SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Oleh: HELLA ELOK WULANDARI NPM

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN

SKRIPSI. Oleh : TRI SUTRISNO NPM :

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KOORDINASI MATA KAKI DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA SMK PGRI KOTA KEDIRI

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Disusun Oleh: SAFARUL ANAM NPM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP )

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EXTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 GONDANG NGANJUK TAHUN 2016

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

SKRIPSI. Oleh : MURYANTO NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

SKRIPSI. DiajukanUntuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program StudiPENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : SYAMSUL ANAM NPM :

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

OLEH : ADI PURNOMO NPM: Dibimbing oleh: 1. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd. 2. Septyaning Lusianti, M.Pd

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

SKRIPSI. Oleh : DWI SUSILO NPM

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

SKRIPSI. Oleh : SYAMSUL MA ARIF NPM

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETEPATAN MENENDANG MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Prodi PENJASKESREK. Oleh : TITO BAYU PAMBUDI

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG BOLA SISWA KELAS VIII SMPN 1 GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT KAKI DENGAN KECEPATAN MENDRIBEL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS XI SMAN 1 TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO

SKRIPSI. Oleh : NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

HUBUNGAN ANTARA AGILITY DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA KELAS VIII SMPN 2 MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan dan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA FUTSAL PADA ATLET O2SN KECAMATAN SUMEDANG UTARA

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMP KARTIKA 1-7 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

JURNAL SURVEI KETERAMPILAN DRIBBLING, SHOOTNG, HEADING DAN THROW IN PADA SSB YUDHA BHIRAWA U-14 KECAMATAN TUGU TRENGGALEK

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek. Oleh:

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : MUHAMMAD SUJATMIKO NPM :

JURNAL SURVEI KETERAMPILAN PASSING, SHOOTING, DAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SSB SISWA TAMA U-12 KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

S K R I P S I. Oleh: YUDHA WAHYU BASUKI NPM

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETRAMPILAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAGI PARA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

SKRIPSI. Disusun Oleh : SULASTRI NPM:

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

PENGARUH METODE BELAJAR GUIDE DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

Oleh : MUHAMMAD NUR SOLIKIN

SKRIPSI OLEH : MAHENDRA BAYU PRASETYO NPM :

ARTIKEL ILMIAH OLEH: KHOIRUL UMAM NPM: P

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN II MOJOROTO SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI II NAWANGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

JURNAL PENGARUH LATIHAN SPEED LADDER DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SSB AKADEMI AREMA KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

S K R I P S I. Oleh : RISNAL NOVANANDA NPM :

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

HUBUNGAN ANTARA AGILITY DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING PADA PERMAINAN BOLA BASKET SISWA KELAS XI SMKN 1 MA ARIF JATIREJO MOJOKERTO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi terhadap kemampuan hasil passingbola yang benar

Volume 3 Nomor 1, Maret 2016 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. masyrakat akan perkembangan olahraga prestasi di Indonesia khususnya.dengan

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga salah satu cara untuk membina dan mempertahankan kesegaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan olahraga yang menarik. Sepakbola merupakan olahraga permainan

PENGARUH METODE PEMBELAJAR GUIDE DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR BERMAIN SEPAK BOLA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

SKRIPSI. Disusun Oleh : TIKNO PRATOMO NPM :

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Sepakbola yang memiliki andil didalamnya. Sekolah SSB Patriot Medan dan juga beberapa para pelatih dan pengurus pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, melalui pendidikanlah suatu upaya mencetak sumber daya

ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh : NINGGAR MAYA TANJUNG NPM:

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PESERTA SSB WALET ANGKASA DESA REJOSO KECAMATAN BINANGUN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek Oleh : ARIF NURCAHYONO NPM. 10.1.01.09.1551 PROGRAM STUDI PENNDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 1

