Ekstrak Daun Gedi (Abelmoschus manihot) pada Ayam Broiler

dokumen-dokumen yang mirip
PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang

Perbandingan Performans Broiler yang Diberi Kunyit dan Temulawak Melalui Air Minum

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Konsumsi Ransum. Tabel 8. Rataan Konsumsi Ransum Per Ekor Puyuh Selama Penelitian

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan kaidah-kaidah dalam standar peternakan organik. Pemeliharaan

PERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING UMUR HARI YANG DIBERI EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus costaricensis)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

PENGARUH PENUNDAAN PENANGANAN DAN PEMBERIAN PAKAN SESAAT SETELAH MENETAS TERHADAP PERFORMANS AYAM RAS PEDAGING ABSTRACT

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 5 minggu pada tanggal 25 Oktober 2016

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

PENGGUNAAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN DALAM PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KONSUMSI DAN EFISIENSI PAKAN AYAM PEDAGING

I. PENDAHULUAN. Peternakan broiler merupakan salah satu sektor usaha peternakan yang

PENGGUNAAN PRODUK FERMENTASI DAN KUNYIT DALAM PAKAN TERHADAP PERFORMAN AYAM PEDAGING DAN INCOME OVER FEED AND CHICK COST

PEMANFAATAN STARBIO TERHADAP KINERJA PRODUKSI PADA AYAM PEDAGING FASE STARTER

PENGARUH PERENDAMAN NaOH DAN PEREBUSAN BIJI SORGHUM TERHADAP KINERJA BROILER

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL

Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

PENGARUH PENUNDAAN PENANGANAN DAN PEMBERIAN PAKAN SESAAT SETELAH MENETAS TERHADAP PERFORMANS AYAM RAS PEDAGING ABSTRACT

I. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and

I. PENDAHULUAN. dan perkembangan pengetahuan masyarakat tentang gizi. Tingkat konsumsi

PENGARUH PEMBERIAN FEED ADDITIVE RI.1 DAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PENAMPILAN AYAM BROILER SKRIPSI ATA RIFQI

PENGARUH MANIPULASI RANSUM FINISHER TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PAKAN DALAM PRODUKSI BROILER

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari pada 16 Maret sampai 15 April 2014,

I. PENDAHULUAN. pengetahuan masyarakat tentang gizi yang meningkat. Penduduk Indonesia

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2015 di

Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kandang closed house milik PT. Rama Jaya Farm,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 25 September 17 Oktober 2012 di unit kandang

I. TINJAUAN PUSTAKA. memiliki karakteristik ekonomis dengan ciri khas yaitu pertumbuhan yang cepat, konversi

PERFORMA DAN NILAI EKONOMIS AYAM BROILER YANG DIBERI FEED ADDITIVE "SIGI LNDAH" DALAM AIR MINUM SKRIPSI TITISARI

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN PEPAYA TERHADAP TAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER (The Effect of Papain Extract on the Broiler Performance)

SKRIPSI. PERFORMAN AYAM ARAB YANG DIBERI EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) PADA UMUR 8-13 MINGGU. Oleh: Ardianto

KOMBINASI AZOLLA MICROPHYLLA DENGAN DEDAK PADI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BAHAN PAKAN LOKAL AYAM PEDAGING

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di kandang percobaan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di unit kandang

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

Perbandingan Performans Dua Strain Broiler Yang Mengonsumsi Air Kunyit

Tepung Ampas Tahu Dalam Ransum, Performa Ayam Sentul... Dede Yusuf Kadasyah

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Suhu Kandang Selama Lima Minggu Penelitian Pengukuran Suhu ( o C) Pagi Siang Sore 28-32

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan penetasan final stock ayam petelur selalu mendapatkan hasil samping

EFFECT OF HOUSE TEMPERATURE ON PERFORMANCE OF BROILER IN STARTER PERIOD

PEMANFAATAN JAMU AYAM SEBAGAI FEED SUPLEMENT TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI AYAM BURAS DI DESA GARESSI, KECAMATAN TANETE RILAU, KABUPATEN BARRU

