PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE PROBLEM BASED LEARNING DI SMA NEGERI 2 SUNGAI RAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN METODE SNOWBALL THROWING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT)

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERDISKUSI DENGAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SISWA KELAS VIII F SMPN 1 PADANG PANJANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X.8 DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE SINEKTIK UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI JLABAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

Raehanun 1, Rukayah 2, Ruli Hafidah 1. 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK PADA SISWA SMA NEGERI 3 SANGGAU

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MENGGUNAKAN TIPE COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT DINAS MENGGUNAKAN METODE INKUIRI SMP NEGERI 1 SELIMBAU

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN KOTAK KATA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

Gina Agniya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel :

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa,

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 PONTIANAK

PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI KELAS V SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV MELALUI PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING SD NEGERI PLOSO 1 PACITAN

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI LISAN PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE DISKUSI BAHASA INDONESIA KELAS VI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH

Penerapan Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Tegalsari 04 Ambulu Jember

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARTIKULASI DI SD NEGERI 06 ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PEMANGKAT

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INDONESIA DENGAN METODE SOSIODRAMA SISWA KELAS V DI SDN 10 TANJUNG PAOH TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMBANGKAN PARAGRAF DENGAN METODE STAD PADA SISWA SMK PGRI PONTIANAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VII C SMP PIRI NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII.B DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN WONOSARI 4

Abstract. Setyo Mulyaningsih Guru Bahasa Inggris SMA N 7 Purworejo Kabupaten Purworejo. CLLT 2017 Conference on Language and Language Teaching

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Rustam Effendi dan Hendra

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Abstrak. questions is 77.5 %, the percentage of the average response to the question was

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODELS TYPE WRITE A ROUND TO IMPROVE THE CAPABILITIES OF WRITING STUDENTS CLASS V SD NEGERI 5 TANJUNG PUNAK

IMPROVING SKILLS ESSAY WRITING BARE INDONESIAN THROUGH COOPERATIVE LEARNING TYPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

ABSTRAK. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Script, Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa, Mata Pelajaran Geografi ABSTRACT

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE DALAM PEMBELAJARAN IPS

Meningkatkan Hasil Belajar Bercerita Melalui Media Boneka Tangan Pada Siswa Kelas II SDN Dukuhmencek 01 Sukorambi Jember

TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIIIA MTS ZAINUL BAHAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)

Fika Yunifa Efrianingrum, Triwahyudianto, Rofi ul Huda Universitas Kanjuruhan Malang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIME TOKEN ARENDS DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL SMA MUJAHIDIN PONTIANAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS BIOGRAFI MODEL PROJECT BASED LEARNING SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK INFORMASI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE NHT SISWA SMA NEGERI 10 PONTIANAK OLEH SUCI PRASTIWI F

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SISWA KELAS IVB PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL CONCEPT SENTENCE

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SDN 12 Biau

Model Cooperative Learning Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII 4 SMP NEGERI 1 MAKASSAR

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK Karin Ajeng Febriani, Nanang Heryana, Djon Lasmono Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP Untan, Pontianak Email: alifgunawan19@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peningkatan keterampilan berbicara siswa kelas VIII B SMP Negeri 13 Pontianak menggunakan model pembelajaran cooperative script. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan sebanyak 2 (dua) siklus. Hasil dan pembahsan menunjukkan bahwa model pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas VIII B SMP Negeri 13 Pontianak. Hasil tindakan siklus I nilai rata-rata siswa 64,4 dan dilaksanakan tindakan siklus II meningkat menjadi 79,4. Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas menggunakan model pembelajaran cooperative script telah berhasil meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa SMP Negeri 13 Pontianak. Kata kunci : Keterampilan Berbicara, Model Pembelajaran Cooperative Script Abstract: This study aims to determine students speaking skills enhancement classes VIII B SMPN 13 Pontianak using cooperative script. This type of research is classroom action research (PTK). The method used is descriptive qualitative method. The study was conducted two (2) cycles. Results and discussion shows that the method of cooperative script can improve students speaking skills classes VIII B SMPN 13 Pontianak. The first cycle measures the average value of students 64,4 and held the second cycle students average score increased to 79,4. It can be concluded that a class action research using cooperative script method has succeeded in improving speaking skills in Class VIII B SMPN 13 Pontianak. Keywords : Speaking Skills, Cooperative Script model of learning K eterampilan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Pembelajaran bahasa Indonesia yang baik, diharapkan mampu menghasilkan siswa yang terampil dan menguasai bahasa. Satu di antara keterampilan berbahasa yang memegang peranan penting dalam pembelajaran adalah keterampilan berbicara. Keterampilan siswa dalam berbahasa tidak terlepas dari cara mengajar yang baik, suasana kelas yang kondusif, dan strategi pembelajaran yang tepat. Dari hasil identifikasi masalah dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII B SMP Negeri 13 Pontianak yaiutu Fatmawati, S.Pd. diperoleh informasi bahwa permasalahan yang paling menonjol adalah hasil rata-rata 1