2

3

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PESERTA SSB WALET ANGKASA DESA REJOSO KECAMATAN BINANGUN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 ARIF NURCAHYONO 10.1.01.09.1551 Drs. Slamet Junaidi, M.Pd dan Reo Prasetiyo Herpandika,M.P UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling di gemari oleh lapisan masyarakat, disamping bentuk dan permainnaya sangat sederhana juga mudah dimengerti dan dilakukan. Adapun teknik dasar yang ahrus dimiliki oleh pemain sepak bola adalah : passing, controlling, dribbling, heading, shooting dan sebagainya. Menggiring bola sangat perlu dimiliki oleh pemain sepakbola karena menggiring bola merupakan hal yang paling utama guna untuk menerobos pertahanan lawan untuk mendekati gawang dan mencetak gol. Metode penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik tes dan pengukuran. Subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SSB WALET ANGKASA Desa Rejoso Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar sebanyak 25 siswa, teknik penelitian dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh yaitu 25 siswa. Variabel penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu kecepatan dan kelincahan, serta satu variabel terikat yaitu keterampilan menggiring bola. Instrumen tes dalam penelitian ini yaitu tes kecepatan, tes kelincahan dan tes menggiring bola. Analisis data menggunakan korelasi ganda. Hasil analisis koefisien korelasi untuk kecepatan sebesar 0.435 dengan nilai sig 0.01 < 0.05, yang berarti hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan ada hubungan secara signifikan antara kecepatan dengan keterampilan menggiring bola. Hal ini berarti bahwa dengan bertambahnya kecepatan akan diikuti pula kecepatan dalam menggiring bola. Hasil analisis koefisien korelasi untuk kelincahan sebesar 0.268 dengan nilai sig 0.09 > 0.05, yang berarti hipotesis ditolak, dengan demikian kelincahan berhubungan secara tidak signifikan dengan keterampilan menggiring bola. Hal ini berarti bahwa walaupun seseorang mempunyai kelincahan yang baik maka tidak mempengaruhi keterampilan dalam menggiring bola. Hasil analisis korelasi ganda sebesar 0.460 yang diuji keberartiannya menggunakan uji F diperoleh Fhitung sebesar 2,956 dengan nilai sig 0.07 > 0.05, yang berarti hipotesis ditolak. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kecepatan dan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola pada Siswa SSB WALET ANGKASA Desa Rejoso Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar. Disarankan kepada guru maupun pelatih dalam menyusun program latihan fisik memprioritaskan latihan kecepatan seperti lari jarak pendek 50 meter, latian reaksi kecepatan guna untuk mengimbangi teknik dasar menggiring bola sehingga berpengaruh dalam gerakan menggiring bola menjadi lebih cepat dan terampil. Kata kunci: hubungan, kecepatan, kelincahan, keterampilan menggiring bola. 4

I. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secarakeseluruhan melalui berbagai kegiatanjasmani yang bertujuanmengembangkan individu secara organik, neuromuskuler, intelektual, dan emosional. Juga terdapat berbagai macam pengertian dan penjelasan tentang pendidikan jasmani seperti yang salah satunya telah dikemukakan oleh : Ade Mardiana, dkk ( 2011 : 14 ). Pendidikan jasmaniadalah suatu proses pendidikan sesorang sebagai individu atau sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui kegiatan berbagai kegiatan jasmani dalam rangkamemperoleh peningkatan kemamapuan dan ketrampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak. Fungsi dan tujuan dari Pendidikan Nasional Republik Indonesia seperti yang diamanatkan dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Bahan ajar pendidikan meliputi: pembentukan gerak, pembentukan prestasi, pembentukan sosial, dan pertumbuhan badan. Sedangkan yang dapat dijadikan bahan pelajaran di dalam pendidikan jasmanimeliputi lingkungan sekitar (geografik) suatu daerah,kebudayaan daerah, aktivitas-aktivitas tradisional dan sebagainya dalam Ade Mardiana, dkk (2011 : 115). Pendidikan jasmani juga tidak bisa lepas dari suatu gerak dalam melakukan kegiatanya dalam berolahraga, gerak bagi manusia tak dapat dipisahkan dengan proses perubahan yang berinteraksi dan mereaksi dinamika hidupnya serta dengan lingkungannya yang senantiasa berubah. Melalui olahraga dan latihan seseorang akan mengatasi baik kekuatan dalam dirinya sendiri maupun kekuatan-kekuatan alam semesta. Berikut ini akan di sebutkan faktor-faktor dasar, untuk meningkatkan kualitas-kualitas seperti kemampuan gerak (motor ability), kesegaran gerak (motor fitness), keterampilan olahraga (sport skill) yang telah dikemukakan oleh: Moelyono Biyakto Atmojo, Sarwono (1993 : 288) antara lain : 1. Kekuatan 2. Kecepatan 3. Daya otot 4. Daya tahan 5. Kelincahan 6. Keseimbangan 5