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

V. PEMANFAATAN HERBAL UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH AYAM KUB

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

Pengaruh Penggunaan Zeolit dalam Ransum terhadap Konsumsi Ransum, Pertumbuhan, dan Persentase Karkas Kelinci Lokal Jantan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN CAMPURAN BUNGKIL INTI SAWIT DAN ONGGOK TERFERMENTASI OLEH

PENGARUH PEMBERIAN FEED SUPPLEMENT VITERNA PADA AIR MINUM TERHADAP PENAMPILAN AYAM PEDAGING

PERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING YANG DIBERI PENAMBAHAN TEPUNG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) DALAM RANSUM

Perbandingan Performans Dua Strain Broiler yang Mengonsumsi Air Kunyit

I. PENDAHULUAN. sangat cepat dibandingkan dengan pertumbuhan unggas lainnnya. Ayam broiler

Pengaruh Jenis Alat Pemanas Kandang Indukan terhadap Performan Layer Periode Starter

HASIL DAN PEMBAHASAN. Peubah* Konsumsi Ekstrak Daun Konsumsi Saponin

Pengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Air Minum yang Berbeda Temperatur terhadap Performan Ayam Petelur Periode Grower.

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan jumlah ransum yang tersisa (Fadilah, 2006). Data rataan konsumsi ransum

SURYA AGRITAMA Volume 4 Nomor 1 Maret 2015

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

Manajemen Pemeliharaan Ayam Jantan

PENGARUH PENGGUNAAN KOMBINASI ASAM SITRAT DAN ASAM LAKTAT CAIR DAN TERENKAPSULASI SEBAGAI ADITIF PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

TINJAUAN PUSTAKA Probiotik

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

II. TINJAUAN PUSTAKA. ayam yang umumnya dikenal dikalangan peternak, yaitu ayam tipe ringan

MATERI DAN METODE. Materi

I. PENDAHULUAN. Non-nutritive feed additive merupakan suatu zat yang dicampurkan ke. dalam ransum ternak dengan bermacam-macam tujuan misalnya, memacu

PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP PERFORMA PRODUKSI AYAM PETELUR FASE AWAL GROWER

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 26 hari mulai 15 April--10 Mei 2014, di

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

I. PENDAHULUAN. peternakan pun meningkat. Produk peternakan yang dimanfaatkan

Performan Ayam Pedaging yang Diberi Probiotik dan Prebiotik dalam Ransum (Performances of Broilers That Given Probiotics and Prebiotics in the Ration)

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TEPUNG KENCUR

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

HASIL DAN PEMBAHASAN

PengaruhImbanganEnergidan Protein RansumterhadapKecernaanBahanKeringdan Protein KasarpadaAyam Broiler. Oleh

METODE PENELITIAN. Materi

Lokakarya Fungsional Non Peneiti 1997 Sistem Perkandangan 1. Dari umur sehari sampai dengan umur 2 mingggu digunakan kandang triplek + kawat ukuran 1

ANALISIS PERFORMA PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN CLOSED HOUSE

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa. Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

