BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi di Indonesia mengalami babak baru dalam beberapa waktu terakhir.perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah Negara.Perkembangan perusahaan manufaktur di sebuah negara juga dapat digunakan untuk melihat perkembangan industri secara nasional di suatu negara tersebut (Ratnaa, 2014).Perkembangan pada industri manufaktur merupakan alasan mengapa para investor tertarik melakukan investasi pada sektor industri manufakur.selain itu, industri manufaktur memiliki peran besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan dari jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar dibursa efek Indonesia. Hal ini mengakibatkan pentingnya informasi bagi para investor untuk menilai kinerja keuangan perusahaan manufaktur, sehingga dikemudian hari dapat menghasilkan return yang diharapkan. Media yang dapat digunakan untuk melihat kinerja keuangan perusahaan adalah laporan keuangan dengan melakukan analisis laporan keuangan yang bertujuan untuk menyediakan informasi menyangkut posisi keuangan serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.analisis terhadap laporan keuangan dapat dilakukan dengan melakukan analisis rasio keuangan.rasio keuangan terbukti berperan penting dalam evaluasi kinerja
keuangan dan dapat digunakan untuk memprediksi kelangsungan usaha baik yang sehat maupun yang tidak sehat Chen (dalam Sihombing, 2012). Tetapi perusahaan manufaktur merupakan industri yang banyak menghasilkan limbah.limbah dari perusahaan manufaktur dapat berdampak pada lingkungan di sekitar perusahaan berdiri.dengan adanya pengaruh kehidupan disekitar lingkungan maka perusahaan mulai memikirkan aktivitas disekitar lingkungan agar masyarakat tidak merasa dirugikan atas berdirinya perusahaan di lingkungan tersebut.dengan demikian perusahaan melakukan tanggung jawab pada masyarakat berupa adanya pelaksanaan program pertanggungjawaban sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR).Program CSR merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan. Menurut konsep CSR sebuah perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya dan pengambilan keputusannya tidak hanya berdasarkan faktor keuangan semata melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun masa yang akan datang (Syahnaz, 2011). Menurut Global Compact Initiative (dalam Nugroho, 2007) CSR memiliki tiga fondasi utama, antara lain aspek ekonomi (Profit), aspek sosial (People), dan aspek lingkungan (Planet) yang disebut dengan prinsip triple bottom line. Pada aspek ekonomi, peningkatan laba (profit) suatu perusahaan dibangun melalui citra positif yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap perusahaan yang bersangkutan (Putri, 2013). Sedangkan pada aspek sosial, perusahaan memberi kesejahteraan kepada orang lain, baik di dalam maupun luar perusahaan, serta dalam aspek lingkungan perusahaan
menjamin keberlangsungan bumi (lingkungan) disekitar lokasi perusahaan. CSR sudah ada sebagai bagian dari strategi bisnis dalam upaya menambah nilai positif perusahaan di mata publik. Keuntungan ini sangat penting bagi suatu perusahaan sebagai strategi bisnis untuk membangun dan mempertahankan relasi, sekaligus investasi jangka panjang bagi dukungan sosial terhadap keberlangsungan usaha. Alokasi laba diarahkan juga pada kegiatan pelestarian lingkungan dan kegiatan sosial lainnya sebagai bentuk tanggungjawab perusahaan terhadap masyarakat. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu konsep atau program yang dimiliki oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada (Akbar, 2012). Perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggungjawab yang berpihak pada kondisi keuangannya saja. Tetapi, bertanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan. Pada periode sebelum tahun 2007 pengungkapan CSR masih sekedar bersifat sukarela. Maka dari itu pemerintah Indonesia pada tahun 2007 mengeluarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas No.40 Pasal 74 tahun 2007. Bunyi pasal tersebut menyebutkan bahwa perusahaan yang melakukan kegiatan usaha dibidang yang berkaitan dengan sumber daya alam wajib melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan (Rosiliana et al, 2014). Jadi, pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) itu perlu dibuat karena diwajibkan undang-undang sebagai fungsi media komunikasi sekaligus pertanggungjawaban kepada stakeholders. Sejak saat itu perusahaan perseroan terbatas satu demi satu melakukan kegiatan CSR dengan mengungkapkan aktivitas tanggungjawab sosialnya dalam laporan tahunan (annual report ) melalui sustainability report.
