PENGARUH IKLAN AUDIO TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG GASTRITIS PADA PENDERITA GASTRITIS Anas Tamsuri, Qurrota A Yuni Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri ABSTRAK Gastritis atau maag merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung. Untuk mencegah terjadinya penyakit gastritis atau maag salah satunya adalah dengan cara makan yang teratur dan istirahat cukup. Tetapi masih banyak masyarakat yang tidak peduli dengan kesehatannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan audio terhadap pengetahuan tentang gastritis pada penderita gastritis di Puskesmas Bendo wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri. Desain yang digunakan adalah pre-test post test one group design yaitu penelitian dilakukan sebanyak dua kali sebelum eksperimen (pre test) dan sesudah eksperimen (post test) dengan satu kelompok subjek. Sampel diambil sebanyak 9 responden dengan teknik Accidental Sampling. Analisa data dilakukan dengan proses editing, coding, tabulating dan analisis statistik diskriptif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan responden tentang gastritis sebelum dan sesudah penyuluhan Iklan Audio di Pukesmas Bendo dari 9 responden memiliki pengetahuan tentang penyakit gastritis dengan nilai maksimal 87 menjadi 100, untuk nilai minimal tetap 7, nilai ratarata dari 39 menjadi 54, untuk nilai median 33 menjadi 54, nilai range 80 menjadi 93, dan untuk nilai standart deviasi 26 menjadi 31. Dari hasil penelitian, maka diketahui bahwa penggunaan iklan audio mempengaruhi pengetahuan responden pada pasien yang menderita gastritis. Kata kunci : Gastritis, pengetahuan, iklan audio ABSTRACT Gasthritis is defined as inflammation touched adversely in mucosa ventriculus. To prevent gasthritis, one of methods is regular dietary consumption. The purpose of this research is to identify the influence of audio advertisment to the knowledge about gasthritis to the gasthritis patients at Bendo Public Health Center in the working area of Health Official of Kediri Regency Government. Research design used pre-test post-test one group design namely research was implemented twice; pre-test and post-test with one subject group. Sample size consisted of 9 respondents by using accidental sampling technique. Data analysis was implemented by comparing knowledge pre and post guidance, then being analyzed as descriptive with determination of mean and standard of deviation. Based on research result that respondent s knowledge about gasthritis pre and post audio advertisement at Bendo Public Health Center showed 9 respondents had knowledge about gasthritis with maximum value 87 became 100; for minimum value still 7; mean from 39 became 54; for median value 33 became 54; 80 became 93; and for standard of deviation 26 became 31. From research result it can be concluded that implementation of audio advertisement influences knowledge of respondents namely gasthritis patients. Key words : Gasthritis, Knowledge, Audio Advertisement Jurnal AKP 49
PENDAHULUAN Penyakit gastritis sering kali terjadi masalah dikalangan masyarakat. Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung (Adwan, 2013). Gastritis merupakan gangguan kesehatan yang paling sering dijumpai di klinik, karena diagnosanya sering hanya berdasarkan gejala klinik bukan pemeriksaan histopatologi (Hirlan, 2006). Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difus atau lokal. Dua jenis gastritis yang paling sering terjadi adalah gastritis supertisialis akut dan gastritis antrofik kronik (Prianto, 2006). Menurut Notoadmodjo (2005) upaya kesehatan pada penderita gastritis melalui 4 cara yaitu preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif salah satu upaya promotif adalah pelayanan pada keluarga, orang sakit dengan tujuan agar mereka mampu mengungkapkan kesehatannya. Menurut Notoadmodjo (2005) media iklan audio adalah media yang mempunyai informasi dan dapat lebih dimengerti. Badan penelitian kesehatan dunia WHO mengadakan tinjauan terhadap beberapa negara dunia dan mendapatkan hasil persentase dari angka kejadian gastritis di dunia, diantaranya Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan Perancis 29,5%. Di dunia, insiden gastritis sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahun. Insiden terjadinya gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya. Persentase dari angka kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO adalah 40,8%. Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274,396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk (Kurnia, 2011). Dari studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2013 di Puskesmas Bendo wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri. Didapatkan data pada bulan Agustus - Oktober 2013 terdapat 35 orang penderita gastritis. Dampak yang terjadi pada pasien yang terkena penyakit gastritis bila tidak ditangani dengan benar adalah anemia, batuk darah yang cukup parah.dan feces bercampur darah (Prayogo, 2005). Penyakit gastritis disebabkan oleh perilaku yang kurang sehat salah satunya adalah makanmakanan yag sulit dicerna, makan yang terlalu pedas terlalu banyak merokok dan minumminuman beralkohol kafein atau dari obat-obatan anti inflamasi nonsteroid (NSAID), Misalnya, endometasin, ibuprofen, naproksen (Sylvia, 2006). Pengetahuan individu merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoadmodjo,2003). Penyakit gastritis ini biasanya disebabkan oleh bakteri endotoksin, minum-minuman beralkohol, kafein atau dari obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (Nsaid). Misalnya endometasin, ibuprofen, naproksen (Sylvia, 2006). Upaya untuk menanggulangi atau mencegah adalah dengan melakukan pendidikan kesehatan dengan cara menggunakan iklan audio yang lebih mudah untuk dimengerti yaitu dengan cara mendengar dan memahami isi serta mengkaji tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit gastritis. METODE PENELITIAN Desain yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimen dengan rancangan One group pre-post test design, dimana dalam rancangan ini tidak ada kelompok pembanding (control), namun dengan adanya observasi pertama (pretest) yang memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (program). Penelitian dilakukan pada April-Mei 2014, di Puskesmas Bendo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita Gastritis yang berobat di Puskesmas Bendo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian penderita Gastritis paru yang berkunjung ke Puskesmas Bendo saat periode penelitian dilakukan. Teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan pengetahuan sebelum Jurnal AKP 50
dilakukan treatment dan setelah dilakukan treatment; dengan membandingkan antara mean pengetahuan sebelum dan setelah treatment. HASIL 1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini. Tabel 1 : Tabel Distribusi jenis kelamin responden dengan penyakit gastritis di Puskesmas Bendo wilayah kerja Dinas kesehatan Kabupaten Kediri Tahun 2014 No Jenis kelamin Jumlah Dalam persen 1 Laki-laki 3 33,3% 2 perempuan 6 66,7% jumlah 9 100% Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 9 responden responden berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 6 responden (66,7%) dan yang berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 3 responden (33,3%). 2. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Karakteristik responden berdasarkan pendidikan di Puskesmas Bendo tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini Tabel 2 : Tabel Distribusi pendidikan responden dengan penyakit gastritis di Puskesmas Bendo wilayah kerja Dinas Kesehatan KabupatenKediri. No Pendidikan Jumlah Dalam persen 1 SD 1 11,1% 2 SMP 5 55,5% 3 SMA 2 22,2% 4 PT 1 11,1% jumlah 9 100% Dari tabel diatas diketahui dari 9 responden responden yang lulus SMP dengan jumlah 5 responden (55,5%), yang lulus SMA 2 responden (22,2%), yang lulus SD 1 responden (11,1%), dan yang perguruan tinggi 1 responden (11,1%). 3. Karakteristik responden berdasarkan usia Karakteristik responden berdasarkan usia di Puskesmas Bendo tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini Tabel 3 : Tabel distribusi usia responden dengan penyakit gastritis di Puskesmas Bendo wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Tahun 2014. Usia Jumlah Dalam Persen (%) 10-19 1 11,1% 20-29 2 22,2% 30-39 2 22,2% 40-49 2 22,2% 50-59 1 11,1% 60-69 1 11,1% 9 100% Dari tabel diatas diketahui dari 9 responden yang berumur 10-19 tahun dengan jumlah 1 responden (11,1%), yang berumur 20-29 tahun dengan jumlah 2 responden (22,2%), yang berumur 30-39 tahun dengan jumlah 2 responden (22,2%), yang berumur 40-49 tahun dengan jumlah 2 responden (22,2%), yang berumur 50-59 tahun dengan jumlah 1 responden (11,1%) sedangkan yang berumur 60-69 dengan jumlah 1 responden (11,1%). 4. Pengetahuan Responden Tentang Gastritis Sebelum Penyuluhan Pengetahuan responden tentang gastritis sebelum penyuluhan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini. Jurnal AKP 51