LAPORAN AKHIR PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA

AGROVETERINER Vol.5, No.2 Juni 2017

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Lampung 08 September 2016 ISBN 978-602-70530-4-5 halaman 281-285 Ekstrak Daun Gedi (Abelmoschus manihot) pada Ayam Broiler Gedi Leaf Extract (Abelmoschus manihot) on Broilers Nani Irwani* dan Agung Adi Candra Jurusan Peternakan Politeknik Negeri Lampung Jl. Soekarno Hatta Rajabasa No 10 Bandar Lampung Telp 0721-703995 *e-mail : nani_irwani@yahoo.co.id ABSTRACT The experiment was conducted in Cage Experiment the Department of Animal Husbandry, Federal Polytechnic Lampung. Broiler chickens used were final stock Cobb 707 CP of 100 doc. Treatment to be applied in this study is the use of Gedi leaf extract in drinking water at a dose of 0.0 and 10.0%. The research was conducted to study about extract Abelmoschus manihot as an additive on broiler chickens. The data obtained during the study is then performed statistical analysis using Student's Test to see the difference between the treatment response. Broilers are getting treatments P1 (1,64 kg) a higher ration consumption when compared with the treatment of Po (1,61 kg). Body weight gain in the Po treatment (1.26 kg) was lower when compared with P1 treatment (1.34 kg ). Conversion ration in the treatment of Po (1.28) higher when compared with P1 (1.23). Ration efficiency in the treatment of Po (78.69%) was lower when compared with P1 (81.93%). Based on the results of the research has been done can be concluded: Gedi leaves extract can be used as additives in broiler chickens; Gedi leaf extract in drinking water can increase the ration consumption, body weight gain and ration efficiency and reduce the conversion ration and mortality. Key words : Extract Abelmoschus manihot, antioxidant, performance broiler PENDAHULUAN Pemanfaatan tanaman obat sebagai zat aditif telah dibuktikan dengan teknik modern sebagai bahan yang alami, bebas residu dan tidak beracun dibandingkan dengan ian penggunaan antibiotika adalah ekstrak daun gedi. Daun gedi mengandung saponin seperti halnya daun lidah buaya atau mengkudu. Daun gedi juga kaya akan vitamin A, zat besi dan serat yang baik untuk saluran pencernaan. Kolagen yang terkandung di dalam daun ini juga bermanfaat sebagai antioksidan, banyak dikonsumsi manusia untuk memelihara kesehatan kulit dan melancarkan peredaran darah. Flavonoid yang terdapat dalam daun gedi juga berpotensi untuk mencegah, bahkan menghambat dan membunuh sel kanker. Daun ini juga telah dicobakan selama beberapa minggu sebagai pakan kelinci, ternyata performan kelinci tampak lebih baik. Kemampuan ekstrak daun gede untuk menggertak kekebalan sel tubuh membuka peluang pemanfaatannya sebagai zat aditif untuk ayam broiler. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari manfaat pemberian ekstrak daun gedi sebagai zat aditif pada ayam broiler. METODE Pelaksanaan penelitian dilakukan di Kandang Percobaan Jurusan Peternakan, Politeknik Negeri Lampung. Penelitian dilaksanakan pada Juli-Oktober 2016. Ayam yang digunakan adalah broiler final