keterampilan berbicara pada siswa kelas VIII B belum mencapai standar ketuntasan belajar. Standar ketuntasan belajar mengajar yang telah ditentukan untuk mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu 78. Penyebab rendahnya hasil berbicara pada siswa karena beberapa faktor antara lain. Pertama, rendahnya kemampuan berbicara siswa di depan kelas pada saat kegiatan diskusi berlangsung. Kedua, rendahnya pemahaman siswa terhadap cara menanggapi hal yang menarik dari kutipan novel remaja (asli atau terjemahan). Ketiga, rendahnya respon siswa terhadap materi pembelajaran berbicara khususnya menanggapi hal yang menarik dari kutipan novel remaja (asli atau terjemahan). Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran keterampilan berbicara. Kualitas proses pembelajaran diharapkan dapat meningkat dan hasil pembelajaran berupa keterampilan berbicara siswa pun meningkat. Pendekatan dalam pembelajaran berbicara yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif, yaitu model cooperative script. Pembelajaran dengan model cooperative script memungkinkan siswa untuk belajar bekerja sama, bertanggung jawab terhadap kelompok, dan belajar keterampilan berkomunikasi. Model cooperative script ialah model belajar siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagianbagian materi yang dipelajari (Suprijono, 2014:16). Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa model cooperative script bertujuan untuk bekerja sama secara berpasangan dengan bergantian menjadi pembicara kemudian menyampaikan hasil diskusi. Kelebihan model ini yang semakin memperkuat alasan peneliti untuk menggunakan model cooperative script. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti peningkatan keterampilan berbicara menggunakan model cooperative script pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 13 Pontianak. Alasannya ialah agar memberikan suatu inovasi dan perbaikan dalam proses pembelajaran yang lebih menarik serta meningkatkan hasil pembelajaran di sekolah tersebut. Malasah dalam penelitian ini adalah, bagaimanakah peningkatan keterampilan berbicara siswa kelas VIII B SMP Negeri 13 Pontianak tahun 2014/2015 dengan menggunakan model cooperative script. Manfaat penelitian ini dapat mengatasi kesulitan dalam belajar bahasa Indonesia terutama kemampuan berbicara pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 13 Pontianak. Menurut Tarigan (2008:3) menyatakan bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Menurut Arsjad dan Mukti (1968:17) kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Menurut Nurgiyantoro (2011:399) dalam kegiatan berbicara diperlukan penguasaan terhadap lambang bunyi baik untuk keperluan menyampaikan maupun menerima gagasan, sedangkan lambang visual tidak diperlukan untuk aktivitas berbicara. Jadi, berbicara adalah kemampuan seseorang dalam mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, atau bahkan menyampaikan gagasan dan perasaan kepada pendengar. 2