Tabel 4. Tabulasi sebelum penyuluhan iklan audio di Puskesmas Bendo wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri tahun 2014 Responden Pre Iklan Nilai 1 7 47 2 1 7 3 3 20 4 9 60 5 13 87 6 7 47 7 5 33 8 3 20 9 4 27 max 13 87 min 1 7 mean 5.777778 38.66667 median 5 33 range 12 80 st deviasi 3.973798 26.34712 Dari tabel diatas dari 9 responden yang memiliki pengetahuan tentang penyakit gastritis sebelum penyuluhan dengan nilai maksimal 87, nilai minimal 7, nilai rata-rata 39, nilai median 33, nilai range 80 dan nilai standar deviasi 26. Tabel 5 : Tabulasi sesudah penyuluhan iklan audio di Puskesmas Bendo Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Tahun 2014. Responden Post Iklan Nilai 1 8 53 2 1 7 3 8 53 4 11 73 5 15 100 6 11 73 7 10 67 8 3 20 9 6 40 max 15 100 min 1 7 mean 8.111111 54 median 8 54 range 14 93 st deviasi 4.365018 31.34039 Dari tabel diatas diketahui dari 9 responden yang mengetahui penyakit gastritia sesudah penyuluhan dengan nilai maksimal 100, nilai minimal 7, rata-rata 54, niali median 54, nilai range 93, dan nilai standar deviasi 31 5. Pengetahuan Responden Tentang Gastritis Sesudah Penyuluhan Pengetahuan responden tentang gastritis sesudah penyuluhan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini. Jurnal AKP 52
6. Perbandingan pengetahuan responden sebelum dan sesudah penyuluhan iklan audio di Puskesmas Bendo wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri tahun 2014 Tabel 6 : Tabulasi perbandingan sebelum dan sesudah penyuluhan di Puskesmas Bendo wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Tahun 2014. Responden iklan iklan Pre Post Nilai Nilai 1 7 47 8 53 2 1 7 1 7 3 3 20 8 53 4 9 60 11 73 5 13 87 15 100 6 7 47 11 73 7 5 33 10 67 8 3 20 3 20 9 4 27 6 40 Max 13 87 15 100 Min 1 7 1 7 Mean 5.78 38.67 8.1 54 Median 5 33 8 54 Range 12 80 14 93 st deviasi 3.97 26.35 4.37 31.34 Dari tabel diatas dapat diketahui pengetahuan responden tentang gastritis sebelum dan sesudah penyuluhan Iklan Audio di Pukesmas Bendo dari 9 responden memiliki pengetahuan tentang penyakit gastritis dengan nilai maksimal 87 menjadi 100, untuk nilai minimal tetap 7, nilai rata-rata dari 39 menjadi 54, untuk nilai median 33 menjadi 54, nilai 80 menjadi 93, dan untuk nilai standart deviasi 26 menjadi 31. PEMBAHASAN 1. Pengetahuan responden tentang penyakit gastritis sebelum penyuluhan Pengetahuan responden tentang gastritis sebelum penyuluhan di Puskesmas Bendo Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri tahun 2014 dari 9 responden memiliki pengetahuan tentang penyakit gastritis dengan nilai maksimal 87, untuk nilai minimal 7, nilai mean 39, nilai median 33, nilai range 80, dan nilai standart deviasi 26. Dikutip dari Notoadmodjo (2007) pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaaan terhadap suatu objek tertentu, kondisi pengetahuan tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor pendidikan, pekerjaan, umur, dan lingkungan. Pengetahuan atau kognitif adalah faktor yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (over behavior). Menurut Notoadmodjo (2003), media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak elektronika (TV, radio, computer) dan media luar, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilaku kearah positif. Menurut peneliti kurangnya pengetahuan responden tentang gastritis disebabkan karena kurangnya pendidikan, faktor umur dan kurangnya informasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan upaya untuk meningkatkan informasi di tempat pelayanan kesehatan sekitar salah satunya yaitu berupa penggunaan iklan audio. Jurnal AKP 53
2. Pengetahuan responden tentang penyakit gastritis sesudah penyuluhan Pengetahuan responden tentang gastritis sesudah penyuluhan di Puskesmas Bendo Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri tahun 2014 dari 9 responden memiliki pengetahuan tentang penyakit gastritis dengan nilai maksimal 100, untuk nilai minimal 7, nilai rata-rata 54, nilai median 54, nilai range 93, dan nilai standart deviasi 31. Dikutip dari Notoadmodjo (2007) pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaaan terhadap suatu objek tertentu, kondisi pengetahuan tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor pendidikan, pekerjaan, umur, dan lingkungan. Pengetahuan atau kognitif adalah faktor yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (over behavior). Menurut Notoadmodjo (2003), media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak elektronika (TV, radio, komputer) dan media luar, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilaku kearah positif. Menurut peneliti, peningkatan pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan mereka yang cukup dan pemberian informasi salah satunya melalui iklan audio yang telah diberikan responden yang datang ke tempat pelayanan kesehatan seperti pengertian, faktor penyebab, tanda gejala, penatalaksanaan, dan pencegahan tentang gastritis. Untuk itu perlu adanya kerjasama antara tempat pelayanan kesehatan dengan instansi kesehatan guna meningkatkan frekuensi penyuluhan tentang kesehatan. 