stock Cobb CP 707 umur sehari (DOC) sejumlah 100 ekor. Ransum yang digunakan adalah ransum komersil BR-1 dan BR-2 produksi Charoen Phokphand yang diperoleh dari Sanusi Poultry Shop. Bahan-bahan penunjang yang diperlukan pada penelitian ini yaitu sekam, kantong plastik, karung, tali rapia, dan koran.kandang yang digunakan adalah sistem litter yang dilengkapi dengan tempat makan dan minum, serta lampu pijar sebagai pemanas. Alat-alat yang diperlukan yaitu timbangan untuk menimbang broiler dan ransum, termometer dan higrometer untuk mengukur suhu dan kelembapan kandang, serta peralatan kebersihan. Daun gedi yang digunakan pada penelitian ini adalah bagian daun yang berwarna hijau tua dan ukurannya selebar telapak tangan orang dewasa. Daun gedi ini diperoleh dari seorang pengusaha tanaman obat-obatan dan minuman herbal yang berlokasi di Bandar Lampung. Ekstrak diperoleh dengan cara daun gedi dalam keadaan segar dipotong-potong lalu dihancurkan dengan juicer. Kemudian air daun gedi tersebut disaring dengan kain saring, ditampung dalam botol dan disimpan di lemari pendingin (refrigerator) agar terbentuk endapan. Endapan yang terjadi dipisahkan dari cairan yang ada. Setelah terpisah, endapan diaduk menggunakan alat juicer hingga terbentuk pasta yang kental dan berwarna hijau. Saat akan digunakan sebagai perlakuan, ekstrak ditimbang dan dilarutkan dalam air minum sesuai dosis pemberian. Perlakuan yang diterapkan pada penelitian ini adalah penggunaan ekstrak daun gedi dalam air minum dengan dosis 0,0 dan 10,0%. Data-data yang diperoleh selanjutnya dilakukan analisis statistika menggunakan uti t- Student untuk melihat perbedaan respon antar perlakuan (Sastrosupadi, 2000) Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan kandang Kegiatan yang dilakukan yaitu membersihkan seluruh bagian kandang, mensterilisasi dengan bahan desinfektan ke seluruh kandang, peralatan dan lingkungan sekitar. Melakukan pengapuran ke bagian lantai dan area luar kandang (2-3 hari) hingga kering lalu menaburkan sekam pada lantai kandang yang dijadikan area pemeliharaan. Meletakkan tempat pakan dan minum yang sudah dibersihkan, serta memasang lampu pemanas. 2. Pemeliharaan Rutin Pemeilharaan rutin dilakukan dengan menggunakan metode sebagai berikut : a. Pada hari kedatangan DOC, menghidupkan lampu pemijar, membuka layar / tirai penutup kandang, menyiapkan tempat minum di isi dengan air gula (8%) b. Melakukan pemeriksaan kesehatan dan menimbang bobot badan awal DOC, kemudian menempatkan ke setiap petak kandang sebanyak 5 ekor secara acak c. Memberi pakan dilakukan 1 2 jam setelah pemberian air minum d. Menimbang sisa pakan yang tidak dikonsumsi setiap hari e. Melakukan pencucian tempat pakan dan minum setiap hari f. Melakukan pencatatan suhu dan kelembapan kandang setiap hari g. Menjaga liter agar tetap bersih dan kering h. Melakukan Vaksinasi ND pada hari ke-4 melalui tetes mata dan diulang pada hari ke-14 dengan cara injeksi intramuskular, vaksinasi gumboro pada hari ke-21 melalui air minum i. Pengosongan kandang dilakukan pada hari ke-32 secara serentak namun sebelumnya dilakukan penimbangan bobot hidup ayam. Peubah yang diamati pada penelitian ini dan cara mengukurnya, yaitu : 1. Konsumsi ransum (g) dengan cara mengurangi jumlah ransum yang diberikan dengan sisa yang tidak dikonsumsi 282 Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian V Polinela 2016

2. Pertambahan bobot badan (g) diukur dengan cara menimbang ayam broiler setiap minggu, didasarkan atas selisih bobot badan pada akhir minggu dengan awal minggu 3. Konversi ransum diperoleh dengan cara membagi jumlah konsumsi ransum dengan pertambahan bobot badan 4. Efisiensi ransum (%) diperoleh berdasarkan pembagian antara pertambahan bobot badan dengan jumlah konsumsi ransum yang dinyatakan dalam persen. 5. Mortalitas (%) diperoleh dengan menghitung jumlah ayam yang mati dengan jumlah populasi awal ayam dinyatakan dalam persen HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil penelitian disajikan pada tabel di bawah ini : Tabel 1. Performan broiler pada perlakuan pemberian ekstrak daun gedi Parameter Tanpa Ekstrak d.gedi (Po) Pemberian Ekstrak 10% (P1) Konsumsi ransum (kg) Pertambahan bobot badan (kg) Konversi ransum Efisiensi ransum (%) Mortalitas (%) 1,61 a 1,26 a 1,28 a 78,69 a 2,00 a 1,64 b 1,34 b 1,23 b 81,93 b 0,00 b Keterangan : nilai selajur yang diikuti dengan huruf yang berbeda menunjukan berbeda nyata berdasarkan uji t-student pada taraf nyata 5% Berdasarkan pengujian data penelitian menggunakan uji t-student pada taraf nyata 5% didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan respon dari masing masing perlakuan. Broiler yang mendapatkan perlakuan P1 menghasilkan konsumsi ransum yang lebih tinggi (1,64 kg) jika dibandingkan dengan perlakuan Po (1,61 kg). Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa pemberian ekstrak daun gedi pada broiler mampu meningkatkan jumlah konsumsi ransum. Hal ini dapat diduga bahwa zat aktif yang terdapat dalam ekstrak daun gedi bermanfaat sebagai penambah nafsu makan pada broiler sehingga konsumsi ransum menjadi meningkat. Kemampuan flavonoid dalam mengikat radikal bebas sangat bermanfaat bagi pembentukan kekebalan tubuh dan meningkatkan stamina broiler. Kondisi tubuh yang sehat akan mendukung selera ternak untuk makan lebih banyak. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan uji t-student pada taraf nyata 5% diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan respon dari setiap perlakuan. Pertambahan bobot badan pada perlakuan Po (1,26 kg) lebih rendah jika dibandingkan dengan perlakuan P1 (1,34 kg). Pertambahan bobot badan salah satunya dipengaruhi oleh jumlah ransum yang dikonsumsi. Semakin tinggi konsumsi ransum maka pertambahan bobot badan pun akan demikian. Serat yang terdapat dalam daun gedi diduga mampu membantu proses pencernaan makanan di dalam saluran pencernaan. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap penyerapan zat-zat makanan dalam tubuh. Pemberian saponin dapat meningkatkan permeabilitas dinding sel pada usus dan meningkatkan penyerapan zat makanan, sehingga performan yang dihasilkan menjadi lebih baik (Onning dkk, 1996). Dengan demikian, ransum yang dikonsumsi oleh broiler dapat dicerna dengan baik oleh tubuh sehingga dapat meningkatkan pertambahan bobot badan. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji t student pada taraf nyata 5% diperoleh hasil bahwa konversi ransum pada perlakuan Po (1,28) lebih tinggi jika dibandingkan dengan P1 (1,23). Berdasarkan penelitian ini dapat dinyatakan bahwa pemberian ekstrak daun gedi pada broiler berpengaruh Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian V Polinela 2016 283