Sustanaibilty reporting atau dikenal dengan nama laporan keberlanjutan adalah standar pelaporan, praktik pengukuran, pengungkapan dan upaya akuntanbilitas dari kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan kepada stakeholder internal maupun eksternal. Annual report digunakan untuk menggungkapkan penerapan CSR perusahaan. Annual report merupakan sarana komunikasi perusahaan pada pihak ekternal. Corporate Social Responsibility (CSR) dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan, dimana dengan melakukan aktivitas CSR perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk atau jasa perusahaan sehingga reputasi perusahaan juga meningkat dimata masyarakat. Jadi masyarakat akan berkeinginan untuk membeli produk atau menggunakan jasa perusahaan. Semakin laku produk dan dipakainya jasa perusahaan dipasaran maka laba yang akan di dapat meningkat sehingga dapat menarik investor, karena profitabilitas menjadi pertimbangan penting bagi investor dalam keputusan investasinya Kusumadilaga (dalam Rosiliana et al, 2014). Menurut Aryani (dalam Sindhudipta dan Yasa, 2013) setiap perusahaan akan berusaha meningkatkan kinerja keuangannya, karena berharap dengan kinerja keuangan yang baik maka nilai perusahaan akan meningkat sehingga akan diminati oleh investor. CSR juga erat kaitannya dengan nilai perusahaan di mana apabila perusahaan memiliki kinerja lingkungan dan sosial yang baik maka akan direspon positif oleh investor melalui peningkatan harga saham begitu pula dengan Almilia dan Wijayanto (dalam Sindhudipta dan Yasa, 2013) menyatakan bahwa kinerja lingkungan dan nilai perusahaan berpengaruh positif terhadap CSR.
Dalam lingkup pembahasan ada berbagai macam teori yang berkembang di dalam ilmu komunikasi. Salah satunya penggunaan teori dalam praktik kegiatan komunikasi sehari hari adalah digunakannya teori tersebut untuk mendasari kegiatan CSR dari suatu perusahaan. Ada beberapa teori dan pendekatan yang berbeda namun terdapat dua perspektif kuat yang berkembang saat ini yaitu teori stakeholder dan teori legitimasi. Kedua perspektif tersebut dapat membantu menjelaskan bagaimana respon perusahaan terhadap tekanan kondisi lingkungan internal maupun lingkungan ekternal. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang di uraikan diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut: 1) ApakahROA (Return on Assets)berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibily(CSR)? 2) Apakah ROE (Return on Equity)berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibily(CSR)? 3) Apakah NPM (Net Profit Margin)berpengaruh terhadap pengungkapancorporate Social Responsibily(CSR)?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang di uraikan diatas, maka dapat disimpulkan tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk menguji apakahroa (Return on Assets)berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibily(CSR)? 2) Untuk menguji apakah ROE (Return on Equity)berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibily(CSR)? 3) Untuk menguji apakah NPM (Net Profit Margin)berpengaruh terhadappengungkapan Corporate Social Responsibily(CSR)? 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi kepada pihak-pihak yang berkepentingan seperti: a) Kontribusi praktis 1) Bagi perusahaan, diharapkan memberi kontribusi terhadap penerapan pengungkapan CSR secara efektif untuk lebih meningkatkan kepedualian terhadap lingkungan sosial dan tidak merugikan lingkungan tempat berdirinya perusahaan. 2) Bagi investor, akan memberikan pertimbangan aspek jangka panjang dan jangka pendek dalam berinvestasi. 3) Bagi masyarakat, memberikan stimulus secara proaktif sebagai pengontrol atas perilaku-perilaku perusahaan dan semakin
meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak-hak yang harus diperoleh. b) Kontribusi teoretis 1) Bagi penelitian lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi hasil sebagai bahan acuan dalam penelitian lanjutan, serta dapat digunakan untuk perbendaharaan kepustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya. 2) Bagi perkembangan ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap pengungkapan Corporate Social Responcibility (CSR) 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian digunakan untuk menfokuskan pembahasan di dalam melaksanakan penelitian agar tidak mengarah pada topik permasalahan yang lebih luas. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka ruang lingkup pembahasan membatasi permasalahan penelitian meliputi pengaruh kinerja keuangan terhadap pengungkapan Corporate Social Responcibility (CSR). Pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2013 dan yang menerbitkan laporan tahunan atau annual report selama tiga tahun berturut-turut.