3. Pengaruh iklan audio terhadap pengetahuan tentang gastritis pada penderita gastritis Ada pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan gastritis sesudah penyuluhan di Puskesmas Bendo Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri tahun 2014. Ditunjukkan dari hasil Pre-test dan post-test penyuluhan iklan Audio di Pukesmas Bendo dari 9 responden memiliki pengetahuan tentang penyakit gastritis dengan nilai maksimal 87 menjadi 100, untuk nilai minimal tetap 7 nilai rata-rata 39 menjadi 54, nilai median 33 menjadi 54, nilai range 80 menjadi 93 dan untuk nilai standar deviasi 26 menjadi 31 berarti ada pengaruh iklan audio terhadap pengetahuan gastritis pada penderita gastritis di Puskesmas Bendo wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri tahun 2014. Menurut Mubarak (2007) faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan penyuluhan adalah faktor raw input ( peserta penyuluhan / responden), faktor environmental (lingkungan) dan yang paling berpengaruh yakni faktor instrumental input yang terdiri dari program, materi penyuluhan, sasaran dan penyuluh sendiri. Menurut Notoadmodjo (2003) informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi pengetahuan seseorang, bila seseorang banyak memperoleh informasi maka ia mempunyai pengetahuan yang luas. Selain itu menurut Erfandi (2009), informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Menurut peneliti, perbedaan hasil antara sebelum dan sesudah pemberian penyuluhan dipengaruhi oleh faktor kurangnya pendidikan, faktor umur yaitu lansia yang pendengarannya menurun dan responden lebih minat untuk melihat TV dari pada mendengarkan iklan audio yang diputar di Puskesmas Bendo. Jurnal AKP 54
Sesuai dengan kondisi dan teori di atas maka sebaiknya responden agar terus mendapatkan informasi tentang kesehatan khususnya tentang penyakit gastritis. Dalam peningkatan pengetahuan ini perlu dilakukan kerjasama antara pihak puskemas dan instansi kesehatan guna meningkatkan pemberian informasi atau penyuluhan pada responden tentang penyakit gastritis. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh iklan audio pengetahuan tentang gastritis pada penderita gastritis di Puskemas Bendo wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri,maka dapat disimpulkan : 1. Sebelum penyuluhan iklan audio Pengetahuan responden tentang gastritis sebelum penyuluhan di Puskesmas Bendo Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri tahun 2014 dari 9 responden memiliki pengetahuan tentang penyakit gastritis dengan nilai maksimal 87, untuk nilai minimal 7, nilai rata-rata 39, nilai median 33, nilai range 80, dan nilai standart deviasi 26. 2. Sesudah penyuluhan iklan audio Pengetahuan responden tentang gastritis sesudah penyuluhan di Puskesmas Bendo Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri tahun 2014 dari 9 responden memiliki pengetahuan tentang penyakit gastritis dengan nilai maksimal 100, untuk nilai minimal 7, nilai rata-rata 54, nilai median 54, nilai range 93, dan nilai standart deviasi 31 3. Pengaruh iklan audio terhadap pengetahuan tentang gastritis. Pengaruh pengetahuan tentang gastritis sebelum dan sesudah penyuluhan iklan audio di Pukesmas Bendo dari 9 responden memiliki pengetahuan tentang penyakit gastritis dengan nilai maksimal 87 menjadi 100, untuk nilai minimal tetap 7, nilai rata-rata dari 39 menjadi 54, untuk nilai median 33 menjadi 54, nilai range 80 menjadi 93, dan untuk nilai standar deviasi 26 menjadi 31. Sehingga dapat disimpulkan dengan hasil pre-test dari rata rata didapatkan nilai 39 dan setelah dilakukan pemberian iklan audio didapatkan hasil posttest 54 yang berarti Ho ditolak H1 diterima dan dapat diartikan ada pengaruh iklan audio terhadap pengetahuan pada penderita gastritis. KEPUSTAKAAN Adwan, Made. (2013). Penyakit Hati Lambung Usus dan Ambeien. Yogyakarta : Nuha Medika Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed. Revisi Jakarta : PT Rineka Cipta. Brunnert, Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Ed. 8. Jakarta : EGC Hidayat A. (2009). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak Jakarta : Salemba Medika Icha. (2012). Penyakit Gastritis,http://notemrspooh,blogspot.com /2013/10/penyakit gastritis. html (Download tanggal 21 Agustus 2013). Notoadmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta Notoadmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta Notoadmodjo, Soekidjo. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT. Rineka Cipta Notoadmodjo, Soekidjo. (2007). Ilmu Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : PT. Rineka Cipta Nursalam & Pariani. (2001). Pendekatan Praktek Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta. Jakarta : Salemba Medika Prianto, Agus. (2009). Endoskopi Gastrointestinal. Jakarta : Salemba Medika. Suliha,U dkk. (2002). Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan. Jakarta : EGC Jurnal AKP 55
Tamsuri, Anas. (2006). Buku Ajar Riset Keperawatan, Ed. Revisi I Cetakan 3. Kediri: Pamenang Press Utomo, Prayogo. (2005). Apresiasi Penyakit,Cetakan I. Jakarta : PT. Asdi Mahasatya Wahyu, Andri (2011). Maag dan Gangguan Pencernaan. Jakarta :PT. Sunda Kelapa Pustaka Jurnal AKP 56