terhadap nilai konversi ransum. Konversi ransum yang lebih rendah pada P1 didukung oleh data konsumsi ransum yang lebih rendah dan pertambahan bobot badan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan Po. Konversi ransum dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan dalam suatu usaha peternakan broiler (Rasyaf, 2008). Nilai konversi ransum diperoleh berdasarkan pembagian antara jumlah konsumsi ransum dengan pertambahan bobot badan. Konversi ransum merupakan jumlah ransum yang dihabiskan untuk membentuk satu kilogram berat badan. Konversi ransum yang rendah sangat diharapkan oleh para peternak broiler karena menunjukkan produktivitas yang lebih baik. Selain itu, dari segi analisis usaha akan sangat menguntungkan karena mampu meningkatkan efisiensi penggunaan ransum. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji t-student pada taraf nyata 5% diperoleh hasil bahwa efisiensi ransum pada perlakuan Po (78,69%) lebih rendah jika dibandingkan dengan P1 (81,93%). Perhitungan efisiensi ransum diperoleh berdasarkan pembagian antara pertambahan bobot badan dengan jumlah konsumsi ransum yang dinyatakan dalam persen. Menurut Wahju (2004), ransum yang dikonsumsi oleh broiler dimanfa atkan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan, dan produksi. Semakin efisien pemanfaatan ransum yang dikonsumsi berarti semakin baik pertumbuhan broiler tersebut (Rasyaf, 2008). Berdasarkan penelitian ini dapat dinyatakan bahwa pemberian ekstrak daun gedi pada broiler berpengaruh terhadap efisiensi ransum. Daun gedi mengandung senyawa berupa flavonoid dan saponin yang sangat bermanfaat dalam membantu metabolisme di dalam tubuh (Tresnabudi, 1992). Selain itu, daun gedi membantu proses pencernaa n makanan di dalam saluran pencernaan sehingga ransum yang dikonsumsi akan dimanfaatkan untuk pertumbuhan. Laju pertumbuhan ayam broiler relatif cepat terjadi terutama pada umur dua sampai enam minggu, dan setiap dua minggu meningkatkan dua kali lipat bobot badannya. Mutu genetik yang baik akan terlihat dari penampilan produksi secara maksimal sebagai respon broiler terhadap faktor lingkungan yang mendukung, seperti suasana nyaman, pemberian pakan yang berkualitas, sistem perkandangan yang baik, serta perawatan kesehatan yang teratur. Mortalitas broiler sebesar 2% berada pada kelompok perlakuan (Po) yang tidak diberi ekstrak daun gedi. Sementara kelompok broiler yang diberi perlakuan ekstrak daun gedi (P1) tidak terdapat kematian broiler. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun gedi mampu mencegah terjadinya kematian pada broiler. Kemampuan daun gedi tersebut diduga karena kandungan senyawa flavonoid sebagai antioksidan, sehingga dapat mengikat radikal bebas dan mengeluarkannya dari dalam tubuh. Dalam dunia farmasi, flavonoid dikenal sebagai zat antioksidan, yang bisa mengurangi resiko terkena serangan jantung (Tampubolon, 2010). Flavonoid dalam daun gedi berpotensi untuk mencegah, menghambat, dan membunuh unsur radikal bebas (sel kanker). Kemampuan flavonoid dalam mengikat radikal bebas sangat bermanfaat bagi pembentukan kekebalan tubuh broiler. Saponin merupakan senyawa yang bersifat bioaktif untuk pertumbuhan hewan dan mikroba pencernaan. Saponin dalam daun gedi dapat meningkatkan permeabilitas dinding sel pada usus dan meningkatkan penyerapan zat makanan. Dapat dinyatakan bahwa pemberian ekstrak daun gedi dalam air minum mampu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, meningkatkan nafsu makan, dan menekan angka mortalitas pada broiler sehingga performan yang dihasilkan menjadi lebih baik. Aplikasi pada manusia memperlihatkan hasil bahwa dengan meminum air rebusan daun gedi selama beberapa minggu mampu menyembuhkan pasien penderita gagal ginjal (Cak Mus, 2010). Menurut Rasyaf (2008), ada berbagai macam zat aditif yang biasa digunakan dalam bidang peternakan. Tujuan penambahan zat aditif tersebut untuk menjamin bahwa zat-zat makanan dalam pakan terlindungi dari kerusakan, mampu dikonsumsi secara maksimal, dapat dicerna dan diabsorpsi dengan baik dalam saluran pencernaan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas ternak secara optimal. 284 Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian V Polinela 2016