Menurut Suprijono (2014: 126) cooperative script adalah metode belajar siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagianbagian materi yang dipelajari. Pembelajaran ini menuntut siswa untuk bertanggung jawab terhadap kelompok, berpandangan bahwa memiliki tujuan yang sama, dan berbagi kepemimpinan dalam kelompok. Implementasi model cooperative script ini adalah sebagai berikut. Pertama, guru membagi siswa untuk berpasangan. Kedua, guru membagikan wacana atau materi kepada setiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan. Ketiga, guru dan siswa menetapkan siapa yang berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar. Keempat, pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat/menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya. Kelima, bertukar peran. Siswa yang semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Keenam, siswa membuat kesimpulan bersama dengan guru. Ketujuh, penutup, siswa melakukan refleksi bersama guru. METODE Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Metode ini digunakan untuk menggambarkan peningkatan keterampilan berbicara menggunakan model cooperative script pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 13 Pontianak tahun pelajaran 2014/2015. Peningkatan keterampilan berbicara siswa akan dilihat dari kemampuan siswa dalam menyesuaikan isi pembicaraan dengan topik, melafalkan kalimat dengan jelas dapat dimengerti oleh orang lain, menggunakan diksi yang tepat pada pembahasan topik pembicaraan, dan kelancaran dalam berbicara. Bentuk penelitian ini adalah bentuk kualitatif. Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 13 Pontianak di Jalan Tebu. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 13 Pontianak, berjumlah 38 siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Alasan peneliti memilih penelitian tindakan kelas karena penelitian ini menerapkan tindakan di dalam kelas yang dilakukan sesuai dengan metodologi penelitian yang di dalamnya terdapat beberapa siklus. Prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri 3 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan hasil. Tahap Perencanaan Hal-hal yang dilakukan, antara lain: 1) mewawancarai guru mata pelajaran bahasa Indonesia. 2) menentukan kelas yang diobservasi. 3) berdiskusi dengan guru untuk membuat RPP, instrumen penilaian, dan membuat lembar observasi. Tahap pelaksanaan Pelaksanaan pada penelitian tindakan kelas ini berupa kegiatan belajar mengajar di kelas dengan mengaplikasikan semua persiapan yang telah dilakukan. Guru akan melaksanaan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah dibuat diperencanaan, sedangkan peneliti akan mengamati meenggunakan lembar observasi yang telah dibuat. 3

Tahap hasil Hasil pada tahap ini berupa, hasil siswa mengikuti pembelajaran. Hasil ini akan menentukan berhasil tidaknya model yang digunakan. Hasil dalam penelitian ini berupa hasil siswa dalam menyesuaikan isi pembicaraan dengan topik, melafalkan kalimat dengan jelas dapat dimengerti oleh orang lain, menggunakan diksi yang tepat pada pembahasan topik pembicaraan, dan kelancaran dalam berbicara dari sebuah kutipan novel remaja terjemahan yang telah disediakan oleh guru. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru bidang studi bahasa Indonesia, siswa kelas VIII B SMP Negeri 13 Pontianak, RPP, IPKG I, dan IPKG II. Data dalam penelitian ini adalah RPP, hasil pengamatan, dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 13 Pontianak tahun pembelajaran 2014/2015. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian ini dilaksanakan pada satu di antara kelas VIII SMP Negeri 13 Pontianak. Kelas yang menjadi subjek penelitian ini adalah kelas VIII B, terpilihnya kelas VIII B sebagai subjek penelitian karena kelas ini mendapatkan nilai rata-rata terendah dari kelas lain. Jumlah siswa di kelas VIII B berjumlah 38 siswa. Agar lebih jelas maka nilai siswa akan dijabarkan ke dalam tabel berikut ini. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Pada siklus pertama, ada beberapa hal yang belum terlaksana, hal ini dapat dilihat dari lembar observasi. Kekurangan pada siklus I, diperbaiki dan disempurnakan pada siklus II. Pada siklus II semua skenario yang dibuat terlaksana dengan baik. Nilai siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus, hal ini menandakan bahwa penggunaan model cooperative script dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Berikut penjabaran hasil siklus I dan siklus II. Siklus I Perencanaan 1) Berdiskusi mengenai model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran berbicara dengan KD 14.2 menanggapi hal yang menarik dari kutipan novel remaja (asli atau terjemahan), dengan teks yang dikerjakan pada siklus I yang berjudul Gambar Kedelapan Akhir Musim Panas. 2) Menyusun RPP, rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat peneliti, didiskusikan kembali dengan guru. 3) Menyiapkan instrumen penelitian. Keempat, mengatur jadwal pelaksanaan siklus I. Pelaksanaan Pelaksanaan pada siklus I dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali pertemuan. 2 kali pertemuan 80 menit. 1) Hasil pengamatan terhadap kemampuan guru melaksanakan pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan model coopertaive script, guru masih belum menguasai model dengan baik sehingga ketika mengajar guru masih terlihat kaku. 2) Hasil pengamatan terhadap siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan cooperatvie script, ada beberapa siswa yang 4

