BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Segala bentuk kegiatan yang ada dalam kehidupan ini diperlukan adanya suatu perencanaan dan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, setiap aktivitas pada kehidupan manusia harus direncanakan, dilaksanakan berdasar kaidah dan pedoman yang berlaku dan dikendalikan dengan baik agar suatu tujuan dapat tercapai dengan maksimal.maka dibentuklah suatu wadah yang teridiri dari beberapa kumpulan individu untuk bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang kemudian dimaksud dengan istilah organisaasi. Organisasi adalah istilah yang diambil dari bangsa Yunani dari kata Organon yang berarti alat, sehingga dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk mencapai tujuan bersama. Setiap organisasi pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai seperti pada pernyataan pada alinea sebelumnya, sehingga agar tujuan tersebut dapat tercapai maka suatu organisasi harus dikelola dengan sistem dan prosedur yang baik. Pengelolaan sistem ini dilakukan oleh manajemen organisaasi. Dalam manajemen organisasi ini akan terbentuk beberapa proses panjang yang akan menunjang kegiatan tersebut seperti perencanaan, pengorganisasian, dan pengamatan guna pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan ini harus 1
dilakukan dengan cermat dan teliti sesuai dengan kejadian yang terjadi. Salah satu sistem yang terbentuk dalam mencapai suatu tujuan organisasi adalah sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi atau sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen guna memudahkan pengelolaan suatu organisasi. Dengan pengelolaan sistem akuntansi yang baik akan memunculkan suatu kebijakan manajemen yang professional sebagai dasar acuan jalannya keuangan suatu organisasi yang lebih terencana, terarah dan terkendali. Salah satu sistem dalam akuntansi yang akan akan dibahas oleh penulis adalah sistem akuntansi keuangan daerah, karena penulis akan membahas prosedur akuntansi pengeluaran kas yang berkaitan dengan belanja barang/jasa pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kota Yogyakarta. Akuntansi keuangan daerah adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari entitas pemerintah daerah (Kabupaten, Kota atau Provinsi) yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihakpihak eksternal entitas pemerintah daerah (Kabupaten, Kota atau Provinsi) (Halim 2012: 40). Sistem akuntansi keuangan daerah adalah prosedur-prosedur yang harus dilaksanakan untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak didalam dan diluar organisasi dari suatu entitas pemerintah 2
daerah. Organisasi bebas merancang dan menerapkan berbagai prosedur yang diharapkan dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Akan tetapi karena informasi yang harus disajikan kepada pihak-pihak diluar organisasi telah diatur dalam standar akuntansi maka organisasi harus merancang sistem akuntansinya yang dapat menghasilkan laporan keuangan sebagaimana ditetapkan dalam standar akuntansi untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan standar akuntansi. Menurut Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 232 mengatakan bahwa sistem akuntansi pemerintah daerah adalah serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisiaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer. Sistem akuntansi keuangan daerah secara garis besar terdiri atas empat prosedur akuntansi yaitu akuntansi penerimaan kas, akuntansi pengeluaran kas, akuntasi selain kas, dan akuntansi aset (Halim, 2012: 84). Sistem akuntansi yang baik akan menghasilkan laporan yang baik pula, maka Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta berpedoman pada Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 29 tahun 2009 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Yogyakarta dalam melakukan kegiatan keuangan. Sehingga diharapkan dengan adanya peraturan tersebut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta dapat melaksanakan kegiatan belanja barang/jasa dengan jujur dan dapat dipertanggungjawabkan 3
karena menyangkut langsung dengan uang rakyat. Berdasar atas sistem akuntansi pengeluaran kas yang berkaitan dengan belanja barang/jasa Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, maka penelitian ini akan mengkaji Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta. I.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dalam penelitian ini penulis mengemukakan rumusan masalah yaitu: Apakah sistem dan prosedur pengeluaran kas yang diterapkan sudah sesuai dengan Standar Operating Procedure (SOP), yaitu menurut Peraturan Walikota Nomor 29 Tahun 2009? I.3. Pembatasan Masalah Agar penulisan lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang dimaksud, dalam tugas akhir ini penulis membatasinya dengan ruang lingkup penulisan mengenai sistem dan prosedur pengeluaran kas terkait belanja barang/jasa pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta. I.4. Tujuan Penulisan Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut yaitu: Untuk mengetahui sistem dan prosedur pengeluaran kas yang diterapkan sudah sesuai dengan Standar Operating Procedure (SOP), yaitu menurut Peraturan Walikota Nomor 29 Tahun 2009. 4
I.5. Manfaat Penelitian Manfaat penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : a. Bagi penulis, hasil penulisan dan analisis ini diharapkan agar menjadi tambahan wawasan beserta mengasah kemampuan dan keterampilan yang kelak sebagai modal untuk mampu bersaing dalam dunia kerja. Serta dapat menjadi masukan maupun saran dalam pelaksanaan analisis sistem dan prosedur pengeluaran kas yang telah diterapkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta. b. Bagi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, dengan mengadakan analisis tersebut, pelaksanaan belanja barang/jasa pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta dapat berjalan dengan menggunakan sistem akuntansi yang baik sesuai dengan standar yang telah ditentukan 1.6. Kerangka Penulisan Penelitian dilakukan melalui beberapa proses. Proses tersebut digambarkan dalam gambar berikut : 5
Gambar II.1 Kerangka Penulisan 6
I.7. Sistematika Penulisan 1. BAB I Pendahuluan Bab ini berisikan Latar Belakang mengapa masalah ini diangkat, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penulisan Tugas Akhir, serta Kerangka Penulisan Tugas Akhir. 2. BAB II Gambaran Umum Penulisan Bab ini berisikan kondisi umum tentang topik penulisan, yakni kondisi umum Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, Tinjauan Pustaka, serta metode penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini. 3. BAB III Pembahasan Merupakan inti dari penulisan Tugas Akhir. Berisikan tentang pembahasan dari topik Tugas Akhir, yaitu mengenai sistem dan prosedur pengeluaran kas terkait belanja barang dan jasa. Hal lain yang dipaparkan adalah hasil analisa apakah kegiatan tersebut sudah dilakukan sesuai dengan perturan yang berlaku. 4. BAB IV Kesimpulan dan Saran Merupakan akhir dari penulisan Tugas Akhir. Berisikan kesimpulan dari pembahasan masalah, Serta dilanjutkan dengan pemberian saran terhadap objek penelitian. 7