Wahju (2004) berpendapat bahwa zat aditif adalah imbuhan yang umum diberikan dan digunakan dalam meramu pakan ternak. Zat aditif adalah kombinasi bahan tertentu yang sengaja ditambahkan dalam pakan untuk menaikkan nilai gizi pakan guna memenuhi kebutuhan khusus. Penambahan bahan biasanya dalam jumlah yang sedikit misalnya antibiotika, hormon, kombinasi mineral dan vitamin. Tujuan penambahan zat aditif dalam pakan adalah untuk menjaga dan mempertahankan kesehatan tubuh terhadap serangan penyakit serta menghindari pengaruh stress. Selain itu, dimanfaatkan juga untuk menambah nafsu makan, merangsang pertumbuhan, serta meningkatkan produksi daging dan telur. Dengan demikian, berdasarkan performan broiler yang sudah diutarakan sebelumnya maka daun gedi bisa dimanfaatkan sebagai zat aditif. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa daun gedi dapat dimanfaatkan sebagai zat aditif pada ayam broiler dan pemberian ekstrak daun gedi dalam air minum mampu meningkatkan konsumsi ransum, Pertambahan bobot badan, dan efisiensi ransum serta menurunkan konversi ransum dan angka mortalitas. DAFTAR PUSTAKA Cak Mus. 2010. Daun gedi. http://www.plantamor.com/index.php?plant=2 Onning, G., Q.Wang, B.W Karlson. 1996. Influence of oat saponins on intestinal permeability in vitro and vivo in the rat. J. Nutr 76 : 141 151 Rasyaf, M. 2008. Panduan Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya, Jakarta Sastrosupadi, A. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Kanisius, Yogyakarta Tresnabudi, J. 1992. Pemeriksaan Kimia Daun Gedi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB. Bandung. Tampubolon, R. 2010. Rahasia Sehat dengan Memanfaatkan Khasiat Daun Gedi. http://rahasiasehatdankaya.blogspot.com/2010/06/rahasia-sehat Wahju, J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan III. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta end Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian V Polinela 2016 285