tidak mengikuti pembelajaran dengan baik. Selain itu ada siswa yang tidak mau bertanya kepada guru dan berbicara di luar konteks pelajaran. 3) Hasil tes keterampilan berbicara menggunakan model cooperativ script mengalami peningkatan. Tabel 1 Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Siklus I No Kategori Rentang Frekuensi Bobot Presentase Rata- Nilai Skor rata 1. Sangat kurang 0-49 2 70 2,85% 2450 2. Kurang 50-59 4 200 8,17% 38 3. Cukup 60-69 16 960 39,19% =64,4 4. Baik 70-79 8 560 22,86% 5. Sangat baik 80-100 8 660 26,93% Jumlah 38 2450 100% Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa pada siklus I kemampuan siswa dalam berbicara menggunakan model cooperative script termasuk dalam kategori cukup. Hal ini terbukti dari 38 siswa yang mengikuti pembelajaran, ada 8 siswa yang memperoleh nilai sangat baik, ada 8 siswa yang memperoleh nilai dalam kategori baik, ada 16 siswa yang memperoleh nilai dalam kategori cukup, ada 4 siswa yang memperoleh nilai dalam kategori kurang, dan ada 2 siswa yang memperoleh nilai dalam kategori sangat kurang. Hasil belajar siswa tersebut menunjukkan bahwa nilai belum memenuhi standar ketuntasan minimal belajar. Jumlah siswa yang tergolong tuntas dalam siklus I ini hanya 26,93% siswa. Nilai tersebut kurang memuaskan sehingga perlu diadakan pembelajaran siklus II. Siklus II Perencanaan 1) Peneliti dan guru berkolaborasi membuat RPP. 2) guru dan peneliti membuat pedoman observasi sikap siswa, pedoman observasi kemampuan guru melaksanakan pembelajaran, dan pedoman untuk penilaian keterampilan berbicara siswa. Pelaksanaan Pelaksanaan pada siklus II dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali pertemuan. 2 kali pertemuan 80 menit. Hasil 5

1) Hasil pengamatan terhadap kemampuan guru melaksanakan pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan model cooperative script, guru telah menguasai model dengan baik. 2) Hasil pengamatan terhadap sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan model cooperative script, hampir semua siswa mengikuti pelajaran dengan baik. 3) Hasil tes keterampilan berbicara menggunakan model cooperative script mengalami peningkatan. Tabel 2 Nilai Keterampilan Berbicara Siklus II No Kategori Rentang Frekuensi Bobot Presentase Rata- Nilai Skor rata 1. Sangat kurang 0-49 0 0 0% 3020 2. Kurang 50-59 2 100 3,31% 38 3. Cukup 60-69 2 120 3,98% =79,4 4. Baik 70-79 7 490 16,22% 5. Sangat baik 80-100 27 2310 76,49% Jumlah 38 3020 100% Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa pada siklus II, siswa sudah mampu berbicara mengemukakan hal yang menarik dari kutipan novel remaja. Hal itu terbukti dari 38 siswa yang mengikuti pembelajaran, ada 34 siswa yang dinilai tuntas dalam proses pembelajaran. Siswa yang memperoleh nilai sangat kurang tidak ada atau 0 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 4 siswa. Hasil belajar yang dicapai tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan pada siklus II, setelah proses pembelajaran dilakukan dengan model cooperative script yaitu dengan nilai rata-rata 79,4. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa termasuk dalam kategori baik. Nilai tersebut sudah memuaskan sehingga tidak perlu diadakan pembelajaran siklus III. Pembahasan Pembahasan hasil penelitian ini meliputi hasil belajar siswa kelas VIIIB SMPN 13 Pontianak setelah mengikuti pembelajaran berbicara menggunakan model pembelajaran cooperaive script. Pembahasan ini berdasarkan hasil perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilakukan pada siklus I dan siklus II. Hasil penelitian tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut. 6