7. Fleksibilitas 8. Koordinasi 9. Perasaan kinesetik. II. METODE A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel merupakan objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (M.E. Winarno, 2011 : 25). Definisi operasional menurut Winarno (2011 : 34) adalah definisi yang disusun peneliti berdasarkan sintesis yang disusun dari kajian pustaka yang dilengkapi sampai dengan teknik pengambilan data di lapangan secara operasional. Di dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang penulis kemukakan yaitu : Variabel Bebas atau Independent Variabel ( X_1) adal ah variabel yang diduga sebagai munculnya variabel terikat atau variabel yang mempengaruhi (M.E. Winarno, 2011 : 27). Dalam penelitian ini adalah kecepatan. Kecepatan adalah kapasitas suatu individu untuk melakukan gerakan gerakan secara berurutan dengan pola yang sama pada tempo yang tinggi. Variabel Bebas atau Independent Variabel ( X _2) adalah variabel yang diduga sebagai munculnya variabel terikat atau variabel yang mempengaruhi (M.E. Winarno, 2011 : 27). Dalam penelitian ini adalah kelincahan. Kelincahan adalah kemampuan seseorang dalam mengubah arah dengan III. tempo yang cepat dan tepat pada waktu melakukan gerakan tanpa kehilangan suatu keseimbangan. Variabel Terikat atau Dependent Variabel ( Y ) adalah variabel respon atau output juga variabel yang di pengaruhi, dalam penelitian ini adalah keterampilan menggiring bola. Keterampilan menggiring bola adalah suatu kemampuan individu untuk melakukan gerakan menendang bola terputus putusatau identik dengan membawa bola sambil berlari. Variabel bebas ( X _(1 )) yaitu kecepatan di peroleh dengan data terhadap tes kecepatan lari dengan jarak 50 meter, variabel bebas ( X _2) yaitu kelincahan diperoleh dengan data terhadap tes zig-zag run, variable terikat ( Y ) yaitu tes keterampilan menggiring bola yaitu dengan teester siswa SSB WALET ANGKASA Desa Rejoso Kabupaten Blitar Tahun 2015 sebagai subyek sampel atau sebagian orang dalam pengumpulan data penelitian ini. HASIL DAN KESIMPULAN A. HASIL Hasil dari analisis regeresi untuk menyatakan hubungan antara kecepatan dan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola pada siswa SSB 6

