BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan. Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini di SDN 1 Kotakarang, Kecamatan Telukbetung Barat

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Di dalam model penelitian ini. singkat dapat digambarkan sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

III. PROSEDUR TINDAKAN. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada ipaya pemecahan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III PROSEDUR TINDAKAN. Tempat penelitian adalah kelas X-6 SMA Negeri 6 Bandar Lampung, di

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan. terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dilaksanakan di kelas IV SDN

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri. PTK dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom ction research) yang bersifat refleksi dan. Proses Penelitian Tidakan Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dimana tempat ini sekaligus tempat penulis melaksanakan tugas mengajar. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

III. PROSEDUR PENELITIAN. dalam kelas yang dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 RSBI SMPN 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Xaverius 3 Bandar Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester genap dalam waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013. 3.1.3 Subjek Penelitian Subjek dan kajian penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah satu kelas VI C dengan jumlah siswa 40 anak yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan tahun pelajaran 2012-2013. 3.2 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam bentuk siklus.tujuan penelitian ini untuk memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran melalui siklus berdaur ulang, Arikunto, (2006: 32)

28 Alur Penelitian Tindakan Kelas Alur tindakan kelas dapat dilihat pada gambar di bawah ini! Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Laporan Bagan 1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dikutip dari Arikunto (2006:16) Adapun urutan kegiatan penelitian secara garis besar sebagai berikut : 1. Tahap Perencanaan a) Bersama dengan observer membuat jadwal perencanaan tindakan untuk menentukan materi pokok yang akan disampaikan. b) Mempersiapkan kelengkapan yang digunakan dalam pembelajaran, seperti silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) c) Mempersiapkan materi pembelajaran yang telah ditetapkan, yaitu drama pendek dan menjabarkan materi ke dalam beberapa kelompok.

29 d) Menyiapkan skenario pembelajaran yang menggunakan metode sosiodrama. e) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berupa angket yang akan diisi oleh siswa. f) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan atau aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. g) Menyiapkan perangkat dokumentasi untuk mendokumentasikan kegiatan siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. 2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran dilaksanakan dua kali pertemuan, pada setiap pertemuan berlangsung dua jam pelajaran(2 x 35 menit). Dan setiap kali akhir pertemuan dilakukan tes berbicara. Tahap pelaksanaan pada setiap pertemuan meliputi: a. Kegiatan Awal - Apersepsi dan motivasi - Tanya jawab tentang materi pelajaran yang akan dipelajari - Mengajukan pertanyaan tentang drama pendek b. Kegiatan Inti - Mendengarkan drama pendek yang disampaikan secara lisan - Menjawab pertanyaan sesuai dengan drama pendek yang disampaikan secara lisan - Menentukan judul drama pendek yang disampaikan secara lisan - Menceritakan kembali drama pendek yang disampaikan secara lisan

30 - Bertanya jawab tentang hal yang belum diketahui - Bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman memberikan penguatan dan penyimpulan c. Kegiatan Akhir - Penugasan - Mengadakan refleksi tentang proses dan hasil belajar - Menyimpulkan 3. Tahap pengamatan/observasi - Melakukan pengamatan terhadap pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan metode sosoiodrama - Mencatat kelemahan dan kelebihan pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan metode sosiodrama - Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penggunaan metode sosiodrama - Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran dan perbaikan untuk pembelajaran berikutnya 4. Tahap Refleksi - Menganalisis temuan saat melakukan observasi. - Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat pembelajaran berbicara menggunakan metode sosiodrama. - Melakukan refleksi terhadap penggunaan metode soiodrama. - Melakukan refleksi terhadap aktivitas peserta didik dalam pembelajaran keterampilan berbicara.

31 - Melakukan refleksi terhadap hasil tes keterampilan berbicara siswa. - Mencari solusi terhadap kelemahan pada siklus I untuk perbaikan pembelajaran. - Mengevaluasi hasil refleksi, mendiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk digunakan pada pembelajaran berikutnya. 3.3 Instrumen Penilaian Pengamatan yang dilakukan secara kolaborasi yang melibatkan teman sejawat sebagai observer di kelas menggunakan instrumen penelitian sebagai berikut: 1. Lembar Observasi Lembar observasi siswa dan guru digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahui aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan metode sosiodrama. 2. Tes Hasil Belajar Tes berbicara dilaksanakan pada waktu pelaksanaan kegiatan bermain peran dalam setiap siklusnya. Dalam penelitian ini ada 2 siklus berarti ada 2 tes,yaitu tes performen dan tes pengisian lembar angket siswa.tes performen digunakan untuk mengukur sejauh mana tingkat keterampilan berbicara siswa. Sedangkan tes pengisian lembar angket siswa digunakan siswa dalam menanggapi

32 respon penerapan metode sosiodrama untuk meningkatkan keterampilan berbicara. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui: 3.4.1 Observasi: Dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran berbicara menggunakan metode sosiodrama. 3.4.2 Dokumentasi: Dipergunakan untuk mengumpulkan data nama dan jumlah siswa kelas VI C SD Xaverius 3 Bandar Lampung. 3.4.3 Teknik Tes: Dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil tes keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan metode sosiodrama. 3.5 Teknik Analisis Data Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran, perlu dilakukan analisis data. Pada penelitian tindakan kelas ini, digunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. 3.5.1 Analisis Data Kualitatif Data kualitatif ini dari pengamatan siswa dan guru pada saat pembelajaran berlangsung sesuai indikator observasi yang telah disusun kemudian dipresentase

33 pada setiap pertemuan. Untuk menghitung hasil observasi untuk siswa dan guru menggunakan rumus: Ʃ skor perolehan P = x 100% Ʃ skor total Keterangan P = tingkat keberhasilan Untuk melihat tingkat keberhasilan siswa dan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran digunakan lima kategori,yaitu dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1: Kriteria Keberhasilan Aktivitas Peserta Didik dan Kinerja Pendidik dalam (%) No Tingkat Keberhasilan Keterangan 1. > 80% Sangat Tinggi 2. 60-78% Tinggi 3. 40-59% Sedang 4. 20-39% Rendah 5. <20% Sangat Rendah (Sumber:Aqib dkk,2009:41) 3.5.2 Analisis Data Kuantitatif Sedangkan analisis kuantitatif akan digunakan untuk mendiskripsikan kemampuan belajar siswa dalam hubungannya dengan penguasaan materi yang diajarkan oleh pendidik.

34 Nilai rata-rata hasil belajar peserta didik dapat dihitung dengan menggunakan rumus rata-rata hitung. Keterangan: N = Banyaknya peserta didik X i = Nilai peserta didik Tabel 3.2: Kriteria Penilaian Berbicara Menggunakan Metode Sosiodrama No. Aspek yang Dinilai Skor nilai 1. Kejelasan pelafalan 20 2. Intonasi 15 3. Ketepatan Kalimat 20 4. Kelancaran 20 5. Ekspresi 15 6. Kesesuaian Tema 10 (Sumber: adaptasi dari Nurgiantoro, 2012: 408) 3.6 Indikator Keberhasilan Keterampilan berbicara menggunakan metode sosiodrama dikatakan berhasil apabila tingkat keberhasilan siswa secara klasikal mencapai 75% dari total jumlah siswa telah lulus KKM dengan nilai sekurangkurangnya 70 yang ditentukan di sekolah.