Langkah-langkah yang telah disusun dengan berkolaborasi dengan guru telah dilakukan dengan baik, mulai dari siklus I dan siklus II dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan siswa dan kesulitan siswa dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator. Model pembelajaran cooperative script sangat memengaruhi sikap siswa dalam pembelajaran dan kemampuan berbicara siswa mengemukakan hal yang menarik dari kutipan novel remaja terjemahan. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan dua siklus yang telah dilakukan Siswa yang mengikuti pembelajaran pada siklus I dan siklus II berjumlah 38 siswa atau 100% hadir. Hasil penilaian tersebut dikelompokkan dalam lima kategori yaitu, sangat kurang, kurang, cukup, baik, dan sangat baik. Hasil tes pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative script pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3 Penilaian Hasil Tes Kemampuan Berbicara Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Script pada Siklus I No Kategori Frekuensi Persentase 1. Sangat kurang 2 2,85% 2. Kurang 4 8,17% 3. Cukup 16 39,19% 4. Baik 8 22,86% 5. Sangat baik 8 22,93% Jumlah 38 100% Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa hasil penilaian kemampuan berbicara siswa menggunakan model pembelajaran cooperative script pada siklus I yaitu, masih ada 2 atau 2,85% siswa dengan kategori sangat kurang. Untuk kategori kurang sebanyak 4 atau 8,17% siswa. Untuk kategori baik sebanyak 8 atau 22,86% siswa dan kategori sangat baik sebanyak 8 atau 22,93% siswa. Artinya, 8 siswa atau 22,93% siswa tersebut belum mencapai nilai ketuntasan karena berdasarkan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, pembelajaran dikatakan berhasil apabila 75% dari keseluruhan jumlah siswa mendapat nilai minimal 78 sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) sekolah. Tabel 4 Penilaian Hasil Tes Kemampuan Berbicara Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Script pada Siklus II No Kategori Frekuensi Persentase 1. Sangat kurang 0 0% 7

2. Kurang 2 3,31% 3. Cukup 2 3,98% 4. Baik 7 16,22% 5. Sangat baik 27 76,49% Jumlah 38 100% Data tabel tersebut menunjukkan bahwa hasil penilaian kemampuan berbicara siswa menggunakan model pembelajaran cooperative script pada siklus II yaitu, sebanyak 27 atau 76,49% siswa dengan kategori sangat baik. Berdasarkan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, hasil tersebut jelas telah mencapai nilai ketuntasan yaitu di atas 75%. Berdasarkan kedua tabel di atas, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan kemampuan berbicara siswa pada saat mengikuti pembelajaran dari siklus I ke siklus II. Nilai yang diperoleh pada siklus I sebesar 64,4% dan siklus II sebesar 76,49%. Dengan demikian terjadi peningkatan sebesar 12,09%. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru dan siswa melalui penelitian tindakan kelas, dapat disimpulkan secara umum bahwa model pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan kemampuan berbicara mengemukakan hal yang menarik dari kutipan novel remaja terjemahan pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 13 Pontianak tahun pembelajaran 2014/2015. Pada siklus I nilai rata-rata 64,4. Siklus II nilai rata-rata 79,4. Mengalami peningkatan sebesar 15. Simpulan secara umum, dijabarkan menjadi beberapa sub simpulan, sebagai berikut. 1) Model cooperative script dapat meningkatkan keterampilan berbicara dari aspek kesesuaian topik. Hasil pada siklus I nilai ratarata hanya 16,84%. Pada siklus II meningkat mencapai rata-rata 21,84%. Persentase peningkatan sebesar 5%. 2) Model cooperative script dapat meningkatkan keterampilan berbicara dari aspek pelafalan. Hasil pada siklus I nilai rata-rata hanya 15,78%. Pada siklus II meningkat mencapai rata-rata 18,94%. Persentase peningkatan sebesar 3,16%. 3) Model cooperative script dapat meningkatkan keterampilan berbicara dari aspek diksi. Hasil pada siklus I nilai rata-rata hanya 14,47%. Pada siklus II meningkat mencapai rata-rata 18,15%. Persentase peningkatan sebesar 3,68%. 4) Model cooperative script dapat meningkatkan keterampilan berbicara dari aspek kelancaran. Hasil pada siklus I nilai rata-rata hanya 17,10%. Pada siklus II meningkat mencapai rata-rata 20,26%. Persentase peningkatan sebesar 3,16%. 8

Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, peneliti memberikan saransaran sebagai berikut. 1) Sebaiknya pembelajaran berbicara mengemukakan hal yang menarik dari kutipan novel remaja terjemahan di kelas VIII SMP Negeri 13 Pontianak dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran cooperative script, siswa menjadi aktif, dan penggunaan metode ceramah berkurang. 2) Guru hendaknya tidak mengabaikan media pembelajaran karena media pembelajaran membantu meningkatkan minat belajar siswa. 3) Interaksi guru dan siswa agar terjalin dengan baik, siswa seharusnya lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. DAFTAR RUJUKAN Arsjad, Maidar G dan Mukti. 1988. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta:Erlangga. Nurgiyantoro, Burhan. 2011. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: BPFE. Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.. 9