WALET ANGKASA Desa Rejoso Kabupaten Blitar Tahun 2015 dapat dilihat pada hasil output SPSS : Uji hipotesis untuk menyatakan hubungan antara kecepatan dan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola dalam sepak bola pada siswa SSB WALET ANGKASA Desa Rejoso Kabupaten Blitar Tahun 2015 dapat melihat pada hasil analisis data penelitian di atas. Hasil analisis data pada tabel 4.7 menunjukkan koefisien korelasi untuk variabel kecepatan sebesar 0,430 dengan nilai sig. atau signifikansi 0.01 (0.01<0.05) yang berarti signifikan, maka Ha Diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kecepatan dengan keterampilan menggiring bola. Hasil analisis untuk koefisien korelasi variabel kelincahan sebesar 0,268 dengan nilai sig. atau signifikansi 0.09 (0.09>0.05) yang berarti tidak signifikan, maka Ha Ditolak dan Ho diterima. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang tidak signifikan antara kelincahan dengan keterampilan menggiring bola. Selanjutnya untuk pengujian hipotesis secara bersama-sama antara kecepatan (X1) dan kelincahan (X2) dengan Keterampilan menggiring bola (Y) adalah berdasarkan tabel 4.9 Anova, nilai sig. atau signifikansi adalah 0.07 (0.07<0.05) yang berarti tidak signifikan, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Hal ini berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara kecepatan dan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola. B. KESIMPULAN 1. Hubungan Antara Kecepatan Dengan Keterampilan Menggiring Bola pada Siswa SSB WALET ANGKASA Desa Rejoso Kabupaten Blitar Tahun 2015. Dari hasil uji hipotesis menunjukkan nilai sig. atau signifikansi untuk kecepatan adalah 0.01 (0.01< 0.05) yang berarti ada hubungan antara kecepatan dengan keterampilan menggiring bola, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecepatan mempengaruhi keterampilan menggiring bola. Semakin besar kecepatan seseorang, maka hasil menggiring bola akan semakin cepat, sebaliknya semakin lambat kecepatannya maka hasil menggiring bola juga semakin lambat. Kecepatan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi gerak. Kecepatan merupakan unsur kemampuan gerak yang harus dimiliki seorang pemain sepak bola sebab dengan kecepatan yang tinggi, pemain yang menggiring bola dapat menerobos dan melemahkan daerah pertahanan lawan. Kecepatan didukung dengan tenaga ekplosif 7

berguna untuk fastbreak, dribble dan passing. Kecepatan bukan hanya berarti menggerakan seluruh tubuh dengan cepat, akan tetapi dapat pula terbatas pada menggerakan seluruh tubuh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kecepatan dapat dilihat dari sejumlah besar kegiatan dalam olahraga meliputi kerja kaki yang efisien dan perubahan tubuh yang cepat. Seseorang yang mampu bergerak dengan koordinasi seperti diatas yang cepat dan tepat berarti memiliki kecepatan yang baik yang berpengaruh terhadap keterampilan menggiring bola. 2. Hubungan antara kelincahan dengan keterampilan menggiring bola pada Siswa SSB WALET ANGKASA Desa Rejoso Kabupaten Blitar Tahun 2015 Dari hasil uji hipotesis menunjukkan nilai sig. atau signifikansi untuk kelincahan 0.09 (0.09< 0.05) yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara kelincahan dengan keterampilan menggiring bola. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa kelincahan bukan salah satu faktor yang mempengaruhi bertambahnya keterampilan menggiring bola seseorang atau pemain hal ini dapat dilihat dari hasil korelasi signifikansi dalam penelitian ini. Dengan demikian apabila seseorang mempunyai kelincahan yang IV. bagus tanpa di dasari dengan teknik dasar menggiring bola yang benar maka pemain yang mempunyai kelincahan yang bagus seakalipun tidak akan mempengaruhi bahkan meningkatkan keterampilan menggiring bolanya. 3. Uji hipotesis ke 3 Tidak ada hubungan antara kecepatan dan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola. Dari tabel uji hipotesis secara bersama-sama menunjukkan nilai sig. atau signifikansi 0.07 (0.07<0.05) yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara kecepatan dan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola dalam sepak bola pada siswa SSB WALET ANGKASA Desa Rejoso Kabupaten Blitar Tahun 2015. Dari analisis ini dapat dikatakan hanya kecepatan yang dapat meningkatkan keterampilan menggiring bola sedangkan kelincahan tidak menjadi salah satu faktor dalam meningkatkan keterampilan menggiring bola. DAFTAR PUSTAKA Denny, Mielke. (2007). Dasar Dasar Sepak bola, : Bandung. Anggota Ikatan Penerbit Indonesia. Magono, Agus. (2011). Dasar Dasar Sepak Bola, Solo : UPT Penerbit dan Percetakan UNS. 8

Mardiana, Ade, Purwadi,Wira Indra Satya. (2011). Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta : Universitas Terbuka Nurhasan. (2001). Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta Pusat : Derektorat Jendral Olahraga. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis (Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta Sajoto, Mochamad. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sarwono.(1993) Evaluasi Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Yudiana, Yuyun. (2008). Dasa r- Dasar Kepelatihan. Jakarta : Universitas Terbuka 9