidak berpartisipasi dalam kelompoknya, masih ada siswa yang bekerja secara individu dan siswa hanya menyalin jawaban temannya. Pada siklus II dilaksanakan tiga kali pertemuan yaitu pertemuan keempat, kelima, dan keenam, serta satu kali ulangan harian. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, guru telah memperbaiki proses pembelajaran pada siklus II. Dari hasil pengamatan pada lembar pengamatan, selama melakukan tindakan sebanyak tiga kali pada siklus II, terjadi peningkatan dari siklus pertama. Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa secara umum pelaksanaan tindakan untuk siklus II sudah lebih baik dari pada siklus I, yaitu, manajemen waktu guru pada siklus ini lebih baik daripada siklus pertama, siswa sudah teratur menempati kelompok yang telah ditentukan, siswa berdiskusi dengan baik dalam mengerjakan LKS, siswa sudah berpartisipasi dalam kelompok dan mau berpendapat dalam diskusi kelompok. Beberapa perbaikan pada siklus I sudah dilaksanakan dengan baik pada siklus II. Untuk siklus kedua, guru tidak melakukan perencanaan perbaikan pembelajaran karena penelitian ini hanya dilaksanakan sebanyak dua siklus. Berdasarkan analisis data tentang aktivistas guru dan siswa dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD semakin sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan proses pembelajaran semakin membaik.

Sehingga dari analisis data komunikasi matematis siswa dapat diperoleh penghargaan kelompok dan analisis kemampuan komunikasi matematis siswa. Nilai perkembangan siswa pada siklus I dan II disajikan pada tabel berikut: 7 Tabel 4. Nilai penghargaan kelompok pada Siklus I dan Siklus II Nama kelompok Siklus I Siklus II Nilai kelompok Penghargaan Nilai kelompok Penghargaan Satu 30 Super 23,7 Hebat Dua 30 Super 27,5 Super Tiga 30 Super 25 Hebat Empat 30 Super 22,5 Hebat Lima 30 Super 17 Hebat Dari Tabel 4, terlihat bahwa pada siklus I seluruh kelompok yang pemperoleh penghargaan sebagai kelompok super, Namun, pada siklus II tedapat 4 kelompok hebat dan satu kelompok super. Sehingga dari skor kemampuan komunikasi matematis siswa dapat dilihat N-gain peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa seperti yang dimuat pada Tabel berikut: Tabel 4 Rerata Skor Kemampuan Komunikasi Matematis, dan N-gain Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Pretest I Post Test I Pretest II Post Test II Rerata Skor 10,4 19 12,8 30,7 Persentase Skor 43,3% 79,1% 36,77% 78,3% N-Gain 0,63 0,76 Skor Maksimal 24 36 Berikut ini merupakan deskripsi hasil tes kemampuan komunikasi matematis sebelum dan sesudah tindakan setiap kategori. Tabel Statistik Deskriptif Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Kategori Siklus Pertama Siklus Kedua Pretest I Post Test I N-gain Pretest II Post Test II N-gain n 3 2 1 Tinggi Rerata 23 0,9 36 SB 6,14 4,1 Sedang n 20 18 Rerata 18,52 0,6 13,11 31,16 0,7 SB 2,5 3,7 n 1 4 5 Rendah Rerata 17 0,4 27 0,6 SB 1,6 4,8 Keseluruhan n 24 36 Peserta Rerata 19 0,6 42,6 1,2 Didik SB 6,8 7,3 Skor ideal 24 36 Berdasarkan data pada Tabel 5 di atas, diperoleh informasi bahwa siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah yang mendapatkan pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD memperoleh peningkatan kemampuan komunikasi matematis pada siklus pertama dan kedua. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan rataan N-gain kemampuan komunikasi matematis siswa pada setiap kategori, untuk kategori siswa berkemampuan tinggi meningkat sebesar 0,1, kategori siswa berkemampuan sedang meningkat sebesar 0,1, dan kategori kategori siswa berkemampuan rendah meningkat sebesar 0,2. Rerata N-gain kemampuan komunikasi matematis pada siklus pertama adalah 0,6 dengan klasifikasi peningkatan sedang, sedangkan Rerata N-gain kemampuan komunikasi matematis pada siklus kedua adalah 1,2 dengan klasifikasi peningkatan tinggi. Berdasarkan analisis data tentang aktivitas guru dan siswa penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk memperbaiki proses pembelajaran yang sudah semakin sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan proses pembelajaran juga semakin membaik. Siswa terlihat semakin aktif dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilaksanakan, seperti bekerjasama menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dalam kelompok masing-masing, mempresentasikan hasil diskusi, mengajukan pendapat atau pertanyaan bila ada yang tidak mengerti. perencanaan pembelajaran dan proses pembelajaran juga semakin membaik. Jadi dapat dikatakan terjadinya peningkatan proses pembelajaran dengan penerapan proses pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan komunikasi matematika Selama proses penelitian terdapat beberapa kendala. Kendala-kendala ini tidak lepas dari kekurangan peneliti dalam proses pembelajaran, diantaranya pada siklus pertama proses pembelajaran yang diinginkan dalam pembelajaran ini belum tercapai secara optimal. Peneliti juga kurang optimal dalam pengaturan waktu sehingga pada pertemuan pertama, waktu pelaksanaan kegiatan awal lebih lama dari perencanaan. Siswa kesulitan dalam mengidentifikasi masalah, merumuskan hipotesis serta mengumpulkan dan mengolah data pada saat mengerjakan LKS karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Kekurangan-kekurangan pada siklus pertama menjadi bahan perbaikan bagi peneliti untuk melaksanakan proses pembelajaran pada siklus kedua. Melihat karakteristik siswa dan berdasarkan hasil tes komunikasi matematis siklus pertama siswa, peneliti mengubah kelompok pada siklus kedua. Proses pembelajaran pada siklus kedua mengalami perbaikan dari proses pembelajaran Kooperatif tipe STAD. pada siklus pertama karena siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran Pada proses pembelajaran di siklus kedua tahapan-tahapan pembelajaran Kooperatif tipe STAD telah terlaksana sesuai rencana, namun dalam pelaksanaan tiap tahapannya masih belum sempurna seperti pada tahap diskusi kelompok masih ada yang bekerja secara individu. Pada tahapan presentasi masih ada ditemukan siswa yang tidak memperhatikan temannya Untuk itu, peneliti menyarankan agar lebih memotivasi siswa untuk dapat memperhatikan penjelasan dari kelompok lain selama proses diskusi kelas. Berdasarkan analisis data kemampuan komunikasi matematis, diperoleh bahwa rerata N-gain kemampuan komunikasi matematis siswa lebih dari 0 yaitu sebesar 0,63 (klasifikasi sedang) pada siklus pertama dan 0,76 (klasifikasi tinggi) pada siklus kedua. Persentase rerata kemampuan komunikasi matematis pada siklus pertama 79,1% lebih tinggi daripada skor dasar. Sedangkan persentase rerata kemampuan komunikasi matematis pada siklus kedua 78,3% lebih tinggi daripada skor dasar. Berdasarkan kriteria keberhasilan tindakan kemampuan komunikasi matematis siswa dikatakan meningkat jika hasil perhitungan rerata N-gain kemampuan komunikasi matematis siswa lebih dari 0. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif secara signifikan mengalami 8

peningkatan. Terjadinya peningkatan kemampuan komunikasi siswa disebabkan karena dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa bersama kelompok diberikan kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam menemukan sendiri konsep dan prinsip dari materi yang dipelajari. Dengan menemukan sendiri pembelajaran menjadi bermakna dan pengetahuan yang diperoleh bertahan lama atau lama diingat. Hal ini sejalan dengan teori pembelajaran konstruktivisme dan Bruner (dalam Trianto, 2012) bahwa belajar akan lebih bermakna bagi siswa jika siswa mengkonstruksi sendiri prinsip-prinsip dari pada hanya sekedar menerima penjelasan dari guru.. Penelitian relevan yang memperkuat argumen peneliti bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis Dengan demikian pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan kooperatif tipe STAD siswa kelas VII A 3 MTs Darul Hikmah Pekanbaru semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. 9 SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif Tipe STAD dapat memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas kelas VII A 3 MTs Darul Hikmah Pekanbaru semester genab tahun pelajaran 2014/2015 pada kompetensi dasar 6.2 Mengindentifikasi sifat-sifat persegipanjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat dan layang-layang dan kompetensi dasar 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. Melalui penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengemukakan saran-saran yang berhubungan dengan penerapan pembelajaran kooperatif Tipe STAD dalam pembelajaran matematika. Dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan komunikasi belajar matematika siswadalam proses pembelajaran di sekolah. Dalam menyediakan sarana pembelajaran berupa LKS, sebaiknya guru mengunakan bahasa yang lebih komunikatif. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Selain itu, guru sebaiknya mencantumkan alokasi waktu pengerjaan LKS untuk setiap tahapan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Guru perlu memberikan penghargaan yang bervariasi kepada peserta didik yang telah berani dalam mengajukan pertanyaan maupun pendapat, sehingga siswa termotivasi untuk aktif dalam proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas, 2006, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, Jakarta. PermendiknasNomor 22. 2006.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Depdiknas. Jakarta.

Slavin, R.E., 1995. Cooperative Learning,Theory, Reseach and practice, Allynd Bacon. Boston. 10 Bandung. 2005, Cooperative Learning, Teori Riset dan Praktik, Nusa Media, Suharmi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2008, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta. Sumarmo, Utari., 2004, Pembelajaran Keterampilan Membaca Matematika Pada Siswa Sekolah Menangah Pertama, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Sundayana, Rostina., 2014, Statistika Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung. Wina Sanjaya, 2009, Penelitian Tindakan Kelas, Kencana, Jakarta.